Abdoel Moeis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menghapus Kategori:Tokoh Minangkabau menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|caption = Abdoel Moeis
|birth_date = {{birth date|1886|07|3}}
|birth_place = [[Sungai Puar, Agam]], [[
|death_date = {{death date and age|1959|06|17|1883|07|3}}
|death_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
Baris 14:
|notableworks = [[Salah Asuhan (novel)]]
|spouse = Soenarsih (istri)<ref>https://www.google.com/search?q=%22soenarsih%22+%22abdoel+moeis%22&rlz=1C1CHBF_enID855ID855&biw=1366&bih=657&tbm=bks&sxsrf=APwXEdcp5khXQQLpK-D6MFdr53aBzYPWwA%3A1685783494697&ei=xgN7ZLaPKoWeseMP07OZ0A0&ved=0ahUKEwi2ivry4Kb_AhUFT2wGHdNZBtoQ4dUDCAg&uact=5&oq=%22soenarsih%22+%22abdoel+moeis%22&gs_lcp=Cg1nd3Mtd2l6LWJvb2tzEANQAFhqYNcBaABwAHgAgAGKAYgB6wGSAQMxLjGYAQCgAQHAAQE&sclient=gws-wiz-books</ref>
|partner =
|children =
|relatives =
|influences =
|relatives = [[Soedjana Sapi'ie]] (menantu)
|influenced =
|awards =
|signature =
|website =
|portaldisp =
}}
'''Abdoel Moeis''' ({{lang-ar|عبد المعز
==
=== Kehidupan awal ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van het dorpshoofd van Soengai Poear TMnr 10005323.jpg|jmpl|Sutan Sulaiman, Demang Sungai Puar, ayah Abdul Muis]]
Abdoel Moeis adalah seorang [[Orang Minang|Minangkabau]]. Ia merupakan putra dari Soelaiman Dt Toemanggoeng dan Siti Djariah.
Baris 34 ⟶ 36:
Selesai dari [[ELS]], Abdoel Moeis melanjutkan pendidikannya ke [[Stovia]] (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]), [[Jakarta]].<ref name="Abdoel Moeis1">{{id}} {{cite book|last = Eneste|first = Pamusuk|title = Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan|publisher = Penerbit Buku Kompas|location = Jakarta|year = 2001|isbn = 9799251788 }} halaman 5</ref> Namun karena sakit, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di sana.<ref>{{Cite web|last=Rinaldo|date=2015-11-08|title=Abdul Muis, Sastrawan yang Jadi Pahlawan Nasional Pertama|url=https://www.liputan6.com/news/read/2360501/abdul-muis-sastrawan-yang-jadi-pahlawan-nasional-pertama|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-02-23}}</ref>
=== Karier dan aktivisme ===
Abdoel Moeis memulai kariernya sebagai ''klerk'' di Departemen ''Onderwijs en Eredienst'' atas bantuan Mr. Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pendidikan. Namun pengangkatannya itu tidak disukai oleh karyawan Belanda lainnya. Setelah dua setengah tahun bekerja di departemen itu, ia keluar dan menjadi wartawan di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="Abdoel Moeis1" /> Pada tahun 1905, ia diterima sebagai anggota dewan redaksi majalah ''Bintang Hindia''. ''Bintang Hindia'' merupakan sebuah majalah yang memuat berita politik di Bandung. Pada tahun 1907, ''Bintang Hindia'' dilarang terbit, Abdul Muis pindah kerja ke ''Bandungsche Afdeelingsbank'' sebagai mentri lumbung. Pekerjaan ini ditekuni oleh Abdul Muis selama 5 tahun. Pada 1912, ia bekerja menjadi wartawan pada surat kabar Belanda ''Preanger Bode.'' Pada ''Preanger Bode'' Abdul Muis bekerja sebagai korektor. Dalam waktu 3 bulan, ia diangkat menjadi ''hoofdcorector'' (korektor kepala) karena
Pada tahun 1913 ia bergabung dengan [[Sarekat Islam]], dan menjadi Pemimpin Redaksi ''Harian Kaoem Moeda''.<ref name="Abdoel Moeis2">{{en}} {{cite book|last = Moeis|first = Abdoel|title = Never the twain|url = https://archive.org/details/scribelatencytest1|publisher = Lontar|location = Jakarta, Indonesia|year = 2010|isbn = 9789798083549 }} page 221.</ref> Koran ''Kaoem Moeda'' merupakan koran pertama yang mengenalkan rubrik "Pojok" sejak tahun 1913-an. Posisi Moeis sebagai redaktur serta mengurusi masalah-masalah penerbitan dan pemasaran, membuatnya lebih leluasa untuk melanjutkan perjuangan dengan pena sebagai senjata. Koran ''Kaoem Moeda'' merupakan tulang punggung perjuangan Sarekat Islam di Bandung.