Manjung, Ngawen, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
(KKN DESA MANJUNG TAHUN 2023)
(KKN DESA MANJUNG TAHUN 2023)
 
(13 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
|penduduk =3.987 jiwa
|RT=32|RW=10|situs web=manjung.ngawen.klatenkab.go.id|kepala desa=Waliyono|agama=Islam, Kristen, Katholik, Hindu|website=manjung.ngawen.klatenkab.go.id}}
'''Manjung''' adalah salah satu [[desa]] di [[kecamatan]] [[Ngawen, Klaten|Ngawen]], [[Kabupaten Klaten|Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Manjung berbatasan dengan [[Gatak, Ngawen, Klaten|Gatak]] di sebelah utara, [[Senden, Ngawen, Klaten|Senden]] di sebelah timur, [[Karanglo, Klaten Selatan, Klaten|Karanglo]] di sebelah selatan, serta [[Duwet, Ngawen, Klaten|Duwet]] di sebelah barat. Secara administratif, Desa Manjung terdiri dari 32 RT dan 10 RW yang terbagi menjadi 2 wilayah, yaitu '''dusun I''' (meliputi RW 6- (Tegalrejo), RW 7 (Sidomulyo), RW 8 (Tuban Wetan), RW 9 (Jambu Rejo), dan RW 10 (Tuban Kulon)) dan '''dusun II''' (meliputi RW 1-, RW 2, RW 3 (Ngaglik), RW 4 (Tegalsari), dan RW 5 (Dukuh)).
 
[[Berkas:Balai Desa Manjung, Ngawen, Klaten.jpg|jmpl|273x273px]]
Jumlah penduduk Desa Manjung adalah 3.987 jiwa, terdiri dari 2.014 jiwa laki-laki dan 1.973 jiwa perempuan.
 
== Komposisi Penduduk ==
Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat, yaitu 15 orang tamat TK, 781 orang tamat SD, 583 orang tamat SMP, 1.364 orang tamat SMA/SMU, 93 orang tamat akademi/D1-D3, 185 orang tamat S1, dan 9 orang tamat S2. Data tersebut menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap pendidikan cukup tinggi.
 
=== Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin ===
Klasifikasi penduduk berdasarkan agama, yaitu 3.312 orang menganut agama Islam, 163 orang menganut agama Kristen, 447 orang menganut agama Katolik, dan 65 orang menganut agama Hindu.
Jumlah penduduk Desa Manjung adalah 3.987 jiwa, terdiri dari 2.014 jiwa laki-laki dan 1.973 jiwa perempuan<ref name=":0">SMARD, dicetak pada tanggal 13 Juli 2023</ref>.
 
=== Komposisi penduduk berdasarkan umur ===
Berdasarkan komposisi usia penduduk, jumlah penduduk usia 0 hingga 15 tahun sebanyak 771 orang, penduduk usia 15 hingga 65 tahun sebanyak 2.530 orang, dan penduduk usia 65 tahun ke atas sebanyak 372 orang. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk usia produktif (15-65 tahun) lebih banyak daripada penduduk usia kurang produktif. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Manjung adalah sebagai buruh harian lepas.
Berdasarkan komposisi usia penduduk, jumlah penduduk usia 0-15 tahun sebanyak 771 orang, penduduk usia 15-65 tahun sebanyak 2.530 orang, dan penduduk usia 65 tahun ke atas sebanyak 372 orang<ref name=":1">Monografi Desa Manjung Tahun 2019</ref>. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Manjung berusia produktif (15-65 tahun).
 
=== Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ===
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu 15 orang tamat TK, 781 orang tamat SD, 583 orang tamat SMP, 1.364 orang tamat SMA/SMU, 93 orang tamat akademi/D1-D3, 185 orang tamat S1, dan 9 orang tamat S2<ref name=":1" />. Data tersebut menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap pendidikan cukup tinggi.
 
=== Komposisi penduduk berdasarkan agama ===
Komposisi penduduk berdasarkan agama, yaitu 3.312 orang menganut agama Islam, 163 orang menganut agama Kristen, 447 orang menganut agama Katolik, dan 65 orang menganut agama Hindu<ref name=":0" />.
 
=== Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan ===
Sebagian besar penduduk Desa Manjung bekerja sebagai buruh harian lepas<ref name=":0" />.
 
