Serabi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
DARMAS BS 9 (bicara | kontrib) k Menambah Foto Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
chg n +refs |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirects here|Surabi|dewi sapi dalam Hindu yang disebut Surabi|Kamadenu}}
[[Berkas:
{{Infobox prepared food
| name = Serabi
Baris 20 ⟶ 18:
| other =
}}
'''Serabi''' ([[Sanskerta]]: wangi, harum) adalah jajanan tradisional yang berasal dari [[Indonesia]] yang diperkirakan sudah dikenal sejak zaman [[Kerajaan Mataram]]. Panganan ini beberapa kali disebut dalam [[Serat Centhini]], yang ditulis para pujangga keraton [[Surakarta]] selama [[1814]]
Pakar kuliner, [[Bondan Winarno]] mengatakan bahwa kemungkinan makanan ini mendapat pengaruh dari budaya kuliner India dan juga Belanda.<ref name=":0">{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2021-02-26|title=Serabi Bandung dan Serabi Solo, di Mana Perbedaannya?|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4492126/serabi-bandung-dan-serabi-solo-di-mana-perbedaannya|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-12-11}}</ref> Di [[Jawa Barat]], serabi dikenal dengan nama surabi atau sorabi. <!--Kata "surabi" berasal dari bahasa [[Bahasa Sunda|Sunda]] yang berarti "besar" dalam [[Bahasa Indonesia]]. --[pernyataan tanpa dasar] --> Serabi yang terkenal di Indonesia adalah serabi
== Bahan dan karakteristik ==
Bahan dasar untuk membuat serabi adalah tepung beras, santan kelapa, dan garam. Variasi lainnya adalah serabi manis dengan gula, diberi aroma pandan atau vanila. Secara tradisional, di banyak tempat di [[pulau Jawa|Jawa]] dan [[Lampung]], serabi dimasak dengan menggunakan periuk tanah liat kecil dan dipanggang di atas tungku arang atau [[kayu api]]. Sedangkan serabi modern, seperti di Solo dimasak dengan menggunakan wajan kecil.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|title=Serabi Notosuman, Kue Warisan Leluhur|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/serabi-notosuman/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-12-11}}</ref>
Kue ini memiliki tekstur yang empuk dan rasanya manis.<ref>{{Cite web|title=Perbedaan Serabi dan Surabi, Jajanan Pasar Serupa Tapi Tidak Sama|url=https://kumparan.com/kumparanfood/perbedaan-serabi-dan-surabi-jajanan-pasar-serupa-tapi-tidak-sama-1yrvPwkuktX|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-12-11}}</ref> Serabi biasanya dijajakan di pagi hari dan dimasak menggunakan tungku sehingga menghasilkan rasa yang khas. Kadang-kadang telur ayam yang telah dikocok ditambahkan ke atas adonan serabi yang sedang dimasak. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak penjual yang terus berinovasi dengan menambahkan berbagai ''topping'' seperti sosis, keju, maupun mayones
==Etimologi==
Serabi, srabi, atau surabi berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti "wangi" atau "harum".<ref>surabhi : S. harum; wangi. Sumber: Kawi - Indonesia, Wojowasito, 1977, #1019.</ref><ref>surabhi : (S) fragrant, odorous. Sumber: Kawi Lexicon, Wojowasito, 1980, #575.</ref><ref>surabi (surabi) : (S) kw. ak. wangi, arum. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.</ref>
== Galeri ==
Baris 54 ⟶ 56:
[[Kategori:Kue Indonesia]]
[[Kategori:Jajanan]]
|