Bahasa Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.230.138 (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt Tag: Pengembalian |
||
(175 revisi perantara oleh 57 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bahasa
|name =
|nativename =
|states= {{flag|Indonesia}}
|region= {{flag|
|ethnicity= [[Suku Melayu Palembang|Melayu Palembang]]
|speakers=
|date=2000
|ref={{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=14}}
|familycolor=Austronesia
|fam1 = <!-- Parameter ini dinonaktifkan untuk halaman ini -->
|script= {{ubl|
* [[Alfabet Latin|Latin]] (Resmi)▼
|fam3= [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]▼
▲* [[Alfabet Latin]]
* [[Abjad Jawi|Jawi]]
|dia1=Palembang
|dia2=Palembang Pasar
|dia3=
|minority = {{flag|
| agency = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
* Balai Bahasa
|iso3=
|iso3comment=(kode [[iso639-3:plm|{{code|plm}}]] telah digabungkan ke {{code|mui}} pada tahun 2007)<ref>{{Cite web|url=https://iso639-3.sil.org/request/2007-182|title=Change Request Documentation: 2007-182|publisher=[[SIL International]]}}</ref>
|glotto=
|glottoname=Palembang
|linglist=mui-plm
|samples=
|qid=
|sk = NE
|contoh_berkas= WIKITONGUES- Ihsan and Septiadi speaking Palembangnese.webm
|contoh_deskripsi = Percakapan dalam [[#Dialek|dialek Palembang Pasar]] dengan campuran [[bahasa Indonesia]].
|HAM=ya
|pranala_HAM=https://www.omniglot.com/writing/musi.htm
|contoh_teks=Sedanten uwong metu ke dunio bebas, serto kehormatan dan hak-hak yen sami pulo. Sedantennyo la sampun diesung akal utak jugo raso ati, keayunnyo niku gawe sesami liannyo pecak wong seduluran.
|pagenotice=Palembang
}}
[[File:Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang 1981.jpg|jmpl|250px|Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang terbitan 1981]]
'''Bahasa
[[File:Pedoman Ejaan Bahasa Palembang 2007.jpg|jmpl|250px|Buku ''Pedoman Ejaan Bahasa Palembang''
Penggunaan bahasa Melayu Palembang diakui secara resmi oleh pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sebagai salah satu bahasa Melayu asli di Sumatra Selatan yang wajib dijaga kelestariannya. Sebagai salah satu upaya penggiatan sosialisasi dan pelestarian bahasa Melayu Palembang, pemerintah Provinsi Sumatra Selatan yang didukung oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia]] mengadakan peluncuran [[Al-Qur'an]] (kitab suci [[Muslim|umat Islam]]) dengan terjemahan bahasa Palembang yang dirilis oleh Puslitbang Lektur Dan Khazanah Keagamaan<ref>{{cite web |url=https://www.idxchannel.com/foto-1/foto/alquran-dengan-terjemahan-bahasa-palembang |title=Alquran dengan Terjemahan Bahasa Palembang |author=<!--Not stated--> |date=2022 |website=IDXchannel.com}}</ref> pada tahun [[2019]].<ref>{{Cite news|url=https://m.antaranews.com/video/1207780/al-quran-terjemahan-bahasa-palembang-dan-sunda|title=Al Quran terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda|author=<!--Not stated--> |date=2019|last=Rayyan|editor-last=Rayyan|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4152870/alquran-terjemahan-bahasa-palembang-hanya-dicetak-100-eksemplar?|title=Alquran Terjemahan Bahasa Palembang Hanya Dicetak 100 Eksemplar|language=id|author=<!--Not stated--> |date=2020|work=[[Liputan6.com]]|last=Inge|first=Nefri|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El}}</ref><ref>{{cite web |url= https://sumeks.co/uin-raden-fatah-serahkan-alquran-terjemahan-bahasa-palembang-ke-sumeks-co/|title= UIN Raden Fatah Serahkan Alquran Terjemahan Bahasa Palembang ke Sumeks.co|author=<!--Not stated--> |date= 2022|website=sumeks.co|publisher=Sumatera Ekspres}}</ref>▼
== Klasifikasi ==▼
