Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan ejaan dan pemilihan diksi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tone|articleartikel|{{subst:Oktober 2021}}}}
{{Infobox_Library
{{Infobox lembaga nonkementerian
|nama library_name = Perpustakaan Nasional <br /> Republik Indonesia
| library_logo = File:LOGO-PERPUSNAS.svg
|singkatan = Perpusnas
| image =
|gambar = [[File:LOGO-PERPUSNAS.svg|frameless|Logo of The National Library of Indonesia]] <br />
|didirikan caption = {{Start date and age|1980|5|17}} =
|dasar country = Indonesia
| type =
|bidang_tugas =
|slogan scope = Umum
| established = {{Start date and age|1980|5|17}}
|pegawai =
| ref_legal_mandate =
|anggaran =
| location = Layanan Perpustakaan Umum, Gedung Plaza Perpusnas, [[Jalan Medan Merdeka]] Selatan No. 11 dan Sekretariat Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta
|koordinasi = [[Presiden Republik Indonesia]]
| coordinates = {{WikidataCoord|display=inline,title}}
|kepala = [[Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Kepala]]
| items_collected =8.000.000+
|nama_kepala = Drs. [[Syarif Bando]], M.M.
| collection_size =
|sekretaris_utama = Ofy Sofiana
| criteria =
|deputi1 = Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi
| legal_deposit =
|nama_deputi1 = Mariana Ginting
| req_to_access = Terbuka
|deputi2 = Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan
| annual_circulation =
|nama_deputi2 = Adin Bondar
|deputi3 pop_served =
|nama_deputi3 members =
|deputi4 budget =
| director = E. Aminudin Azis ([[Plt.]])
|nama_deputi4 =
|deputi5 num_employees = =
| website = {{URL|http://www.perpusnas.go.id/}}
|nama_deputi5 =
|deputi6 =
|nama_deputi6 =
|deputi7 =
|nama_deputi7 =
|deputi8 =
|nama_deputi8 =
|deputi9 =
|nama_deputi9 =
|deputi10 =
|nama_deputi10 =
|inspektur =
|nama_inspektur =
|alamat = Layanan Perpustakaan Umum, Gedung Plaza Perpusnas Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 dan Sekretariat Jl. Salemba Raya No. 28A
|situs web = {{URL|http://www.perpusnas.go.id/}}
|catatan =
}}
'''Perpustakaan Nasional Republik Indonesia''' (disingkat '''Perpusnas''') adalah [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian]] yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai [[perpustakaan]] pembina, perpustakaan rujukan, [[perpustakaan deposit]], perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibu kota negara. Gedung Fasilitas Layanan [[Perpustakaan Nasional]] berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan No.11, [[Jakarta]] dan sebagian besar perkantorannya di Jalan Salemba Raya No. 28A. Perpustakaan Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]]. Pada tanggal [[14 September]] [[2017]], Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas baru yang merupakan perpustakaan nasional tertinggi di dunia (126,3 [[meter]]) dengan 24 lantai, ditambah tiga lantai parkir bawah tanah ''(basement)''.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/09/14/11221951/jokowi-resmikan-gedung-perpustakaan-nasional-tertinggi-di-dunia|title=Jokowi Resmikan Gedung Perpustakaan Nasional Tertinggi di Dunia|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-09-18|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Fabian Januarius|last=Kuwado}}</ref>
 
Gedung fasilitas layanan baru Perpustakaan Nasional dibuat dengan anggaran tahun jamak dari 2013-2016 sebesar Rp465,2 miliar.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/652923/perpustakaan-nasional-usung-bangunan-efisiensi-energi?utm_source=related_news&utm_medium=related&utm_campaign=news|title=Perpustakaan Nasional usung bangunan efisiensi energi|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id-ID|access-date=2017-10-01|editor-last=Burhani|editor-first=Ruslan}}</ref> Per 2023, koleksi Perpusnas mencapai lebih dari 8 juta eksemplar.<ref>{{Cite web|title=Perpusnas Dorong Penyediaan Bahan Perpustakaan Bermutu dan inklusif|url=https://www.perpusnas.go.id/berita/perpusnas-dorong-penyediaan-bahan-perpustakaan-bermutu-dan-inklusif|website=Perpusnas|access-date=2024-11-12}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[File:Building of the National Library of Indonesia.jpg|thumb| [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]] di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta]]
Sejarah Perpusnas bermula dengan didirikannya ''[[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|Bataviaasch Genootschap]]'' pada [[24 April]] [[1778]]. Lembaga ini adalah pelopor Perpusnas dan baru dibubarkan pada tahun 1950.
 
