Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k →Sejarah |
||
(89 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api
| box_width =
| name = Jalur kereta api
| image =
| image_width = 200
| caption =
| type = Jalur lintas utama
| system = Jalur kereta api rel berat
| status = {{unbulleted list|Beroperasi|Tidak beroperasi (Anyer Kidul–Cigading)}}
| start =
| end =
| stations =
| open = 1899-1914
| legalbasis = Wet 15 Juli 1896 Staatsblad No. 180.<ref name=:"1">{{citebook|title=Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen|author=Steven Anne Reitsma|location=Weltevreden|publisher=G. KOLLF & Co.|year=1928}}</ref>
| owner =
| operator = {{unbulleted list|[[KAI Commuter]]|[[KAI Logistik]]}}
| gauge = {{Track gauge|Cape|allk=on|unitlink=on|first=met}}
| minradius =
| el =1.500 V DC [[listrik aliran atas]] (
| speed = {{convert|70
| map = {{
|notrack=R54|buildby=[[Staatsspoorwegen]]
|linelength={{km to mi|
'''Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan''' adalah jalur kereta api di ujung paling barat [[Jawa]] yang menghubungkan [[Stasiun Merak]] dengan [[Stasiun Tanah Abang]]. Seluruh jalur ini termasuk dalam pengelolaan [[KAI Commuter]] wilayah I Jakarta, dan secara kolektif, jalur utama yang melayani wilayah Banten ini dirujuk sebagai "'''lintas barat Jawa'''", bersama dengan [[Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung|Labuan–Rangkasbitung]] dan [[Jalur kereta api Saketi–Bayah|Saketi–Bayah]]; dan dalam bahasa Belanda, jalur ini secara kolektif disebut ''Bantamlijn''.
Awalnya, jalur kereta api ini bermula dari [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia BOS]]. Pada tahun 1923, jalur ini kemudian dibangun ke arah timur menuju [[Stasiun Kampung Bandan|Stasiun Kampung Bandan lama]], kemudian membelok ke kanan dan memutar ke kiri menuju [[Stasiun Angke]]. Beberapa stasiun baru yang ditambahkan pada masa setelah kolonial Hindia Belanda adalah [[Stasiun Pondok Ranji]], [[Stasiun Tigaraksa|Tigaraksa]], [[Stasiun Jambu Baru|Jambu Baru]], dan [[Stasiun Tonjong Baru|Tonjong Baru]]. Kemudian pada tahun 2023–24, ditambah lagi 3 stasiun, yaitu [[Stasiun Lumpang Parayasa]], [[Stasiun Jatake|Jatake]], dan [[Stasiun Tigaraksa Kota Podomoro|Tigaraksa Kota Podomoro]].
== Sejarah ==
=== Pembangunan ===
[[file:COLLECTIE TROPENMUSEUM Riviergezicht met spoorbrug over de Bantam rivier. TMnr 60005544.jpg|thumb|ki|Jembatan Kereta api melintasi sungai di Banten sekitar awal abad ke-20]]
[[Staatsspoorwegen]] menanamkan pengaruhnya di wilayah Banten sejak tahun 1890-an. Hal ini mulai dilakukan setelah suksesnya pembangunan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Infrastruktur di wilayah Banten (kala itu dieja Bantam) terus dikembangkan agar mobilitas masyarakat meningkat, dan sejak itu pula, proyek pembangunan jalur kereta api lintas barat Jawa mulai digulirkan.
