SCTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alex Neman (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(131 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
{{Infobox television channel
| name = PT Surya Citra
| logo = SCTV Logo.svg
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 29 Januari 2005
|
| image_size =
| image_alt =
| alt =
|
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates =
| headquarters = SCTV Tower, [[Senayan City]], Jl. Asia Afrika Lot 19, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat]]
| slogan = "Satu untuk Semua"
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
| owner = {{Plainlist|
* [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] (1989–1996)
* [[Napan Group]] (1989–1999)
* [[Indika Group]] (1999–2005)
* [[Surya Citra Media]] (2001–sekarang)}}
| parent = [[Elang Mahkota Teknologi]]
| key_people =
| sister_channels = {{Plainlist|
* [[RCTI]] {{small|(1990—1996)}}
* [[Elshinta TV]] {{small|(2011—2013)}}
* [[Moji]] {{small|(2004—sekarang)}}
* [[Indosiar]] {{small|(2011—sekarang)}}
<!-- Saluran saudara yang bersiaran diluar terestrial jangan dimasukkan kesini! -->
* [[Mentari TV]] {{small|(2021—sekarang)}}
}}
| launch_date = {{Start date|1990|08|24}}
| founder = {{Plainlist|
* [[Sudwikatmono]]
* Henry Pribadi
* [[
}}
| former_names = PT Surabaya Central Televisi (1989—1991)
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
| online serv 1 = [[Vidio]]
| online serv 2 = [[IndiHome TV]]
| online chan 2 = {{URL|https://indihometv.com/livetv/sctv|Tonton langsung}} (Hanya untuk Pelanggan [[IndiHome]])
| website = {{URL|www.sctv.co.id}}
}}
'''PT Surya Citra Televisi''' ('''SCTV''') adalah [[jaringan televisi]] [[swasta]] nasional Indonesia yang lahir pada 24 Agustus 1990. Awalnya SCTV hadir sebagai stasiun lokal di [[Surabaya]] dengan siaran terbatas. Perusahaan ini baru mendapatkan izin mengudara secara nasional pada Januari 1993.
== Sejarah ==
=== Televisi lokal ===
[[Berkas:DSCN0634.JPG|230px|jmpl|kiri|Kantor SCTV di Kota Surabaya, yang digunakannya sebagai pusat operasional sebelum bersiaran nasional. Kini, gedung tersebut menjadi kantor jaringan dan [[Stasiun relai televisi|transmisi]] SCTV wilayah Surabaya.]]
Peletakan baru pertama kantor SCTV dilakukan pada 10 November 1989, bertepatan dengan peringatan [[Hari Pahlawan]]. Selanjutnya pembangunan gedung yang berlokasi di Jalan Darmo Permai, Surabaya dimulai pada 1 Februari 1990 dihadiri oleh [[Menteri Penerangan]] [[Harmoko]].<ref name="SurabayaKita">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |title=SURABAYA KITA: PELETAKAN BATU PERTAMA SCTV 1 FEBRUARI 1990 SORE |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210215021119/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |dead-url=no }}</ref> Modal awal dikeluarkan untuk membangun SCTV Rp150 miliar dengan dibantu oleh 200 karyawan. Sesuai dengan izin saluran terbatas, SCTV direncanakan memulai siaran terestrial, tetapi terbatas untuk pemirsa yang memiliki [[dekoder (televisi)|dekoder]].<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p451.html |title=SURABAYA KITA: SCTV SUATU SAAT TAK PERLU DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124433/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p451.html |dead-url=no }}</ref> Siaran percobaannya direncanakan pada Juni 1990 selama sebulan, tanpa menggunakan dekoder dalam waktu 8 jam/hari sebagai perkenalan ke publik.<ref name="mintalagudec">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p454.html |title=SURABAYA KITA: SATU BULAN, SIARAN SCTV TANPA DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124430/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p454.html |dead-url=no }}</ref>
Namun, pada Juli 1990 pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan yang mengizinkan televisi swasta bersiaran secara ''[[siaran gratis|free to-air]]''. Pada 1 Agustus 1990, dikeluarkan izin prinsip Deppen Dirjen RTF No. 1271E/RTF/K/VIII/1990 yang mengizinkan SCTV dapat diterima secara bebas tanpa dekoder.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526.html?&page=460 |title=JATI DIRI: ALHAMDULILLAH, TANPA DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124427/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526.html?&page=460 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.coursehero.com/file/p3afr9o/SSU-adalah-siaran-TV-yang-dapat-ditangkap-langsung-oleh-umum-melalui-pesawat/ |title=Ssu adalah siaran tv yang dapat ditangkap langsung.. |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211201192107/https://www.coursehero.com/file/p3afr9o/SSU-adalah-siaran-TV-yang-dapat-ditangkap-langsung-oleh-umum-melalui-pesawat/ |dead-url=no }}</ref><ref name="indo">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA117&dq=RCTI+SCTV+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4ieyqx9ruAhXt7HMBHWuqBoAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201990&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712024656/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA117&dq=RCTI+SCTV+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4ieyqx9ruAhXt7HMBHWuqBoAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201990&f=false |dead-url=no }}</ref> Akhirnya dengan izin baru berupa perjanjian bersama Direktur Yayasan TVRI bernomor No. 150/SP/Dir/TV/1990 dan 02/SPS/SCTV/VIII/1990, pada 24 Agustus 1990 Surabaya Central Televisi (SCTV) dapat memulai siarannya secara resmi dengan cakupan siaran beradius 80 km di Surabaya dan sekitarnya ([[Gresik]], [[Bangkalan]], [[Mojokerto]], [[Sidoarjo]], dan [[Lamongan]]).<ref name=leo/> Siaran resmi ini dimulai pada pukul 19.30 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], dengan penyampaian ucapan HUT TVRI dan pembukaan oleh seorang penyiar wanita. Program pertama yang ditayangkan adalah ''[[Brit Awards|The British Record Industrial Awards]]'', sebuah siaran penghargaan musik dari [[Britania Raya]].
