Mesiwah Pare Gumboh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yohanes bambang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Yudifebri (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox recurring event
'''Mesiwah Pare Gumboh''' (disingkat MPG) merupakan ritual adat perayaan panen [[suku Dayak Deah]] di [[Liyu, Halong, Balangan|Desa Liyu]] Kecamatan [[Halong, Balangan|Halong]], Kabupaten [[Kabupaten Balangan|Balangan]], [[Kalimantan Selatan]]. Belakangan, ritual ini di jadikan sebagai festival budaya tahunan yang berlangsung pada bulan Juli, sebelumnya Mesiwah Pare Gumboh dilangsungkan secara sendiri-sendiri oleh warga setempat, beberapa tahun terakhir, mereka bersama-sama saling gotong-royong merayakan pesta panen. Bahkan, kini aruh adat Mesiwah Pare Gumboh juga dapat dinikmati oleh masyarakat luar.
| name = Mesiwah Pare Gumboh
| native_name = Mesiwah Pare Gumboh
| logo = <!--Logo dimulai dengan kata ''Berkas'', misalnya: "[[Berkas:Filename.ext]]"-->
| logo_caption =
| image = <!--Jangan dimulai dengan kata "Berkas:" bila ingin menampilkan foto
| imagesize =
| caption =
| date = <!--"dates=" juga bisa dipakai, seperti pada
Template:Infobox festival. Tidak perlu memakai keduanya-->
| begins =
| ends =
| prev =
| next =
| frequency =
| location = Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan
| years_active =
| first = <!--"founded=" juga bisa dipakai-->
| last =
| participants =
| attendance =
| genre =
| budget =
| patron =
| organised = <!--"organized=" juga bisa dipakai-->
| people =
| member =
| website =
| footnotes =
}}
 
'''Mesiwah Pare Gumboh''' (disingkat MPG) merupakan ritual adat perayaan panen [[suku Dayak Deah]] yang bermukim di desa [[Liyu, Halong, Balangan|Desa Liyu]], Kecamatan [[Halong, Balangan|Halong]], Kabupaten [[Kabupaten Balangan|Balangan]], [[Kalimantan Selatan]]. Belakangan, ritual ini di jadikandijadikan sebagai festival budaya tahunan yang berlangsung pada bulan Juli,. sebelumnyaSebelumnya Mesiwah Pare Gumboh dilangsungkan secara sendiri-sendiri oleh warga setempat,. beberapaBeberapa tahun terakhir, mereka bersama-sama saling gotong-royong merayakan pesta panen. Bahkan, kini aruh adatKini Mesiwah Pare Gumboh juga dapat dinikmati oleh masyarakat luar.
Dalam Mesiwah Pare Gumboh, biasanya warga Suku Dayak Deah menyiapkan makanan sehari sebelumnya. Ada beberapa makanan wajib yang dibuat, semisal lamang dan sejumlah jenis kue traditional. Kadang ada pula sajian-sajian dari kelapa bahkan ada sejumlah benda yang juga dimasukan dalam ritual. sejumlah ritual memiliki makna tersendiri. Ada ritual yang menggambarkan nazar dari warga, menghantarkan perlengkapan mentah yang akan dimasak, tolak bala, mesiwah pare dan ritual adat lainnya.<ref>{{Cite web|title=Atraksi Mesiwah Pare Gumbuh|url=https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/mesiwah_pare_gumbuh|website=jadesta.kemenparekraf.go.id|access-date=2023-07-20}}</ref>
 
Dalam Mesiwah Pare Gumboh, biasanya warga Suku Dayak Deah menyiapkan makanan sehari sebelumnya. Ada beberapa makanan wajib yang dibuat, semisal lamang dan sejumlah jenis kue traditionaltradisional. Kadang ada pula sajian-sajian dari kelapa bahkan ada sejumlah benda yang juga dimasukan dalam ritual. sejumlah ritual memiliki makna tersendiri. Ada ritual yang menggambarkan nazar dari warga, menghantarkan perlengkapan mentah yang akan dimasak, tolak bala, mesiwah pare dan ritual adat lainnya.<ref>{{Cite web|title=Atraksi Mesiwah Pare Gumbuh|url=https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/mesiwah_pare_gumbuh|website=jadesta.kemenparekraf.go.id|access-date=2023-07-20}}</ref>
Mesiwah Pare Gumboh (MPG) telah ditetapkan sebagai [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] (WBTB) oleh [[Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia|Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia]], oleh [[Nadiem Makarim]], pada 30 September 2022.<ref>{{Cite web|title=Warisan Budaya Takbenda {{!}}
 
Mesiwah Pare Gumboh (MPG) telah ditetapkan sebagai [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] (WBTB) oleh [[Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia|Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia]], oleh [[Nadiem Makarim]], pada 30 September 2022.<ref>{{Cite web|title=Warisan Budaya Takbenda {{!}}
Beranda|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=3072|website=warisanbudaya.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2023-07-20}}</ref>
== Pagelaran ==
Ritual Mesiwah Pare Gumboh dijadikan sebuah festival yang meriah pertama kali dilakukan pada tahun 2019 dengan tujuan melestarikan budaya lokal dan agar masyarakat luas mengenal kebudayaan asli Dayak Deah di Desa Liyu dan Desa Gunung Riut sehingga kebhinekaan terawat. Mesiwah Pare sendiri terdiri dari nyerah ngemonta, ngemonta, nengkuat mulukng, besoyokng, mengudang, nyerahdan tombaidiakhiri bukanprosesi sekadarnyerah ritual adat syukuran sajatombai.<ref>https://dinaspmd.kalselprov.go.id/2022/07/ritual-mesiwah-pare-gumboh-merawat-kebhinekaan/</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}