Kinco: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LuthfiRazzaq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:MOCHIPokan (PILADANG)Piladang 1904, Pasar Piladang 1904, Market Te Piladang 1904.jpg|jmpl| '''HewanPasar Piladang dahulu Kincokala''']]
'''Kinco''' atau Kincu adalah sebuah panggilan khusus di [[Lurah Pasandiang, Jorong Piladang, Koto Tangah Batu Hampa|Lurah Pasandiang]], [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Jorong Piladang]], bagi orang - orang "[[Bodoh|Kondua]]" dan, "[[Bodoh|BonggakBongak]]", Dan "[[Kebodohan|Pandia]]" yang berada di [[Minangkabau|Alam Minangkabau]]<ref name=":1" /> [[SumatraSumatera Barat|Sumatera Barat]].<ref name=":0">Sejarah Keterbatasan Akal Orang Piladang - 2010</ref> Panggilan [[Kinco]], tidak dibatasi usia, orang tua, pemuda, remaja, [[Kakek|atuak - atuak]], enek - enek, etek - etek, bahkan anak - anak pun bisa dipanggil dengan sebutan ini. Kata Kinco merebak tenar di [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]] lebih tepat nya Lurah [[Koto Tangah Batu Ampa:min:Piladang, Akabiluru_Koto_Tangah_Batu_Hampa, Lima Puluh Kota_Akabiluru,_Lima_Puluh_Kota|BasandiangPasandiang, Jorong PeladangPiladang]]. Oleh karena itu, orang yang Kinco sering dipanggil dengan "UrangKenagarian [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Peladang]]"Koto walaupunTangah diluarBatu Pueladang sekalipunHampa]].<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
=== Asal Usul ===
Menurut tuturan orang - orang terdahulu, sebagian mengatakan istilah Kinco berasal dari [[Kota Sawahlunto|Sawahlunau]], dan sebagian lainnya mengatakan bahwa kata Kinco datang dari [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|PeladangPiladang]] itu sendiri. <ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite book|last=Zal|first=Moh.|date=1997|title=Bisikan Lima Puluh Kota - 1997|location=Jakarta|publisher=Moh. Zal|pages=58|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Masjid Raya Piladang 1960an - Luthfi Razzaq & Desmiarti.jpg|kiri|jmpl|'''Lurah Basandiang Dahulu Kala''']]
Arti Kinco didalam bahasa Minangkabau adalah "''Aduk''" atau "''Campur''", atau bisa diarti kan secara harfiah dengan "''Mencampur Adukan suatu hal yang bertolak belakang''".
 
Menurut cerita masyarakat Peladang, pada zaman dahulu ada seorang lelaki dari Sawahlunau ingin belajar di Jorong Peladang. Ia biasa dipanggil dengan gelar "Mualin" (sebagian mengatakan "Jelamli") Ia menyusuri setiap rumah rumah di sana. Ia sangat kesulitan mencari guru yang bisa mengajarinya ilmu. Lalu ada seorang berkata, "''pergi lah ke desa dibawah sana, Lurah Basandiang...'' " Kata orang asing itu. Lalu Mualin pun pergi ke dusun kecil dilembah yang bernama [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Lurah Basandiang]]. Bertahun - tahun ia belajar di [[Surau]] disana.<ref name=":1" />[[Berkas:Minangkabau.jpg|jmpl|Orang Minangkabau Jaman Dulu]]Pada suatu hari, ia melihat ada gadis bernama "Ides" sebagian mengatakan "Desi". Mualin pun terpesona dengannya dan sampai lah waktu ia menikah dengan Ides. Setelah mempunyai anak dan sudah remaja, Mualin menjadi kejam dan [[Bodoh|Pandia]] kepada bininya. Naas, talak pun telah terjadi, Mualin bercerai dengan bininya. Tetapi, Mualin tidak rela meninggalkan rumah yang telah ia bangun semenjak dahulu. Lalu ia tetap tinggal di belakang rumah istri nya. <ref name=":2">{{Cite book|last=Jawi|first=Kapalo|date=2018|title=Lurah Sandiang|location=Jakarta|publisher=Angku Jawi|pages=168|url-status=live}}</ref>
 
Warga Basandiang pun miris melihat kelakuan Mualin yang tetap tinggal di Peuladang walaupun sudah bercerai. Hingga terbesit dipikiran masyarakat untuk memanggil Mualin sebagai Kinco. Oleh karena itu, kata" Kinco terkenal hingga ke pelosok [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] sampai saat ini.<ref name=":2" />
 
Menurut cerita masyarakat Paladang, pada zaman dahulu ada seorang lelaki dari Sawahlunau ingin belajar di Jorong Paladang. Ia biasa dipanggil dengan gelar "Mualim" (sebagian mengatakan "Jelamli") Ia menyusuri setiap rumah rumah di sana. Ia sangat kesulitan mencari guru yang bisa mengajarinya ilmu. Lalu ada seorang berkata, "''pergi lah ke desa dibawah sana, Lurah Basandiang...'' " Kata orang asing itu. Lalu Mualin pun pergi ke dusun kecil dilembah yang bernama [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Lurah Basandiang]]. Bertahun - tahun ia belajar di [[Surau]] disana.<ref name=":1" />
== Tokoh ==
 
Menurut cerita masyarakat Peladang, pada zaman dahulu ada seorang lelaki dari Sawahlunau ingin belajar di Jorong Peladang. Ia biasa dipanggil dengan gelar "Mualin" (sebagian mengatakan "Jelamli") Ia menyusuri setiap rumah rumah di sana. Ia sangat kesulitan mencari guru yang bisa mengajarinya ilmu. Lalu ada seorang berkata, "''pergi lah ke desa dibawah sana, Lurah Basandiang...'' " Kata orang asing itu. Lalu Mualin pun pergi ke dusun kecil dilembah yang bernama [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Lurah Basandiang]]. Bertahun - tahun ia belajar di [[Surau]] disana.<ref name=":1" />[[Berkas:Minangkabau.jpg|jmpl|Orang Minangkabau Jaman Dulu]]Pada suatu hari, ia melihat ada gadis bernama "Ides" sebagian mengatakan "Desi". Mualin pun terpesona dengannya dan sampai lah waktu ia menikah dengan Ides. Setelah mempunyai anak dan sudah remaja, Mualin menjadi kejam dan [[Bodoh|Pandia]] kepada bininya. Naas, talak pun telah terjadi, Mualin bercerai dengan bininya. Tetapi, Mualin tidak rela meninggalkan rumah yang telah ia bangun semenjak dahulu. Lalu ia tetap tinggal di belakang rumah istri nya. <ref name=":2">{{Cite book|last=Jawi|first=Kapalo|date=2018|title=Lurah Sandiang|location=Jakarta|publisher=Angku Jawi|pages=168|url-status=live}}</ref>
 
Warga Basandiang pun miris melihat kelakuan Mualin yang tetap tinggal di PeuladangPaladang walaupun sudah bercerai. Hingga terbesit dipikiran masyarakat untuk memanggil Mualin sebagai Kinco karena "'''''mencampurkan'''''" antara '''bercerai dan meninggal kan desi''' atau '''tetap dengan harta rumahnya'''. Oleh karena itu, kata" [[Kinco]] terkenal hingga ke pelosok [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] sampai saat ini.<ref name=":2" />