Siaran perdana SCTV hanya berlangsung selama 1 jam 30 menit hingga pukul 21.00 WIB. Selanjutnya pada hari-hari berikutnya siaran SCTV, kemudian diperpanjang dari pukul 12.00 WIB-00.30 WIB pada akhir pekan atau dimulai dari 17.00 WIB pada hari kerja.<ref name=SurabayaKita/>
Meski pada saat itu masih berstatus televisi lokal di Surabaya, banyak merek terkemuka sempat mengiklankan produknya di SCTV. Di saat itu pula, SCTV dikenal sebagai "Saudara Kembar" dari stasiun TV [[RCTI]] Jakarta, karena SCTV selalu menayangkan acara-acara serupa yang disiarkan RCTI Jakarta meskipun berbeda jam tayang. Hal ini bisa terjadi karena keduanya melakukan kerjasama ''programming'' yang didorong oleh pemerintah walaupun keduanya memiliki perbedaan struktur kepemilikan dan manajemen.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=RCTI+SCTV+1991+cooperating&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiVlePXxtruAhW58HMBHUcTC1IQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201991%20cooperating&f=false |title=Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712024709/https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=RCTI+SCTV+1991+cooperating&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiVlePXxtruAhW58HMBHUcTC1IQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201991%20cooperating&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=5VrDCgAAQBAJ&pg=PA25&dq=RCTI+SCTV+kerjasama+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbspv9xtruAhXKdCsKHWnECWUQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%20kerjasama%201991&f=false |title=Pola Penggunaan Waktu Dalam Kehidupan Pelajar di Jawa Timur |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025207/https://books.google.co.id/books?id=5VrDCgAAQBAJ&pg=PA25&dq=RCTI+SCTV+kerjasama+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbspv9xtruAhXKdCsKHWnECWUQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%20kerjasama%201991&f=false |dead-url=no }}</ref> Alasan kerjasama ini adalah kemungkinan SCTV bisa mendapat program yang lebih murah karena membeli program yang sudah ditayangkan RCTI. (Bagaimanapun, SCTV pada 1991 justru sempat "tersandung" masalah karena programnya dituduh tidak mencerminkan masyarakat Surabaya dengan menyiarkan acara impor RCTI Jakarta, seperti ''Wok with Yan'' dan ''Basic Training'').<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p17.html |title=Dalam menghadapi era persaingan, tvri programa 2 bersiap menandingi tv swasta |access-date=2022-11-19 |archive-date=2022-11-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221119041833/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p17.html |dead-url=no }}</ref> Selain dalam pemograman, kerjasama dengan RCTI juga dilakukan dalam hal teknis dan dengan [[magang]] calon karyawan SCTV dari Februari 1990.<ref name="mintalagudec"/> Upaya persiapan lain juga dilakukan dengan mengirim beberapa tenaga ahli ke luar negeri seperti [[Australia]] dan [[Amerika Serikat]].<ref name=henrypr/>
Setelah direncanakan sejak awal bersiaran, pada 14 September [[1991]] pancaran siaran SCTV dapat diperluas, menjangkau [[Kota Denpasar|Denpasar]], [[Bali]] dengan mendirikan sebuah televisi jaringan bernama [[SCTV Denpasar]].<ref name=bali>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p459.html |title=SURABAYA KITA: SCTV DIRENCANAKAN MENJANGKAU BALI, SIARAN PERCOBAAN 26 JULI 1990 |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124436/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p459.html |dead-url=no }}</ref><ref name=MitraTVRI/> Lalu, pada November 1991 siaran SCTV juga menjangkau [[Kota Mataram|Mataram]], [[Nusa Tenggara Barat]].<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/showthread.php?p=24864410 |title=Mataram - sctv mulai menarik perhatian pemirsa di mataram |access-date=2021-02-09 |archive-date=2021-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210213061310/https://forum.detik.com/showthread.php?p=24864410 |dead-url=no }}</ref> Sejak itulah kepanjangan SCTV berubah menjadi '''Surya Citra Televisi'''.<ref name=bali/> Nama baru tersebut sebenarnya tidak melupakan asalnya, karena kata "Surya" dapat dimaknai sebagai singkatan dari '''Sur'''abaya Ra'''ya'''.<ref name=liputan>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=5RJlAAAAMAAJ&dq=SURYA+CITRA+TELEVISI+SURABAYA+RAYA&focus=searchwithinvolume&q=akronim |title=Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik |access-date=2022-12-07 |archive-date=2022-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221207023455/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=5RJlAAAAMAAJ&dq=SURYA+CITRA+TELEVISI+SURABAYA+RAYA&focus=searchwithinvolume&q=akronim |dead-url=no }}</ref> Ide perubahan nama ini sebenarnya sudah disampaikan Dirut SCTV saat itu, Henry Pribadi sehari sebelum siaran perdana SCTV mengingat jangkauan siarannya yang mencapai Gerbangkertosusila, tetapi tampaknya hingga 1991 masih belum terwujud. Melalui SK Dirjen RTF No. 1286/RTF/K/VI/1991 juga, pemerintah mengizinkan SCTV untuk bersiaran nasional lewat satelit, walaupun penerimanya terbatas pada pengguna parabola saja.<ref name=henrypr>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |title=GANTI NAMA.. |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210215021119/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p123.html |title=Pilih mana, tv swasta atau tv komersil? |access-date=2021-11-25 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105200300/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p123.html |dead-url=no }}</ref>
