Konten dihapus Konten ditambahkan
Jangan menambahkan konten Islam di sini, karena ini bukan tempatnya
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Revered figure in Abrahamic traditions}}
{{Infobox orang}}
{{About|pandangan umum mengenai Nuh|pandangan Islam tentang Nuh|Nuh dalam Islam}}
{{Other uses|Nuh (disambiguasi)|Noah (disambiguasi)}}
<!-- This article uses BC / AD dates. -->
{{Infobox saint
| name = NoahNuh
| image = Giovanni Battista Gaulli - The Sacrifice of Noah - NG.M.03497 - National Museum of Art, Architecture and Design (cropped).jpg
| image = NoahsSacrifice.JPG
| imagesizealt = 250px
| caption = Detail dari ''Pengorbanan NoahNuh'' oleh [[DanielGiovanni Battista MacliseGaulli]]
| alt =
| titles =
| caption = ''Pengorbanan Noah'' oleh [[Daniel Maclise]]
| titles =
| birth_name =
| birth_date = 2948 SM
| birth_place =
| home_town =
| residence =
| death_date = 1998 SM
| death_place =
| venerated_in = [[Yudaisme]]<br />[[Mandaeisme]]<br />[[Kekristenan]]<br />[[Druze]]<ref name="Hitti 1928 37">{{cite book|title=The Origins of the Druze People and Religion: With Extracts from Their Sacred Writings| first= Philip K.|last= Hitti|year= 1928| isbn= 9781465546623| page =37 |publisher=Library of Alexandria}}</ref><ref name="Dana 2008 17">{{cite book|title=The Druze in the Middle East: Their Faith, Leadership, Identity and Status| first= Nissim |last= Dana|year= 2008| isbn= 9781903900369| page =17 |publisher=Michigan University press}}</ref><br />[[Yazidisme]]<br />[[Islam]]<br />[[Baháʼí]]
| venerated_in = [[Yahudi]]<br>[[Kekristenan]]<br>[[Islam]]<br>[[Mandaeisme]]<br>[[Baháʼí]]
| beatified_date =
| beatified_place =
| beatified_by =
| canonized_date =
| canonized_place =
| canonized_by =
| major_shrine = di atas bukit di [[Karak Nuh|Karak]], [[Lebanon]]
| feast_day =
| attributes =
| patronage =
| issues = =
| suppressed_date =
| suppressed_by =
| influences =
| influenced =
| tradition =
| major_works =
}}
'''Nuh'''{{efn|{{Lang-he|{{Script/Hebrew|נֹחַ}}}} ''Nōaḥ''; {{lang-syr|ܢܘܚ}} ''Nōḥ''; {{lang-am|ኖህ}}, ''Noḥ''; {{lang-ar|نُوح}} ''{{transliteration|ar|ALA-LC|Nūḥ}}''; {{lang-grc|Νῶε}} ''Nôe''}} ({{IPAc-en|ˈ|n|oʊ|.|ə}})<ref>{{cite book|last= Wells|first= John C.|year= 2008|title= Longman Pronunciation Dictionary|url= https://archive.org/details/longmanpronuncia0000unse|edition= 3rd|publisher= Longman|isbn= 9781405881180}}</ref> muncul sebagai yang terakhir dari [[bapa leluhur]] [[antediluvian]] dalam tradisi [[agama-agama Abrahamik]]. Kisahnya muncul dalam [[Alkitab Ibrani]] ([[Kitab Kejadian]], bab 5–9), [[Al-Qur'an]] dan [[literatur Baháʼí]]. Nuh direferensikan dalam berbagai kitab lain dalam Alkitab, termasuk [[Perjanjian Baru]], dan dalam [[deuterokanonika|kitab-kitab deuterokanonika]] yang terkait.
'''Nuh'''{{efn|({{lang-ar|نوح|Nūḥ}}), ({{Hebrew Name|{{Hebrew|נֹחַ}}|Nōaẖ|Nōaḥ}})}} adalah seorang tokoh besar dan seorang [[nabi]] dalam [[agama Abrahamik]]. Ia juga tokoh utama pada [[Air bah (Nuh)|kisah banjir besar]] yang tertulis dalam Kitab Suci [[Alkitab]],[[Tanakh]], dan diceritakan juga di Al-Qur'an.
 
