Ibnu Sina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
-> Lihat pula |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox scholar
| name =
| image = File:Avicenna_Portrait_on_Silver_Vase_-_Museum_at_BuAli_Sina_(Avicenna)_Mausoleum_-_Hamadan_-_Western_Iran_(7423560860).jpg
| caption =
Baris 32 ⟶ 31:
| influenced = {{hlist|list_style=line-height:1.3em; |[[Al-Biruni]] |[[Omar Khayyám]] |[[Ibnu Rusyd]] |[[Shahab al-Din Suhrawardi]] |[[Nasīr al-Dīn al-Tūsī|Tusi]] |[[Ibn al-Nafis]] |[[Ibn Tufail]] |[[Albertus Magnus]] |[[Maimonides]] |[[Aquinas]] |[[William dari Ockham]]| |[[Abu 'Ubayd al-Juzjani]]}}
}}
'''
Ibnu Sina ({{lang-ar|أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا|translit=Abū ‘Alī al-Husain bin ‘Abdullāh bin Sīnā}}) lahir pada [[980]] di Afsyanah daerah dekat [[Bukhara]] (sekarang wilayah [[Uzbekistan]]) dan meninggal pada bulan Juni 1037 di [[Hamadan]], Persia (sekarang [[Iran]]). Pada masa itu [[Dinasti Samaniyah|Kesultanan Samaniyah]] di [[Bukhara]] sedang diguncang konflik
== Biografi ==
Ibnu Sina menulis sebuah autobiografi untuk muridnya yang bernama [[Abu 'Ubayd al-Juzjani|Abu 'Ubayd Juzjani]], yang kemudian dilengkapi oleh muridnya tersebut dengan bab penutup.<ref>{{Cite book|last=Adamson|first=Peter|last2=Adamson|first2=Peter|date=2018|title=Philosophy in the Islamic world|location=New York|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-957749-1|edition=Paperback edition|series=A history of philosophy without any gaps}}</ref> Naskah autobiografi ini, yang berakhir hingga periode di Gorgon sekitar tahun 1013/1014,<ref name=":3">{{Cite book|last=Afnan|first=Soheil M.|date=2015-10-14|url=https://books.google.co.id/books/about/Avicenna.html?id=T4W9CgAAQBAJ|title=Avicenna: His Life and Works|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-37859-4|language=en}}</ref> kemudian dimasukkan oleh Ibnu Abi Ashaybi’ah dalam karyanya yang berjudul ''’Uyūn al-Anbā’ fī Thabaqāt al-Athibbā’'' (Sejarah Literatur Bidang Kedokteran).<ref name=":1">{{Cite book|last=Ushaybi’ah|first=Ibnu Abi|date=1981|url=https://books.google.com/books?id=DLavjwEACAAJ&newbks=0&hl=en|title='Uyūn al-Anbā' fī Thabaqāt al-Athibbā'|publisher=Dar al-Taqafa|language=ar|archive-url=https://web.archive.org/
Menurut penuturan Ibnu Sina, ayahnya berasal dari [[Balkh]] di wilayah [[Mazari Syarif|Mazar-i Syarif]] (sekarang Afghanistan), yang pindah ke Bukhara pada masa pemerintahan [[:en:Nuh_II|Nuh bin Mansyur]] (berkuasa 976 – 997).<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Di sana ayahnya diangkat sebagai gubernur Harmaytsan, sebuah propinsi di Bukhara; dan di sana pula ayahnya bertemu dengan ibunya di sebuah desa bernama Afsyanah hingga akhirnya menikah.
Baris 49 ⟶ 48:
=== Kehidupan Awal dan Pendidikan ===
[[Berkas:Map of the Samanid amirate at the death of Nasr II, 943.svg|jmpl|260x260px|Kesultanan Samaniyah (819–999) pada puncak kejayaannya. Kota Balkh (atau Bactria), tempat asal ayah Ibnu SIna, tampak berada di bawah Bukhara.]]