=== Televisi nasional ===
[[Berkas:Liputan 6.jpg|jmpl|ka|Studio [[Liputan 6]] di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta]]
[[Berkas:SCTV Tower, Senayan City - Jakarta.jpg|jmpl|ka|Kantor Pusat SCTV saat ini - SCTV Tower, Senayan City, Jakarta (sejak 2007)]]
Pada tanggal [[30 Januari]] 1993, berbekal SK [[Menteri Penerangan Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] No. 04A/1993 (18 Januari 1993), SCTV mendapatkan izin mengudara secara nasional (bernomor 206/RTF/K/I/1993).<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126102548/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |dead-url=no }}</ref> Namun, siarannya secara nasional baru resmi dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1993 pukul 21.00 WIB, tepat saat SCTV berulang tahun yang ke-3. Terdapat 9 kota awal di Indonesia (selain Surabaya, Denpasar dan Mataram) dimana SCTV dapat dinikmati setelah bersiaran nasional, yaitu [[Banjarmasin]], [[Ambon]], [[Dili]], [[Balikpapan]], [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Surakarta]], [[Yogyakarta]], dan [[Semarang]], yang selanjutnya pada akhir 1993 diperluas ke beberapa kota lain seperti [[Medan]], [[Manado]], [[Malang]], [[Pontianak]], [[Ujung Pandang]], [[Batam]], dan [[Palembang]]. Sebelum siaran nasional itu dimulai, SCTV melakukan siaran percobaan dengan memperpanjang jam siarnya (dari 12.00-01.00 WIB) menjadi 06.00-01.30/02.30 WIB selama 3 hari, yaitu mulai 20-23 Agustus 1993 dan membangun sejumlah stasiun transmisi di berbagai kota.<ref>{{Cite web |url=https://mobile.twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |title=Iklan SCTV siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025200/https://twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |title=RCTI DAN SCTV MENGUDARA SECARA NASIONAL |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044302/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |dead-url=no }}</ref><ref name=siapsiaran>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Rcti-sctv siap siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |title=SCTV, MULAI 25 AGUSTUS 1993 TAMPIL MANDIRI, 24 AGUSTUS 1993 MALAM BERPISAH DGN RCTI |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214224820/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Pertelevisian di indonesia: "saat rcti 'bercerai' dengan sctv" |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref>
Diberikannya izin SCTV untuk bersiaran nasional, berarti juga mengakhiri kerjasama dengan RCTI yang sudah dijalin sejak 1990. Sejak saat itu, program SCTV (kecuali berita) selalu berbeda dengan RCTI.<ref name=siapsiaran/> Namun, pada akhirnya kerjasama kedua pihak dalam ''programming'' berita benar-benar berakhir setelah SCTV mulai menghentikan program berita RCTI dan menyiarkan acara beritanya sendiri bernama [[Liputan 6]] sejak 20 Mei 1996 pukul 18.00. Kerjasama yang pada saat ini tersisa antara RCTI-SCTV (dan kemudian ditambah [[Indosiar]]), hanyalah dalam pengelolaan [[stasiun relai televisi|stasiun
Setelah itu, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan [[1998]], SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke [[Jakarta]]. Mulanya, hanya kantor pusat yang berpindah (ke Wisma AKR, Kebon Jeruk, Jakarta Barat) ketika SCTV mulai bersiaran nasional, sedangkan operasional (seperti studio dan produksi program) masih berada di Surabaya (Jalan Darmo Permai) dengan alasan telah menanamkan investasi yang tidak kecil.<ref>
Dalam periode yang sama, tepatnya di tanggal 1 Juni 1997, juga dilakukan ''rebranding'' dengan penggunaan slogan "SCTV NgeTop!" yang dimaknai sebagai upaya SCTV dan karyawannya untuk melakukan dan memberikan yang terbaik kepada pemirsanya
Pada tahun 2002, SCTV (dengan induknya yang bernama [[Surya Citra Media]]), mulai mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]]. Tahun 2004, kanal SCTV di Surabaya pindah ke 34 UHF hingga
Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, [[Senayan City]], Jalan Asia Afrika Lot 19, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat]]. Sebelum [[23 November]] 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kav. 21, [[Setiabudi, Jakarta Selatan]] yang kini dihuni oleh perusahaan dibawah naungan [[Indika Group]]. Saat ditempati oleh SCTV, gedung tersebut bernama Graha SCTV (sekarang Graha Mitra), yang mulai digunakannya ketika menginjak usia ke-11 pada tahun 2001. SCTV juga memiliki studio khusus di Jalan Raya Kebon Jeruk No. 66, [[Jakarta Barat]], dan menara pemancar yang berlokasi di daerah yang sama. Kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup [[Elang Mahkota Teknologi]] melalui [[Surya Citra Media]] (SCM). Direktur Utama SCTV saat ini adalah Sutanto Hartono. Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV kini mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa.
