Yunus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 81:
=== Ikan ===
Setelah menaiki kapal, sebuah badai besar muncul dan para awak kapal, menyadari bahwa badai tersebut bukanlah badai biasa, membuang undi dan mendapati bahwa Yunus yang membawa malapetaka kepada mereka.<ref>{{Alkitab|Yunus 1:4-7}}</ref> Yunus mengakuinya dan mengatakan bahwa apabila ia dibuang ke laut, badainya akan berhenti.<ref>{{Alkitab|Yunus 1:8-12}}</ref> Awak kapal menolak melakukan hal tersebut dan mereka terus mendayung, tetapi semua upaya mereka gagal dan akhirnya mereka terpaksa membuang Yunus ke laut.<ref>{{Alkitab|Yunus|1:13-15}}</ref> Hasilnya, badai reda dan awak kapal memberikan persembahan kepada Tuhan.<ref>{{Alkitab|Yunus 1:15-16}}</ref> Ajaibnya, Yunus selamat karena ia ditelan seekor ikan raksasa, dan ia menghabiskan tiga hari tiga malam di dalam perut ikan tersebut.<ref>{{Alkitab|Yunus 1:17}}</ref> Selama berada di dalam perut ikan tersebut, Yunus berdoa pada Tuhan dalam
Al-Qur'an menyebutkan bahwa saat berada dalam ikan, Yunus bertobat dan berdzikir, "Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zalim."<ref name="Yunus1"/><ref>{{Cite web|last=Location:|title=Inilah Istighfar Nabi Yunus Yang Bisa Kamu Amalkan|url=https://www.tentangislam.id/2023/01/istighfar-nabi-yunus.html|language=id|access-date=2023-01-05|archive-date=2023-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230105053900/https://www.tentangislam.id/2023/01/istighfar-nabi-yunus.html|dead-url=yes}}</ref>Disebutkan bahwa bila dia tidak berdzikir pada Allah dan memohon ampun atas kesalahannya, Yunus akan ditempatkan dalam ikan tersebut sampai hari kebangkitan.<ref>Ash-Shaffat (37): 143-144</ref> Ahli sejarah Persia abad kesembilan [[Ath-Thabari]] menyatakan bahwa meskipun Yunus berada di dalam ikan, "tidak ada tulang atau bagian tubuhnya yang cedera".{{sfn|Vicchio|2008|page=73}} Ath-Thabari juga menuliskan bahwa Allah membuat badan ikan tersebut tembus pandang, sehingga memungkinkan Yunus melihat "keindahan laut dalam "{{sfn|Vicchio|2008|page=74}} dan bahwa Yunus mendengar semua ikan memuji Allah.{{sfn|Vicchio|2008|page=74}}
Baris 88:
[[Berkas:Dore jonah.jpg|jmpl|ka|upright=1.3|''Yunus Berkhotbah di Hadapan Orang Niniwe'' (1866) oleh [[Gustave Doré]]]]
=== Seruan ===
Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan kembali memerintahkan Yunus untuk pergi ke Niniwe dan berseru pada penduduk kota tersebut.<ref>{{Alkitab|Yunus 3:1-2}}</ref> Kali ini ia pergi dan memasuki kota sambil berseru, "Empat puluh hari lagi, Niniwe akan dihancurkan."<ref>{{Alkitab|Yunus 3:2-4}}</ref> Setelah Yunus berjalan melintasi Niniwe, orang Niniwe mulai percaya pada perkataannya dan mengumumkan puasa.<ref>{{Alkitab|Yunus 3:5}}</ref> Raja Niniwe memakai kain kabung dan duduk di abu, dan memberi perintah untuk mengadakan puasa, menggunakan kain kabung, dan bertobat.<ref>{{Alkitab|Yunus 3:6-9}}</ref> Tuhan melihat penyesalan dari hati mereka dan menyelamatkan kota tersebut.