Kamar Dagang dan Industri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(73 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| mcaption =
| type = Organisasi Pengusaha
| status = Organisasi dengan undang-undang khusus
| motto =
| abbreviation = Kadin Indonesia
Baris 28 ⟶ 29:
| website = https://kadin.id
}}
'''Kamar Dagang dan Industri Indonesia''', atau disingkat '''KADIN Indonesia''', adalah [[organisasi]] [[pengusaha]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[perekonomian]]. Kadin Indonesia ditetapkan dengan Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 sebagai satu-satunya induk Organisasi dunia usaha baik di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta.{{cn}}. Di luar negeri, organisasi seperti ini sering diistilahkan sebagai ''chamber of commerce''.
 
Sebagai induk organisasi dunia usaha di Indonesia, Kadin menyediakan layanan advokasi kebijakan, informasi bisnis, pendidikan dan pelatihan keterampilan, fasilitasi perdagangan dan investasi, dukungan terhadap proses arbitrase, promosi kegiatan usaha, serta kolaborasi strategis untuk mendorong keberlanjutan dan inovasi dari anggotanya.{{cn}}
'''Kamar Dagang dan Industri Indonesia''', atau disingkat '''KADIN Indonesia''', adalah [[organisasi]] [[pengusaha]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[perekonomian]]. Organisasi ini didirikan pada [[24 September]] [[1968]] dan diatur dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Kadin Indonesia yang terbaru disetujui perubahannya berdasarkan [https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/226940/keppres-no-18-tahun-2022#:~:text=KEPPRES%20No.%2018%20Tahun%202022,dan%20Industri%20%5BJDIH%20BPK%20RI%5D Keputusan Presiden nomor 18 tahun 2022].
 
Jaringan bisnis Kadin mencakup hingga Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Kadin menaungi asosiasi-asosiasi bisnis yang mencakup semua sektor usaha. Jaringan kontak bisnis Kadin yang luas di seluruh wilayah menjadikan Kadin sebagai mitra yang sangat menarik dan strategis untuk kegiatan bisnis, perdagangan dan investasi.{{cn}}
Ketua Umum KADIN Indonesia periode [[2021]]-[[2026]] adalah [[Arsjad Rasjid]].<ref>{{Cite news|last=Redaksi|title=Arsjad Rasjid Resmi Terpilih Jadi Ketua Kadin|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read348510/arsjad-rasjid-resmi-terpilih-jadi-ketua-kadin|work=[[Warta Ekonomi]]|language=id|access-date=2021-07-01}}</ref>
 
== Sejarah ==
{{Bagian tanpa referensi}}
'''1863''', Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mengeluarkan Dekrit Pembentukan Kamers van Kophandel en Nijverheid in Nederlandsch Indie (Kamar Dagang dan Handikraft Hindia Belanda).
 
'''1909''', Pembentukan Sjarikat Dagang Islam (SDI) yang fungsinya sama dengan fungsi sebuah kamar dagang. SDI kemudian berubah menjadi Sjarikat Islam (SI) sebuah organisasi pergerakan kemerdekaan.
Sesuai dengan amanat dan semangat Pasal 33 Undang-undang Dasar [[1945]] sebagai landasan [[konstitusional]] pembangunan di bidang ekonomi, maka pengusaha Indonesia dengan dilandasi jiwa yang luhur, bersih, transparan, dan profesional, serta produktif dan inovatif harus membina dan mengembangkan kerja sama sinergistik yang seimbang dan selaras, baik sektoral dan lintas-sektoral, antar-skala, daerah, nasional maupun internasional, dalam rangka mewujudkan iklim usaha yang sehat dan dinamis untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya bagi dunia usaha Indonesia dalam ikut serta melaksanakan pembangunan nasional dan daerah di bidang ekonomi.
 
