Indosiar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 2 suntingan by Ismail Syah (bicara): Daerah Khusus Jakarta bukanlah nama kota atau nama lain dari kota Jakarta.(T𝑾𝓘𝕹𝕂𝙇𝙴) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(64 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 11:
|established_date =
|founded =
|founder = [[Sudono Salim]]<br>[[Anthony Salim]]<br>Eko Supardjo Rustam<ref>
|airdate = 18 Desember 1994 (siaran percobaan)
|launch_date = 11 Januari 1995
Baris 31:
|affiliates =''lihat [[#Jaringan siaran]]''
|former_affiliations=
|key_people = [[Imam Sudjarwo]] (Direktur Utama)<br>Suryani Zaini (Komisaris Utama)
|test_card =
|test_of-transmission =
|picture format = [[1080i]] [[HDTV]] [[16:9]]
|servicename1 = Satelit
|service1 = {{plainlist|
* [[K-Vision]]: 102
* [[MNC Vision]]: 78
* [[Nex Parabola]]: 103 (HD)
* [[Transvision]]: 808 (HD)
}}
|servicename2 = Kabel
|service2 = [[First Media (telekomunikasi)|First Media]]: 11 (SD), 414 (HD)
|servicename3 = [[IPTV]]
|service3 = {{plainlist|
Baris 110 ⟶ 109:
* [[SCTV]] (2011–sekarang)
* [[Moji]] (2011–sekarang)
* [[Mentari TV]] (2021–sekarang)<br />Sebelumnya:
* [[Elshinta TV]] (2005–2013)
}}
| former_callsigns =
| former_channel_numbers = 41 UHF (analog)<br>44 UHF (digital)<ref>
| former_affiliations =
| effective_radiated_power = 120 kW (analog)<ref>
| HAAT = {{convert|395|m|ft|0|abbr=on}} (analog)<ref>
| class =
| facility_id =
Baris 129 ⟶ 127:
== Sejarah ==
===Kemunculan===
Ide dari [[
Namun, kemudian Salim memutuskan untuk mengubah rencananya dengan membangun suatu televisi swasta nasional. Dalam lobi yang dilakukan oleh [[Anthony Salim]] dengan Presiden [[Soeharto]] di Eropa, Anthony mengusulkan pembentukan televisi yang mengurusi masalah-masalah ekonomi, khususnya ekonomi pedesaan. Sementara itu, dari pihak lain yaitu Eko Supardjo Rustam (anak mantan [[Gubernur Jawa Tengah]] [[Soepardjo Rustam]]) dan [[Mendagri]] muncul ide untuk membangun televisi yang berada di Jawa Tengah, untuk menyiarkan siaran berbasis budaya [[Jawa]]. Presiden Soeharto kemudian memutuskan untuk menggabungkan ide mereka dalam bentuk satu perusahaan, yaitu PT Indosiar Visual Mandiri, yang bertujuan untuk menyiarkan acara berbasis ekonomi pedesaan dan kebudayaan. Secara resmi, PT Indosiar Visual Mandiri didirikan pada 19 Juli 1991, dan mendapat izin siarannya pada 18 Juni 1992.<ref name="indo">
Karena memiliki tujuan spesifik yaitu menyiarkan acara kebudayaan dan ekonomi pedesaan, maka Indosiar awalnya berstatus SPTSK (Stasiun Penyiaran Televisi Swasta Khusus). Status tersebut membuatnya sejak awal boleh bersiaran secara nasional, tidak seperti televisi swasta lain yang hanya diizinkan bersiaran secara lokal. Belum lagi beroperasi, pada 30 Januari 1993, Indosiar bersama 4 TV swasta yang sudah ada (RCTI, SCTV, [[MNCTV|TPI]] dan [[ANteve]]) diizinkan untuk bersiaran dengan status yang sudah diubah, yaitu Stasiun Penyiaran Televisi Swasta Umum (SPTSU). Jika bagi stasiun televisi lainnya (selain TPI) dengan keputusan ini mereka dapat bersiaran nasional, tetapi bagi Indosiar, artinya mereka dapat bebas dari kewajiban penayangan acara spesifik yang melekat pada status SPTSK. Inilah yang membuat Indosiar kemudian bisa menyiarkan acara hiburan pada awal siarannya. Pada akhirnya, dua stasiun TV swasta lokal lain yang direncanakan berdiri dan sebagian sahamnya dimiliki Grup Salim, yaitu MCTI dan Ramako Indotelevisi, memutuskan untuk meleburkan diri ke dalam Indosiar.<ref>
Melanjutkan kerjasama yang dijalin sejak masih berniat membentuk MCTI, Indosiar kemudian menjalin hubungan dengan TVB yang memang sudah berpengalaman dalam industri TV di daerah asalnya, sehingga diharapkan bisa memberikan pengetahuan pada pekerja-pekerja Indosiar. TVB dipilih karena dianggap bisa beroperasi dengan efisien (termasuk dalam biaya), pandai memproduksi acara ''in-house'', dan selera Asia mereka mendekati selera masyarakat Indonesia. Kerjasama ini diwujudkan dengan mencontoh tindakan TVB dengan membangun 4 studio bagi produksi acara sendiri yang paling modern di Indonesia. Selain itu, Indosiar juga merekrut 1.000 karyawan lokal<ref>
Sayangnya, kebijakan mendatangkan 150 TKA ini langsung menimbulkan kontroversi karena dianggap bisa berbahaya bagi kebudayaan nasional (misalnya karena isu mereka akan memproduksi 800 serial tiruan asing) dan dianggap melanggar peraturan pemerintah. Mengetahui hal itu, sebulan sebelum bersiaran (18 Desember 1994), manajemen Indosiar memutuskan untuk mengurangi karyawan TVB hanya menjadi 30 orang saja. Mereka kemudian terus dikurangi dengan meningkatkan pelatihan pada karyawan Indosiar yang sudah ada sehingga pada akhirnya pada 1996, hampir tidak ada lagi TKA dari TVB di sana<ref name=ishadisk/> (ada yang berpendapat, polemik ini tidak lebih merupakan bentuk ketidaksukaan atas seorang pengusaha nonpribumi besar yang dapat masuk ke industri penyiaran).<ref name="indo2">
===Peluncuran dan perkembangan awal===
Terlepas dari hal tersebut, Indosiar tetap melanjutkan rencana beroperasinya dengan melakukan siaran percobaan (disebut "siaran pra-perdana") mulai tanggal [[18 Desember]] [[1994]] (diundur dari rencana awal pada Juli dan Agustus 1994) pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB (atau 22.00 WIB/22.30 WIB jika ada
Siaran Indosiar awalnya hanya berlangsung dari jam 16.00 WIB (kemudian 15.30 WIB) hingga 24.00 WIB, tetapi sejak 16 Juni 1997<ref>
Pada tanggal 12-20 Agustus 1995, dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-50, Indosiar membuat gebrakan baru dalam dunia pertelevisian Indonesia dengan "Spektakuler Indosiar 24 Jam Nonstop".<ref>[https://www.instagram.com/p/BAv4SHtQAhT Spektakular Indosiar 24 Jam Nonstop 1995]</ref> Ini adalah kali kedua stasiun televisi di Indonesia bersiaran 24 jam pada kesempatan khusus selain RCTI-SCTV yang melakukan hal serupa dalam rangka HUT mereka ke-2 dan ke-1 pada 24 Agustus sampai 25 Agustus 1991, sebelum mereka benar-benar mengudara 24 jam sepenuhnya pada awal tahun 2000an.
