Gereja Protestan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

|founded_place = di [[Benteng Victoria]]|Benteng Victoria [[Ambon]], [[<br /> {{flag|Hindia Belanda]]}}

|area = [[Indonesia]]{{Plainlist}}

|native_name=''Protestant Church in Indonesia''|abbreviation=GPI|orientation=[[Reformed]]|polity=[[Presbiterial Sinodal]]|leader_title1=Ketua Sinode Am|leader_name1=Pdt. Drs. Rudy Imanuel Ririhena, M.Si|associations={{Plainlist}}
* [[Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia]] (PGI)

* [[WorldPersekutuan Communion ofGereja-Gereja Reformed ChurchesSedunia]] (WCRC)

Pada hari Selasa, tanggal 27 Februari 1605 di “[[Benteng Victoria]]” [[Kota Ambon|Ambon]] dilaksanakan ibadah pertama dari '''Dede Protestantche Kerk in Nederlandsch-Indie''' yang kemudian dipandang sebagai awal dari adanya gerakan [[Protestanisme|Protestan]] di [[Indonesia]] bahkan di [[Asia]], mendahului gerakan Protestan di [[Amerika Utara]] (1607). Momentum historis inilah yang dijadikan hari berdirinya Dede Protestantche Kerk in Nederlandsch-Indie (Indische Kerk), yang kemudian di Indonesiakan menjadi '''Gereja Protestan di Indonesia''' (GPI).

Kemudian secaraSecara bertahap Jemaat-jemaat di Bagian Timurtersebut dimandirikan,

* [[Gereja Masehi Injili di Minahasa|'''Gereja Masehi Injili di Minahasa''' '''(GMIM)''']] tahunberdiri 30 September 1934, dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan [[Keresidenan Manado]].

* '''[[Gereja Protestan Maluku|Gereja Protestan Maluku (GPM)]]''' tahunberdiri 6 September 1935, dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Keresidenan Molukken.

* '''[[Gereja Masehi Injili di Timor|Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)]]''' tahunberdiri 31 Oktober 1947, dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Keresidenan Timor en Onderhoorigheden.

Pada Sidang Sinode Am De Protestantsche Kerk in Nederlandche-Indie 30 Mei – 10 Juni tahun 1948 di [[Kota Bogor|Bogor]] menetapkan bahwa jemaat-jemaat yang berada di Bagian Barat dari ketiga GerejaGBM Bagiantersebut Mandiri tersebutakan dimandirikan menjadi,

* '''[[Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat|Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)]]''' berdiri 31 Oktober 1948, dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Barat, di luar wilayah GMIM, GPM dan GMIT.

Dalam sidang besar tersebut juga diputuskan, bahwa nama '''Dede Protestantsche Kerk in Nederlandche-Indie''' di Indonesiakan dengan nama '''Gereja Protestan di Indonesia''' (GPI).

PadaSejak 1 Januari tahun 1937 Gerejaseluruh Protestanwilayah dipelayanan Indonesia[[Sulawesi Tengah]] (GPI)[[Kabupaten menyerahkanDonggala|Donggala]], seluruh[[Kabupaten wilayahBuol|Buol]] dan [[SulawesiKabupaten UtaraTolitoli|Tolitoli]]) dan [[Sulawesi TengahGorontalo]] telah menjadi tanggung jawab pekabaran Injil dari [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]] (GMIM). Dari pekabaran Injil GMIM ini, maka pada tanggal 18 Desember 1964, bertempat di Gereja Sentrum Manado diresmikanlah wilayah pelayanan tersebut menjadi GerejaGBM Bagian Mandiri dari Gereja Protestan di Indonesia, yakni: [[Gorontalo]], [[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Buol, Biau, Buol|Buol]] dan [[Kabupaten Tolitoli|Toli-Toli]] menjadi,GPI.

* '''[[Gereja Protestan Indonesia di GorontaloDonggala|Gereja Protestan Indonesia di GorontaloDonggala (GPIGGPID)]]''' mandiri secara resmi pada 4 April 1965, dimekarkan dari Sinode GMIM.

* '''[[Gereja Protestan Indonesia di DonggalaBuol Tolitoli|Gereja Protestan Indonesia di DonggalaBuol Tolitoli (GPIDGPIBT)]]''' mandiri secara resmi pada 18 April 1965, dimekarkan dari Sinode GMIM.