Sejarah Perpusnas bermula dengan didirikannya ''[[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|Bataviaasch Genootschap]]'' pada [[24 April]] [[1778]]. Lembaga ini adalah pelopor Perpusnas dan baru dibubarkan pada tahun 1950.
<!--[[Berkas:PNRI01.jpg|thumb|Perpustakaan Nasional RI di Jalan Salemba 27. Jakarta Pusat. Gedung pertemuan.]]-->
 
Awalnya, Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu perwujudan dari penerapan dan pengembangan sistem nasional [[perpustakaan]], secara menyeluruh dan terpadu, sejak dicanangkan pendiriannya tanggal 17 Mei 1980 oleh [[Daftar Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]], [[Daoed Joesoef]]. Ketika itu kedudukannya masih berada dalam lingkungan [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] setingkat eselon II di bawah [[Direktorat Jenderal Kebudayaan]], dan badan ini merupakan hasil integrasi dari empat perpustakaan besar di [[Jakarta]].
Baris 69 ⟶ 54:
Dengan semakin bertambahnya beban tugas dan sejalan dengan kiat Perpusnas dalam menerapkan layanan prima kepada masyarakat, maka diterbitkanlah [[Keputusan Presiden]] Nomor 50 Tahun 1997 tertanggal 29 Desember 1997. Keppres ini menyempurnakan susunan organisasi, tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional guna mengantisipasi era globalisasi informasi yang sudah kian mendekat. Di antara penyempurnaan tersebut adalah menciptakan jabatan deputi setingkat eselon IB dan menaikkan status Perpustakaan Nasional Provinsi (d.h. Perpustakaan Daerah) menjadi eselon II. Melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, Hernandono, MA, MLS, menjadi kepala Perpusnas sejak Oktober 1998.
 
Perpustakaan Nasional RI kini menjadi perpustakaan yang berskala nasional dalam arti yang sesungguhnya, yaitu sebuah lembaga yang tidak hanya melayani anggota suatu perkumpulan ilmu pengetahuan tertentu, tetapi juga melayani anggota masyarakat dari semua lapisan dan golongan. Walau terbuka untuk umum, koleksinya bersifat tertutup dan tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang. Layanan itu tidak terbatas hanya pada layanan untuk upaya pengembangan ilmu pengetahuan saja, melainkan pula dalam memenuhi kebutuhan bahan pustaka, khususnya bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, guna mencerdaskan kehidupan bangsa.<ref>{{Cite web |url=http://kelembagaan.perpusnas.go.id/beranda/sejarah_kajian/ |title=SEJARAH PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Sebuah Kajian |access-date=2016-09-14 |archive-date=2016-06-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160613212123/http://kelembagaan.perpusnas.go.id/beranda/sejarah%5Fkajian/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada 27 Agustus 2020, Perpusnas memberikan sumbangan 500 buku dengan 250 judul yang disalurkan ke [[RSUD Bengkalis]] dengan diterima oleh Wakil Direktur Pelayanan, Rita Puspa Zakaria, dan Kadis Persip, Suwarto.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2020-08-27|title=RSUD Bengkalis terima bantuan 500 buku dari Perpusnas|url=https://www.antaranews.com/berita/1692754/rsud-bengkalis-terima-bantuan-500-buku-dari-perpusnas|website=Antara News|access-date=2023-10-22}}</ref>
== Fasilitas Perpusnas ==
 
== Fasilitas ==
[[Berkas:Entrance of the National Library of Indonesia.jpg|jmpl|Taman dan pintu masuk Perpusnas]]
[[File:Presidential Gallery at Perpustakaan Nasional in Jakarta.jpg|thumb|Galeri Kepresidenan di Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta.]]
Perpusnas tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, pusat data, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Fasilitas per lantai Perpusnas:
 
