Andi Mappetahang Fatwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 22580228 oleh InternetArchiveBot (bicara): Penambahan gelar membutuhkan rujukan valid dari sumber terpercaya(Tw)
Tag: Pembatalan
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{family name hatnote|Mappetahang, ''[[nama keluarga]] [[patronimik]] [[nama Bugis|Bugis]];'' [[Andi (gelar)|Andi]] ''adalah gelar kehormatan bangsawan Bugis}}
{{rapikan}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Kapten]] [[KKO]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
Baris 6 ⟶ 7:
|imagesize = 200px
|caption = A.M. Fatwa sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]]
|office = Ketua Badan Kehormatan DPD-RIDewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
|order = ke-3
|term_start = 27 Agustus 2012<ref>https://www.hukumonline.com/berita/a/kocok-ulang-pimpinan-alat-kelengkapan-dpd-lt503b6824302a2/</ref>
|term_start = 9 Oktober 2014
|term_end = 1122 OktoberAgustus 20162017
|1blankname = Ketua DPD
|1namedata = [[Irman Gusman]]
|predecessor = [[Aida Zulaika Nasution]]
|successor = [[Mervin Sadipun Komber]]
|order1 =
|office1 = Anggota [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Daerah 2009–2014|Anggota]] [[DPD-RI]] dari [[DKIRepublik JakartaIndonesia]]
|term_start1 = 1 Oktober 2009
|term_end1 = 3014 SeptemberDesember 20142017
|successor1 = [[Sabam Sirait]]
|office2 = [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
|alongside2office2 = Anggota [[AksaDewan Mahmud]]Perwakilan &Rakyat [[MooryatiRepublik SoedibyoIndonesia]]
|1blankname2 term_start2 = Ketua1 Oktober MPR1999
|1namedata2 = [[Hidayat Nur Wahid]]
|term_start2 = 1 Oktober 2004
|term_end2 = 30 September 2009
|constituency2 = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta (daerah pemilihan)|DKI Jakarta]] (1999–2004){{br}}[[Jawa Barat V (daerah pemilihan)|Jawa Barat V]] (2004–2009)
|office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]<br/><small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>
|office2office3 = [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
|1blankname3 = Ketua DPR
|1namedata3 alongside3 =[[Aksa Mahmud]] & [[AkbarMooryati TanjungSoedibyo]]
|1blankname3 = Ketua DPRMPR
|alongside3 = [[Soetardjo Soerjogoeritno]]<br/>[[Khofifah Indar Parawansa]]<br/>[[Muhaimin Iskandar]]
|term_start31namedata3 = 1[[Hidayat OktoberNur 1999Wahid]]
|term_end3 term_start3 = 301 SeptemberOktober 2004
|predecessor3term_end3 = 30 September 2009
|office3office4 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]<br/><small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>
|successor3 = Zaenal Ma’arif
|1blankname4 = Ketua DPR
|1namedata4 = [[Akbar Tanjung]]
|alongside3alongside4 = [[Soetardjo Soerjogoeritno]]<br/>[[Khofifah Indar Parawansa]]<br/>[[Muhaimin Iskandar]]
|term_startterm_start4 = 91 Oktober 20141999
|term_start2term_end4 = 130 OktoberSeptember 2004
|predecessor4 = Fatimah Achmad
|successor3successor4 = [[Zaenal Ma’arifMa'arif]]
|birth_date = {{birth date|1939|2|12}}
|birth_place = [[Bone]], [[Sulawesi Selatan]], [[Hindia Belanda]]
Baris 38 ⟶ 46:
|nickname = A. M. Fatwa
|serviceyears = 1960–1970
|rank = [[Berkas:Pdu15-TNI kaptentni stafNavy-LT.pngsvg|25px]] [[Kapten]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|25px]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI Angkatan Laut]]
|unit = [[Korps Marinir Indonesia|KKO]]
Baris 51 ⟶ 59:
}}
 
'''[[Kapten]] [[Korps Marinir Indonesia|KKO]] ([[Purnawirawan|Purn.]])''' [[Doktor kehormatan|Dr. (H.C.)]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''[[Andi (gelar)|Andi]]''' '''Mappetahang Fatwa''' atau '''A. M. Fatwa''' ({{lahirmati|[[Bone]], [[Sulawesi Selatan]]|12|2|1939|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|14|12|2017}}) adalah seorang senator, politikus, aktivis, birokrat, dan perwira militer Indonesia yang menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] dari Provinsi [[DKI Jakarta]] sejak 2009 hingga kematiannya pada 2017. Sebelumnya, ia pernah menjabat Anggota DPR-RI/Wakil Ketua MPR-RI periode 2004–2009 dan Wakil Ketua DPR-RI 1999–2004. Ia meninggal karena penyakit kanker hati pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 06.00 WIB pagi di Rumah Sakit MMC, Jakarta.<ref>[https://m.detik.com/news/berita/3769060/keluarga-am-fatwa-meninggal-karena-liver-stadium-4 ''Keluarga: AM Fatwa Meninggal Karena Liver Stadium 4''.]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari situs detik</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=https://tirto.id/sejarah-hidup-am-fatwa-pejuang-islam-politik-lintas-zaman-db3k|title=Sejarah Hidup A.M. Fatwa: Pejuang Islam-Politik Lintas Zaman|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-03-22}}</ref>
 