Bahasa Palembang [[Bahasa Palembang#Klasifikasi|tingkatan ''Jegho''/''Jero'']] ({{aka}} ''Alus'') juga masuk sebagai muatan lokal (kegiatan kurikulum) bagi sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di wilayah Palembang sejak [[2021]].<ref>{{cite web |url= https://psikologi.radenfatah.ac.id/berita/detail/alhamdulillah-bahasa-palembang-jegho-alus-masuk-muatan-lokal-pada-sekolah-dasar-di-kota-palembang|title=Alhamdulillah, Bahasa Palembang Jegho (Alus) Masuk Muatan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Kota Palembang |author=<!--Not stated--> |date= 2021|publisher= Pustipd UIN Raden Fatah}}</ref>▼
Sebagian besar ragam-ragam Melayik di Sumatera bagian Selatan dapat digolongkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu 1) kelompok [[Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan|Melayu Tengah]] atau Melayu Barisan Selatan dan 2) kelompok [[Rumpun bahasa Musi|Musi]]. Bahasa Palembang dapat digolongkan sebagai salah satu ragam dalam kelompok Musi, tepatnya sebagai bagian dari kluster dialek Palembang–Dataran Rendah yang juga mencakup ragam-ragam Belide, [[Bahasa Lematang|Lematang Ilir]], dan [[bahasa Penesak|Penesak]].{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=10–12}}
== Sejarah ==
Sebagaimana ragam Melayik lainnya, bahasa Palembang merupakan keturunan dari bahasa Proto-Malayik yang diperkirakan berasal dari Kalimantan bagian barat. Menurut Adelaar (2004), perkembangan Melayu sebagai etnis tersendiri mungkin saja dipengaruhi oleh persentuhan dengan budaya India, setelah migrasi penutur Proto-Malayik ke Sumatra bagian selatan. [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]] yang berpusat di [[Palembang]] pada abad ke-7 merupakan salah satu wujud terawal negara bangsa Melayu, jika bukan yang pertama.<ref>Adelaar, K.A., "Where does Malay come from? Twenty years of discussions about homeland, migrations and classifications". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 160 (2004), No. 1, hlmn. 1-30</ref> [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang ditemukan di Palembang merupakan bukti tertulis pertama dari rumpun bahasa Malayik yang dipertuturkan di daerah tersebut. Meski begitu, ahli bahasa masih memperdebatkan apakah benar ragam bahasa yang digunakan di prasasti tersebut merupakan leluhur langsung dari bahasa-bahasa Melayu (termasuk Palembang) modern.{{sfn|Adelaar|1992|pp=5-6}}
Selain dari prasasti-prasasti kuno, sangat sedikit sumber tertulis lainnya yang bisa jadi acuan untuk perkembangan bahasa
William Marsden mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek Jawa halus dan Melayu dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek Melayu, dengan ciri utama pengucapan vokal 'a' yang diganti menjadi 'o'
== Status ==
▲Penggunaan bahasa
▲Bahasa Palembang [[
▲William Marsden mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek Jawa halus dan Melayu dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek Melayu, dengan ciri utama pengucapan vokal 'a' yang diganti menjadi 'o' di posisi akhir kata.{{sfn|Marsden|1811|p=562}}
== Fonologi ==
Dunggio (1981) mendata 30 fonem dalam bahasa
=== Vokal ===
{| class="wikitable" style="text-align:center"
Baris 124 ⟶ 128:
|{{IPAslink|z}}
|
|{{IPAslink|
|
|-
Baris 145 ⟶ 149:
==Ragam==
===Dialek===
Berdasarkan survei [[dialektologi]] {{harvcoltxt|McDowell|Anderbeck|2020}} yang mencakup analisis [[leksikostatistik]], pemetaan persebaran inovasi [[fonologi]]s, serta uji [[kesalingpahaman]], subkluster Palembang dapat dibagi ke dalam tiga dialek, yaitu: 1) Palembang Lama, 2) Palembang Pasar dan 3) Pesisir.{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=12}}
