Fotografi makro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 9 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 24:
* '''Menggunakan Aperture Sempit'''<br /> Mengeksekusi foto makro biasanya dilakukan dengan jarang yang sangat dekat. Foto yang dihasilkan akan memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit. Oleh karena itu, aperture sempit (f/8 keatas) digunakan untuk memperluas ruang tajam yang didapat.
* '''Tidak menggunakan ISO tinggi'''<br /> Jika alat yang dipergunakan tidak memungkinkan mendapatkan perbesaran yang bagus, dan berniat melakukan perbesaran dengan cara cropping, cobalah untuk tidak menggunakan ISO terlalu tinggi. ISO yang terlalu tinggi akan menimbulkan grain pada hasil foto, terlebih ketika melakukan cropping. Grain juga cenderung mengurangi ketajaman foto.
* '''Pastikan kamera tidak shake/goyang'''<br /> DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini, pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Sebaiknya menggunakan tripod,
* '''Gunakan bantuan cahaya lampu flash'''<br /> Foto makro yang dihasilkan dengan cahaya alami tentu saja sangat baik. Namun seorang fotografer jarang sekali dapat mengeksekusi foto makro dengan setingan aperture sempit–ISO rendah–speed tinggi tanpa bantuan flash. Jika tidak memiliki external flash, maka dapat menggunakan internal flash pada kamera.
* '''Cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus'''<br /> Untuk mendapatkan perbesaran maksimal, cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus. Caranya, setting lensa anda pada manual fokus, dan gunakan titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan fokus yang pas.
|