Pada 15 Juli 1896, pemerintah menerbtkan Wet 15 Juli 1896 Staatssblad No. 180. guna mengizinkan SS untuk membangun jalur kereta api dari [[Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|Stasiun Batavia BOS]] sampai Anyer ditambah dengan cabang dari [[Stasiun Duri|Duri]] ke [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dan dari [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]] ke [[Stasiun Gambir|Weltevreden]].<ref name=:"1"/> SS mulai membangun jalur ini mulai dari
Pada tanggal 12 September 1923, sehubungan dengan penataan tata ruang Batavia yang baru, segmen Angke menuju Batavia BOS (Batavia-Zuid) kemudian diubah menjadi membelok ke kanan melalui [[Gerbang Amsterdam]], kemudian membelok lagi ke kanan menuju [[Stasiun Kampung Bandan|Stasiun Kampung Bandan lama]].<ref name = "korte"/>{{rp|73}} Jalur segmen Kampung Bandan–Tanah Abang sudah otomatis [[Jalur ganda|digandakan]] saat proyek berlangsung.{{Sfn|Sleeswijk|1929|p=6}}
=== Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi ===
[[Berkas:Citeras 141225-0261 rks.JPG|jmpl|Tebing tanah yang digali dan dipadatkan untuk lintasan baru|ki]]
[[Berkas:Citeras 141225-0257 rks.JPG|jmpl|Wilayah kerendahan yang tengah diuruk|ki]]
[[Kecelakaan kereta api Bintaro 1987|Tragedi Bintaro 1987]] di petak jalan Sudimara–Kebayoran rupanya telah memberikan ilham terhadap masa depan perkeretaapian Indonesia. Salah satu hal yang memberi pengaruh adalah terkait sejarah pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi untuk kereta api jarak jauh dan perkotaan di Pulau Jawa.
Proses elektrifikasi jalur kereta api di lintas ini dilakukan berbarengan dengan rencana pembukaan layanan baru KRL Jabotabek, yaitu Serpong Ekspres. Untuk mendukungnya, sejak 1990–1994, [[Gardu traksi|gardu]] [[listrik aliran atas]] (LAA) mulai dibangun di sepanjang lintas ini, serta jalur ganda untuk mengakomodasi volume KRL yang terus bertambah. Dengan dinyalakannya gardu
Peningkatan juga dilakukan oleh PT KA dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian di banyak stasiun. Stasiun Serpong yang saat ini ada, diresmikan oleh [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pada tanggal 4 Juli 2007 sebagai stasiun percontohan dengan arsitektur modern, bersamaan dengan peresmian dan peningkatan jalur segmen Tanah Abang–Serpong menjadi jalur ganda.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/800807/sby-resmikan-stasiun-serpong-lalu-lintas-ka-tetap-normal|title=SBY Resmikan Stasiun Serpong, Lalu Lintas KA Tetap Normal|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2017-10-18}}</ref>
Peningkatan juga dilakukan setelah peresmian Stasiun Serpong. Jalur ganda mulai diperpanjang lagi sebagai bagian dari rencana perpanjangan relasi KRL Serpong Ekspres. [[Stasiun
Sejak 2013, petak rel antara [[Stasiun Maja]] hingga [[Stasiun Rangkasbitung]] dibangun menjadi jalur ganda.<ref>Liputan 6: [http://bisnis.liputan6.com/read/563986/dua-tahun-lagi-ka-jakarta-rangkasbitung-pakai-jalur-ganda ''Dua Tahun Lagi, KA Jakarta-Rangkasbitung Pakai Jalur Ganda''], berita tgl 17 April 2013 16:30 WIB</ref> Pembangunan jalur ganda ini diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga Rp765 miliar, dan diharapkan telah selesai pada 2016 sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan [[KRL Commuter Line]] hingga ke [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]].<ref>Bisnis.com: [http://industri.bisnis.com/read/20130925/98/165344/krl-commuter-line-sampai-rangkas-mulai-2016 ''KRL Commuter Line Sampai Rangkas Mulai 2016''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141227023426/http://industri.bisnis.com/read/20130925/98/165344/krl-commuter-line-sampai-rangkas-mulai-2016 |date=2014-12-27 }}, berita Rabu, 25/09/2013 21:31 WIB</ref> Pada Desember 2014, telah dilakukan proses gali uruk dan pemadatan badan jalan (''formation layer'') pada lintasan baru antara Stasiun Maja dan [[Stasiun Citeras|Citeras]], serta pemasangan tiang-tiang LAA ([[listrik aliran atas]]) di sekitar Stasiun Rangkasbitung.
