Zen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k terdapat beberap kalimat yang rancu Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bedakan|Buddhisme Chan}}
{{ZenBuddhism}}▼
{{rapikan}}
'''Zen''' adalah salah satu aliran [[Buddha]] Mahayana. Kata ''Zen'' adalah [[bahasa Jepang]] yang berasal dari bahasa mandarin "Chan" (禪, [[Pinyin]]: Chán). Kata "Chan" sendiri berasal dari [[bahasa Pali]] "jhana" atau [[bahasa Sanskerta]] ''dhyana''( ध्यान ). Dalam bahasa vietnam Zen dikenal sebagai “thiền” dan dalam bahasa korea dikenal sebagai “seon”.▼
▲{{ZenBuddhism}}{{Buddhisme Mahayana}}
▲'''Zen''' adalah
Jhana atau Dhyāna adalah sebuah kondisi batin yang terpusat yang ditemui dalam meditasi. Meski secara semantik, kata Chan sendiri berasal dari kata ‘dhyāna’ (Sansekerta) atau ‘jhana’ (Pali) atau 'Chan-na' 禪那 (Tionghoa). Zen tidak bertujuan pada pencapaian jhana. Ini sekadar menunjukkan bahwa ajaran Zen sangat menekankan pada aspek meditasi atau [[samadhi]].
Baris 7 ⟶ 9:
Ketika datang ke [[China]] dari [[India]], ajaran Buddha awalnya disesuaikan dengan budaya dan pemahaman China sehingga terkena pengaruh [[Konfusianisme]] dan [[Taoisme]]. Goddard mengutip [[D.T. Suzuki]] dengan menyebut Chán sebagai sebuah “perubahan alami ajaran Buddha dalam kondisi Taois”.<ref>Goddard, Dwight (2007), [http://books.google.nl/books?id=tL2R7QRsr5oC&pg=PA11&lpg=PA11&dq=Goddard+%22natural+evolution+of+Buddhism+under+Taoist+conditions%22&source=bl&ots=uj9qcAULD2&sig=-psJ3GDgEtNx5sF8ysSzgRQAc5A&hl=nl&sa=X&ei=PUvQT7yALYqp8QPJ9NHQDA&ved=0CDYQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false ''History of Ch'an Buddhism previous to the times of Hui-neng (Wie-lang). In: A Buddhist Bible''], Forgotten Books.</ref>
Dilihat dari penerimaan
Terminologi Tao digunakan juga untuk mengekspresikan doktrin ajaran Buddha, dalam terjemahan tertua dari teks-teks ajaran Buddha,
Umat Buddha pertama yang direkrut di China adalah kaum Tao.<ref>Fowler, Merv (2005), [http://books.google.com.hk/books?id=8EoJ94fY58EC&pg=PA79&dq=chan+buddhism+taoism&hl=zh-CN&sa=X&ei=NG7QT7mGLImTiAetzdz7Cw&ved=0CFoQ6AEwBg#v=onepage&q=chan%20buddhism%20taoism&f=false ''Zen Buddhism: Beliefs and Practices''], Sussex Academic Press.</ref> Mereka mengembangkan penghargaan yang tinggi terhadap teknik [[meditasi Buddha]] yang baru diperkenalkan, dan memadukannya dengan meditasi Tao. Anggota awal ajaran Buddha versi China seperti Sengzhao dan Tao Sheng sangat dipengaruhi oleh karya-karya dasar keimanan Tao yang ditulis oleh [[Laozi]] dan Zhuangzi. Berlawanan dengan latar belakang ini, konsep kealamian Tao diwariskan oleh para siswa awal Chán: mereka mensejajarkan sifat Tao and Buddha yang tak terlukiskan sampai batas waktu tertentu. Dengan demikian, mereka tidak merasa terikat pada "kebijaksanaan sutra" yang abstrak atau sifat-Buddha yang ditekankan yang dapat ditemukan di kehidupan manusia "sehari-hari", sama halnya dengan Tao.<ref>Dumoulin, Heinrich (2005), ''Zen Buddhism: A History. Volume 1: India and China'', World Wisdom Books, halaman 168. ISBN 978-0-941532-89-1</ref>
Baris 63 ⟶ 65:
(参禅)). Meskipun tidak ada jawaban yang khusus untuk sebuah ''kōan'', praktisi diharapkan untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang ''kōan'' dan Zen melalui tanggapan mereka. Guru dapat menyetujui atau tidak menyetujui jawaban tersebut dan membimbing siswa ke arah yang benar. Interaksi dengan guru Zen penting dalam Zen, tetapi hal ini membuat praktik Zen, setidaknya di Barat, rentan terhadap kesalahpahaman dan eksploitasi.<ref>Lachs, Stuart (2006), ''The Zen Master in America: Dressing the Donkey with Bells and Scarves.''</ref>
== Seni Zen ==
[[Berkas:Eiheiji gate.jpg|jmpl|Gerbang Eiheiji]]
Dari [[abad ke-12]] dan [[abad ke-13]], perkembangan lebih lanjut ialah seni Zen, mengikuti perkenalan aliran ini oleh [[Dogen]] dan [[Eisai]] setelah mereka pulang dari Tiongkok. Seni Zen sebagian besar memiliki ciri khas lukisan asli (seperti [[sumi-E]] dan [[Enso]]) dan puisi (khususnya [[haiku]]). Seni ini berusaha keras untuk mengungkapkan intisari sejati dunia melalui gaya impressionisme dan gambaran tak terhias yang tak "dualistik". Pencarian untuk penerangan "sesaat" juga menyebabkan perkembangan penting lain sastra derivatif seperti [[Chanoyu]] (upacara minum teh) atau [[Ikebana]]; seni merangkai bunga. Perkembangan ini sampai sejauh pendapat bahwa setiap kegiatan manusia merupakan sebuah kegiatan seni sarat dengan muatan spiritual dan estetika, pertama-tama apabila aktivitas itu berhubungan dengan teknik pertempuran ([[seni beladiri]]).
Baris 82 ⟶ 85:
[[Kategori:Zen| ]]
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:
[[Kategori:Mahayana]]
[[Kategori:Buddhisme di Jepang]]
|