Selain itu, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan [[wayang]] pada malam minggu, dan komedi ''[[Srimulat]]'' yang dikemas dengan gaya modern. Penayangan acara ini tidak lain merupakan perwujudan dari keinginan awal Presiden saat Indosiar didirikan pada 1992, yaitu menyiarkan acara yang kental dengan kebudayaan (dalam hal ini kebudayaan Jawa). Secara umum, Indosiar pada saat itu menargetkan pasar keluarga, dan sudah mencanangkan diri untuk menyiarkan banyak program/film lokal dari awal, ditambah juga acara ''in-house'' (bahkan sudah menyiapkan ''internal production house''). Namun, pada awalnya acaranya masih 70% impor-30% lokal.<ref name="tanpa siaran siang"/><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p21.html |title=Persaingan televisi: Makin ketat, makin asing |access-date=2021-02-27 |archive-date=2021-11-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211118043621/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p21.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p129.html |title=Program acara untuk seluruh keluarga |access-date=2021-02-27 |archive-date=2021-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210215010427/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p129.html |dead-url=no }}</ref>
Seiring perkembangan waktu dan program, Indosiar juga memperkenalkan sinetron Indonesia yang bergenre musikal (dimulai sejak munculnya ''[[Melangkah di Atas Awan]]'')<ref>{{Cite web|title=''Melangkah di Atas Awan'': Jaya Menciptakan Lagu untuk Yudi|url=http://www.bintang.com/081097/tv_bios/sinetron/awan.htm|access-date=21 Juni 2023|archive-date=29 Januari 1999|archive-url=https://web.archive.org/web/19990128194100/http://www.bintang.com/081097/tv_bios/sinetron/awan.htm|dead-url=yes}}</ref> serta [[film romantis|roman]] dan [[film keluarga|keluarga]] (dimulai sejak munculnya ''[[Tersanjung]]''), dan kuis seperti ''[[kuis Siapa Berani|Kuis Siapa Berani?]]'' dan ''[[Famili 100 (Musim II)|Famili 100]]''. Indosiar juga pernah menayangkan [[serial animasi]]/kartun animasi (seperti ''[[Sailor Moon]], [[Dragon Ball]], [[Digimon]]'') yang cukup banyak setiap hari [[Minggu]] yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Acara-acara tersebut awalnya sukses membawa Indosiar menjadi televisi yang cukup populer di Indonesia, dengan pada tahun 1999, memiliki pangsa pasar 34-38%.<ref name="indo2"/> Pada tahun 2002, Indosiar bahkan tercatat "menengguk" kue iklan terbesar dibanding pesaingnya.<ref name="indo5"/> Memasuki tahun 2004-2007, popularitas Indosiar juga mulai ditopang oleh program realitas berupa kontes bernyanyi, seperti ''[[Akademi Fantasi Indosiar|AFI]], [[StarDut]], [[Mamamia]]'', dan berbagai program lainnya. Banyak dari acara-acara realitas tersebut, melibatkan emosi penonton dan [[Layanan pesan singkat|SMS]].
===Kemunduran dan akuisisi Emtek===
Namun, memasuki akhir 2000-an, tampak program kontes menyanyi tersebut sudah tidak banyak menarik pemirsa,<ref name="indo3"/> sehingga Indosiar mulai lebih memanfaatkan program drama [[Film televisi|FTV]] dan sinetron kolosal produksi [[Genta Buana Paramita]] serta beberapa program seperti ''[[Take Me Out Indonesia]]''. Berbagai sinetron dan program non-drama tersebut, menandakan perubahan Indosiar menjadi televisi untuk penonton "kelas bawah", bahkan sampai saat ini. Awalnya, banyak drama kolosal Indosiar, seperti ''[[Tutur Tinular Versi 2011]]'' cukup populer,<ref>{{Cite web |url=https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html |title=Tutur Tinular versi 2011: Akhir Petualangan Kamandanu yang Melenceng Terlalu Jauh |access-date=2021-02-04 |archive-date=2021-02-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210208195024/https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html |dead-url=yes }}</ref> namun kemudian justru Indosiar menjadi pergunjingan di [[media sosial]] mengingat program-program drama dan FTV buatan Genta Buana itu cenderung berkualitas rendah, cerita terkadang melenceng dari sejarah seharusnya, dan menggunakan efek [[animasi]] yang masih dibawah standar. Hal-hal yang menjadi gunjingan tersebut, seperti misalnya animasi [[naga]] terbang dan karakter kelelawar Jayapati (yang mirip [[Batman]]) di ''Tutur Tinular 2011''. Akhirnya, justru ''rating'' Indosiar semakin menurun (hanya menduduki posisi 6),<ref>{{Cite web |url=https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html |title=Akan Seperti Apa (dan Bagaimana Seharusnya) Indosiar Baru? |access-date=2021-02-04 |archive-date=2022-01-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220120055219/https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html |dead-url=yes }}</ref> dan mungkin inilah yang menjadi salah satu alasan penjualan TV ini dari Grup Salim ke Emtek pada 2011.