'''1945''', Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus
Pembentukan organisasi KADIN Indonesia pertama kali dibentuk tanggal [[24 September]] 1968 oleh KADIN Daerah Tingkat I atau KADINDA Tingkat I (sebutan untuk KADIN Provinsi pada waktu itu) yang ada di seluruh Indonesia atas prakarsa KADIN DKI Jakarta, dan diakui pemerintah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1973, kemudian dibentuk kembali sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri dalam Musyawarah Pengusaha Indonesia tanggal 12 agustus1994 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Pengusaha Indonesia yang tergabung dalam KADIN Indonesia bekerja sama dengan [[Dewan Koperasi Indonesia]] (Dekopin) dan wakil-wakil didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
 
'''1949,''' Pembentukan Dewan Ekonomi Indonesia Pusat (DEIP) yang menjadi wadah seluruh organisasi dunia usaha di Indonesia
Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri menetapkan bahwa seluruh pengusaha Indonesia di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta secara bersama-sama membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri sebagai [[wadah]] dan [[wahana]] [[pembinaan]], [[komunikasi]], [[informasi]], [[representasi]], [[konsultasi]], [[fasilitasi]] dan [[advokasi]] [[pengusaha Indonesia]], dalam rangka mewujudkan dunia usaha Indonesia yang kuat dan berdaya saing tinggi yang bertumpu pada keunggulan nyata sumber daya nasional, yang memadukan secara seimbang keterkaitan antar-potensi ekonomi nasional, yakni antar-sektor, antar-skala usaha, dan antar-daerah, dalam dimensi tertib hukum, [[etika]] bisnis, kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan dalam suatu tatanan ekonomi pasar dalam percaturan perekonomian [[global]] dengan berbasis pada kekuatan daerah, sektor usaha, dan hubungan luar negeri.
 
'''1950-an''', Terbentuk berbagai asosiasi industri sektoral, seperti Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Perhimpunan Bank-bank Swasta Nasional  (Perbanas), Perserikatan Usaha Grafika Nasional Indonesia, kini disebut Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), dan sebagainya.
 
'''1956''', Pembentukan Dewan Perusahaan dan Perniagaan (DPP) di tingkat pusat, dan Majelis Perusahaan dan Perniagaan (MPP) di tingkat provinsi. DPP-MPP dibentuk dengan PP Nomor 11 Tahun 1956.
 
'''1959''', Pendeklarasian Manifesto Politik (Manipol) yang menjadi dasar dari USDEK, akronim dari Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. USDEK menjadi dasar kebijakan ekonomi terpusat dan etatisme di Indonesia.
 
'''1964''', Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Swasta (Bamunas) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1964.
 
'''1967''', Pemerintah menerbitkan Dekrit Presiden Nomor 84 Tahun 1967 yang memberi kebebasan pada dunia usaha untuk membentuk organisasinya.
 
'''1967''', Atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta, diselenggarakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri Jakarta (Kadin Jaya) tanggal 29-30 November 1967. Kadin Jaya dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta tanggal 8 Januari 1968 dengan Ketua Umum [[Sjamsuddin Mangan]] dan langsung ditunjuk sebagai penyelenggara [[Pekan Raya Jakarta]] (Jakarta Fair) pertama tahun 1968. Pembentukan Kadin Jaya diikuti dengan pembentukan Kadin di delapan provinsi lainnya.
 
'''1968''', Delapan Kadin provinsi dan lima Kadin persiapan atas prakarsa Kadin Jaya dan didukung oleh 17 organisasi ekonomi/pengusaha tingkat nasional mengadakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tanggal 23-24 September 1968. Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail Terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1968-1972
 
'''1972''', Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sofyar terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1972-1973
 
'''1973''', Marsekal TNI (Purn) Soewoto Sukenda terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1973-1976 dan 1976-1979
 
'''1973''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 49 Tahun 1973 yang mengukuhkan Kadin sebagai wadah dunia usaha di Indonesia.
 