== Kepemilikan ==
Sejarah SCTV bisa dikatakan terikat kuat dengan trah [[Soeharto]] selama awal beroperasinya. Pada awalnya, saat masih merupakan televisi lokal Surabaya, SCTV dikuasai oleh tiga pihak, yaitu [[Sudwikatmono]],
Pada tahun 2000, masuklah [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]], dari grup [[Elang Mahkota Teknologi]] dengan bendera PT Abhimata Mediatama (Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group [[Australia]] dan beberapa pihak lainnya untuk menyuntik modal di PT Abhimata).<ref name="kancutmerah">
Tampak bahwa pasca [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]], terjadi pergesekan antara pemegang saham di SCTV (dan kemudian induknya, SCM) mengenai pengelolaannya. Penjualan saham PT Datakom Asia di SCTV banyak yang menduga karena Gontha bergesekan dengan PT Mitrasari milik Henry dan Sudwikatmono.<ref name=giri>
{{Cite web |url=http://www.scm.co.id/news/1H04-Unaudited.pdf |title=Lapkeu Q1 SCM 2004 |access-date=2004-10-20 |archive-date=2004-10-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20041020041956/http://www.scm.co.id/news/1H04-Unaudited.pdf |dead-url=no }}
</ref> di mana Henry kini dengan PT Citrabumi Sacna dan Sudwikatmono dengan sahamnya dialihkan ke perusahaan anaknya, [[Agus Lasmono]] yaitu [[Indika Group]]. Terakhir, penjualan saham Henry di induk SCTV, SCM ke keluarga Sariaatmadja diatas, diduga karena terjadi konflik dalam pengelolaan jaringan televisi ini antara mereka berdua sehingga akhirnya Henry memaksa Sariaatmadja untuk membeli sahamnya.<ref name="mail-archive.com"/>
Ada hal yang cukup menarik dari perubahan kepemilikan SCTV pada 1997-2005, yaitu upaya dari [[Hary Tanoesoedibjo]] untuk masuk menguasai SCTV. Pada Mei 2000, perusahaan HT [[MNC Corporation|PT Bhakti Investama]] melihat peluang dengan adanya surat hutang induk SCTV, PT Mitrasari di [[Citibank]]. Dalam pembentukan SCM (yang pada saat itu bernama PT Cipta Aneka Selaras), selain PT Abhimata dan PT Mitrasari, PT Bhakti juga ikut masuk dengan kepemilikan 33,5%. Bhakti juga sempat berencana untuk menguasai PT Datakom yang pada saat itu terlilit hutang, dengan harapan akhir menguasai SCTV. Bahkan, sebelumnya pada 24 April 2000 Bhakti menyatakan mereka sudah siap membeli saham SCTV sebesar 100%, yang diperkirakan akan di-''[[share swap]]'' dengan saham PT [[Agis]] Tbk. Namun, pada akhirnya rencana HT gagal karena Henry sebagai pemilik PT Cipta Aneka Selaras tidak mau menyerahkan kepemilikannya dan pengendaliannya pada SCTV. HT kemudian memutuskan melepaskan saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras seluruhnya dan membatalkan rencana pembelian saham PT Datakom di SCTV.<ref name="indo2"/> Saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras, kemudian beralih kepada PT Abhimata. Beberapa rumor penjualan/beralihnya kepemilikan SCTV lainnya yang sempat tercatat (namun tidak terealisasi), seperti pembelian 52,5% sahamnya oleh PT Timsco milik [[Timmy Habibie]] sebesar 52,5% di bulan November 1998;<ref name="indbie">
Seperti telah disebutkan, sejak 2005 saham induk SCTV, PT Surya Citra Media berada di bawah [[Elang Mahkota Teknologi]] (Emtek) via PT Abhimata Mediatama. Pada 2008, dilakukan restrukturisasi sehingga SCM kini di bawah langsung kendali Emtek. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham PT Abhimata Mediatama di SCM kepada Emtek.<ref>
==
=== Logo ===
{{Multiple image
Baris 182 ⟶ 106:
| direction = vertical
| width = 120
| image1 = SCTV
| caption1 = Logo pertama SCTV (20 Juli 1990
| image2 = SCTV
| caption2 = Logo kedua SCTV
| image3 = SCTV Indonesia 2003.svg
| caption3 = Logo ketiga SCTV (1 Agustus 2003
}}
Logo SCTV awalnya terdiri dari setengah sabit warna biru dan setengah lingkaran warna merah di atas serta persegi panjang berwarna abu-abu di bawah. Di tengah-tengah kedua bentuk tersebut, ada tulisan SCTV dengan [[fon komputer|jenis huruf]] [[Helvetica|Helvetica Black]]. Logo ini digunakan dari [[24 Agustus]] [[1990]] hingga [[29 Januari]] [[2005]]. Pertama kali dimunculkan pada siaran pertama SCTV, logo tersebut merupakan hasil sayembara ke publik. Dari 100 kandidat, kemudian terpilih 1 logo yang dirasa mampu merepresentasikan SCTV.<ref name=henrypr/> Sabit berwarna biru melambangkan langit dan setengah lingkaran merah melambangkan matahari, yang bermakna agar SCTV dapat memberikan pencerahan kepada pemirsa melalui tayangannya. Sabit tersebut membesar dari kanan ke kiri, yang merupakan simbol dari siaran SCTV yang menyebar ke berbagai tempat dan menasional.<ref name=ngetop/><ref>[https://web.archive.org/web/20050207005923/http://www.sctv.co.id/company/ LINTAS SEJARAH]</ref> Tercatat sempat terjadi beberapa perubahan minor pada logo ini, seperti pada 1997, di ''station identification''-nya digunakan logo yang menggunakan warna-warna lebih cerah (seperti matahari yang berubah dari merah menjadi kuning keemasan) sebagai cerminan semangat dan harapan;<ref name="sctvterancam"/> serta pada tahun 2003 dengan menghapuskan bayangan yang ada (sehingga warnanya solid) dengan tujuan agar lebih mudah diaplikasikan di layar televisi atau media promosi lainnya.<ref name=ngetop/>
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2005]], dalam rangka penyegaran identitas, pada acara berjudul ''Satu Untuk Semua'',<ref>
=== Slogan ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Judul Slogan
! colspan="2" |Digunakan Tanggal
!Keterangan
|-
|''Ayo SCTV-Selangkah Lebih Maju''
Baris 230 ⟶ 147:
|1 Juni 1997
|29 Januari 2005
|Kata "NgeTop!" masih digunakan sampai saat ini, pada kategori "Paling Ngetop" di [[SCTV Awards]] dan [[SCTV Music Awards]].