Beberapa waktu setelah peralihan kepemilikan itu, di bawah manajemen Emtek, jaringan televisi ini mulai melakukan sejumlah penyesuaian pada acaranya. Perubahan-perubahan tersebut, seperti menghapus semua program sinetron berseri (terutama sejak 2013, tetapi sejak 2021 kembali ditayangkan) dan sinetron kolosal serta lebih menggalakkan acara realitas ''in-house'' berjenis [[dangdut]], seperti ''[[D'Academy]]'' dan ''[[Liga Dangdut Indonesia]]''. Indosiar seperti menjadi "TV dangdut" yang melahirkan banyak bintang dangdut baru, semisal [[Lesti Kejora]], [[Evi Masamba]], dan lain sebagainya. Meskipun demikian, terkadang Indosiar juga kerap menayangkan program realitas non-dangdut seperti ''[[Golden Memories]], [[Akademi Sahur Indonesia]] dan [[Stand Up Comedy Academy]]''. Selain itu, Indosiar juga makin memantapkan program FTV yang bernuansa religi (sejak 2014) seperti ''Azab'', ''Suara Hati Istri'' dan ''Pintu Berkah'' (produksi [[Mega Kreasi Films]]). Program-program ini cukup sukses menarik pasar masyarakat bawah, tetapi kadang-kadang dikritik oleh beberapa kalangan masyarakat atas karena inti ceritanya yang selalu monoton dan detail ceritanya
== Kepemilikan ==
Indosiar awalnya merupakan perusahaan yang dimiliki dan didirikan oleh Grup Salim, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, pada tahun 1992 hingga 2011. Dalam awal pendiriannya, Indosiar dimiliki secara patungan oleh [[Andree Halim]] dan [[Anthony Salim]] sebanyak masing-masing 50%. Kepemilikan Salim di sini sebenarnya hampir terancam lenyap akibat [[Krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]] yang kemudian menyebabkan Indosiar harus diserahkan kepada [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional|BPPN]] untuk membayar hutang [[Bantuan Likuiditas Bank Indonesia|BLBI]] ke [[Bank Central Asia|BCA]]. Pada tahun 1999-2000, kepemilikan Indosiar berubah, dengan perusahaan bentukan BPPN untuk menampung aset Grup Salim yaitu PT Holdiko Perkasa memegang 67%, sedangkan dua pemegang saham sebelumnya menyatukan kepemilikan mereka dalam PT Prima Visualindo yang memegang saham Indosiar sebanyak 32%. Seiring waktu, BPPN membawa Indosiar mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] pada 22 Maret 2001 dengan melepas 15% kepemilikannya (bersama sedikit saham milik PT Prima) dengan nama emiten '''IDSR'''.<ref name=Lapkeu062004/> Lalu, di akhir 2001, BPPN (lewat PT Holdiko) kemudian menjual 49% sahamnya di Indosiar ke PT [[TDM Aset Manajemen]] senilai Rp 775 miliar lewat proses tender,<ref>
Kondisi ini tetap berlangsung hingga ketika pada 3 Maret 2011 PT Prima Visualindo sepakat menjual 27,24% sahamnya ke PT [[Elang Mahkota Teknologi]] (Emtek) yang dikendalikan keluarga [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja|Sariaatmadja]].<ref>
Dalam perkembangan kepemilikan Indosiar, beberapa rumor juga sempat muncul, misalnya pada 2001 [[Bhakti Investama]] (yang dimiliki oleh [[Hary Tanoesoedibjo]]) berusaha mengikuti tender untuk membeli 49% saham PT Holdiko di Indosiar, namun gagal karena rumor bahwa Bhakti ada di bawah kendali Grup Salim. Pada periode yang sama, PT Prosperindo (milik [[Surya Paloh]]), [[Jamsostek]] (bersama PT Gani Asset Management), dan 4 perusahaan lain juga mengikuti tender yang diadakan BPPN tersebut, tetapi semuanya juga gagal mendapatkan saham Indosiar.<ref>
== Identitas ==
Baris 169:
|image2 = INDOSIAR 1995.png
|caption2 = Versi lain dari logo pertama Indosiar dengan efek dimensi tabung, digunakan dari tanggal 11 Januari 1995 hingga 28 Februari 2007, dan pada 18 Maret 2012, logo ini kembali dipakai hingga 30 September 2012
|image3 = INDOSIAR 2000.
|caption3 = Versi lain dengan model ikan terbang bersirip pelangi, digunakan dari tanggal 11 Januari 2000 hingga 28 Februari 2007
|image4 = INDOSIAR 2007.