'''1979''', DR. H.M.N.M Hasyim Ning terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1979 – 1982
 
'''1982''', DR. H Sukamdani Sahid Gito Sardjono terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1982-1985 dan 1985-1988
 
'''1983''', Organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) masuk dalam GBHN 1983-1988 sebagai mitra pembinaan dunia usaha Indonesia.
 
'''1987''', Terbit Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
 
'''1988''', Ir. Sotion Ardjanggi terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1988-1993
 
'''1988''', Deklarasi Pengusaha Indonesia membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sekaligus menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Kadin sesuai dengan ketentuan UU 1/1987.
 
'''1993''', Aburizal Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1993-1998 dan 1998-2003
 
'''1996''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97 Tahun 1996
 
'''2000''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 61 Tahun 2000 sebagai penyempurnaan AD/ART Kadin sebelumnya yang tertuang dalam Keppres Nomor 97 Tahun 1996.
 
'''2004''', Mohamad S. Hidayat terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2004-2009 & 2009 - 2010
 
'''2004''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 14 Tahun 2004
 
'''2006''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 16 Tahun 2006 sebagai persetujuan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin hasil Musyawarah Nasional Khusus.
 
'''2010''', Adi Putra Tahir terpilih menjadi Pjs Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2010. Kemudian terbit Keputusan Presiden (Keppres) No. 17 Tahun 2010 sebagai pengganti Keppress Nomor 16 Tahun 2006 sebagai perubahan AD/ART berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional Khusus Kadin pada tanggal 25 April 2010 di Jakarta. Suryo Bambang Sulisto terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2020-2015
 
'''2015''', Rosan Perkasa Roeslani terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2015-2021
 
'''2022''', Arsjad Rasjid terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2021-2026. Pada tanggal 21 September 2022 telah disahkan hasil penyempurnaan AD/ART Kadin Indonesia menjadi Keputusan Presiden No. 18/2022 yang menegaskan bahwa hanya ada satu Kadin di Indonesia sebagai payung organisasi dunia usaha di Indonesia.
 
