Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Pengembangan Halaman Royal palace, BK ketikan, Del Prov.
Menghapus Pedang_Kepaksian_Sekala_Bekhak.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Taivo; alasan: Copyright violation; see c:Commons:Licensing (F1): [[:c:Commons:Del
 
(48 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kepaksian Pak Sekala Brak
| native_name = [[file:Sekalabrak-aksara.png|200px]]
| common_name = Kepaksian Sekala Brak
| image_flag = Panji Syahatain Kepaksian Sekala Brak.jpg
| symbol_type = {{unbulleted list|Lambang|}}
| image_coat = Emblem-paksi-sekalabrak.png
| royal_anthem =
| image_map = [[Berkas:Lokasi Lampung Kabupaten Lampung Barat.svg|250px]]
| image_map_caption =
| capital = [[Liwa]], [[Lampung Barat]]
| official_languages = [[bahasa Lampung|Lampung Saibatin]]
| religion = [[Islam]] (resmi)
| government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
| title_leader = [[Sultan]] (Yang Dipertuankan)
| leader1 = [[Edward Syah Pernong|Edward syah Pernong]]
| year_leader1 = 1989-sekarang
| title_deputy = [[Perdana Menteri]] (Kepaksian)
| deputy1 = [[Ike Edwin]]
| year_deputy1 = 1989-sekarang
| year_start = 1201
| year_end =
| currency =
| footnotes =
| official_website =
| today = [[Kabupaten Lampung Barat]],[[Lampung]]
}}
[[Kategori:Pages using infobox country or infobox former country with the symbol caption or type parameters|TKepaksian Sekala Brak]]
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan yang mengalami dua era yaitu [[Animisme]] [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|Hindu-Budha]] ([[keratuan]]) dan [[Islam]] ([[Kesultanan]]) bercorak [[Islam]] di wilayah [[Kabupaten Lampung Barat|Kabupaten Lampung Barat,]] [[Lampung]] yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>. Kepaksian ini terletak di dataran tinggi Sekala Brak, di kaki Gunung Pesagi, kerajaan ini merupakan cikal bakal suku Lampung. Penelitian menunjukkan bahwa Paksi Pak Sekala Brak merupakan asal-usul etnis Lampung<ref>{{Cite web|title=Kepaksian Sekala Brak {{!}} Ensiklopedia {{!}} Civitasbook.com|url=https://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=ensiklopedia&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id=41700|website=civitasbook.com|access-date=2024-10-12}}</ref>.
 
== Sejarah ==
{{kembangkan}}
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak [[Hindu]] yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya [[Kerajaan Tulang Bawang]] yang telah tercatat pada catatan asing.
 
*Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
 
*Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]].
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>
 
*Pada abad Ke 13, dikuasai oleh [[Majapahit]], lalu Majapahit mengutus [[Adityawarman]] sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando [[Majapahit]] <ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref>
Istana kerajaan, Gedung Dalom, yakni pusat pemerintahan tradisional sebagai keraton kepaksian yang terletak disebelah barat jalan lintas Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Indonesia<ref>https://cahayaagung.id/2022/02/11/paksi-pak-skala-brakgedung-dalam-kepaksian-pernong/</ref>
== Sejarah ==
 
*Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
*Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
Dahulu penduduk Lampung awalnya beragama [[Animisme]] yang diperkirakan telah ada pada sebelum abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 1883 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau letusan paling mematikan dalam peradaman dunia
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda, Indonesia.
 
*Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
*Pada abad ke 7, daerah ini pernah di perintah oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti hujung langit Sriwijaya yang ditemukan di Lampung Barat.
 
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
*Pada abad ke 12, sebagian wilayah Ini kerajaan melayu di Darmasraya di pulau Sumatra, dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]].<ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref>
 
=== Etimologi dan Sejarah Etnis Lampung ===
*Pada abad ke 12-13, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
Bangsa Lampung berasal dari Kerajaan Sekala Brak di dataran Belalau, Lampung Barat. Dari sini, mereka menyebar melalui aliran sungai-sungai besar. Nama "Lampung" berasal dari "Anjak Lambung," yang berarti "berasal dari ketinggian," merujuk pada pemukiman awal di Sekala Brak.
 
=== Teori Etimologi Sekala Brak ===
*Pada abad ke 13-14, wilayah bekas bawahan Majapahit di Sumatra, kerajaan Siguntur kemudian didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
# '''Sakala Bhra''': Titisan dewa.
*Pada abad ke 19, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
# '''Segara Brak''': Genangan air luas ([[Danau Ranau]]).
# '''Sekala Brak''': Tumbuhan sekala yang banyak terdapat di [[Gunung Pesagi|Gunung Pesagi.]]<ref>Drs Irfan Anshory adoq Batin Kesuma Ningrat
 
