Opera Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox Film
|movie_name = Opera Jakarta
|image =
|size = 230px
|caption =
Baris 8:
|producer = Th A. Budi Susilo<br />J. Adisubrata
|writer = Sjuman Djaya<br />Titi Nginung
|starring = [[Ray Sahetapy]]<br />[[Zoraya Perucha]]<br />[[Dina Mariana]]<br />[[Deddy Mizwar]]<br />[[Soekarno M. Noor]]<br />[[Ida Kusumah]]<br />[[Nani Widjaja]]<br />[[Rano Karno]]<br />[[Minati Atmanegara]]<br />[[Pitrajaya Burnama]]<br />[[Joice Erna]]<br />[[Anwar Fuady]]<br />[[Ratna Riantiarno]]<br />[[Dewi Yull]]<br />[[Deddy Sutomo]]<br />[[Mathias Muchus]]<br />[[Cok Simbara]]<br />[[A. Nugraha]]<br />[[Adi Kurdi]]<br />[[Tino Karno]]<br />[[Arswendi Nasution]]
|music =
|cinematography =
|editing =
|distributor = Gramedia Film
|release_date = [[
|runtime = 181 menit
|country = [[Indonesia]]
Baris 31:
* '''Penyuntingan Terbaik''' :[[Norman Benny]]
}}
'''Opera Jakarta''' adalah [[film Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[
== Sinopsis ==
Klinem (Dewi Yull) pulang ke Bekonang, Solo untuk menyerahkan bayinya pada neneknya untuk diasuh. Oleh sang nenek bayi itu diberi nama Joko, dan dibesarkan tanpa tahu siapa ibunya. Setelah besar Joko sudah menunjukkan kegemarannya bertinju dan sering jadi pemimpin di antara kawan sebayanya. Beberapa tahun kemudian, di keluarga Yonosiswoyo yang otoriter, sedang kebingungan karena Rum (Zoraya Perucha), yang akan menikah sore harinya, pergi dari rumah tanpa ada yang tahu. Ayahnya, Widi Yonosiswoyo (Soekarno M. Noor) seorang
Rum akhirnya pulang dan bersiap menghadapi upacara pernikahannya dengan Santoso (Mathias Muchus) yang dijodohkan orangtuanya, tetapi tidak dicintainya. Di tengah upacara, segerombolan pemuda datang mengacaukan upacara. Penganten disandera. Mereka minta Yoko didatangkan yang bertujuan untuk menghindarkan Yoko dari pertandingan malam harinya yang akan dijadikan ladang pembantaian untuk menghancurkan reputasi Yoko. Teror berhasil digagalkan oleh Soni, para teroris terbunuh. Pemimpinnya ternyata Himan (
==Penghargaan dan nominasi==
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
|rowspan="11" |1986
| rowspan="11" |[[Festival Film Indonesia 1986|Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Terbaik]]
|''Opera Jakarta''
|{{nom}}
|-
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|[[Sjuman Djaya]]
|{{nom}}
|-
|[[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
|[[Ray Sahetapy]]
|{{nom}}
|-
|rowspan="2"|[[Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]
|[[Deddy Mizwar]]
|{{won}}
|-
|[[Soekarno M. Noer]]
|{{nom}}
|-
|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]
|[[Sjuman Djaya]]
|{{nom}}
|-
|[[Pengarah Sinematografi Terbaik Festival Film Indonesia|Pengarah Sinematografi Terbaik]]
|Soetomo Gandasoebrata
|{{nom}}
|-
|[[Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia|Penyunting Gambar Terbaik]]
|rowspan="2"|Norman Benny
|{{won}}
|-
|[[Penata Suara Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Suara Terbaik]]
|{{nom}}
|-
|[[Pengarah Artistik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Artistik Terbaik]]
|Djufri Tannisan
|{{nom}}
|-
|[[Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia|Penata Musik Terbaik]]
|Marusya Nainggolan
|{{nom}}
|-
|}
== Referensi ==
|