|caption4 = Logo kedua Indosiar dengan efek ikan terbang bersirip merah, digunakan dari tanggal 1 Maret 2007 hingga 18 Maret 2012
|image5 = INDOSIAR 2012.png
|caption5 = Versi lain dari logo pertama Indosiar dengan efek mengkilap, digunakan dari tanggal 1 Oktober 2012 hingga 30 November 2014
}}
Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan [[Television Broadcasts Limited]], [[Hong Kong]] yang diadopsi sebagai bagian dari hasil kerjasama antara Indosiar dan TVB di awal pendiriannya. Logo tersebut digunakan dengan [[lisensi]] dari anak perusahaan TVB di [[Belanda]], Condor Entertainment BV lewat perjanjian sejak 1 Januari 1995. Kesepakatan keduanya ini berlangsung hingga 28 Februari 2027, dengan biaya senilai US$ 675.000.<ref>
Awalnya, logo tersebut digunakan sejak Indosiar bersiaran di tahun 1995 hingga 2007. Namun, karena menimbulkan kontroversi setelah dianggap merusak layar TV [[Tabung sinar katode|tabung]] akibat selalu berbekas di pojok kiri atas, logo ini kemudian diganti menjadi "ikan terbang", meskipun logo aslinya masih dipertahankan sebagai logo perusahaan. Lima tahun kemudian, logo Indosiar yang lama kembali digunakan di layar kaca dengan sejumlah perubahan minor, seperti efek mengkilap (serta efek "berlian" mulai 1 Oktober 2012) dan tiga lingkaran diganti huruf "O" warna merah. Modifikasi kembali dilakukan menjadi bentuk logo yang digunakan saat ini pada tanggal 1 Desember 2014, berupa perubahan gaya huruf (untuk pertama kalinya setelah 20 tahun) dan ''shade'' warna.
Baris 184:
# Inovatif. Dilambangkan dengan ikan terbang yang mampu terbang setinggi-tingginya dilangit. Maksudnya, Indosiar diharapkan memiliki ide-ide baru dan orisinal dalam setiap program yang disuguhkan sehingga dapat menyajikan program-program baru yang dikehendaki masyarakat.
# ''Satisfactory'' (memuaskan). Dilambangkan dengan sisik ikan terbang untuk mempermudah berenang dalam air. Maknanya, Indosiar selalu berusaha memberikan kepuasan pemirsanya dengan memberikan perhatian pada kualitas acara ditambah dengan memperluas jaringan siarannya dengan fasilitas teknologi tinggi.
# ''Humanity'' (kemanusiaan). Dilambangkan dengan ikan tidak akan tenggelam karena memiliki kantung udara ditubuhnya, artinya ada bantuan dari organ lain. Dalam hal ini, Indosiar berusaha untuk peka terhadap lingkungan sekitar dengan membantu sesama, baik lewat program seperti peduli kasih atau penerimaan karyawan disabilitas.<ref>
Selain perwujudan misi Indosiar, ikan besi metalik juga diambil sebagai logo karena merupakan perwujudan teknologi mutakhir yang digunakan dalam penyiarannya. Ikan itu selalu terbang melintasi berbagai tempat, maksudnya jangkauan siaran Indosiar yang tanpa batas dan dapat dinikmati pemirsanya
===Slogan===
Baris 207:
== Jaringan siaran ==
Indosiar saat ini disiarkan melalui 25 stasiun televisi (tidak termasuk [[stasiun relai televisi|stasiun relai]]) yang menjangkau 32 dari 38 provinsi di Indonesia. Menurut data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] (IPP) [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (Kemenkominfo) stasiun-stasiun ini dimiliki oleh 24 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya) yang dioperasikan sendiri.<ref name="ipp">
Berikut ini adalah stasiun afiliasi dan pemancar Indosiar (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/[[Sistem televisi berjaringan di Indonesia|bersiaran secara berjaringan]] dengan stasiun lokal). Data dikutip dari IPP Kemenkominfo<ref name="ipp"/> dan laporan keuangan [[Surya Citra Media|SCM]].<ref>
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi Digital ([[DVB-T2]])<ref>{{Cite web |url=https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |title=Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps |access-date=2021-03-07 |archive-date=2021-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210419043030/https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |dead-url=no }}</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123112951/https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|dead-url=no}}</ref>
|-
| PT Indosiar Visual Mandiri
| Indosiar
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| 24 UHF
| SCTV Jakarta
Baris 230 ⟶ 228:
|Indosiar Makassar
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]], [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|34 UHF
|MetroTV Makassar
Baris 236 ⟶ 233:
|Indosiar Tanjung Selor
|[[Tanjung Selor]]
|32 UHF
|SCTV Tanjung Selor
Baris 243 ⟶ 239:
|Indosiar Bali
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|36 UHF
|[[MetroTV]] Denpasar / MetroTV Singaraja / MetroTV Karangasem
Baris 250 ⟶ 245:
|Indosiar Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|31 UHF
|Indosiar Bengkulu
Baris 257 ⟶ 251:
|Indosiar Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Wonosari]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wates]]
|32 UHF
|Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo
Baris 264 ⟶ 257:
|Indosiar Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|29 UHF
|Indosiar Jambi
Baris 271 ⟶ 263:
|Indosiar Bandung
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|29 UHF
|Indosiar Bandung
Baris 277 ⟶ 268:
|''Indosiar Cirebon''
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]]''
|38 UHF
|Indosiar Cirebon / Indosiar Kuningan
Baris 283 ⟶ 273:
|''Indosiar Garut''
|''[[Kabupaten Garut|Garut]]''
|34 UHF
|Indosiar Garut
Baris 289 ⟶ 278:
|''Indosiar Ciamis''
|''[[Ciamis]], [[Tasikmalaya]]''
|36 UHF
|Indosiar Ciamis
Baris 295 ⟶ 283:
|''Indosiar Sukabumi''
|''[[Sukabumi]]''
|38 UHF
|Indosiar Sukabumi
Baris 301 ⟶ 288:
|''Indosiar Purwakarta''
|''[[Purwakarta]]''
|39 UHF
|Indosiar Purwakarta
Baris 307 ⟶ 293:
|''Indosiar Sumedang''
|''[[Sumedang]], [[Majalengka]]''
|28 UHF
|Indosiar Sumedang
Baris 313 ⟶ 298:
|''Indosiar Cianjur''
|''[[Cianjur]] Selatan''
|46 UHF
|Indosiar Cianjur
Baris 319 ⟶ 303:
|''Indosiar Serang''
|''[[Kota Cilegon|Cilegon]], [[Kota Serang|Serang]]''
|29 UHF
|SCTV Serang
Baris 325 ⟶ 308:
|''Indosiar Pandeglang''
|''[[Pandeglang]]''
|34 UHF
|SCTV Pandeglang
Baris 331 ⟶ 313:
|''Indosiar Lebak''
|''[[Malingping, Lebak]]''
|39 UHF
|SCTV Malingping
Baris 338 ⟶ 319:
|Indosiar Semarang
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|33 UHF
|Indosiar Semarang
Baris 344 ⟶ 324:
|''Indosiar Tegal''
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|33 UHF
|Indosiar Tegal
Baris 350 ⟶ 329:
|''Indosiar Purwokerto''
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Cilacap]]''
|31 UHF
|Indosiar Banyumas
Baris 356 ⟶ 334:
|''Indosiar Purworejo''
|''[[Purworejo]], [[Kebumen]], [[Kabupaten Wonosobo|Wonosobo]], [[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara]]''
|33 UHF
|Indosiar Purworejo
Baris 362 ⟶ 339:
|''Indosiar Blora''
|''[[Blora]], [[Cepu]]''
|31 UHF
|Indosiar Blora
Baris 368 ⟶ 344:
|''Indosiar Pati''
|''[[Kabupaten Pati|Pati]], [[Rembang]]''
|29 UHF
|Indosiar Rembang
Baris 374 ⟶ 349:
| ''Indosiar Magelang''
| ''[[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Kota Magelang]]''
|28 UHF
|Indosiar Magelang
Baris 381 ⟶ 355:
|Indosiar Surabaya
|[[Surabaya]], [[Lamongan]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Pasuruan]], [[Bangkalan]]
|29 UHF
|SCTV Surabaya
Baris 387 ⟶ 360:
|''Indosiar Jember''
|''[[Jember]]''
|27 UHF
|SCTV Jember
Baris 393 ⟶ 365:
|''Indosiar Kediri''
|''[[Kediri]], [[Pare]], [[Kertosono]], [[Jombang]], [[Blitar]], [[Tulungagung]]''
|30 UHF
|SCTV Kediri
Baris 399 ⟶ 370:
|''Indosiar Malang''
|''[[Malang]], [[Probolinggo]]''
|28 UHF
|SCTV Malang / SCTV Probolinggo
Baris 405 ⟶ 375:
|''Indosiar Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]]''
|
|SCTV Madiun
|-
|''Indosiar Pacitan''
|''[[Pacitan]]''
|45 UHF
|SCTV Pacitan
Baris 417 ⟶ 385:
|''Indosiar Bondowoso''
|''[[Bondowoso]]''
|27 UHF
|SCTV Bondowoso
Baris 428 ⟶ 395:
|''Indosiar Banyuwangi''
|''[[Banyuwangi]]''
|31 UHF
|SCTV Banyuwangi
Baris 434 ⟶ 400:
|''Indosiar Sumenep''
|''[[Pamekasan]]'', ''[[Sumenep]]''
|30 UHF
|SCTV Pamekasan dan SCTV Sumenep
Baris 440 ⟶ 405:
| ''Indosiar Tuban''
| ''[[Tuban]], [[Bojonegoro]]''
|25 UHF
|SCTV Tuban
Baris 447 ⟶ 411:
|Indosiar Pontianak
|[[Pontianak]]
|47 UHF
|Indosiar Pontianak
Baris 454 ⟶ 417:
|Indosiar Banjarmasin
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]], [[Marabahan]]
|33 UHF
|SCTV Banjarmasin
Baris 461 ⟶ 423:
|Indosiar Balikpapan
|[[Balikpapan]]
|35 UHF
|SCTV Balikpapan
Baris 467 ⟶ 428:
|''Indosiar Samarinda''
|''[[Samarinda]]''
|37 UHF
|SCTV Samarinda
Baris 474 ⟶ 434:
|Indosiar Pangkalpinang
|[[Pangkalpinang]]
|39 UHF
| [[MetroTV]] Pangkalpinang
Baris 481 ⟶ 440:
|Indosiar Batam
|[[Batam]], [[Tanjung Balai Karimun]]
|42 UHF
|SCTV Batam
Baris 488 ⟶ 446:
|Indosiar Lampung
|[[Bandar Lampung]], [[Kota Metro|Metro]]
|39 UHF
|[[MetroTV]] Bandar Lampung
Baris 495 ⟶ 452:
|Indosiar Ambon
|[[Kota Ambon|Ambon]]
|45 UHF
|[[tvOne]] Ambon
Baris 502 ⟶ 458:
|Indosiar Kupang
|[[Kupang]]
|41 UHF
|[[MetroTV]] Kupang
Baris 509 ⟶ 464:
|Indosiar Jayapura
|[[Jayapura]]
|34 UHF
|[[Trans7]] Jayapura
Baris 516 ⟶ 470:
|Indosiar Pekanbaru
|[[Pekanbaru]]
|33 UHF
|[[Trans TV]] Pekanbaru
Baris 523 ⟶ 476:
|Indosiar Manado
|[[Manado]]
|38 UHF
|[[MetroTV]] Manado
Baris 530 ⟶ 482:
|Indosiar Padang
|[[Padang]], [[Pariaman]]
|rowspan=2|42 UHF
|rowspan=2|MetroTV Padang / MetroTV Bukittinggi / MetroTV Solok
Baris 536 ⟶ 487:
|''Indosiar Bukittinggi''
|''[[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]''
|-
|PT Indosiar Palembang Televisi
|Indosiar Palembang
|[[Palembang]], [[Lempuing, Ogan Komering Ilir|Lempuing]]
|32 UHF
|Indosiar Palembang/Indosiar Lempuing
Baris 548 ⟶ 497:
|Indosiar Medan