== Riwayat hidup ==
Ia meninggal karena penyakit kanker hati pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 06.00 WIB pagi di Rumah Sakit MMC, Jakarta.<ref>[https://m.detik.com/news/berita/3769060/keluarga-am-fatwa-meninggal-karena-liver-stadium-4 ''Keluarga: AM Fatwa Meninggal Karena Liver Stadium 4''.]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari situs detik</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=https://tirto.id/sejarah-hidup-am-fatwa-pejuang-islam-politik-lintas-zaman-db3k|title=Sejarah Hidup A.M. Fatwa: Pejuang Islam-Politik Lintas Zaman|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-03-22}}</ref>
 
== Masa kecil ==
 
A.M. Fatwa lahir di Bone pada 12 Februari 1939 dari keluarga keturunan Kerajaan Bone. A.M. Fatwa menjadi aktivis di berbagai organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia dan Muhammadiyah sejak usia 18 tahun.<ref name=":0" /> Ia juga aktif dari awal terbentuknya Keluarga Besar PII sebagai Penasihat dan kini Dewan Kehormatan. Demikian juga di KAHMI pernah jadi Wakil Ketua di awal terbentuknya, kemudian Dewan Penasihat.
 
A.M. Fatwa menjalani pendidikan di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|IAIN Syarif Hidayatullah]] Jakarta mulai tahun 1960 merangkap Fak. Publisistik Univ. Ibnu Chaldun Jakarta. Ia lulus dengan predikat Sarjana Muda tahun 1963.<ref name=":0" /> Tahun 1961, ia terpilih sebagai Ketua Senat Seluruh Indonesia di Himpunan Mahasiswa IndonesiaIslam (HMI).<ref name=":0" /> Ia pernah diangkat sebagai Staf Khusus Agama dan Politik Gubernur DKI Jakarta pada era Ali Sadikin (1970). Fatwa dipecat secara tidak hormat dari statusnya sebagai pegawai pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1979 karena dituduh melanggar sumpah jabatan dan menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah.<ref name=":0" /> Fatwa turut menandatangani [[Petisi 50]] sebagai bentuk protes terhadap Presiden Soeharto.
 
Terakhir ia divonis lagi 18 tahun penjara, dari tuntutan seumur hidup, dijalani efektif 9 tahun (bebas bersyarat tahun 1993) karena kasus Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984.<ref name=":0" /> Jika diakumulasi, ia menghabiskan waktu selama 12 tahun di balik jeruji besi, selain tahanan luar.
 
AM FAtwaFatwa adalah salah seorang anak asuh Amnesti Internasional di London yang banyak mempublikasikan kasus-kasus politiknya ke dunia internasional. Dua Anggota Kongres Amerika Serikat telah mendesak Presiden [[George Herbert Walker Bush|George Bush]] untuk memberikan perhatian khusus kepada dua tahanan politik Indonesia, yaitu [[Hartono Rekso Dharsono|HR Dharsono]] dan AM Fatwa. Dokumen surat kedua anggota kongres tersebut diterima AM Fatwa dari mantan Kapolri yang juga aktivis Petisi 50, [[Hoegeng Imam Santoso|Jenderal Pol. Hoegeng Imam Santoso]]. Ketika [[Dan Quayle]], Wapres AS (1989-1993) berkunjung ke Indonesia pada bulan April 1989, tokoh pegiat HAM, HJC Princen dkk langsung menemuinya dan mengingatkan agar lebih memperhatikan nasib dua tahanan politik tersebut. Wapres Dan Quayle lalu memerintahkan Dubes AS di Jakarta untuk tindak lanjut bentuk perhatian tersebut. Kedutaan AS lantas mengutus Sekretaris Politiknya Mr. Julian Lebourgeois untuk mengunjungi keluarga AM Fatwa di Kramat Pulo Gundul, di pinggir rel kereta dan di samping kali comberan yang hitam.
 