|-
|''Satu Untuk Semua''
|29 Januari 2005
|sekarang
|
Baris 240 ⟶ 158:
|1 Januari 2011
|31 Desember 2011
|Slogan ini dipakai di
|-
|''2012 Istimewa''
|1 Januari 2012
|31 Desember 2012
| rowspan="3" |Slogan ini dipakai di
|-
|''2013 Makin Istimewa''
Baris 256 ⟶ 174:
|}
===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Nama
!Digunakan Tanggal
!Judul Slogan
|-
|''2 Tahun RCTI dan 1 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1991
|''Dari Lubuk Hati''
|-
|''3 Tahun RCTI dan 2 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1992
|''Menjalin Hasrat Melangkah Maju''
|-
|''4 Tahun RCTI dan 3 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1993
|''Melangkah Maju Mewujud Citra''
|-
|''4 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1994
|
|-
|''5 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1995
|
|-
|''6 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1996
| rowspan="2" |''Gemerlap Surya Citra''
|-
|''7 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1997
|-
|''8 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1998
| rowspan="4" |''Surya Gemilang''
|-
|''9 Tahun SCTV''
|1 Agustus 1999
|-
|''10 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2000
|-
|''11 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2001
|-
|''12 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2002
|''Sejuta Warna Negeriku''
|-
|''13 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2003
|''Pesona 13 Tahun''
|-
|''14 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2004
|''Satu
|-
|''15 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2005
|''15 Tahun SCTV Satu Untuk Semua<br>Penuh Kemilau (sub-slogan)''
|-
|''16 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2006
|''Terima Kasih Untuk Semua''
|-
|''17 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2007
|
|-
|''18 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2008
|''Lintas Universal''
|-
|''19 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2009
|''Lintas Cinta''
|-
|''20 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2010
|''Pesona Wajah Indonesia''
|-
|''21 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2011
|''Harmoni Cinta Indonesia''
|-
|''22 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2012
|''22 Tahun Teristimewa''
|-
|''23 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2013
|''2 Dunia 3 Cerita''
|-
|''24 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2014
|''Teristimewa''
|-
|''25 Tahun SCTV''
|1 Juni 2015
|''Selalu Teristimewa''
|-
|''26 Tahun SCTV''
|1 Juni 2016
|''
|-
|''27 Tahun SCTV''
|1 Juni 2017
|''27 Tahun Satu Untuk Semua''
|-
|''28 Tahun SCTV''
|1 Agustus 2018
|''Tetap Berkarya Untuk Indonesia''
|-
|''29 Tahun SCTV''
|1 Juni 2019
|''Cinta Indoneia''
|-
|''30 Tahun SCTV''
|1 Januari 2020
|''3xtra0rdinary''
|-
|''31 Tahun SCTV''
|1 Juni 2021
| rowspan="
|-
|''32 Tahun SCTV''
|1 Juni 2022
|-
|''33 Tahun SCTV''
|1 Juni 2023
|-
|''34 Tahun SCTV''
|26 Juni 2024
|}
== Acara ==
{{Informasi lebih lanjut|Daftar acara SCTV}}
Pada awal bersiaran, program SCTV tidak jauh berbeda dengan program RCTI sebagai hasil kerjasama mereka, namun jam penayangan acara-acaranya tidak sama. Setelah berpisah, SCTV kemudian memfokuskan siarannya pada acara-acara impor, terutama [[telenovela]] dan serial [[Mandarin]].<ref>
Acara-acara ini kemudian
=== Olahraga ===
SCTV memiliki nama program olahraga di bawah jenama '''SCTV Sports''' yang menjadi rumah sepakbola Eropa dan olahraga dunia. Pada 22 Desember 2011, SCTV berhasil memenangkan bidding hak siar [[UEFA Champions League]], [[UEFA Europa League]], dan [[Piala Super UEFA|UEFA Super Cup]] untuk musim 2012/13 hingga musim 2014/15. SCTV mengucapkan terima kasih kepada [[RCTI]] dan [[Indovision]] atas penayangan hak siar UCL dan UEL selama 10 tahun berturut-turut. dan SCTV kembali menyiarkan UCL dan UEL untuk musim 2016/17 hingga musim 2017/18 setelah mendapatkan lisensi dari [[beIN Sports]] dan sebelumnya RCTI hanya menyiarkan UCL dan UEL selama semusim 2015/16. Pada bulan [[Agustus 2019]], SCTV kembali