Baris 105 ⟶ 53:
Sehubungan dengan pengembangan lintas [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–[[Stasiun Merak|Merak]], [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] akan mengganti rel dari R42 ke R54<ref>{{Cite news|url=https://www.kupasmerdeka.com/2020/01/kemenhub-akan-upgrade-jalur-kereta-api-rangkas-merak-pangkas-waktu-tempuh/|title=Kemenhub Akan “Upgrade” Jalur Kereta Api Rangkas-Merak, Pangkas Waktu Tempuh|last=Merdeka|first=Kupas|date=2020-01-18|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-07-13}}</ref> serta perpanjangan elektrifikasi KRL lagi ke arah [[Stasiun Serang|Serang]].<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/11/21/12550791/2020-rute-krl-diperpanjang-sampai-serang|title=2020, Rute KRL Diperpanjang sampai Serang|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-07-13|editor-last=Purba|editor-first=David Oliver|first=Acep|last=Nazmudin}}</ref> Peningkatan rel tersebut sudah termasuk penggantian jenis bantalan dari besi ke beton pada segmen Rangkasbitung–Serang, sedangkan segmen Serang–Merak akan dilakukan di tahap selanjutnya.
== Profil jalur ==
Baris 190 ⟶ 74:
== Jalur terhubung ==
=== Lintas aktif ===
*
* {{lnl|KAI|Lintas Jakarta|Tanah Abang–Manggarai}}
* {{lnl|KAI|JAKK-CKP-PDL}}
=== Lintas nonaktif ===
* {{lnl|KAI|LBN-RK}}
* Segmen cabang Cigading–Anyer Kidul
== Layanan kereta api ==
=== Penumpang ===
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi
|-
! colspan="3" |Kereta api bandara
|-
|{{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Commuter Line Basoetta]]
|{{sta|Manggarai}}
|{{sta|Bandara Soekarno-Hatta}}
|-
! colspan="3" |Kereta api komuter
|-
|{{rint|jakarta|blue}} [[KRL Commuter Line Cikarang|Commuter Line Cikarang]]
|{{sta|Kampung Bandan}} {{efn|Jalur lingkar searah jarum jam melalui {{sta|Manggarai}} dan {{sta|Tanah Abang}} dan berlawanan arah jarum jam melalui {{sta|Pasar Senen}} dan {{sta|Kampung Bandan}}}}
|{{sta|Cikarang}}
{{sta|Bekasi}}
|-
|{{Rint|jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]],
|{{sta|Rangkasbitung}}
|{{sta|Tanah Abang}}
|-
|{{rint|jakarta|lm}} {{KA|Commuter Line Merak}}
|{{sta|Merak}}
|{{sta|Rangkasbitung}}
|-
|{{rint|jakarta|brown}} [[KRL Commuter Line Tangerang|Commuter Line Tangerang]]
|{{sta|Duri}}
|{{sta|Tangerang}}
|-
|{{rint|jakarta|pink}} [[KRL Commuter Line Tanjung Priuk|Commuter Line Tanjung Priuk]]
|{{sta|Jakarta Kota}}
|{{sta|Tanjung Priuk}}
|}
=== Barang ===
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi perjalanan
|-
! colspan="3" align="center" |Lintas utara Jawa
|-
|[[Kereta api peti kemas di Indonesia|Angkutan peti kemas]]
| rowspan="2" |{{sta|Krenceng}}
| rowspan="2" |{{Slk|KAI|Kalimas}}
|-
|Angkutan baja coil [[Krakatau Steel]]
|-
| rowspan="3" |Angkutan semen [[Indocement]]
| rowspan="3" |{{sta|Nambo}}
|Kalimas
|-
|{{sta|Semarang Poncol}}
|-
|{{sta|Brambanan}} via {{sta|Semarang Poncol}}
|-
! colspan="3" |Lintas barat Jawa
|-
|[[Kereta api batu bara rangkaian pendek|Angkutan batu bara rangkaian pendek]]
|{{Slk|KAI|Nambo}}
|{{Slk|KAI|Cigading}}
|}
== Daftar stasiun ==
=== Percabangan Anyer Kidul–Krenceng ===
