Ptosis kelopak mata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Xzenn02 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 4:
Gejala utama ptosis adalah jatuhnya salah satu atau dua kelopak mata bagian atas, lapangan pandang terganggu, penderita mendongakkan kepalanya, mata lelah dan gatal, alis terangkat, [[Juling|strabismus]] (juling), diplopia (melihat dua), wajah terlihat lelah, ambliopi (mata malas), dan astigmatisma.
 
Penyebab ptosis adalah faktor usia, [[kelainan bawaan]], trauma mata, dan penyakit pada mata.
 
Faktor risiko berkembangnya diplopia adalah usia, penggunaan lensa kontak, operasi pada daerah mata, gerakan menggosok mata yang berlebihan, miastenia gravis, strok, sindrom Horner, diabetes melitus, tumor otak, dan kanker pada saraf atau otot.
Baris 10:
Ptosis dibagi menjadi dua yaitu ptosis kongenital dan ptosis dapatan. Ptosis dapatan dibagi menjadi ptosis miogenik, aponeurosis, neurogenik, neuromiogenik, traumatikal, mekanikal, dan pseudoptosis.
 
Diagnosis ptosis dibuat berdasarkan atas anamnesis dari penderita, [[pemeriksaan fisik]] berupa inspeksi kedua mata penderita, dan pemeriksaan mata yaitu pemeriksaan pupil, penilaian fungsi otot levator palpebra, penilaian tinggi fisura palpebra, pemeriksaan ''margin-reflex distance'' (MRD), dan tes penilefrin.
 
Penatalaksanaan ptosis tergantung kepada derajat ptosis dan penyebabnya. Pilihan utama untuk ptosis berat adalah operasi.
 
Komplikasi yang dapat timbul setelah operasi ptosis adalah koreksi yang tidak maksimal, koreksi yang berlebihan, abrasi [[kornea]], infeksi, dan hematoma retrobulbar.
 
== Tanda dan gejala ==
Baris 30:
 
== Faktor risiko ==
[[Berkas:Myasthenia.jpg|jmpl|Myasthenia gravis, kondisi melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot.]]
Usia merupakan faktor risiko terjadinya ptosis. Seiring dengan bertambahnya usia, otot-otot akan mengalami kelemahan dan kendur. Begitu pula dengan otot yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata.<ref name=":1" /><ref name=":8" /> Faktor risiko yang lain adalah penggunaan lensa kontak,<ref name=":1" /> menggosok mata secara berlebihan,<ref name=":1" /> dan pascaoperasi pada daerah mata.<ref name=":1" /><ref name=":7" /> Operasi yang paling umum menyebabkan ptosis adalah operasi untuk koreksi strabismus, operasi kornea, dan glaukoma.<ref>{{Cite web|last=Charters|first=Lynda|date=23 Oktober 2021|title=Causes of involutional ptosis|url=https://www.ophthalmologytimes.com/view/causes-of-involutional-ptosis|website=Ophthalmology Times|language=|access-date=24 Februari 2022}}</ref>