Pada bulan April 2013, SCTV resmi menjadi pemegang hak siar [[Liga Utama Inggris]] musim 2013–2014 sampai 2015–2016 bersama [[Indosiar]] dan TV berlangganan [[Nexmedia]]. SCTV dan Indosiar akan menyiarkan 76 pertandingan Barclays Premier League atau 2 pertandingan per minggunya. SCTV diplot menyiarkan BPL Setiap Minggu pukul 22.30 WIB Sedangkan Indosiar hanya menyiarkan pertandingan BPL Setiap Sabtu pukul 21.30 WIB, Untuk seluruh pertandingan BPL, Capital One Cup dan FA Cup bisa dinikmati di Nexmedia. Tidak hanya Liga Utama Inggris, SCTV juga menyiarkan siaran langsung pertandingan Semifinal The [[FA Cup]] dan [[Piala EFL]] (sebelumnya Football League Cup) selama tiga musim yaitu 2013-14 hingga dan 2015-16 ditambah pertandingan [[FA Community Shield]] 2013, 2014, dan 2015 untuk melengkapi paket hak siar kompetisi/turnamen sepak bola Inggris juga dengan kerjasama [[beIN Sports]].<ref>
Pada bulan [[Juni]] 2015, SCTV mendapatkan hak siar Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Sea Games untuk edisi 2 tahun yakni [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015|2015]] di [[Singapura]] dan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017|2017]] di Malaysia bersama [[Indosiar]], [[O Channel]], [[MNCTV]] dan [[TVRI]],
Pada bulan Agustus [[2016]], SCTV resmi menjadi pemegang hak siar [[La Liga]] selama tiga musim, yaitu 2016–17 sampai musim 2018–19 juga dengan kerjasama [[beIN Sports]]. Lalu, di bulan [[Desember]] [[2019]], SCTV telah mendapatkan hak siar turnamen sepak bola [[Piala Dunia Antarklub FIFA]] ([[Piala Dunia Antarklub FIFA 2019|2019]] dan [[Piala Dunia Antarklub FIFA 2020|2020]]). Pada musim 2019 hanya menayangkan pertandingan final.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/bola/read/4139539/saksikan-final-piala-dunia-antarklub-2019-hanya-di-sctv-dan-vidiocom|title=Saksikan Final Piala Dunia Antarklub 2019 Hanya di SCTV dan Vidio.com|last=Vidi|first=Adyaksa|date=2019-12-21|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-01-01|editor-last=Yustiawan|editor-first=Achmad Yani|archive-date=2019-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20191222145402/https://www.liputan6.com/bola/read/4139539/saksikan-final-piala-dunia-antarklub-2019-hanya-di-sctv-dan-vidiocom|dead-url=no}}</ref>
Pada bulan [[Mei]] [[2021]], SCTV resmi jadi partner Mola TV akan menyiarkan siaran langsung sisa pertandingan babak [[Kualifikasi Piala Dunia 2022 (AFC)]] hanya zona Asia [[Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia]] berkat kerjasama dengan pemilik lisensi dari [[Mola TV]] mulai [[Juni]] [[2021]] mendatang, menggantikan [[TVRI (saluran TV)|TVRI Nasional]] dan [[TVRI Sport HD]] pada tahun [[2019]] silam.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/amp/4566496/sctv-siarkan-langsung-3-laga-timnas-indonesia-di-kualifikasi-piala-dunia-2022|last=Ikhsan|first=Harley|date=2021-05-25|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-05-26|title=SCTV Siarkan Langsung 3 Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022|archive-date=2023-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025744/https://www.liputan6.com/amp/4566496/sctv-siarkan-langsung-3-laga-timnas-indonesia-di-kualifikasi-piala-dunia-2022|dead-url=no}}</ref>
Pada bulan [[Maret]] [[2022]], Emtek Group melalui SCTV mengumumkan bahwa resmi menjadi pemegang hak siar [[Piala Dunia FIFA 2022|FIFA World Cup Qatar 2022]] di [[Qatar]] bersama [[Indosiar]], [[Moji]], [[Mentari TV]], [[Vidio]], [[Nex Parabola]], dan [[Champions TV]]. Bisa dibilang, ini yang kedua kalinya SCTV menyiarkan pesta bola terbesar di dunia tersebut sebagai saluran televisi dengan induk media sendiri, setelah terakhir pada tahun [[Piala Dunia FIFA 2006|2006]] di [[Jerman]].
Pada bulan [[September]] [[2024]], SCTV kembali menyiarkan Premier League, UEFA Champions League dan UEFA Europa League untuk musim 2024/25 hingga musim 2026/27 setelah mendapatkan hak siar dan lisensi dari [[beIN Sports]].{{butuh rujukan}}<!-- sumber dari Instagram @sctv.sports, tapi cari sumber terpercaya terlebih dahulu, barulah tanda "butuh rujukan" boleh diganti. -->
== Penyiar ==
Baris 480 ⟶ 336:
== Jaringan siaran ==
Menurut data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] (IPP) [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (Kemenkominfo), SCTV saat ini disiarkan melalui 30 stasiun televisi (tidak termasuk [[stasiun relai televisi|stasiun relai]]) yang dimiliki oleh 17 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya).<ref name="ipp">