Jalur sejauh sejauh 12 km ini lebih dahulu dibuka pada tahun 1899 dan menjadi segmen terakhir dari jalur ini hingga pengoperasian [[Pelabuhan Merak|pelabuhan]] dan [[stasiun Merak|stasiun]] baru di Merak. Jalur ini ditutup hingga [[stasiun Cigading]] pada tahun 1981 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, serta Pelabuhan Merak yang lebih terjangkau untuk menyeberang ke [[Lampung]] daripada lewat Anyer.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3013064/dibangun-zaman-belanda-rel-kereta-banyak-mati-di-era-orde-baru|date=8 September 2015|title=
Dibangun Zaman Belanda, Rel Kereta Banyak 'Mati' di Era Orde Baru|publisher=Detikcom|accessdate=3 Agustus 2017|work=[[Detik.com|detikcom]]|last=Suhendra}}</ref>
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=[[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]]–[[Stasiun Serang|Serang]]|dibuka=20 Desember 1900}}
{{DaftarStasiun|nomor=0103|nama=Anyer Kidul|singkatan=ANK|alamat=[[Cikoneng, Anyar, Serang]]|letak=km 20+640|status=Tidak beroperasi|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=0104|nama=Anyer Lor|singkatan=ANL|alamat=Jalan Raya Anyer, [[Anyar, Anyar, Serang]]|letak=km 16+417|status=Tidak beroperasi<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |gambar=Reynan-Stasiun-Anyer-Lor.jpg -->|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Ciwandan|singkatan=|kelas=Halte|letak= km 11+280|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=0105|nama=Cigading|singkatan=CGD|alamat=[[Tegalratu, Ciwandan, Cilegon]]|letak=km 9+500|status=Beroperasi|gambar=Wesel Cigading.jpg|ketinggian=+4 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0106|nama=Krenceng|singkatan=KEN|alamat=[[Kebonsari, Citangkil, Cilegon]]|letak=
km 137+905 lintas [[Stasiun Angke|Angke]]–[[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]–[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–[[Stasiun Merak|Merak]]<br/>km 3+762 lintas [[Stasiun Cilegon|Cilegon]]–[[Stasiun Cigading|Cigading]]–''[[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]]''|status=Beroperasi|gambar=Stasiun krenceng 2021.jpg|ketinggian=+16,15 m}}
|}
=== Jalur utama ===
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=1|lintas=
! colspan=8| <center>Lintas jalur tunggal</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0101|nama=Merak|singkatan=MER|alamat=Kompleks Pelabuhan Merak, [[Pulo Merak, Cilegon]]|letak=km
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Tegalwangi|singkatan=TGI|alamat=
{{DaftarStasiun-lintas|segmen={{slk|KAI| Anyer Kidul}}–{{slk|KAI| Serang}}|dibuka=20 Desember 1900<ref name="korte"/>}}
{{DaftarStasiun|nomor=
{{DaftarStasiun|nomor=0107|nama=Cilegon|singkatan=CLG|alamat=[[Jombang Wetan, Jombang, Cilegon]]|letak=km 134+266<br/>km 0+000 lintas {{slk|KAI| Cilegon}}–{{slk|KAI| Cigading}}–''{{slk|KAI| Anyer Kidul}}''|status=Beroperasi|gambar=Emplasemen Stasiun Cilegon.jpg|ketinggian=+14 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0112|nama=Serdang (Serang)|singkatan=SDG|kelas=Halte|alamat=[[Serdang, Kramatwatu, Serang]]|letak=km 130+416|status=Tidak beroperasi|gambar=|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=0108|nama=Tonjong Baru|singkatan=TOJB|alamat=[[Tonjong, Kramatwatu, Serang]]|letak=km 126+