[[Air bah (Nuh)|Narasi air bah Kejadian]] adalah salah satu kisah paling terkenal dalam [[Alkitab]]. Dalam kisah ini, Nuh bekerja dengan setia untuk membangun [[Bahtera Nuh|bahtera]] atas perintah [[Tuhan]], yang pada akhirnya menyelamatkan tidak hanya keluarganya sendiri, namun umat manusia itu sendiri dan semua hewan darat, dari kepunahan selama [[Mitos air bah|Banjir Besar]], yang diciptakan Tuhan setelah menyesali dunia yang penuh dengan dosa. Setelah itu, Tuhan membuat [[Perjanjian (Alkitab)|perjanjian]] dengan Nuh dan berjanji tidak akan lagi membinasakan seluruh makhluk bumi dengan air bah. Nuh juga digambarkan sebagai "penggarap tanah" dan peminum anggur. Setelah air bah, Tuhan memerintahkan Nuh dan anak-anaknya untuk "beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi".
Dalam [[Kitab Kejadian]], yakni Kitab perjanjian lama Kristen, dan Yahudi; Tuhan mendatangkan banjir untuk menyelimuti bumi beberapa lama untuk membersihkan bumi dari manusia manusia yang melakukan kekejian di mata Tuhan. Namun, diantara manusia manusia berdosa di bumi, Tuhan melihat seorang manusia yang saleh, seseorang bernama Nuh, maka Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera demi menyelamatkan keluarganya, sepasang dari masing-masing hewan, dan benih-benih tumbuhan yang ada di bumi, sebelum banjir datang.<ref>{{Cite web|title=Bible Gateway passage: Genesis 6 - New International Version|url=https://www.biblegateway.com/passage/?search=Genesis%206&version=NIV|website=Bible Gateway|language=en|access-date=2022-02-06}}</ref>
 
Kisah Nuh sangat mirip dalam penceritaannya dengan Kisah [[Utnapishtim]] (Atrahasis) pada [[Epos Gilgamesh]] yang lebih awal ditulis. Di mana pada ceritanya, [[Enlil|Dewa Enlil]] kesal dengan manusia yang terlalu berisik sehingga berniat membantai manusia dengan menimpakan air bah besar. Mendengar hal tersebut Dewa lainnya yaitu [[Enki|Ea]] (Enki) segera mendatangi seorang manusia di bumi bernama Utnapishtim dan menyuruhnya membangun kapal raksasa untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi.
 
== Ayat dalam Alkitab ==
Baris 71:
 
Allah kemudian memerintahkan Nuh agar membuat bahtera karena Allah akan mendatangkan air bah yang akan menenggelamkan orang-orang kafir.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14, 17}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=107-109}} Alkitab menyebutkan bahwa Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera tersebut dari [[kayu gofir]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14}}</ref> Alkitab Terjemahan Baru hanya mengalihaksarakan dari bahasa Ibrani ''gofer'' ({{lang-he|גפר}}) tanpa menerjemahkannya. Bahtera tersebut memiliki panjang tiga ratus hasta, lebar lima puluh hasta, dan tinggi tiga puluh hasta. Bahtera tersebut juga memiliki tiga tingkatan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 15-16}}</ref>
 
Al-Qur'an tidak menjelaskan secara rinci mengenai bahtera Nuh. Ada ulama yang berpendapat bahwa bahtera tersebut terbuat dari pohon [[Jati]], sedangkan pendapat lain menyatakan terbuat dari pohon [[Cupressus sempervirens|Sanabur]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=111}} Sebagian ulama menyatakan bahwa Allah memerintahkan Nuh menanam pohon sebagai bahan bahtera. Nuh kemudian menanam pohon dan menunggunya sampai siap untuk ditebang. Sebagian berpendapat bahwa Nuh menunggu selama empat puluh tahun, sebagian lain berpendapat sampai seratus tahun.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=111}} Al-Qur'an menjelaskan bahwa saat Nuh membuat bahtera, para pemuka kaumnya mengejek Nuh. Nuh membalas bahwa dia akan membalas ejekan mereka kelak.<ref>Hud (11): 38</ref>
 
Setelah usai, Nuh diperintahkan membawa binatang-binatang ke bahtera secara berpasangan, jantan dan betina.<ref>Hud (11): 40</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 19-20}}</ref> Alkitab merincikan bahwa binatang yang tidak haram dan burung diambil tujuh pasang yang ikut dimasukkan ke dalam bahtera, sementara binatang yang haram diambil satu pasang.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 2-3}}</ref> Disebutkan bahwa tingkatan bawah bahtera diisi binatang melata dan hewan buas, bagian tengah untuk manusia, dan bagian atas untuk burung.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=112}}
Baris 78 ⟶ 76:
=== Banjir ===
[[Berkas:Noah's Ark by Miskin.jpg|jmpl|kiri|Penggambaran banjir pada masa Nuh dalam miniatur [[Mughal]] abad ke-16]]
 
Terkait manusia yang menaiki perahu, Al-Qur'an menjelaskan bahwa mereka adalah Nuh sendiri, keluarganya yang beriman, dan para pengikutnya. Tidak disebutkan nama atau jumlah pastinya, tetapi dijelaskan bahwa orang-orang beriman yang bersama Nuh hanya sedikit.<ref>Hud (11): 40</ref> Ibnu 'Abbas berpendapat bahwa ada delapan puluh laki-laki dan keluarganya yang ikut dalam bahtera Nuh.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=127}} Sumber dari Kitab Kejadian menyebutkan bahwa manusia yang jelas menaiki bahtera ada delapan orang, yakni Nuh, kemudian tiga putranya yang bernama [[Sem]], [[Ham]], dan [[Yafet]], beserta istri mereka berempat.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 13}}</ref> Tidak ada keterangan mengenai keberadaan orang lain yang ikut bersama mereka di bahtera dalam Kitab Kejadian. [[Perjanjian Baru]] menegaskan bahwa hanya ada delapan orang yang selamat dalam banjir tersebut.<ref>{{Alkitab|1 Petrus 3: 20}}</ref>
 