1) [https://glottolog.org/resource/languoid/id/pale1265 Dialek Palembang Lawas], 2) [https://glottolog.org/resource/languoid/id/pale1267 Dialek Palembang Pasar], dan 3) [https://glottolog.org/resource/languoid/id/pale1268 Dialek Palembang Pesisir]. Dialek Palembang Lama yang dimaksud adalah dialek tradisional yang dituturkan sehari-hari terutama oleh kalangan masyarakat Melayu Palembang yang baik di kota maupun di wilayah pedesaan sekitarnya. Sementara, dialek Palembang Pasar adalah dialek yang utamanya digunakan sebagai basantara untuk menjembatani komunikasi antarkomunitas, khususnya di Palembang dan Sumatra Selatan pada umumnya. Secara leksikon, bahasa Melayu Palembang dialek Palembang Lama mempertahankan beberapa kosakata serapan Jawa dan Arab yang dipakai dalam bahasa Melayu Palembang dialek Pasar dan Pesisir. Dalam hal fonologi, bahasa Melayu Palembang dialek Palembang Pasar dan Pesisir juga lebih sering menggunakan bunyi /r/ yang diucapkan melalui getaran ujung lidah (apikal), alih-alih bunyi frikatif /ɣ~x/ yang biasanya dipakai dalam bahasa Melayu Palembang dialek Palembang Lama.{{sfn|McDowell|Anderbeck|p=13–15}}▼
▲
===Tingkatan===▼
Bahasa Melayu Palembang mempunyai dua tingkatan linguistik, yaitu ''Baso Palembang Jegho'' {{aka}} ''Baso Palembang Alus'' (kerap diidentifikasi juga sebagai ''Bebaso'') dan ''Baso Palembang Sari-Sari''. ''Baso Palembang Jegho'' {{aka}} ''Baso Palembang Alus'' dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam [[upacara]] [[adat]] Melayu Palembang.▼
Di sebelah utara dan timur Kota Palembang ke arah perbatasan dengan [[Provinsi Jambi]] dan [[Selat Bangka]], terdapat pula ragam Pesisir yang secara linguistik hampir identik dengan ragam yang dituturkan di kawasan urban. Meski begitu, beberapa daerah tutur Pesisir di wilayah terluar juga memiliki tingkat kemiripan leksikal yang tinggi dengan ragam Melayik tetangga, di antaranya ragam Jambi Ilir dari [[bahasa Jambi]] serta ragam-ragam Melayik [[bahasa Bangka|Bangka]].{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=15–16, 53}} Dari segi etnolinguistik, penutur ragam Pesisir sendiri cenderung tidak terlalu terikat dengan identitas "Palembang" sebagaimana penutur di kawasan urban dan pedesaan sekitarnya.{{sfn|McDowell|Anderbeck|2020|p=112, 114}}
▲== Klasifikasi ==
▲===Tingkatan===
▲Bahasa
<!--
==Kata serapan==
Bahasa Melayu Palembang memiliki beberapa pengaruh dari elemen linguistik [[bahasa Melayu]] dan bahasa yang lain, Bahasa Palembang Asli (Bebaso Pelembang Alus) utamanya dari [[bahasa
-->
▲|}
==Referensi==
Baris 186 ⟶ 166:
== Daftar pustaka ==
*
*
* {{cite book|last=Adelaar|first=K. Alexander|title=Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology|year=1992|publisher=Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University|isbn=9780858834088|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Anderbeck |first1=Karl |last2=McDowell |first2=Jonathan |year=2020 |title=The Malay Lects of Southern Sumatra |series=JSEALS Special Publication |volume=7 |publisher=University of Hawai'i Press |hdl=10524/52466 |ref=harv}}▼
* {{cite book|last=Hanifah|first=Abu|title=Undang-Undang Simbur Cahaya|year=1999|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jakarta|isbn=9794593869|ref=harv}}
* {{cite book|last=Marsden|first=William|title=History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.)|year=1811|publisher=Longman|location=London|ref=harv}}
▲* {{cite book |
* {{cite book|last=Dunggio|first=P.D.|title=Struktur bahasa Melayu Palembang|year=1983|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jakarta|ref=harv}}
* {{cite book|last=Aliana|first=Zainul Arifin|title=Morfologi dan sintaksis bahasa Melayu Palembang|year=1987|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jakarta|ref=harv}}
Baris 204 ⟶ 183:
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Palembang, Bahasa}}
[[Kategori:Bahasa di Indonesia|Melayu Palembang]]
[[Kategori:Bahasa di Sumatra|Melayu Palembang]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia|Melayu Palembang]]
[[Kategori:Bahasa di
[[Kategori:Kota Palembang]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Musi]]
|