<ref>{{Cite web|last=Rahayu|first=Siwi P.|title=Profil - Abdoel Moeis|url=https://www.merdeka.com/abdoel-moeis/profil|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-05-31}}</ref> Setahun kemudian, melalui [[Komite Bumi Putera|Komite Bumiputera]] yang didirikannya bersama [[Ki Hadjar Dewantara]], Abdoel Moeis menentang rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari [[Prancis]].<ref>{{Cite web|last=Nurhadi|date=2021-06-17|title=Mengenal Sosok Pahlawan Nasional Abdoel Moeis|url=https://nasional.tempo.co/read/1473407/mengenal-sosok-pahlawan-nasional-abdoel-moeis|website=Tempo|language=en|access-date=2023-05-31}}</ref>
Tahun 1917, ia dipercaya sebagai utusan Sarekat Islam pergi ke negeri Belanda untuk mempropagandakan komite Indie Weerbaar. Dalam kunjungan itu, ia juga mendorong tokoh-tokoh Belanda untuk mendirikan Technische Hooge School – [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) di Priangan. Pada tahun [[1918]], Abdoel Moeis ditunjuk sebagai anggota [[Volksraad]] mewakili [[Syarikat Islam|Central Sarekat Islam]].<ref>{{cite book|last =Setiono|first =Benny. G|authorlink =|coauthors =|title =Tionghoa dalam Pusaran Politik|publisher =TransMedia|date =2002|location =Jakarta|url =|doi =|isbn =|page =355}}</ref>
Bulan Juni 1919, seorang pengawas Belanda di [[Toli-Toli]], [[Sulawesi Utara]] [[Pemberontakan Rakyat Tolitoli 1919|dibunuh setelah ia berpidato di sana]]. Abdoel Moeis dituduh telah menghasut rakyat untuk menolak kerja rodi
Pada tahun 1920, dia terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Buruh Pegadaian. Setahun kemudian ia memimpin pemogokan kaum buruh di [[Yogyakarta]].
Abdoel Moeis merupakan tokoh yang begitu komitmen terhadap perjuangan dan nasib rakyat yang saat itu sedang dijajah. Tidak hanya melalui garis profesi [[sastrawan]], ia bahkan berjuang dalam dunia politik. Tulisan-tulisan Abdoel Moeis yang tajam dan gerakan-gerakan politiknya itulah yang kemudian menyebabkannya dilarang tinggal di tempat kelahirannya. Ia kemudian memilih daerah [[Kabupaten Garut|Garut]] sebagai tanah pengasingannya, dan di sanalah ia menghabiskan sisa-sisa hidupnya.<ref>{{Cite book|title=Jejak-jejak Pengasingan Para Tokoh Bangsa|last=Faidi|first=A|publisher=Saufa|year=2014|isbn=9786022554646|location=Yogyakarta|pages=15-16}}</ref>
Tahun 1926 ia terpilih menjadi anggota ''Regentschapsraad Garut''.
Setelah kemerdekaan, ia mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan yang
== Wafat ==
Baris 63 ⟶ 65:
Abdoel Moeis juga menulis novel lain, yaitu ''[[Pertemuan Jodoh]]'' (1933), ''Surapati'' (1950) dan ''Robert Anak Surapati'' (1953). {{Butuh rujukan}}
== Kehidupan
Abdoel Moeis awalnya menikah dengan gadis pihan orang tuanya, yaitu gadis Minangkabau, tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, karena sang istri meninggal dunia.<ref name=":0">{{Cite book|last=Basri|first=Yusmar|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=Y8VkAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=abdoel+moeis+menikah&q=abdoel+moeis+menikah&hl=id|title=Abdul Moeis: politikus, jurnalis, sastrawan|publisher=Mutiara Sumber Widya|isbn=978-979-9331-26-7|language=id}}</ref>
Setelah cukup lama mendudua, Abdoel Moeis menikahi gadis pilihannya, yaitu gadis Priangan. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak. Namun, rumah tangga mereka berakhir perceraian karena Abdoel Moeis.<ref name=":0" />
Abdul Moeis menikah lagi dengan gadis Priangan bernama
Di antara anak-anak Abdoel Moeis yang hidup sampai dewasa, yakni Diana Moeis, Kencana Moeis, dan Achir Moeis.
== Terjemahan ==
Baris 98 ⟶ 102:
[[Kategori:Tokoh pejuang yang dibuang]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Seniman Minangkabau|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam|Abdoel Moeis]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau|Abdoel Moeis]]
|