Pocut Baren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadli Idris (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Pocut Baren lahir tahun 1880, menjadi Panglima Perang menggantikan suaminya yang gugur di medan perang. Selain menjadi panglima perang, iapun menjadi uleebalang daera...'
 
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Biografi tambah referensi|date={{SUBST:March}} {{SUBST:2023}}}}
Pocut Baren lahir tahun 1880, menjadi Panglima Perang menggantikan suaminya yang gugur di medan perang. Selain menjadi panglima perang, iapun menjadi [[uleebalang]] daerah Gome, mempunyai pengikut yang banyak yang membantunya dalam pertempuran melawan [[Belanda]]. Pocut Baren bermarkas di sebuah gua di Gunung Mancang. Belanda mengalami kesulitan melacak keberadaan gua ini. Hingga suatu saat, keberadaan gua tersebut diketahui. Usaha tentara Belanda untuk sampai di gua itu kandas di tengah jalan karena ketika sedang mendaki gunung, beratus-ratus batu digulingkan ke bawah oleh anak buah Pocut Baren sehingga banyak tentara Belanda yang tewas. Akhirnya Belanda mendapat akal untuk mengalirkan 1200 kaleng minyak tanah ke arah gua lalu dibakar. Banyak jatuh korban karena penyerangan ini. Pocut Baren sendiri terkena peluru di kakinya sehingga perlawanannya terpaksa berhenti. Ia lalu ditahan di Kutaraja, namun anak buahnya tetap melakukan perlawanan
 
'''Pocut Baren''' adalah seorang pahlawan dan ulama wanita dari [[Aceh]] yang terkenal gigih melawan penjajahan [[Belanda]]. Selain menjadi panglima perang, ia pun menjadi [[uleebalang]] daerah Gome. Ia mempunyai pengikut setia yang banyak dan membantunya dalam pertempuran melawan [[Belanda]]. Menurut cerita penduduk, ia ikut bergerilya bersama-sama pasukan yang dipimpin oleh [[Cut Nyak Dhien]]. Setelah Cut Nyak Dhien tertangkap oleh Belanda, Pucut Baren tetap meneruskan perjuangan menentang penjajahan Belanda. Ia menjadi panglima perang menggantikan suaminya yang meninggal dunia dalam peperangan.
==Pranala luar==
 
== Riwayat ==
[http://www.freewebs.com/samudrapasai/uangnegaraatjh.htm Samudra Pasai]
'''Pocut Baren''' lahir pada tahun [[1880]] di Kabupaten Aceh Barat<ref>{{Cite web|last=Pramisti|first=Nurul Qomariyah|title=Inilah Srikandi Aceh Penerus Cut Nyak Dhien: Pocut Baren|url=https://tirto.id/inilah-srikandi-aceh-penerus-cut-nyak-dhien-pocut-baren-cGXn|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-03-03}}</ref>. Ayahnya, Teuku Cut Anmat Tungkop, adalah seorang [[uleebalang]] di sebuah [[Mukim (Aceh)|kemukiman]] di Kecamatan Sungai Mas, [[Kabupaten Aceh Barat]].
 
Setelah dewasa menikah dengan seorang ''Keujruen'' yang kemudian menjadi Uleebalang Gume, Kabupaten Aceh Barat. Yang kemudian tewas dalam peperangan melewan Belanda. Peperangan yang dia ikut juga didalamnya. Namun kematian suaminya tidak menyurutkan semangatnya untuk terus melanjutkan berjuang. Setelah suaminya tewas kemudian Pocut Baren menggantikan suaminya sebagai uleebalang, Dalam bertempur, Pocut Baren selalu diiringi oleh semacam pengawal, terdiri dari lebih kurang tiga puluh orang pria. Kemana-mana ia selalu memakai ''peudeueng'' tajam (pedang tajam), sejenis kelewang bengkok.
 
== Perlawanan terhadap Belanda ==
Pocut Baren telah berjuang dalam waktu yang cukup lama. Sejak muda ia terjun ke kancah pertempuran. Pocut Baren juga ikut berjuang bersama-sama dengan Cut Nyak Dhien. Perjuangan dan perlawanan Pocut Baren yang gagah berani dilukiskan sendiri oleh penulis Belanda bernama Doup. Pocut Baren telah melakukan perlawanan terhadap Belanda sejak tahun 1903 hingga tahun 1910. Cut Nyak Dhien pernah tertangkap oleh pasukan Belanda pada tanggal 4 November 1905. Artinya, Pocut Baren pernah memimpin sendirian pasukannya melawan Belanda, meskipun Cut Nyak Dhien masih aktif berjuang secara sendirian. Dengan demikian, pada masa itu di wilayah Aceh terdapat dua wanita pejuang yang memimpin pasukannya melawan Belanda, yaitu Cut Nyak Dhien dan Pocut Baren.
 
Pocut Baren lahir tahun 1880, menjadi Panglima Perang menggantikan suaminya yang gugur di medan perang. Selain menjadi panglima perang,Akibat iapunserangan menjadigencar [[uleebalangBelanda]] daerah Gome, mempunyaiPocut pengikutBaren yangpernah banyakterdesak yangke membantunyapedalaman dalamhutan pertempurandan melawan [[Belanda]]. Pocut Barenmemutuskan bermarkas di sebuah [[gua]] di Gunung[[Gunong Mancang]]. Belanda mengalami kesulitan melacak keberadaan gua ini. Hingga suatu saat, keberadaan gua tersebut diketahui. Usaha tentara Belanda untuk sampai di gua itu kandas di tengah jalan karena ketika sedang mendaki [[gunung]], beratus-ratus batu digulingkan ke bawah oleh anak buah Pocut Baren sehingga banyak tentara Belanda yang tewas. Akhirnya Belanda mendapat akal untuk mengalirkan 1200 kaleng [[minyak tanah]] ke arah gua lalu dibakar. Banyak jatuh korban karena penyerangan ini. Pocut Baren sendiri terkena peluru di kakinya sehingga perlawanannya terpaksa berhenti. Ia lalu ditahan di [[Kutaraja]], namuntetapi anak buahnya tetap melakukan perlawanan.
 
Setelah penangkapannya oleh Belanda, dia dipindahkan ke kutaraja. Kakinya yang tertembak karena tidak menerima perawatan yang cukup lalu membusuk dan harus diamputasi. Setelah Pocut Baren dinyatakan sembuh dari sakitnya dan diyakini oleh Belanda tidak akan melakukan perlawanan lagi, maka ia dikembalikan ke kampung halamannya di Tungkop sebagai seorang uleebalang.
 
Namun perlawanan Pocut tidaklah berhenti sampai disitu saja. Walau ia tidak dapat berperang langsung namun jiwa panglimanya terus berkobar. Dia terus menyemangati para anak buahnya. Melalui syair dan pantun dia menyemangati para pengikutnya agar tetap bersemangat melakukan perlawanan terhadap kaphe Belanda. Pantun-pantunya yang popular dan mengesankan itu masih belum dilupakan orang.
 
Pocut Baren wafat dan dimakamkan di kampung halamannya, Kemukiman Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, [[Kabupaten Aceh Barat]]. Sebagai bentuk penghargaan pemerintah memberi nama salah satu jalan di Nanggroe Aceh dengan nama Pocut Baren.
 
== Pranala luar ==
 
* [http://melayuonline.com/ind/personage/dig/329/pocut-baren/ Riwayat Pocut Baren] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111121184939/http://melayuonline.com/ind/personage/dig/329/pocut-baren |date=2011-11-21 }}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Bangsawan Aceh]]
[[Kategori:Kelahiran 1880]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Aceh Barat]]