Ayah Ibnu Sina berasal dari [[Balkh]], yang pindah ke Bukhara dan menjadi gubernur sebuah wilayah penting bernama Harmaytsan.<ref name=":0" /> Di dekat Harmaytsan, terdapat sebuah desa bernama Afsyanah, di mana ayah dan ibunya bertemu
Ketika Ibnu Sina cukup besar, keluarga itu pindah ke Bukhara. Di ibukota Samaniyah itu Ibnu Sina mulai mendapat pendidikan yang lebih baik. Ayahnya mendatangkan guru khusus Al-Quran dan guru Sastra Arab (''Adab'', Literatur) untuk mengajar kedua putranya. Menurut Ibnu Sina, saat dirinya genap berusia 10 tahun, dia telah hapal Al-Quran serta berbagai teks sastra lainnya.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
Baris 92 ⟶ 91:
Ibnu Sina menetap di Ray selama dua hingga tiga tahun, dan di sana menyelesaikan sebuah buku berjudul ''Kitāb al-Ma'ad'' (Buku Masa Kembali).<ref name=":3" /> Setelah itu Ibnu Sina pergi dari Ray menuju Qazwin, kemudian menuju Hamadan dan diangkat sebagai wazir (perdana menteri) Syams al-Dawla, yang tidak lain saudara Majd al-Dawla. Meski Juzjani tidak menceritakan alasan kepindahan Ibnu Sina, namun Khvandamir, sejarahwan Persia abad ke-15, menceritakan bahwa Ibnu Sina membuat marah Sayyidah Syirin karena bersikeras bahwa salah satu putranya memiliki hak atas kerajaan.<ref name=":3" />
Dalam kesibukannya sebagai wazir kerajaan, Juzjani meminta gurunya untuk terus menulis dan Ibnu Sina berjanji untuk memenuhinya.<ref name=":1" /> Maka atas bantuan Juzjani dan murid-muridnya yang lain, setiap malam Ibnu Sina mengadakan pertemuan di rumahnya bersama murid-muridnya, sehinga akhirnya Ibnu Sina berhasil menyelesaikan bukunya ''[[Qanun Kedokteran|Al-Qānūn fī al-Thibb]]'' (Kanon Kedokteran) yang telah dimulai sejak di Gorgon, serta mulai menulis [[Kitab Penyembuhan|''Kitāb al-Syifā'']] (Buku Penyembuhan).<ref name=":3" /><ref name=":7">{{Cite book|last=Adamson|first=Peter|date=2013|title=Interpreting Avicenna: critical essays|url=https://archive.org/details/interpreting_xxxx_xxxx_000_11057287|location=Cambridge New York|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-19073-2}}</ref> Dari riwayat yang lain dikatakan bahwa setiap pagi, sebelum berangkat bekerja, Ibnu Sina selalu menyempatkan diri untuk menulis ''Kitāb al-Syifā'', kemudian memanggil murid-muridnya dan membacakan tulisannya.<ref name=":3" />
Ketika Syams al-Dawla meninggal tahun 1021, para jendral meminta Sama al-Dawla, yang naik tahta menggantikan ayahnya, untuk tetap menjadikan Ibnu Sina sebagai wazir kerajaan. Tetapi Ibnu Sina menulak permintaan ini, yang alasannya, menurut Soheil M. Afnan, karena sebelumnya para jendral di Hamadan sempat menyerang Ibnu Sina.<ref name=":3" /> Alih-alih tetap menjadi wazir, Ibnu Sina memilih untuk pergi dan bersembunyi atas bantuan pelindungnya, Abu Ghalib al-Attar;<ref name=":6" /> di mana pada kurun inilah Ibnu Sina berhasil menyelesaikan ''Kitāb al-Syifā'' yang dia tulis 50 halaman setiap harinya.<ref name=":7" />
Baris 128 ⟶ 127:
== Pemikiran Ibnu Sina ==
{{Noref section}}
[[Berkas:Avicenna.jpg|jmpl|Sketsa Ibnu Sina dari manuskrip 1271 berjudul 'Subtleties of Truth']]
Ibnu Sina memberi sumbangan besar atas perkembangan awal filsafat Islam, terutama dalam tema logika, etika, dan metafisika. Sebagian besar karyanya ditulis dalam bahasa Arab—yang merupakan lingua franca di Timur Tengah—dan beberapa ditulis dalam bahasa Persia. Skema emanasi Neoplatonis yang diangkat Ibnu Sina menjadi landasan fundamental dalam Ilmu Kalam.<ref>{{Cite journal|last=Fancy|first=Nahyan A. G.|date=2006-11-06|title=Pulmonary Transit and Bodily Resurrection: The Interaction of Medicine, Philosophy and Religion in the Works of Ibn al-Nafīs (d. 1288)|url=https://curate.nd.edu/show/cz30pr78k14|publisher=University Of Notre Dame}}</ref>
Selain itu, menyebut nama Ibnu Sina tidak bisa lepas dari karya terbesarnya Kitab Al-Syifa dalam bidang kedokteran. Lima puluh tahun setelah ditulis, Kitab Al-Syifa sudah beredar di Eropa dalam terjemahan parsial dalam bahasa Latin dengan judul ''Sufficientia'', dan beberapa peneliti mengidentifikasi bahwa pengaruh Ibnu Sina tumbuh sejalan dengan pengaruh Ibnu Rusyd, tetapi surut akibat oleh [[:en:Condemnations_of_1210–1277|Dekit Paris 1210 dan 1215]] yang menganggap beberapa ajaran atau buku sebagai heretik.<ref>{{Cite book|last=Corbin|first=Henry|date=2014-06-23|url=https://books.google.co.id/books?id=l9bgAwAAQBAJ&pg=PA174&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=History Of Islamic Philosophy|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-19889-3|language=en}}</ref>
=== Metafisik ===
Baris 193 ⟶ 192:
== Referensi ==
{{Reflist}}20. Robert Wisnovsky, ''Avicenna's Metaphysics in Contexts'', 2003{{Kedokteran Islam}}
{{Tokoh dari Khorasan}}
{{Logika}}
[[Kategori:Filsuf Islam]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
[[Kategori:
|