Perpusnas tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, pusat data, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Fasilitas per lantai Perpusnas:<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/nurul-hidayati/perpustakaan-nasional-setinggi-27-lantai-apa-saja-isinya|title=Perpustakaan Nasional Tertinggi Sedunia di Jakarta, Apa Saja Isinya?|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2017-09-18|last=Hidayati|first=Nurul}}</ref>
Lantai 1: Lobi Utama
{|
 
|-
Lantai 2: Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan, Penelusuran Informasi dan Ruang Auditorium
|Lantai 1||Lobi Utama, Cafe, dan Ruang Penyimpanan Tas/Loker
 
|-
Lantai 3: Zona Promosi Budaya Baca
|Lantai 2||Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan, Layanan Informasi dan Pengaduan, Ruang Media Center, dan Auditorium
 
|-
Lantai 4: Ruang Pameran dan Kantin
|Lantai 3||Layanan Penelusuran Informasi dan Fasilitas Peneliti, Layanan Koleksi Buku Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
 
|-
Lantai 5: Perkantoran
|Lantai 4||Ruang Pameran dan Kantin
 
|-
Lantai 6: ''[[Pusat data|Data Center]]'' dan Ruang sembahyang
|Lantai 5||Perkantoran
 
|-
Lantai 7: Layanan Anak, Lansia, dan Difabel
|Lantai 6||Pusat data dan Masjid
 
|-
Lantai 8: Layanan Audiovisual
|Lantai 7||Layanan Anak, Layanan Lansia dan Difabel, Musholla
 
|-
Lantai 9: Layanan Naskah Nusantara
|Lantai 8||Layanan Audiovisual dan Mikrofilm
 
|-
Lantai 10-11: Penyimpanan Koleksi [[Monograf]] Tertutup
|Lantai 9||Layanan Naskah Nusantara
 
|-
Lantai 12-12A: Ruang Baca Koleksi Monograf Tertutup
|Lantai 10–11||Penyimpanan Koleksi [[Monograf]] Tertutup
 
|-
Lantai 14: Layanan Koleksi Buku Langka
|Lantai 12–13||Ruang Baca Koleksi Monograf Tertutup, Musholla (Lt. 12)
 
|-
Lantai 15: Layanan Referensi, Koleksi Online dan Ilmu Perpustakaan
|Lantai 14||Layanan Koleksi Buku Langka
 
|-
Lantai 16: Layanan Koleksi Foto, Peta dan Lukisan
|Lantai 15||Layanan Referensi, Koleksi Online dan Ilmu Perpustakaan
 
|-
Lantai 17-18: Kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
|Lantai 16||Layanan Koleksi Foto, Peta dan Lukisan
 
|-
Lantai 19: Layanan [[Multimedia]]
|Lantai 17–18||Kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
 
|-
Lantai 20: Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Mancanegara
|Lantai 19||Layanan [[Multimedia]], Musholla
 
|-
Lantai 21: Layanan Koleksi [[Monograf]] Terbuka (klas 000-499)
|Lantai 20||Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Mancanegara
 
|-
Lantai 22: Layanan Koleksi Monograf Terbuka (klas 500-999)
|Lantai 21||Layanan Koleksi [[Monograf]] Terbuka (klas 000-499)
 
|-
Lantai 23: Layanan Koleksi Majalah Terjilid
|Lantai 22||Layanan Koleksi Monograf Terbuka (klas 500-999)
 
|-
Lantai 24: Layanan Koleksi Budaya Nusantara, ''Executive Lounge'' dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara.<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/nurul-hidayati/perpustakaan-nasional-setinggi-27-lantai-apa-saja-isinya|title=Perpustakaan Nasional Tertinggi Sedunia di Jakarta, Apa Saja Isinya?|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2017-09-18|last=Hidayati|first=Nurul}}</ref>
|Lantai 23||Layanan Koleksi Majalah Terjilid
|-
|Lantai 24||Layanan Koleksi Budaya Nusantara, ''Executive Lounge'', dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara
|}
 
== Galeri logo ==
Baris 138 ⟶ 129:
[[Kategori:Perpustakaan di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1980 di Indonesia]]
[[Kategori:Senen, Jakarta Pusat]]
 
 
{{jakarta-stub}}