|[[Medan]]
|34 UHF
|Indosiar Medan
Baris 554 ⟶ 502:
|''Indosiar Aceh''
|''[[Banda Aceh]]''
|35 UHF
|Indosiar Banda Aceh
Baris 560 ⟶ 507:
|''Indosiar Bireuen''
|''[[Sigli]], [[Bireuen]]''
|31 UHF
|Indosiar Bireuen / Indosiar Sigli
Baris 566 ⟶ 512:
|''Indosiar Lhokseumawe''
|''[[Lhokseumawe]]''
|32 UHF
|Indosiar Lhokseumawe
Baris 572 ⟶ 517:
|''Indosiar Pematangsiantar''
|''[[Pematangsiantar]], [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]''
|32 UHF
|Indosiar Pematangsiantar
Baris 579 ⟶ 523:
|[[Indosiar Mataram]]
|[[Kota Mataram|Mataram]], [[Lombok Tengah]]
|
|SCTV Mataram / SCTV Lombok Tengah
|-
Baris 586 ⟶ 529:
|''Indosiar Palu''
|''[[Kota Palu|Palu]]''
|38 UHF
|SCTV Palu
Baris 593 ⟶ 535:
|''Indosiar Palangkaraya''
|''[[Kota Palangka Raya|Palangkaraya]]''
|36 UHF
|SCTV Palangkaraya
Baris 600 ⟶ 541:
|''Indosiar Kendari''
|''[[Kota Kendari|Kendari]]''
|36 UHF
|SCTV Kendari
Baris 607 ⟶ 547:
|''Indosiar Manokwari''
|''[[Kabupaten Manokwari|Manokwari]]''
|34 UHF
|SCTV Manokwari
Baris 614 ⟶ 553:
|''Indosiar Gorontalo''
|''[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]''
|31 UHF
|[[Trans TV]] Gorontalo, Boliyohuto, Kwandang dan Tilamuta
|-
|
|''Indosiar Mamuju''
|''[[Mamuju]]''
|37 UHF
|[[RCTI]] Mamuju
|-
|
|''Indosiar Ternate''
|''[[Kota Ternate|Ternate]]''
|40 UHF
|Trans TV Ternate dan Trans TV Jailolo
|}
Baris 630 ⟶ 580:
| 1
| [[Eko Soepardjo Rustam]]
| 18 Desember 1992
| 10 Januari 1995
|-
| 2
| [[Anky Handoko]]
| 11 Januari 1995
| 31 Mei 2011
|-
| 3
| [[Lie Halim]]
| 1 Juni 2011
| 17 Maret 2012
|-
| 4
| [[E. Loe Soei Kim]]
| 18 Maret 2012
| 4 Mei 2014
|-
| 5
| [[Imam Sudjarwo|Drs. Imam Sudjarwo, MP]]
| 5 Mei 2014
| sekarang
|}
Baris 691 ⟶ 641:
| 2
| [[Jusuf Hamka|Mohammad Jusuf Hamka]]
| rowspan="2" | Komisaris
|-
| 3
| [[Susanto Suwarto]]
|}
== Kontroversi ==
=== Kualitas tayangan ===
Banyak mengandalkan [[film televisi]] (FTV) sejak 2000-an justru membuat Indosiar sering dipergunjingkan masyarakat, mengingat kualitas FTV tersebut (yang dibuat dengan cara ''stripping'') kebanyakan berkualitas rendah. Saat masih bekerjasama dengan [[rumah produksi]] Genta Buana Paramita, sindiran dan guyonan yang sering dikeluarkan publik adalah sinetron atau FTV kolosal (yang mengambil cerita dari [[cerita rakyat]] tradisional Indonesia), percintaan atau misteri yang umumnya "dibumbui" oleh [[animasi]] berkualitas rendah, seperti dalam penggambaran makhluk mitologis (salah satu yang terkenal adalah [[naga]], sampai-sampai melekatkan istilah "naga Indosiar" di masyarakat) dan kekuatan gaib/sihir.<ref>{{Cite web |url=https://kincir.com/movie/series/sinetron-naga-indosiar-ix1duckubw9r0/ |title=Kabar Para Pemain Sinetron “Naga-Nagaan” Indosiar |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215160038/https://kincir.com/movie/series/sinetron-naga-indosiar-ix1duckubw9r0/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.idntimes.com/hype/throwback/indra/bak-hilang-ditelan-bumi-begini-kabar-10-aktor-aktris-ftv-naga-nagaan-sekarang |title=Lama Hilang, Ini Kabar 10 Pemeran FTV 'Naga-nagaan' Sekarang |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215160036/https://www.idntimes.com/hype/throwback/indra/bak-hilang-ditelan-bumi-begini-kabar-10-aktor-aktris-ftv-naga-nagaan-sekarang |dead-url=no }}</ref>
Di era Emtek, Indosiar pun berpindah ke rumah produksi lain, yaitu Mega Kreasi Films (MKF). Sayangnya, Indosiar tetap tidak meraih sentimen positif dari FTV di bawah MKF. FTV mereka (dalam nama seperti ''Pintu Berkah'', ''Suara Hati Istri'', ''Azab'', ''Sinema Pintu Taubat'', dan ''Kisah Nyata'') tetap dianggap sebelah mata oleh sejumlah kalangan. Cerita yang monoton (dengan mengeksploitasi moralitas di masyarakat) dan tidak realistis menjadi alasannya. Dalam ''Azab'', misalnya muncul teguran dari [[Komisi Penyiaran Indonesia]] pada 2018 tentang FTV-FTV "religi" tersebut yang menilai adegan yang ditayangkan terlalu kasar. Belum lagi judul yang tidak masuk akal, contohnya "''Jenazah Pengemis Gadungan Liang Lahatnya Dipenuhi Beling dan Tertutup oleh Sampah''" dan "''Pasangan Pengoplos BBM Mati Terbakar Bensin, Jenazahnya tertimpa Tiang Listrik''". Di sisi lain, ''Azab'' banyak diminati masyarakat kelas bawah, mengingat ceritanya yang sederhana dan tidak memacu semangat berpikir kritis.<ref>{{Cite web |url=https://tirto.id/sinetron-azab-rating-teguran-dan-pundi-pundi-uang-tv-c9l4 |title=Sinetron Azab, Rating, Teguran, dan Pundi-Pundi Uang TV |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162355/https://tirto.id/sinetron-azab-rating-teguran-dan-pundi-pundi-uang-tv-c9l4 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-45898914 |title=Ditegur KPI, sinetron religi bertema 'azab' mirip 'koran kuning' |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162356/https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-45898914 |dead-url=no }}</ref><ref>[https://kumparan.com/kumparannews/daftar-194-judul-ftv-azab-yang-membuatmu-geleng-geleng-kepala-1540362761670977747/4 Daftar 194 Judul FTV Azab yang Membuatmu Geleng-Geleng Kepala]</ref>