Berikut ini adalah transmisi SCTV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/[[Sistem televisi berjaringan di Indonesia|bersiaran secara berjaringan]] dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data IPP Kemenkominfo<ref name="ipp"/> dan laporan keuangan [[Surya Citra Media|SCM]].<ref>
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi Digital ([[DVB-T2]])<ref>{{Cite web |url=https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |title=Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps |access-date=2021-03-07 |archive-date=2021-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210419043030/https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |dead-url=no }}</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123112951/https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|dead-url=no}}</ref>
|-
| PT Surya Citra Televisi
| SCTV
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| 24 UHF
|SCTV Jakarta
Baris 503 ⟶ 357:
|SCTV Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|31 UHF
|[[Trans TV]] Gorontalo, Boliyohuto, Kwandang dan Tilamuta
Baris 509 ⟶ 362:
|SCTV Tanjung Selor
|[[Tanjung Selor]]
|33 UHF
|SCTV Tanjung Selor
Baris 516 ⟶ 368:
|SCTV Aceh
|[[Banda Aceh]]
|35 UHF
|Indosiar Banda Aceh
Baris 522 ⟶ 373:
|''SCTV Bireuen''
|''[[Sigli]], [[Bireuen]]''
|31 UHF
|Indosiar Bireuen / Indosiar Sigli
Baris 528 ⟶ 378:
|''SCTV Lhokseumawe''
|''[[Lhokseumawe]]''
|32 UHF
|Indosiar Lhokseumawe
Baris 535 ⟶ 384:
|[[SCTV Denpasar]]
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|36 UHF
|[[MetroTV]] Denpasar / MetroTV Singaraja / MetroTV Karangasem
Baris 541 ⟶ 389:
|SCTV Mataram
|[[Kota Mataram|Mataram]], [[Lombok Tengah]]
|38 UHF
|SCTV Mataram / SCTV Lombok Tengah
Baris 548 ⟶ 395:
|SCTV Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|31 UHF
|Indosiar Bengkulu
Baris 554 ⟶ 400:
|SCTV Lampung
|[[Bandar Lampung]], [[Kota Metro|Metro]]
|39 UHF
|MetroTV Bandar Lampung
Baris 561 ⟶ 406:
|SCTV Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Wonosari]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wates]]
|32 UHF
|Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo
|-
|rowspan=
|SCTV Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|29 UHF
|Indosiar Jambi
Baris 574 ⟶ 417:
|SCTV Palembang
|[[Palembang]], [[Lempuing, Ogan Komering Ilir|Lempuing]]
|32 UHF
|Indosiar Palembang / Indosiar Lempuing
|''SCTV Pangkalpinang''
|''[[
|39 UHF
|MetroTV Pangkalpinang
|-
|rowspan=11|PT Surya Citra Mediatama
|SCTV Bandung
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|29 UHF
|Indosiar Bandung
Baris 593 ⟶ 433:
|''SCTV Cirebon''
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]]''
|38 UHF
|Indosiar Cirebon / Indosiar Kuningan
Baris 599 ⟶ 438:
|''SCTV Garut''
|''[[Kabupaten Garut|Garut]]''
|34 UHF
|Indosiar Garut
Baris 605 ⟶ 443:
|''SCTV Ciamis''
|''[[Ciamis]], [[Tasikmalaya]]''
|37 UHF
|Indosiar Ciamis
Baris 611 ⟶ 448:
|''SCTV Sukabumi''
|''[[Sukabumi]]''
|38 UHF
|Indosiar Sukabumi
Baris 617 ⟶ 453:
|''SCTV Purwakarta''
|''[[Purwakarta]]''
|39 UHF
|Indosiar Purwakarta
Baris 623 ⟶ 458:
|''SCTV Sumedang''
|''[[Sumedang]], [[Majalengka]]''
|28 UHF
|Indosiar Sumedang
Baris 629 ⟶ 463:
|''SCTV Cianjur''
|''[[Cianjur]] Selatan''
|46 UHF
|Indosiar Cianjur
Baris 635 ⟶ 468:
|SCTV Serang
|[[Cilegon]], [[Kota Serang|Serang]]
|29 UHF
|SCTV Serang
Baris 641 ⟶ 473:
|''SCTV Pandeglang''
|''[[Pandeglang]]''
|34 UHF
|SCTV Pandeglang
Baris 647 ⟶ 478:
|''SCTV Lebak''
|''[[Malingping, Lebak]]''
|39 UHF
|SCTV Malingping
Baris 654 ⟶ 484:
|SCTV Semarang
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|33 UHF
|Indosiar Semarang
Baris 660 ⟶ 489:
|''SCTV Tegal''
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|33 UHF
|Indosiar Tegal
Baris 666 ⟶ 494:
|''SCTV Purwokerto''
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Cilacap]]''
|31 UHF
|Indosiar Banyumas
Baris 672 ⟶ 499:
|''SCTV Kebumen''
|''[[Purworejo]], [[Kebumen]]''
|33 UHF
|Indosiar Purworejo
Baris 678 ⟶ 504:
|''SCTV Blora''
|''[[Blora]], [[Cepu]]''
|31 UHF
|Indosiar Blora
Baris 684 ⟶ 509:
|''SCTV Pati''
|''[[Kabupaten Pati|Pati]], [[Rembang]]''
|29 UHF
|Indosiar Rembang
Baris 690 ⟶ 514:
| ''SCTV Magelang''
| ''[[Magelang]]''
|28 UHF
|Indosiar Magelang
Baris 697 ⟶ 520:
|SCTV Pontianak
|[[Pontianak]]
|47 UHF
|Indosiar Pontianak
Baris 703 ⟶ 525:
|SCTV Palangkaraya
|[[Palangkaraya]]
|36 UHF
|SCTV Palangkaraya
|-
|rowspan=
|SCTV Banjarmasin
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]], [[Marabahan]]
