Khalid bin Walid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 135:
Para sejarawan seperti [[Michael Jan de Goeje]] dan Caetani menolak sama sekali bahwa Khalid memimpin ekspedisi ke Dumat al-Jandal setelah kampanye Iraknya dan bahwa kota yang disebutkan dalam sumber-sumber tradisional kemungkinan adalah kota dengan nama yang sama di dekat al-Hira. {{sfn|Vaglieri|1965|p=625}} Sejarawan [[Laura Veccia Vaglieri]] menyebut penilaian mereka "logis" dan menulis bahwa "tampaknya tidak mungkin Khalid bisa mengambil jalan memutar seperti itu yang akan membawanya sejauh ini keluar dari jalannya sambil menunda pencapaian misinya (untuk bergabung dengan tentara Muslim di Suriah)".{{sfn|Vaglieri|1965|p=625}} Vaglieri menduga bahwa oasis itu ditaklukkan oleh Iyad bin Ghanm atau mungkin Amru bin al-Ash yang mana Amru sebelumnya telah ditugaskan selama perang Riddah dengan menekan Wadi'ah, yang telah membarikade pasukan Amru di Dumat al-Jandal.{{sfn|Vaglieri|1965|p=625}} Crone, menolak peran Khalid di Irak seluruhnya, menegaskan bahwa Khalid telah secara pasti menangkap Dumat al-Jandal dalam kampanye 631 dan dari sana ia meninggalkan gurun tersebut untuk terlibat dalam penaklukan Suriah.{{sfn|Crone|1978|p=928}}
===Jadwal perjalanan dan perjalanan melintasi gurun===
[[File:Khalid ibn al-Walid's Desert March to Syria, ca. April 634.png|thumb|upright=2|alt=Grayscale geographical map detailing the route of Khalid ibn al-Walid's march to Syria|Sebuah peta yang menunjukkan tiga perjalanan secara umum yang dilakukan Khalid dari Irak menuju [[Syam]]
Titik awal pawai Khalid ke Suriah adalah dari Al-Hirah menurut sebagian besar catatan tradisional, kecuali catatan dari al-Baladhuri, yang menempatkannya di Ain al-Tamr.{{sfn|Donner|1981|p=310 , note 155}} Pawai umum ini kemudian banyak disebut sebagai "pawai gurun" oleh beberapa sumber setelah terjadinya suatu tahap yang tidak jelas selepas keberangkatan dari Al-Hirah.{{sfn|Donner|1981|p=121}} Saat perjalanan menuju Syam, Khalid dan anak buahnya yang berjumlah antara 500 hingga 800 orang{{sfn|Kennedy|2007|p=75}} berbaris dari sebuah sumur yang disebut Quraqir dan melintasi hamparan luas gurun tanpa air selama enam hari lima malam sampai mereka mencapai sumber air di tempat bernama Suwa.{{sfn|Donner|1981|pp=121, 126}} Karena anak buahnya tidak membawa wadah air yang cukup untuk melintasi jarak ini dengan kuda dan unta mereka, Khalid mengambil sekitar dua puluh ekor unta sebagai asupan air dengan menutup mulut unta-unta tersebut untuk mencegah hewan itu makan sehingga membuat perut mereka hanya dipenuhi air. Setiap hari saat dalam perjalanan, Khalid menyembelih sejumlah unta agar anak buahnya bisa minum air yang tersimpan di perut unta.{{sfn|Kennedy|2007|p=75}}{{sfn|Donner|1981|pp =121-122}} Pemanfaatan unta sebagai penyimpan air dan penempatan sumber air di Suwa merupakan hasil nasehat yang diberikan kepada Khalid oleh pemandunya, Rafi bin Amr dari Tayy.{{sfn|Kennedy|2007| p=75}}{{sfn|Donner|1981|p=122}}
|