== Sarana dan Prasarana ==
 
=== Prasarana kesehatan ===
{| class="wikitable"
!No.
!Prasarana
!Jumlah
|-
|1.
|Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
|Ada
|-
|2.
|Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
|1
|-
|3.
|UKBM
|5
|}
 
=== Prasarana pendidikan ===
{| class="wikitable"
!No.
!Prasarana
!Jumlah
|-
|1.
|Gedung sekolah PAUD
|Ada
|-
|2.
|Gedung sekolah TK
|Ada
|-
|3.
|Gedung sekolah SD
|Ada
|}
 
=== Prasarana ibadah ===
{| class="wikitable"
!No.
!Prasarana
!Jumlah
|-
|1.
|Masjid
|8
|-
|2.
|Musala
|3
|-
|3.
|Gereja
|1
|-
|4.
|Rumah doa
|1
|-
|5.
|Pura
|1
|}
 
=== Prasarana umum ===
{| class="wikitable"
!No.
!Prasarana
!Jumlah
|-
|1.
|Olahraga
|1
|-
|2.
|Kesenian/budaya
|2
|-
|3.
|Balai pertemuan
|1
|-
|4.
|Sumur desa
|1
|}
 
== Sentra Industri Soun ==
Desa Manjung dikenalterkenal sebagai sentra industri [[Sohun|soun]]. Sebagian besar industri soun di Desa Manjung berskala home industri dan berjalan secara turun-temurun. Terdapat lebih dari 60 industri soun di Desa Manjung.
 
Ciri khas soun dari Desa Manjung menggunakan bahan baku dari tepung aren. Aren memiliki kualitas dan rasa yang lebih baik daripada sagu. Produsen soun di Desa Manjung membeli tepung aren dalam bentuk basah dari daerah lain.
Industri soun di Desa Manjung sudah beroperasi selama kurang lebih 65 tahun<ref>{{Cite journal|last=Pratomo|first=Sigit Adhi|last2=Widodo|first2=Sudiyo|date=2019|title=Identifikasi Penggunaan Merek Kolektif untuk Meningkatkan Daya Saing Sentra Produksi Mie Soun Desa Manjung, Klaten, Jawa Tengah|journal=Seminar Nasional dan The 6th Call for Syariah Paper|pages=624-632}}</ref>. Industri ini berjalan secara turun temurun.
[[Berkas:Salah satu pabrik sohun di Manjung, Ngawen, Klaten.jpg|jmpl|236x236px]]
 
=== Sejarah ===
Slamet Somo Suwito adalahmerupakan orangpelopor pertama yang mendirikan tempat produksiindustri soun di Desa Manjung. Beliau pernah bekerja sebagaidi pembuatpabrik soun dimilik Semarangketurunan tionghoa. SetelahPada tahun 1965, beliau keluar dari pekerjaannya dan pindah ke Klaten,. beliauBeliau mendirikanmerintis pabrikproduksi soun sendiri di Desa Manjung dengan peralatan yang seadanya.
 
Warga sekitar pada awalnya bekerja di pabrik milik Slamet Somo Suwito. Setelah mereka mampu membuat soun sendiri, mereka mendirikan pabrik sendiri. Banyak warga Desa Manjung yang mengikuti jejaknya menjadi produsen soun hingga saat ini. Usaha yang dirintis Bapak Slamet sangat membantu dan meningkatkan perekonomian di Desa Manjung hingga kini. Oleh karena itu, Slamet Somo Suwito dijuluki sebagai pelopor soun di Desa Manjung.
 
Alat yang digunakan dalam pembuatan soun telah mengalami perkembangan. Pada zaman dahulu, nampan yang digunakan untuk menjemur soun terbuat dari bambu yang telah dikupas dan dianyam sampai membentuk lembaran. Proses pencetakan menggunakan kaleng bekas yang dilubangi di bagian bawahnya. Nampan yang digunakan dalam produksi soun saat ini terbuat dari seng yang dibingkai dengan bambu. Proses pencetakan dilakukan dengan bantuan peralatan semi-mesin. Oleh karena itu, alat yang digunakan saat ini mampu menghasilkan soun dengan cepat dan efisien.
Banyak warga yang mengikuti jejaknya menjadi produsen soun hingga saat ini. Warga sekitar awalnya bekerja di pabrik milik Slamet Somo Suwito. Setelah mereka dapat membuat soun sendiri, mereka mendirikan pabrik sendiri.
 
== Referensi{{Authority control}} ==
== Desa Pancasila ==
<references />{{Ngawen, Klaten}}
Desa Manjung dikenal dengan sebutan Desa Pancasila di Klaten. Gagasan Desa Pancasila bermula dari pertemuan antara Kepala Desa Manjung, Prof. Dawam Rahardjo selaku Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, dan pihak BMT Inti pada tahun 2016.
{{Ngawen, Klaten}}
 
{{Authority control}}
 
{{Kelurahan-stub}}