Atas segala penyiksaan yang dialami, ia merupakan satu-satunya warga negara yang pernah menuntut Pangkobkamtib di pengadilan. Tetapi setelah terjadi perubahan sistem politik dan rezim pemerintahan melalui gerakan reformasi yang turut dipeloporinya, dengan jiwa besar dan sikap kenegarawanan, ia memaafkan dan menemui tokoh-tokoh yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan pemenjaraannya. Lalu, secara manusiawi dan kekeluargaan membina hubungan baik yang berkelanjutan.
Baris 73 ⟶ 79:
, melanjutkan ke [[Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya|UNTAG Surabaya]] Fak. Ketatanegaraan & Ketataniagaan (1968-1970) ujian akhir S1 [[Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta|UNTAG Jakarta]] (1970). Selain aktif di intra-universiter sebagai Ketua Senat dan Anggota Dewan Mahasiswa IAIN, ia juga memelopori terbentuknya HMI Komisariat IAIN dan Cabang Ciputat.
 
Saat kuliah di IAIN itu, AM Fatwa mendapat beasiswa ikatan dinas dari [[ALRI]], dan menjabat Ketua Koprs Pelajar Calon Perwira AL Komisariat Jakarta menggantikan dr. Otto Maulana dari Universitas Indonesia (1960-1961). Selanjutnya jadi Ketua Senat Seluruh Indonesia menggantikan dr. [[Tarmizi Taher]] dari Universitas Airlangga (1961-1963).
 
Selanjutnya mengikuti Sekolah Dasar Perwira Komando (Sedaspako) V/1967 KKO AL, namun tidak berlanjut sebagai Perwira AL, dan hanya menjadi Imam Tentara yang ditempatkan sebagai Kepala Dinas Rohani Islam Pusat Pendidikan Tamtama, merangkap Kepala Penerangan di Gunung Sari, Surabaya. Terakhir Wakil Kepala Dinas Rohani Islam Komando Wilayah Timur KKO AL di Surabaya hingga akhir tahun 1969. Kemudian oleh Komandan Pusat KKO AL [[H. Moh. Anwar|Mayjen KKO Moch. Anwar]], pada tahun 1970 AM Fatwa diperbantukan kepada Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin|Letjen KKO AL Ali Sadikin]], di bidang agama dan politik.
Baris 97 ⟶ 103:
Dalam kepemimpinannya juga, dua kali BK DPD RI menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ''Peran Badan Kehormatan dalam Menjaga Harkat, Martabat, Kehormatan, dan Citra Lembaga Legislatif'' (2012) dan ''Pelaksanaan Hak-Hak Protokoler Anggota Legislatif di Pusat dan Daerah'' (2013). Kedua seminar nasional untuk pertama kalinya diselenggarakan dalam sejarah keparlemenan Indonesia, dan ternyata banyak menjadi rujukan bagi DPRD-DPRD seluruh Indonesia.
 
Meskipun mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta, advokasi untuk menegakkan demokrasi dan HAM yang ia lakukan tidak hanya terbatas pada kasus-kasus besar yang terjadi di ibu kota. Seperti, ikut menyelesaikan sengketa makam Mbah Priok antara masyarakat dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa masyarakat Ancol dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa lahan antara warga Meruya Selatan Jakarta Barat dengan pengembang PT Portanigra, memperjuangkan kepemilikan KTP bagi masyarakat Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara, menyelesaikan sengketa rumah susun Tanah Abang antara penghuni dan pengembang, dan menyelamatkan PPD dari rencana likuidasi oleh Menteri BUMN lalu mengalihkannya menjadi BUMD. Juga kasus yang terjadi di daerah lain, seperti turun langsung di lapangan menyelesaikan sengketa Pilkada Sumba Barat Daya, sehingga Mendagri terpaksa melantik Bupati terpilih di Kemendagri Jakarta, karena Gubernur NTT tidak bersedia melantiknya(2014), membantu penyelesaian melalui Mabes Polri atas kasus pembakaran liar suatu perkebunan di SumatraSumatera Utara (2014).
 
AM Fatwa juga aktif mengambil inisiatif dan menjadi panitia pengusulan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh bangsa. Seperti [[Noer Alie|KH Noer Alie]] (2006), [[Mohammad Natsir|Mohamad Natsir]] (2008), [[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]] (2011), [[Pakubuwana X|Pakubuwono X]] (2011), [[Bagoes Hadikoesoemo|Ki Bagus Hadikusumo]] (2015), dan sekarang ia sedang berusaha terus mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk [[Kasman Singodimedjo]], [[Abdoel Kahar Moezakir|Abdul Kahar Mudzakkir]], [[Abdurrahman Baswedan|AR Baswedan]], dan [[Ali Sadikin]].
Baris 174 ⟶ 180:
 
{{DEFAULTSORT:Fatwa, A. M.}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Tokoh Korps Marinir]]
[[Kategori:Alumni Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Bone]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh AngkatanIslam 66Indonesia]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh PII]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
Baris 195 ⟶ 205:
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:TokohAnggota HimpunanDPD Mahasiswa Islam2014-2019]]