== Ketua Umum Kadin Indonesia ==
Ketua Umum Kadin Indonesia menjabat selama 5 tahun. Sebelum 1993, Ketua Umum Kadin Indonesia mejabat selama 3 tahun. Berikut nama-nama yang pernah menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia:<ref name="Ketua Kadin">{{Cite news|url=http://m.news.viva.co.id/news/read/356198-berhasil-pimpin-kadin--aburizal-dapat-nugraha-karya|title=Berhasil Pimpin Kadin, Aburizal dapat Nugraha Karya|publisher=Viva News|accessdate=13 Desember 2014|date=3 Oktober 2012|first=Hadi|last=Suprapto|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref>
{| class="wikitable"
|-
Baris 52 ⟶ 106:
|-
| 1
| Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail
| [[1968]]
| [[1972]]
| <ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| 2
| [[Sofjar|Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sofjar]]
| Sofyar
| [[1972]]
| [[1973]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| rowspan=2|3
| rowspan=2|[[Marsekal TNI (Purn) Soewoto Sukendar]]
| [[1973]]
| [[1976]]
| <ref name="Ketua Kadin"/>
|-
|[[1976]]
|[[1979]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| 4
| DR. H.M.N.M [[HasjimHasyim Ning]]
| [[1979]]
| [[1982]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| rowspan=2| 5
| rowspan=2|[[DR. H Sukamdani Sahid Gitosardjono]]Gito Sardjono
| [[1982]]
| [[1985]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| [[1985]]
| [[1988]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| 6
| [[Ir. Sotion Arjanggi]]Ardjanggi
| [[1988]]
| [[1993]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| rowspan=2|7
| rowspan=2|[[Aburizal Bakrie]]
| [[1993]]
| [[1998]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| [[1998]]
| [[2003]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
| rowspan=2|8
| rowspan=2|[[Mohamad SulemanS. Hidayat]]
| 2004
| [[2003]]
| 2009
| [[2008]]
|<ref name="Ketua Kadin"/>
|-
|2009
|[[2008]]
|[[2010]]
|<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2008/12/22/162746/1057822/4/ms-hidayat-kembali-pimpin-kadin|title=MS Hidayat Kembali Pimpin Kadin|publisher=Detik Finance|date=22 Desember 2008}}</ref>
|-
| *9
| [[Adi Putra Darmawan Tahir|Adi Putra Tahir]]
| [[2010]]
| [[2010]]
|
|-
| 910
| [[Suryo Bambang Sulisto]]
| [[2010]]
| [[2015]]
|<ref>{{cite news|url=http://www.kadin-indonesia.or.id/profil/PSambutan|title=Sambutan Ketua Umum Kadin Indonesia|publisher=Kamar Dagang dan Industri Indonesia|accessdate=13 Desember 2014|archive-date=2014-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20141213141843/http://www.kadin-indonesia.or.id/profil/PSambutan|dead-url=yes}}</ref>
|-
| 1011
| [[Rosan Roeslani|Rosan Perkasa Roeslani]]
| [[2015]]
| [[2021]]
|<ref>[http://www.beritasatu.com/ekonomi/324672-rosan-roeslani-terpilih-jadi-ketua-kadin-20152020.html "Rosan Roeslani Terpilih jadi Ketua Kadin 2015-2020" di beritasatu.com]</ref>
|-
|1112
|[[Arsjad Rasjid]]
|[[2021]]
|2026
|''[[Petahana]]''
|<ref>{{Cite news|last=Harianto|date=2021-07-01|title=Arsjad Rasjid ditetapkan sebagai Ketum Kadin Indonesia 2021-2026|url=https://www.antaranews.com/berita/2243306/arsjad-rasjid-ditetapkan-sebagai-ketum-kadin-indonesia-2021-2026|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-07-01|first=Muhammad|editor-last=Buchori|editor-first=Ahmad}}</ref>
|-
|}
 
==Kontroversi==
Pada bulan April 2013, Kadin dilanda isu dualisme kepemimpinan lewat digelarnya Munaslub.<ref>{{Cite web|last=Shaidra|first=Aisha|date=2024-09-17|title=Munaslub Kadin Mengulang Sejarah Dualisme Kepemimpinan|url=https://bisnis.tempo.co/read/1917038/munaslub-kadin-mengulang-sejarah-dualisme-kepemimpinan|website=Tempo|language=en|access-date=2024-09-19}}</ref> Hasil Musaslub memutuskan pemecatan Suryo Bambang Sulisto selaku Ketua Umum Kadin dan memilih Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Caretaker Kadin.<ref>[https://kalbar.antaranews.com/berita/312394/oso-ditetapkan-sebagai-ketua-caretaker-kadin OSO Ditetapkan Sebagai Ketua Caretaker Kadin''.''] Dari situs Antara</ref> Pada Bulan Oktober 2013, Kadin versi OSO mengadakan Munas dan menunjuk Rizal Ramli sebagai Ketua Umum yang baru.<ref>[https://rmol.id/read/2013/10/23/130469/resmi-rizal-ramli-ketua-kadin-periode-2013-2018 Resmi, Rizal Ramli Ketua Kadin Periode 2013-2018''.''] Dari situs RMOL</ref> Kadin versi OSO akhirnya menjadi Kadin Paradigma Baru atau dikenal Kadin UMKM Indonesia. Pada tahun 2015, Kadin Paradigma Baru menunjuk [[Eddy Ganefo]] sebagai Ketua Umum, dan kepemimpinannya diteruskan lagi pada tahun 2020.<ref>[https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/49069/sejarah-dualisme-kadin-dari-masa-ke-masa-sebelum-arsjad-vs-anin/2 Sejarah Dualisme Kadin dari Masa ke Masa''.''] Dari sirus bloombergtechnoz</ref>
 
