Suku Kutai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k Etnik
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
|region2 = •'''[[Kalimantan Timur]]'''
----
|pop2 = 368570.000
|ref2 =
|region3 ='''{{flagcountry|MYS}}'''
Baris 36:
}}
 
'''Suku Kutai''', atau '''Urang Kutai''' ([[Aksara Jawi|Jawi]]: كوتاي) adalah salah satu dari rumpun sukumasyarakat dayakasli yaitu [[Dayak Lawangan]]Kalimantan yang mendiami wilayah [[Kalimantan Timur]] yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai.
 
Pada awalnya Kutai merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan. Suku Kutai berdasarkanini jenisnya adalah termasuk suku Dayak Islam yangkemudian banyak menyerap nilai nilai kebudayaan suku Banjar dan Melayu pesisir yang berada di Kalimantan Timur.
 
Adat-istiadat lama Suku Kutai memiliki beberapa kesamaan kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun Ot Danum (khususnya Tunjung-Benuaq) misalnya; Erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Di mana adat-adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak. Bahkan hingga saat ini masih ada Suku Kutai di Desa Kedang Ipil, [[Kutai Kartanegara]] yang menganut agama [[Kaharingan]] sama halnya dengan [[Suku Dayak]]. Selain itu Suku Kutai juga memiliki kedekatan budaya dengan Suku Banjar karena terjadi asimilasi dengan budaya melayu banjar seperti pertunjukan [[Mamanda]], serta budaya Melayu seperti Jepen/Zapin, musik Panting Gambus, budaya bersyair seperti Tarsul dl
Baris 231:
Disamping memiliki beberapa persamaan kosakata dengan [[bahasa Banjar]], Bahasa Kutai juga memiliki persamaan kosakata dengan bahasa Dayak lainnya, misalnya:
* nade (Bahasa Kutai Kota Bangun); nadai ([[Bahasa Kantu']]), artinya tidak
* celap (BahsaBahasa Kutai Tenggarong; celap ([[Bahasa Dayak Iban]], Bahasa Dayak [[Tunjung]]), jelap (Bahasa Dayak [[Benuaq]]) artinya dingin
* balu (Bahasa Kutai Tenggarong), balu ([[Bahasa Dayak Iban]], balu' Bahasa Dayak [[Benuaq]]), artinya janda
* hek (Bahasa Kutai Tenggarong), he' (Bahasa Dayak [[Tunjung]]), artinya tidak
Baris 249:
 
'''<big>Puak Pantun (Kutai Muara Kaman/Kutai Tua-Eks Hindu))</big>'''
|
Puak Pantun adalah suku tertua di [[Kalimantan Timur]], dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua di antara 5 Suku atau Puak Kutai lainya, mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi. Suku ini mendiami daerah [[Muara Kaman, Kutai Kartanegara |Muara Kaman]] Kab. Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong, serta Daerah Muara Bengkal, Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab.Kutai Timur sekarang, suku Kutai pantun dapat dikatakan sebagai turunan para bangsawan dan Pembesar di Kerajaan Kutai Martapura (Kutai Mulawarman). Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga, dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan.
 
Baris 256:
'''<big>Puak Punang (Kutai Kedang)</big>'''
 
Puak Punang (Puak Kedang) adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman. Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar (tunjung-benuaq). Oleh karena itu, logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang. MisalyaMisalnya bahasa Indonesia “Tidak”, Bahasa Kutai “Endik”, Bahasa Kutai Kedang “Inde”…. tegas alas gelombang. Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun (atau dikenal dengan nama Negeri Paha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura). Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun, Muara Muntai, danau semayang, Sungai Belayan dan sekitarnya. Kelompok ini menggunakan [[Bahasa Kutai Kota Bangun]].<ref>http://multitree.org/codes/mqg</ref>
 
Dalam pemerintahan Kerajaan Kutai Martapura dari tahun, 350-1605, yang beribu kota di Muara Kaman, kawasan Kota Bangun diketahui bahwa wilayahnya bernama NEGERI PAHA meliputi daerah: KEHAM, KEDANG DALAM, [[Kedang Ipil, Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara |KEDANG IPIL]], [[Lebak Mantan, Muara Wis, Kutai Kartanegara |LEBAK MANTAN]], [[Lebak Cilong, Muara Wis, Kutai Kartanegara|LEBAK CILONG]].
Baris 297:
# [[Kerajaan Kutai Martadipura|Kerajaan Martadipura]] ( Corak Hindu-Kaharingan-Melayu Tua (penduduk borneo saat itu dayak, subsuku melayu muda nanti dibentuk masyarakat dayak)
# Kerajaan Sri Bangun ( Corak Budha-Melayu Sriwijaya dan Melayu Tua)
# [[Kesultanan Kutai Kartanegara|Kerajaan Kartanegara]] ( Corak Islam - Asimilasi melayu dan dayak ( Pengaruh penaklukan ) )
 
== Kisah Pecahnya Puak Tanah Kutai ==
Baris 325:
 
== Pranala luar ==
* https://www.pustakaborneo.id/upload/pdf/buku_20171214061246.pdf
* https://media.neliti.com/media/publications/49956-ID-kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.pdf
 
[[Kategori:Ot Danum]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Kutai, Suku]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Malaysia|Kutai, Suku]]
[[Kategori:Suku bangsa di Kalimantan Timur|Kutai, Suku]]
[[Kategori:Kabupaten Kutai Kartanegara]]