Alkitab menjelaskan bahwa air hujan kemudian mengguyur selama empat puluh hari dan empat puluh malam,<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 12}}</ref> dimulai pada bulan kedua hari ketujuh belas saat Nuh berusia enam ratus tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 11}}</ref> Banjir tersebut sampai setinggi lima belas hasta dari puncak gunung<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 19-20}}</ref> dan terjadi selama 150 hari.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 24}}</ref>
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa saat banjir, Nuh memanggil anaknya yang kafir yang berada di luar untuk ikut masuk ke dalam bahtera. Anaknya menolak dan lebih memilih naik gunung untuk menghindar dari banjir. Akhirnya anak Nuh tersebut ikut tenggelam bersama orang-orang kafir.<ref>Hud (11): 42-43</ref> Sebagian pendapat menyatakan bahwa nama anak Nuh yang tenggelam adalah Yam, sedangkan pendapat lain mengatakan Kan'an.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=118}} Keberadaan anak Nuh yang tenggelam tidak disebutkan dalam Alkitab.
 
=== Surut ===
Setelah beberapa waktu lamanya, banjir perlahan mulai surut. Alkitab menjelaskan pada bulan ketujuh hari ketujuh belas, bahtera Nuh terkandas di pegunungan Ararat. Pada bulan kesepuluh, puncak-puncak gunung mulai tampak kembali. Empat puluh hari setelahnya, Nuh melepaskan gagak dan burung tersebut pulang pergi. Nuh kemudian melepaskan seekor merpati, tetapi merpati tersebut kembali kepada Nuh karena tidak mendapat pijakan di bumi. Tujuh hari setelahnya, Nuh kembali melepas merpati dan merpati tersebut kembali dengan membawa daun zaitun. Tujuh hari kemudian, Nuh kembali melepas merpati, tetapi merpati tersebut tidak kembali, menandakan bahwa bumi sudah cukup aman untuk kembali ditinggali.<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 1-12}}</ref>
 
Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai Nuh setelah turun dari bahtera, tapi sebagian ulama menyatakan bahwa Nuh dan pengikutnya kemudian membangun sebuah desa yang bernama Tsamanin (delapan puluh) dan di sana mereka memiliki delapan puluh bahasa.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=127}} Alkitab menjelaskan bahwa setelah Nuh turun dari bahtera, dia mempersembahkan korban bakaran kepada Allah beberapa ekor dari hewan yang tidak haram.<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 20}}</ref>
Al-Qur'an menjelaskan bahwa bahtera Nuh berlabuh di suatu tempat yang bernama Al-Judi. Nuh kemudian memohon pada Allah agar mengampuni anaknya yang tenggelam, tetapi Allah tidak memperkenankan permintaan tersebut dan mengingatkan Nuh untuk tidak meminta sesuatu yang dia tidak ketahui hakikatnya. Nuh kemudian memohon ampun atas permintaannya tersebut.<ref>Hud (11): 44-47</ref>
 
Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai Nuh setelah turun dari bahtera, tapi sebagian ulama menyatakan bahwa Nuh dan pengikutnya kemudian membangun sebuah desa yang bernama Tsamanin (delapan puluh) dan di sana mereka memiliki delapan puluh bahasa.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=127}} Alkitab menjelaskan bahwa setelah Nuh turun dari bahtera, dia mempersembahkan korban bakaran kepada Allah beberapa ekor dari hewan yang tidak haram.<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 20}}</ref>
 
=== Kehidupan setelah banjir ===
Baris 96 ⟶ 88:
 
Penafsir Alkitab menyebutkan bahwa mabuknya Nuh dapat dimaklumi. Hal ini karena Nuh dipandang sebagai orang yang pertama kali membuat minuman anggur, sehingga tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan.<ref name="Ellen&Rollins">Ellens & Rollins. ''Psychology and the Bible: From Freud to Kohut'', 2004, ({{ISBN|027598348X}}, 9780275983482), hlm. 52</ref>
 
Kisah mengenai mabuknya Nuh dan kutukannya pada Kan'an tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
 
=== Wafat ===
Alkitab menyebutkan bahwa Nuh masih hidup selama 350 tahun setelah banjir. DiaIa meninggal pada usia 950 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9: 28-29}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Nuh tinggal bersama kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun.<ref>Al-Ankabut (29): 14</ref> Sebagian menyatakan bahwa waktu yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah lamanya usia Nuh, sedangkan sebagian yang lain berpendapat bahwa itu adalah lamanya Nuh berdakwah pada kaumnya, sehingga usia Nuh lebih dari 950 tahun.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=133}}
 
== Kedudukan ==