Pada tanggal 14 September 2024, beberapa pihak mengadakan Munaslub yang menghasilkan keputusan pergantian Ketua Umum dari Arsjad Rasjid ke Anindya Bakrie. Munaslub dianggap ilegal oleh kubu Arsjad Rasjid dan belum mendapat pengesahan dari Menkumham.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/research/20240917133602-128-572374/sejarah-kadin-hingga-kronologi-pecahnya-kubu-arsjad--anindya-bakrie Sejarah Kadin Hingga Kronologi Pecahnya Kubu Arsjad-Anindya Bakrie''.''] Dari situs CNBC Indonesia</ref> Sementara kubu Anindya Bakrie berpendapat munaslub sah karena dihadiri dan keputusannya disetujui secara aklamasi oleh 21 pengurus Kadin daerah dan 25 anggota istimewa. Kubu Rasjid Rasjid membantah dengan menyatakan memiliki bukti dokumen yang berisi pernyataan penolakan Munaslub oleh 21 pengurus Kadin Daerah.<ref>[https://bisnis.tempo.co/amp/1917902/arsjad-rasjid-sebut-munaslub-kadin-tak-sah-kubu-anindya-bakrie-dia-enggak-datang ''Arsjad Rasjid Sebut Munaslub Kadin Tak Sah. Kubu Anindya Bakrie: Dia Enggak Datang''.] Dari situs tempo</ref>
 
Hal ini terus menjadi polemik karena Menkumham menyatakan wewenang pengesahan kepengurusan Kadin ada di tangan Presiden melalui penerbitan Keppres<ref>[https://m.tribunnews.com/nasional/2024/09/18/menkumham-sebut-keabsahan-ketua-umum-kadin-berada-di-tangan-presiden-melalui-keppres ''Menkumham Sebut Keabsahan Ketua Umum Kadin Berada di Tangan Presiden, Melalui Keppres''.] dari situs tribunnews</ref> Arsjad Rasjid telah menyurati Presiden terkait polemik ini. Presiden menjawab bahwa kepengurusan Kadin adalah masalah internal yang harus dibereskan sendiri oleh Kadin. <ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-minta-masalah-kadin-diselesaikan-di-internal-jangan-bola-panasnya-disorong-ke-saya-198597-mvk.html ''Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal. "Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya.".''] Dari situs merdeka</ref>
 
Ketegangan kedua kubu mencair setelah pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, [[Bahlil Lahadalia]] pada tanggal 28 September 2024. Arsjad Rasjid menyatakan kedua pihak menyepakati titik temu dengan tegak lurus kepada aturan dan akan mengutamakan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.<ref>[https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7561968/arsjad-rasjid-buka-suara-usai-dipertemukan-bahlil-dengan-anindya-bakrie ''Arsjad Rasjid Buka Suara Usai Dipertemukan Bahlil dengan Anindya Bakrie''.] dari situs tribunnews</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1921827/usai-bertemu-anindya-bakrie-dan-bahlil-ketua-umum-kadin-arsjad-rasjid-kami-telah-memperoleh-solusi ''Usai Bertemu Anindya Bakrie dan Bahlil, Ketua Umum Arsjad Rasjid: Kami Telah Memperoleh Solusi''.] dari situs tempo/</ref> Sementara Anindya memberi pernyataan bahwa dirinya tetap sebagai Ketua Umum sebagai hasil munaslub dan menawari Arsjad Rasjid jabatan sebagai Dewan Pertimbangan.<ref>[https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2024/anindya-bakrie-berharap-arsjad-rasjid-mau-dampingi-dirinya-sebagai-dewan-pertimbangan-kadin/ ''Anindya Bakrie Berharap Arsjad Rasjid Mau Dampingi Dirinya sebagai Dewan Pertimbangan Kadin''.] dari situs berita suarasurabaya.net</ref>
 
== Referensi ==
Baris 150 ⟶ 214:
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1968]]
 
 
{{organisasi-stub}}