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Banten|singkatan=BN|kelas=Halte|alamat=|letak=km 123+402|status=Tidak beroperasi|gambar=|ketinggian=}} {{DaftarStasiun|nomor=0111|nama=Karangantu|singkatan=KRA|alamat=[[Banten, Kasemen, Serang]]|letak=km 121+621|status=Beroperasi|gambar=Emplasemen Stasiun Karangantu.jpg|ketinggian=+4 m}} {{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Kedungcinde|singkatan=
{{DaftarStasiun-lintas|segmen={{slk|KAI| Serang}}–{{slk|KAI| Rangkasbitung}}|dibuka=1 Juli 1900}}
{{DaftarStasiun|nomor=0120|nama=Serang|kelas=I|singkatan=SG|alamat=Jalan Ki Tapa, [[Cimuncang, Serang, Serang]]|letak=km 113+ {{DaftarStasiun|nomor=-|status=Tidak beroperasi|nama=Kemang|singkatan =KMG|letak=km 111+350}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cihideung|singkatan=CHG|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 108+088}}
{{DaftarStasiun|nomor=0122|nama=Walantaka|singkatan=WLT|alamat=[[Tegalsari, Walantaka, Serang]]|letak=km 104+908|status=Beroperasi|gambar=Emplasemen Stasiun Walantaka.jpg|ketinggian=+25 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0123|nama=Silebu|kelas=Halte|singkatan=SIB|alamat=[[Silebu, Kragilan, Serang]]|letak=km 101+576|status=Tidak beroperasi|ketinggian=+30 m|gambar=Ekshaltesilebu.jpg}}
Baris 228 ⟶ 186:
{{DaftarStasiun|nomor=0125|nama=Pasirmanggu|singkatan=PIM|alamat=[[Dahu, Cikeusal, Serang]]|letak=km 94+370|status=Tidak beroperasi}}
{{DaftarStasiun|nomor=0126|nama=Catang|singkatan=CT|alamat=[[Bojong Catang, Tunjung Teja, Serang]]|letak=km 90+647|status=Beroperasi|ketinggian=+17 m|gambar=CT2022.JPG}}
{{DaftarStasiun|nomor=0127|nama=Jambu
{{DaftarStasiun|nomor=0127|nama=Jambu Baru|singkatan=JBU|alamat=[[Bojong Pandan, Tunjung Teja, Serang]]|letak=km 86+536|status=Beroperasi|ketinggian=+18 m|gambar=Emplasemen Stasiun Jambu Baru.jpg}}
|-
! colspan=8| <center>Lintas jalur ganda</center>
Baris 234 ⟶ 193:
{{DaftarStasiun|nomor=0130|nama=Rangkasbitung|kelas=Besar|singkatan=RK|alamat=Jalan Stasiun Rangkasbitung 1, [[Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak]]|letak=km 79+694|status=Beroperasi|gambar=Kondisi peron Stasiun Rangkasbitung.jpg|ketinggian=+22 m}}
|-
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=
{{DaftarStasiun|nomor=0201|nama=Citeras|singkatan=CTR|alamat=[[Citeras, Rangkasbitung, Lebak]]|letak=km 69+
{{DaftarStasiun|nomor=0202|nama=Maja|kelas=II|singkatan=MJ|alamat=Jalan Stasiun Maja, [[Maja, Maja, Lebak]]|letak=km 62+
{{DaftarStasiun|nomor=0203|nama=Cikoya|singkatan=CKY|alamat=Jalan Raya Cikuya, [[Cikasungka, Solear, Tangerang]]|letak=km 60+
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Tigaraksa|kelas=Besar|singkatan=TGS|alamat=Jalan Stasiun Tigaraksa, [[Cikasungka, Solear, Tangerang]]|letak=km 58+
{{DaftarStasiun|nomor=
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Banten</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Jawa Barat</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi [[Jawa Barat]]</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Banten</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0205|nama=Daru|singkatan=DAR|alamat=Jalan Sarwani, [[Daru, Jambe, Tangerang]]|letak=km 51+174|status=Beroperasi|gambar=Bangunan utama Stasiun Daru, 2021.jpg|ketinggian=+50 m}}