Tidak realistisnya FTV-FTV MKF di Indosiar juga menimpa cerita yang mengusung tema keluarga. Pada umumnya FTV tersebut dibungkus dalam judul panjang yang berbeda-beda, namun alur ceritanya tetap sama: bercerita tentang istri (atau perempuan) yang tabah dan religius dalam menghadapi cobaan, terutama kekejaman suami.<ref>{{Cite web |url=https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/doni-jaelani/judul-sinetron-indosiar |title=Kocak, Ini 17 Parodi Judul Sinetron Indosiar yang Bikin Geleng-geleng |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162359/https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/doni-jaelani/judul-sinetron-indosiar |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.idntimes.com/hype/humor/muhammad-bimo-aprilianto/meme-kocak-ku-menangis?page=all |title=10 Meme Kocak 'Ku Menangis', Soundtrack Sinetron Paling Ikonik |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162356/https://www.idntimes.com/hype/humor/muhammad-bimo-aprilianto/meme-kocak-ku-menangis?page=all |dead-url=no }}</ref> Di tahun 2021, dalam ''Kisah Nyata'' sempat ditayangkan judul-judul seperti "''Bagaimana Menyadarkan Isteriku yang Terlalu Terobsesi dengan [[K-Pop]]''" dan "''Pernikahanku Jadi Korban Game Online''", dengan penggambaran yang seringkali sangat berlebihan sehingga sempat menuai kritik pedas para peminat keduanya.<ref>{{Cite web |url=https://sumsel.tribunnews.com/2021/02/04/unik-dan-nyeleneh-judul-judul-kisah-nyata-indosiar-dari-istri-selebgram-sampai-game-online?page=all |title=Unik dan Nyeleneh, Judul-judul Kisah Nyata Indosiar dari Istri Selebgram Sampai Game Online |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162359/https://sumsel.tribunnews.com/2021/02/04/unik-dan-nyeleneh-judul-judul-kisah-nyata-indosiar-dari-istri-selebgram-sampai-game-online?page=all |dead-url=no }}</ref>
Dua tahun kemudian, dalam ''Pintu Berkah'', diangkat kisah tentang apapun yang seakan-akan bisa dijajakan secara kaki lima/asongan, seperti tukang bengkel keliling, [[semangka]] goreng,<ref name="Parodi Jasa Keliling">{{Cite web |url=https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1615597-ramai-parodi-jasa-keliling-indosiar-siap-tempuh-jalur-hukum |title=Ramai Parodi Jasa Keliling, Indosiar Siap Tempuh Jalur Hukum |access-date=2023-07-15 |archive-date=2023-07-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230718154059/https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1615597-ramai-parodi-jasa-keliling-indosiar-siap-tempuh-jalur-hukum |dead-url=no }}</ref> dan foto kopi keliling serta perjuangan orang-orang religius di baliknya. Cerita-cerita tersebut dengan kreatif diparodikan oleh sejumlah konten kreator, dan sempat ''[[viral]]'' di berbagai [[media sosial]] dengan membayangkan jasa-jasa yang sama-sama tidak realistisnya, seperti jasa bayar utang keliling, jasa ''hotspot'' keliling, jasa desain keliling, dan jasa pernikahan keliling. Namun, parodi tersebut tidak direspon positif oleh Indosiar, dengan menganggap para kreatornya merendahkan kualitas, reputasi dan isi FTV ''Pintu Berkah''. Menurut Indosiar video parodi juga tidak menghargai hak cipta dan hak merek yang mereka miliki, ditambah ada yang memasukkan unsur terlarang seperti [[pornografi]]. Pada 5 Juli 2023 di saluran resminya, Indosiar menerbitkan peringatan bahwa siapapun yang menggunakan logo dan identitas program mereka tanpa izin, dapat dibawa ke ranah hukum.<ref>{{Cite web |url=https://ameera.republika.co.id/berita/rxdqcf425/ramai-parodi-jasa-keliling-indosiar-di-medsos-pembuat-konten-kena-semprit |title=Indosiar Siap Tempuh Jalur Hukum, Bagi Oknum yang Parodikan Adegan Jasa Keliling! |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162357/https://ameera.republika.co.id/berita/rxdqcf425/ramai-parodi-jasa-keliling-indosiar-di-medsos-pembuat-konten-kena-semprit |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.barak.id/parodi-pintu-berkah-jasa-keliling-merusak-reputasi-indosiar/ |title=Parodi Pintu Berkah “Jasa Keliling” Merusak Reputasi Indosiar |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162356/https://www.barak.id/parodi-pintu-berkah-jasa-keliling-merusak-reputasi-indosiar/ |dead-url=no }}</ref> Hal tersebut dilanjutkan dengan pelaporan kepada pihak kepolisian oleh Indosiar terhadap sejumlah konten kreator, seperti [[Vicky Kalea]].<ref>{{Cite web |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/17/08265931/kala-kreator-konten-vicky-kalea-tersandung-hukum-akibat-parodi-jasa-bikin?page=all |title=Kala Kreator Konten Vicky Kalea Tersandung Hukum akibat Parodi "Jasa Bikin Anak Keliling"... |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215162359/https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/17/08265931/kala-kreator-konten-vicky-kalea-tersandung-hukum-akibat-parodi-jasa-bikin?page=all |dead-url=no }}</ref>