<ref>{{Alkitab|Yunus 3:10}}</ref> Seluruh kota merendahkan diri dan menyesai perbuatannya, dan penduduk kota (bahkan binatang-binatang)<ref name="Alkitab|Yunus 3:8">{{Alkitab|Yunus 3:8}}</ref>{{sfn|Gaines|2003|page=25}} memakai kain kabung dan duduk di abu.<ref name="Alkitab|Yunus 3:8"/> Namun, Yunus kesal karena Tuhan tidak menghukum orang Niniwe yang dianggap sebagai musuh Israel. Yunus lalu berdoa dan, dalam doanya, berkata mengenai kepergiannya ke Tarsis sembari menyampaikan bahwa, karena Tuhan adalah pengasih, ia tahu bahwa Tuhan akan membatalkan malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.<ref>{{Alkitab|Yunus 4:1-4}}</ref> Yunus lalu meninggalkan Niniwe dan membangun sebuah pondok, sambil menantikan apakah kota tersebut akan dihancurkan atau tidak.<ref>{{Alkitab|Yunus 4:5}}</ref> Tuhan membuat sebuah tanaman (dalam bahasa Ibrani, ''[[kikayon]]'') tumbuh di atas pondok Yunus untuk melindunginya dari sinar matahari.<ref>{{Alkitab|Yunus 4:6}}</ref> Kemudian, Tuhan membuat seekor ulat menggigit akar tanaman tersebut, dan layulah tanaman itu.<ref>{{Alkitab|Yunus 4:7}}</ref> Yunus, yang kini terpapar teriknya sinar matahari yang amat kuat, jatuh lemas dan memohon pada Tuhan untuk membunuhnya.<ref>{{Alkitab|Yunus 4:8}}</ref>
Baris 98 ⟶ 99:
Kitab Yunus dibaca seluruhnya setiap tahunnya dalam bahasa aslinya, yakni Ibrani, pada hari [[Yom Kippur]] (Hari Penebusan), sebagai [[Haftarah]] dalam ibadah siang ''minchah''.{{sfn|Mirsky|1990|page=354}}{{sfn|Isaacs|2006|page=65}} Menurut Rabi Eliezer, ikan yang menelan Yunus diciptakan pada era primordial {{sfn|Green|2005|page=128}} dan bagian dalam mulut ikan tersebut bentuknya seperti [[sinagoga]];{{sfn|Green|2005|page=128}} matanya seperti jendela {{sfn|Green|2005|page=128}} dan sebutir permata di dalam mulutnya memberikan pencahayaan tambahan.{{sfn|Green|2005|page=128}}
Menurut [[Midras]], selama Yunus berada di dalam ikan tersebut, ikan tersebut berkata bahwa hidupnya sudah hampir berakhir karena [[Leviathan]] akan segera memakan mereka berdua.{{sfn|Green|2005|page=128}} Yunus berjanji pada ikan tersebut bahwa ia akan menyelamatkannya.{{sfn|Green|2005|page=128}} Mengikuti arahan Yunus, ikan tersebut berenang di samping Leviathan{{sfn|Green|2005|page=128}} dan Yunus mengancam akan mengekang Leviathan dengan lidah ikan tersebut dan membiarkan ikan-ikan lain memakannya.{{sfn|Green|2005|page=128}} Leviathan mendengar ancaman Yunus, melihat bahwa ia telah [[sunat|disunat]], dan menyadari bahwa ia dilindungi oleh Tuhan,{{sfn|Green|2005|page=128}}
''Teshuva'' (kemungkinan untuk bertobat dan diampuni oleh Tuhan) adalah salah satu gagasan utama dalam pemikiran Yahudi. Konsep ini dikembangkan dalam Kitab Yunus: Yunus, putra kebenaran (nama ayahnya, "Amitai" berarti kebenaran dalam bahasa Ibrani), tidak mau menyuruh orang-orang [[Niniwe]] untuk bertobat. Ia hanya mencari kebenaran (''emet''), dan bukan pengampunan.
|