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Banten</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Jawa Barat</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0206|nama=Cilejit|singkatan=CJT|alamat=[[Batok, Tenjo, Bogor]]|letak=km 49+499|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Cilejit 06.jpg|ketinggian=+53 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Lumpang Parayasa|singkatan=|alamat=?|letak=?|status=Konstruksi|gambar=|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=0207|nama=Parung Panjang|kelas=Besar|singkatan=PRP|alamat=Jalan Sayuti 2, [[Parung Panjang, Bogor]]|letak=km 41+474|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Parung Panjang 20022024 8.jpg|ketinggian=+54 m}}
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi [[Jawa Barat]]</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi Banten</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Jatake|singkatan=|alamat=?|letak=?|status=Konstruksi|gambar=|ketinggian=}}
{{DaftarStasiun|nomor=0208|nama=Cicayur|singkatan=CC|alamat=[[Cisauk, Cisauk, Tangerang]]|letak=km 35+506|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Cicayur 04.jpg|ketinggian=+47 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0209|nama=Cisauk|singkatan=CSK|alamat=Jalan Stasiun Cisauk, [[Cibogo, Cisauk, Tangerang]]|letak=km 32+987|status=Beroperasi|gambar=Kondisi peron Stasiun Cisauk..jpg|ketinggian=+48 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=0211|nama=Serpong|singkatan=SRP|kelas=I|alamat=Jalan Stasiun Serpong, [[Serpong, Serpong, Tangerang Selatan]]|letak=km
{{DaftarStasiun|nomor=0212|nama=Rawa Buntu|singkatan=RU|alamat=[[Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan]]|letak=km 28+790|status=Beroperasi|gambar=
{{DaftarStasiun|nomor=
{{DaftarStasiun|nomor=
{{DaftarStasiun|nomor=
{{DaftarStasiun|nomor=
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi [[Banten]]</center>
|-
! colspan=8| <center>Batas provinsi [[DKI Jakarta]]</center>
|-
{{DaftarStasiun|nomor=0216|nama=Kebayoran|singkatan=KBY|alamat=Jalan Stasiun Kebayoran Lama, [[Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan]]|letak=km 13+853|ketinggian=+4,2 m|status=Beroperasi|gambar=
{{DaftarStasiun|nomor=0217|nama=Palmerah|singkatan=PLM|alamat=Jalan Palmerah Timur, [[Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat]]|letak=km 10+116|ketinggian=+13 m|status=Beroperasi|gambar=
{{DaftarStasiun|nomor=0410|nama=Tanah Abang|kelas=I|singkatan=THB|alamat=Jalan Jatibaru, [[Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat]]|letak=km 6+925|ketinggian=+9 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Tanah Abang THB fasad depan 2020-12-14.jpg}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Laantrivelli|status=Tidak beroperasi|letak=km 5+820}}
{{DaftarStasiun|nomor=0404|nama=Duri|kelas=Besar|singkatan=DU|alamat=Jalan Stasiun Duri, [[Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat]], 11310|ketinggian=+9 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Duri DU fasad depan 2020-12-14.jpg|letak=km 3+293 lintas {{slk|KAI| Angke}}-{{slk|KAI| Tanah Abang}}-{{slk|KAI| Rangkasbitung}}-{{slk|KAI| Merak}}<br/>km 0+000 lintas '''Duri'''-{{slk|KAI| Tangerang}}}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen={{slk|KAI| Duri}}–{{slk|KAI|Angke}}|dibuka=2 Januari 1899}}