=== Aktor di bawah umur ===
Pada Juni 2021, dalam ''Suara Hati Istri'', sempat digambarkan adanya pria beristri tiga, dimana salah satunya (dengan nama Zahra) diperankan aktor 15 tahun bernama Lea Forneaux. Diketahuinya hal tersebut membuat Indosiar dan MKF dikritik banyak pihak, baik publik maupun lembaga resmi seperti KPI dan [[Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia|Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak]]. Merespon hal tersebut, Indosiar pun mengganti pemeran tokoh Zahra dan menghentikan sementara penayangan serial tersebut.<ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-5594275/jejak-kontroversi-sinetron-suara-hati-istri-zahra-hingga-disetop-sementara |title=Jejak Kontroversi Sinetron Suara Hati Istri: Zahra hingga Disetop Sementara |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215164423/https://news.detik.com/berita/d-5594275/jejak-kontroversi-sinetron-suara-hati-istri-zahra-hingga-disetop-sementara |dead-url=no }}</ref>
=== Penayangan sepak bola ===
Tidak hanya dalam FTV, acara utama lain Indosiar sejak di bawah kepemilikan Emtek berupa penayangan sepak bola pun tidak lepas dari polemik. Terjadinya [[Tragedi Stadion Kanjuruhan]] pada 1 Oktober 2022 yang memakan korban lebih dari 100 orang banyak dikaitkan dengan upaya Indosiar meraih keuntungan dengan memaksakan penayangan [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] di malam hari. Hal tersebut dibantah Direktur Pemograman Indosiar, [[Harsiwi Achmad]]. Menurutnya, kewenangan penentuan jadwal ada pada pihak penyelenggara pertandingan (PT Liga Indonesia Baru) dan Indosiar hanya melaksanakan penayangan sesuai kontrak yang ada.<Ref>
{{Cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20221013165045-142-860211/3-bantahan-indosiar-terkait-tragedi-kanjuruhan |title=3 Bantahan Indosiar terkait Tragedi Kanjuruhan |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215164423/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20221013165045-142-860211/3-bantahan-indosiar-terkait-tragedi-kanjuruhan |dead-url=no }}
</ref> Namun, laporan [[Komnas HAM]] justru membuktikan sebaliknya, bahwa ada tekanan Indosiar agar pihak LIB memindahkan jadwal pertandingan saat itu ke jam ''prime time'' demi mempertahankan sponsor yang ada, meskipun sudah direkomendasikan oleh pihak kepolisian agar dimajukan ke sore hari.<ref>{{Cite web |url=https://www.detik.com/jatim/sepakbola/d-6385987/deretan-dosa-pssi-pt-lib-hingga-indosiar-yang-diungkap-komnas-ham/2 |title=Deretan Dosa PSSI, PT LIB, hingga Indosiar yang Diungkap Komnas HAM |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231222124823/https://www.detik.com/jatim/sepakbola/d-6385987/deretan-dosa-pssi-pt-lib-hingga-indosiar-yang-diungkap-komnas-ham/2 |dead-url=no }}</ref> Hingga saat ini Indosiar nampak tak tersentuh pengusutan peristiwa tersebut. Adapun respon Indosiar lainnya dalam menghadapi tragedi Kanjuruhan adalah memberikan santunan Rp 15 juta pada keluarga korban.<ref>{{Cite web |url=https://www.bola.com/indonesia/read/5103966/indosiar-salurkan-donasi-rp-2-miliar-untuk-korban-tragedi-kanjuruhan |title=Indosiar Salurkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Tragedi Kanjuruhan |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215164420/https://www.bola.com/indonesia/read/5103966/indosiar-salurkan-donasi-rp-2-miliar-untuk-korban-tragedi-kanjuruhan |dead-url=no }}</ref>
Sindiran juga muncul ketika Timnas Indonesia ikut dilibatkan Indosiar dalam konser bernuansa dangdutnya, seperti pada 17 Agustus 2022 dalam rangka merayakan kemenangan Timnas U-16 dalam Piala AFF U-16 di tahun itu. Banyak warganet menilai acara tersebut tidak bermanfaat dan berlebihan, dan membuat pemain muda Indonesia terbuai dengan kemenangan mereka.<Ref>
{{Cite web |url=https://sport.tempo.co/read/1624448/viral-timnas-u-16-indonesia-tampil-di-panggung-konser-dangdut-simak-4-fakta-menarik-ini |title=Viral Timnas U-16 Indonesia Tampil di Panggung Konser Dangdut, Simak 4 Fakta Menarik Ini |access-date=2023-12-15 |archive-date=2023-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231215164421/https://sport.tempo.co/read/1624448/viral-timnas-u-16-indonesia-tampil-di-panggung-konser-dangdut-simak-4-fakta-menarik-ini |dead-url=no }}
</ref>
== Lihat pula ==
Baris 707 ⟶ 678:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|http://www.indosiar.com/}}
* {{facebook|indosiarid.tv}}
* {{instagram|indosiar}}
* {{tiktok|indosiarid}}
* {{twitter|indosiar}}
{{Kelompok templat
|