* '''[[Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-ToliGorontalo|Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-toliGorontalo (GPIBTGPIG)]]''' mandiri secara resmi pada 18 Juli 1965, dimekarkan dari Sinode GMIM.

Pada saat itu Ketua Sinode AMAm Gereja Protestan di IndonesiaGPI adalah [[Ds. Rein MarkusM. Luntungan]], yang juga sekaligus sebagai Ketua Sinode GMIM.

Kemudian padaPada tahun 19761947 dimandirikanGMIM menyerahkan wilayah pelayanan [[Luwuk, Banggai|LuwukTanah Banggai]] menjadi, tanggung jawab [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]]. Kemudian pada tahun 1966 Sinode Wilayah Banggai GKST dimandirikan menjadi GBM GPI.

* '''[[Gereja Kristen di Luwuk Banggai|Gereja Kristen di Luwuk Banggai (GKLB)]]''' berdiri 27 Januari 1966, dimekarkan dari Sinode GKST.

Kebutuhan penanganankemandirian pelayanan yang didukung oleh kemandirian organisasi juga di alami GPM di wilayah pelayanan [[Maluku]] dan [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian JayaBarat]],. sehinggaSehingga pada tahun 1985 berdirilah,Sinode Wilayah Irian Barat GPM dimandirikan menjadi GBM GPI.

* [[Gereja Protestan Indonesia di Papua|'''Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua)''']] berdiri 25 Mei 1985, dimekarkan dari Sinode GPM.

KemunculanPemekaran wilayah pelayanan kemudian terjadi di wilayahlingkup [[Luwuk,pelayanan Banggai|LuwukSinode Banggai]]GKLB. padaPada tahun 2000, kemudian wilayah pelayanan [[Kabupaten Banggai Kepulauan|Banggai Kepulauan]] diGKLB mekarkandimandirikan menjadi GerejaGBM Bagian Mandiri dengan nama,GPI.

* '''[[Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan|Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK)]]''' berdiri 3 Februari 2000, dimekarkan dari Sinode GKLB.

Karena didorong oleh rasa seazas, rasa persaudaraan dan keesaan Gereja, maka: beberapa Sinode Gereja menyatakan diri bergabung menjadi bagian dari GBM dalam persekutuan GPI.

* [['''Indonesian Ecumenical Christian Church|Indonesian EcumenicalEvangelical Christian Church (IECC)]]''' menjadi bagian dari GBM GPI pada tahun 1998.

* '''[[Gereja Masehi Injili di Talaud|Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA)]]''' berdiri 23 Oktober 1997, dimekarkan dari Sinode [[Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud|GMIST]]. Menjadi bagian dari GBM GPI pada tahun 2002.

menyatakan== diri bergabung dalam persekutuanDaftar Gereja Bagian Mandiri dalam lingkup Gereja Protestan di Indonesia.==

== Bentuk Keesaan GPI ==

GPI telah memekarkan diri dalam beberapa gereja bagian, tetapi gereja-gereja itu harus terus memelihara keesaannya. Keesaan ituyang diwujudkan melalui:

* Sidang-sidang gerejawi yang dilakukan satu kali dalam setahun dan satu kali dalam lima tahun untuk evaluasi dan penyusunan program kerja yang bersifat ekumenis.

* Dokumen keesaan yang diterima dan diberlakukan dalam pergaulan ekumenis antara GBM ini yaitu: Pemahaman Iman GPI, Kepejabatan, dan Peribadahan.

* Komitmen bersama bahwa GBM- GPI sebagai gereja saudara tidak boleh mendirikan gerejanya dalam wilayah gereja yang lain. Dengan komitmen ini maka apabila warga jemaat dari satu GBM yang karena tugas, berpindah ke satu wilayah lain di mana GBM yang lainnya sudah ada maka mereka dianjurkan untuk masuk dalam GBM itu.

Dengan demikian maka GPI adalah wujud keesaan dari gereja-gereja bagiannya yang tersebar di seluruh Indonesia, bukan ''super church''. Di samping keesaan itu, GPI juga mengakui kepelbagaiaankepelbagaian dan kekhususan dari setiap GBM, sebab setiap GBM memiliki kekhasannya sendiri dalam pelayanannnya,pelayanannya. sesuaiSesuai dengan bentuk keesaan GPI yakni:yaitu "Kepelbagaian dalamDalam keesaanKeesaan". Artinya di dalam gereja (GPI) yang satu itu terdapat kepelbagaian.

== AdministrasiBalai Agung Sinode Am ==