Wira Tanu I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| name = Wira Tanu I
| nationality =
| image = R.A-Wiradatanu-I.jpg
| office = Bupati Cianjur
| order = 1
Baris 10:
| vicepresident =
| predecessor =
| successor = [[R.A. Wira Tanu II]]
| order2 =
| term_start2 =
Baris 71:
Bersepakat untuk menyatakan bahwa wilayahnya bersatu menjadi satu negeri dan sepakat untuk mengangkat Jayasasana (yang sudah mendapat gelar Wira Tanu) untuk menjadi dalem. Karena sudah diangkat sebagai dalem (tidak lagi hanya senapati) Wira Tanu kemudian menggunakan gelar Aria, sehingga nama lengkapnya menjadi Raden Aria Wira Tanu.<ref name=":0" />
 
Berbeda dengan [[Bandung]] atau [[Sumedang]], Cianjur merupakan [[kabupaten]] yang pernah berdiri sendiri (merdeka) meskipun secara ''de jure'' masih di bawah [[Mataram]]. Ini terjadi karena adanya [[Pemberontakan Trunajaya]] di tahun 1674 yang menyebabkan Mataram kehilangan kendali atas wilayah-wilayahnya yang jauh seperti wilayah yang dipimpin oleh Wira Tanu. Cianjur lalu secara ''de jure'' menjadi bagian dari wilayah [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] setelah adanya [[Perjanjian Jepara|perjanjian]] antara VOC dengan Mataram yang menyatakan pengakuan Mataram terhadap wilayah VOC yang meliputi tepian timur sungai [[Cisadane]] dan tepian barat sungai [[Citarum]] di tanggal 2519-20 FebruariOktober 1677, dengan imbalan bantuan tentara dan persenjataan dari VOC untuk menaklukan Trunajaya.<ref name="Sajarah Cianjur"/><ref name=":1">{{Cite book|last=Sasmita|first=Saleh Dana|last2=Padmadisastra|first2=Sulaiman|last3=Johansyah|first3=Inci|date=1985|url=https://books.google.com/books?id=KZoiAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=Perjanjian+Mataram+Cisadane+Citarum&q=Perjanjian+Mataram+Cisadane+Citarum&hl=en|title=Geografi budaya dalam wilayah pembangunan daerah Jawa Barat|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah|language=id}}</ref>
 
=== Penentuan Hari Jadi Cianjur ===
Baris 78:
Pada tanggal 2 Juli 1677, [[Raden Trunajaya|Trunojaya]] menyerbu [[Keraton Plered|istana Plered]] dan [[Amangkurat I]] kabur bersama putranya [[Amangkurat II|Mas Rahmat]]. Peristiwa ini dijadikan titik tolak lepasnya wilayah-wilayah Mataram secara de facto. Berita penyerbuan Trunajaya ini baru sampai ke Cianjur pada tanggal 12 Juli 1677, sehingga secara de facto pada tanggal 12 Juli 1677 Cianjur merdeka dari Mataram.<ref name=":2">{{Cite web|last=Ikhsan|first=Muhammad|date=2021-07-12|title=Kenapa Hari Jadi Cianjur Pada 12 Juli? Begini Penjelasan Sejarahnya - Ayo Bandung|url=https://www.ayobandung.com/regional/pr-79729096/kenapa-hari-jadi-cianjur-pada-12-juli-begini-penjelasan-sejarahnya|website=Kenapa Hari Jadi Cianjur Pada 12 Juli? Begini Penjelasan Sejarahnya - Ayo Bandung|language=id|access-date=2023-06-26}}</ref>
 
Kemerdekaan yang dicapai sebenarnya hanya de facto karena secara de jure, Cianjurdaerah sudahParahyangan sebelah barat sungai Citarum menjadi wilayah VOC berdasarkan perjanjian tanggal 2519-20 FebruariOktober 1677. Namun karena VOC belum mampu mengelola daerah jajahannya sehingga Wira Tanu pada waktu itu berhasil menjadi dalem secara mandiri tanpa diangkat oleh VOC maupun oleh raja/sultan yang lain. Sehingga menurut catatan VOC/Belanda, bupati daerah Cianjur yang pertama bukanlah Wira Tanu I tetapi anaknya yaitu Wira Tanu II.<ref name="Sajarah Cianjur"/><ref>{{Cite web|last=Pos|first=Djava|title=Aria Wiratanu II Bupati Cianjur Pertama yang Mendapat Pengakuan VOC|url=http://www.djavapos.com/2020/11/aria-wiratanu-ii-bupati-cianjur-pertama.html|website=djavapos|access-date=2023-06-26}}</ref>
 
== Masa Senja ==