{{DaftarStasiun|nomor=0403|nama=Angke|kelas=II|singkatan=AK|alamat=Jalan Stasiun Angke, [[Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat]]|ketinggian=+3 m|status=Beroperasi|gambar=Emplasemen Stasiun Angke.jpg|letak=km 2+063 lintas ''Pasar Pagi''-{{slk|KAI| Tanah Abang}}-{{slk|KAI| Rangkasbitung}}-{{slk|KAI| Merak}}<br/>km 3+739 lintas {{slk|KAI|Kampung Bandan}}-{{slk|KAI|Angke}}}}
{{DaftarStasiun-lintas|segmen={{slk|KAI|Angke}}–{{slk|KAI|Kampung Bandan}}|dibuka=12 September 1923}}
{{DaftarStasiun|nomor=0401|nama=Kota Inten|singkatan=KOI|status=Tidak beroperasi|letak=km 1+616}}
{{DaftarStasiun|nomor=0486|nama=Kampung Bandan|kelas=II|singkatan=KPB|alamat=[[Ancol, Pademangan, Jakarta Utara]]|ketinggian=+3 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Kampung Bandan KPB fasad depan 2020-12-14.jpg|letak=km -(0+363) lintas {{slk|KAI|Kampung Bandan}}–{{slk|KAI|Angke}}<br/>km 1+364 lintas {{slk|KAI|Jakarta Kota}}–{{slk|KAI|Jatinegara}}–{{slk|KAI|Cikampek}}–{{slk|KAI|Purwakarta}}–{{slk|KAI|Padalarang}}<br/>km 1+364 lintas {{slk|KAI|Jakarta Kota}}–{{slk|KAI|Tanjung Priok}}}}
|}
=== Segmen lama Angke–Batavia BOS ===
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=1|lintas={{slk|KAI| Merak}}–''Batavia BOS''|segmen={{slk|KAI|Angke}}–{{slk|KAI|Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)}}|dibuka=2 Januari 1899|ditutup=12 September 1923}}
{{DaftarStasiun|nomor=0403|nama=Angke|kelas=II|singkatan=AK|alamat=Jalan Stasiun Angke, [[Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat]]|ketinggian=+3 m|status=Beroperasi|gambar=Emplasemen Stasiun Angke.jpg|letak=km 2+063 lintas ''Pasar Pagi''-{{slk|KAI| Tanah Abang}}-{{slk|KAI| Rangkasbitung}}-{{slk|KAI| Merak}}<br/>km 3+739 lintas {{slk|KAI|Kampung Bandan}}-{{slk|KAI|Angke}}}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Pasar Pagi|singkatan=PPI|status=Tidak beroperasi|letak=}}
{{DaftarStasiun|nomor=|nama=Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)|kelas=|singkatan=|alamat=[[Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat]]|status=Tidak beroperasi|gambar=COLLECTIE TROPENMUSEUM Het voormalige station van de BOS ( Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij) het latere station Batavia Zuid van de Staatsspoorwegen (SS) in Batavia TMnr 10013995.jpg|letak=km 0+000 (pusat utama)}}
{{DaftarStasiun-end}}
== Catatan kaki ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
===Daftar pustaka===
{{Attached KML|display=inline,title}}
* {{Cite magazine|url=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=dts:2957109:mpeg21:0001&query=station+passar+senen+19+Maart+1925&coll=dts|title=Uitbreiding van de spoorwegen in en om Batavia en Tandjong Priok|first=F.O.W.|last=Sleeswijk|magazine=De Ingenieur|issue=2|date=12 Januari 1929|ref=harv}}
* {{cite magazine
| author = Tim Redaksi Majalah KA
Baris 309 ⟶ 284:
[[Kategori:Jalur kereta api yang dibuka tahun 1900]]
[[Kategori:Jalur kereta api yang dibuka tahun 1914]]
|