|33 UHF
|SCTV Banjarmasin
|-
|SCTV Samarinda
|[[Samarinda]]
|37 UHF
|SCTV Samarinda
Baris 728 ⟶ 541:
|''SCTV Balikpapan''
|''[[Balikpapan]]''
|35 UHF
|SCTV Balikpapan
|-
|rowspan=3|PT Surya Citra Cenderawasih
|SCTV Jayapura
|[[Jayapura]]
|34 UHF
|[[Trans7]] Jayapura
Baris 753 ⟶ 552:
|SCTV Ambon
|[[Ambon]]
|45 UHF
|[[tvOne]] Ambon
Baris 759 ⟶ 557:
|''SCTV Manokwari''
|''[[Kabupaten Manokwari|Manokwari]]''
|34 UHF
|SCTV Manokwari
Baris 766 ⟶ 563:
|SCTV Pekanbaru
|[[Pekanbaru]]
|33 UHF
|Trans TV Pekanbaru
Baris 772 ⟶ 568:
|SCTV Batam
|[[Batam]]
|42 UHF
|SCTV Batam
Baris 779 ⟶ 574:
|SCTV Makassar
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]], [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|34 UHF
|MetroTV Makassar
Baris 785 ⟶ 579:
|SCTV Kendari
|[[Kendari]]
|36 UHF
|SCTV Kendari
Baris 792 ⟶ 585:
|SCTV Palu
|[[Kota Palu|Palu]]
|38 UHF
|SCTV Palu
Baris 798 ⟶ 590:
|SCTV Manado
|[[Manado]]
|38 UHF
|MetroTV Manado
Baris 805 ⟶ 596:
|SCTV Padang
|[[Padang]], [[Pariaman]]
|rowspan=2|42 UHF
|rowspan=2|MetroTV Padang / MetroTV Bukittinggi / MetroTV Solok
Baris 811 ⟶ 601:
|''SCTV Bukittinggi''
|''[[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]''
|-
|SCTV Medan
|[[Medan]]
|34 UHF
|Indosiar Medan
Baris 821 ⟶ 609:
|''SCTV Pematangsiantar''
|''[[Pematangsiantar]], [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]''
|32 UHF
|Indosiar Pematangsiantar
|-
|rowspan=11|PT Elang Citra Perkasa<ref name=sctv>
|SCTV Surabaya<ref name=sctv />
|[[Surabaya]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Lamongan]], [[Pasuruan]], [[Bangkalan]]
|29 UHF
|SCTV Surabaya
|-
|''SCTV Malang''
|''[[Malang]], [[Probolinggo]]''
|28 UHF
|SCTV Malang / SCTV Probolinggo
|-
|''SCTV Kediri''
|''[[Kediri]], [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kertosono]], [[Jombang]], [[Blitar]], [[Tulungagung]]''
|30 UHF
|SCTV Kediri
|-
|''SCTV Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]]''
|37 UHF
|SCTV Madiun
|-
|''SCTV Jember''
|''[[Jember]]''
|
|SCTV Jember
|-
|''SCTV Bondowoso''
|''[[Bondowoso]]''
|SCTV Bondowoso
|-
|''SCTV Situbondo''
|''[[Situbondo]]''
|32 UHF
|SCTV Situbondo
|-
|''SCTV Banyuwangi''
|''[[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]''
|31 UHF
|SCTV Banyuwangi
Baris 876 ⟶ 654:
|''SCTV Pacitan''
|''[[Kabupaten Pacitan|Pacitan]]''
|45 UHF
|SCTV Pacitan
Baris 882 ⟶ 659:
|''SCTV Sumenep''
|''[[Pamekasan]], [[Sumenep]]''
|30 UHF
|SCTV Sumenep dan SCTV Pamekasan
Baris 888 ⟶ 664:
| ''SCTV Tuban''
| ''[[Tuban]], [[Bojonegoro]]''
|25 UHF
|SCTV Tuban
|-
|PT Untukmu Indonesia Kupang
|''SCTV Kupang''
|''[[Kupang]]''
|41 UHF
|MetroTV Kupang
|-
|PT Untukmu Indonesia Mamuju
|''SCTV Mamuju''
|''[[Mamuju]]''
|37 UHF
|[[RCTI]] Mamuju
|-
|PT Untukmu Indonesia Ternate
|''SCTV Ternate''
|''[[Ternate]]''
|40 UHF
|Trans TV Ternate
|}
Saat [[Timor Timur]] masih menjadi bagian Indonesia, SCTV tercatat sempat mengudara di kota [[Dili]] menggunakan kanal 11 VHF hingga 1999.<ref>
Beberapa kota lain di Indonesia juga sempat menerima siaran SCTV dalam kanal VHF sebelum berpindah ke UHF, seperti Mataram, Banjarmasin, Balikpapan dan
== Daftar komplek pemancar ==
Berikut ini adalah daftar alamat komplek pemancar stasiun transmisi dan relay televisi yang berada di kantor pusat SCTV.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
!Desa/Kecamatan
!Kabupaten/Kota
!Provinisi
!Kode Pos
|-
|Bandung
|Kampung Gandrung (RT 02/RW 10)
|Jambudipa, Cisarua
|Bandung Barat
| rowspan="2" |[[Jawa Barat]]
|
|-
|Cirebon
|Jl. Dukuh No. 1
|Padabeungliar, Pasawahan
|Cirebon
|
|-
|Semarang
|Jl. Bukit Puncak No. 5
|Gombel
|Semarang
|Jawa Tengah
|
|-
|Surabaya
|Jl. Pattimura
|
|Surabaya
|Jawa Timur
|
|}
== Manajemen ==
Baris 966 ⟶ 776:
| 2015
|-
|
| Sutanto Hartono
| 2015
| sekarang
|}
=== Direksi saat ini ===
Struktur dewan direksi SCTV saat ini adalah sebagai berikut:
Baris 985 ⟶ 794:
|-
| 2
|
| Direktur Penjualan dan Pemasaran
|-
Baris 993 ⟶ 802:
|-
| 4
|
| Direktur Pemrograman<br>(juga produser [[SinemArt]])
|}
=== Komisaris saat ini ===
Struktur dewan komisaris SCTV saat ini adalah sebagai berikut:
Baris 1.006 ⟶ 814:
|-
| 1
| [[
| Komisaris Utama
|-
| 2
|
| rowspan="3" | Komisaris
|-
| 3
| Budi Harianto
|-
| 4
| Suryani Zaini
|}
Baris 1.045 ⟶ 843:
* {{facebook|sctv}}
* {{instagram|sctv}}
* {{tiktok|sctv_}}
* {{twitter|sctv}}
* {{youtube|user=SCTVIndonesia}}
|