Penyimbang Sukabanjar
Aksi Sekala Brak masih mewariskan keturunan hingga saat ini melestarikan adat dan budaya Sekala Brak. <ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
== Royal palace ==
Bangunan fisik keraton kepaksian saat ini terbuat dari kayu dan selesai direnovasi pada tahun 1899-1900 Masehi<ref name='astacala'>https://astacala.org/2012/06/pekon-balak-budaya-lestari/</ref>. Bangunan kerajaan berbentuk persegi panjang, ditopang oleh 36 tiang kayu besar, satu lengan manusia dewasa, bentuk luar bubungan atap menuju satu titik disebut Kawik Buttokh, lambang istana kerajaan dan lambang keesaan Allah SWT, tangga depan terletak ditengah bangunan, menandakan bangunan ini adalah istana sultan, ornamen empat garpu yang terpasang disudut luar dan di depan tangga, dengan segala macam ukiran 4, melambangkan keberadaan kepaksian sekala brak, menandakan tingkat peradaban yang tinggi<ref name='astacala'/>. Bangunan penunjang disebelah barat yakni lamban bandung dan lamban kagungan, sebelah timur yaitu anjungan dalom dan lamban kekhatuan, sebelah utara ialah lamban pakuon dan lamban akad jaman, sebalah selatan Jengan nyunjong<ref name='astacala'/>. Luas gedung keraton 10.000 metewr persegi, taman dipergunakan untuk upacara adat seperti tayuh bimbang paksi kerajaan, budaya sekura cakak buah, upacara penyambutan tamu kehormatan kepaksian, malaman pitu likukh, upacara pengukuhan, bedu'a buka<ref name='astacala'/>. Sat Dalom terletak disebelah kanan gedung dalom kerajaan tempat peristirahatan bagi para sultan dan keluarga saat berada di luar istana utama<ref name='astacala'/><ref name='Advis'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=35 |pages=35 |edition=1 |access-date=1}}</ref>.
 
Marga Gunung Alip, ''Keratuan Semaka''
=== Kaputren ===
Ruangan tamu kediaman istana kerajaan, tempat-tempat peristirahatan wanita dan putri sultan ini memiliki luas bangunan 8x20 meter terahir direnovasi tahun 1991, ruang atas di belakang berukuran 10x20 meter tempat tinggal putri sultan pangeran pendahulu<ref name='Advis2'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=v |pages=v |edition=1 |access-date=1}}</ref>
== Pancuran Tujuh ==
Salui pitu merupakan peninggalan raja dan sultan di gedung dalom, sama seperti sumur tujuh di puncak gunung pesagi, Awalnya kerajaan dipimpin oleh seorang raja kepada sultan kepaksian yang membuat isi negeri makmur, sandang pangan melimpah, sultan sangat disayang rakyat<ref name='gug'>https://cahayaagung.id/2020/03/27/salui-pitu/</ref>. Para raja, sultan, dan keluarga besarnya tinggal di gedung dalom<ref name='gug'/>. Sebuah istana panggung yang megah dan luas pada masa itu, yang di halaman belakangnya terhampar sawah, makam, tempat pemandian dan gunung pesagi yang indah ditumbuhi pohon-pohon yang tersusun rapi<ref name='gug'/>.
 
''Lampung,'' Lampung</ref>
Saat ini salui pitu di gunakan sebagai tempat pemandian umum yang dulunya merupakan tempat pemandian putri dan keluarga sultan di gedung dalom yang sangat terkenal dan masih terawat dengan baik<ref name='lbh'>https://www.sudutwisata.com/2022/08/lembah-batu-brak-lembah-terindah-di-lampung.html?m=1</ref>. Sumber mata air salui pitu dari atas tepatnya pemakaman Tambak Bata, Pacukh pitu tempat berlangsungnya ritual penobatan saat ini<ref name='lbh'/>. Pemandian pada bangunan keraton adat gedung dalom terdapat tujuh pancuran yang dalam bahasa Lampung salui berarti pancuran dan pitu berarti tujuh<ref name='lbh'/>.
 
=== Pendapat Sejarawan dan Catatan Sejarah ===
Pelaksanaan ritual ahir pendekar kepaksian yang dilaksanakan pada malam hari di salui pitu dengan ketentuan lain telah diatur dalam tata adat, keraton ini juga memiliki benteng berupa galian yang mengelilingi gedung dalom yang membentang dari humbahuwong hingga hanibung<ref>https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/05/lembah-batu-brak-keindahan-ngarai.html?m=1</ref>.
Sejarawan seperti Groenevelt dan L.C. Westenenk sepakat bahwa Sekala Brak adalah asal-usul etnis Lampung. Dalam ''The History of Sumatra'' (1779), William Marsden mencatat bahwa orang Lampung berasal dari dataran tinggi dekat Danau Ranau dan Gunung Pesagi. Catatan Tiongkok kuno menyebut Kerajaan Kendali, yang dikaitkan dengan Sekala Brak, sudah ada sejak abad ke-3.
 
=== Perdagangan dan Hubungan Internasional ===
=== Pemandian ===
Sekala Brak menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan Nusantara, India, dan Cina. Dinasti Liang (502-556 M) mencatat Sekala Brak sebagai penghasil barang-barang seperti kain, pinang, kapur barus, dan damar.
Pacukh pitu terletak dibelakang istana kerajaan tempat mata air berada dibawah pemakaman para sultan Tambak Bata dengan ukuran 7x9 meter, kamar mandi wanita dengan 4 pancuran, 1x2 meter ruang ganti, dan wc 2x1 meter. Kamar mandi pria 6x7 meter denga 3 pancuran, ruang ganti 1x2, wc 2x1. Renovasi terahir tahun 1991<ref name='Advis3'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=83-87 |pages=83-87 |edition=1 |access-date=1}}</ref><ref>https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/05/lembah-batu-brak-keindahan-ngarai.html?m=1</ref>
 
=== Peninggalan dan Warisan Budaya ===
== Benteng ==
Warisan budaya Sekala Brak ditemukan dalam [[Warahan lampung|warahan]] (cerita lisan), [[tambo]] (catatan kayu), dan situs-situs bersejarah di [[Gunung Pesagi]]. [[Batu Kepampang]] di Kenali digunakan untuk ritual persembahan pada masa Hindu-Buddha.
Benteng-benteng dari jaman penjajahan fortugis, belanda hingga jama Jepang pada masa sultan pendahulu yang memerintah yaitu berupa galian siring dengan lebar 5-8 meter, dengan kedalaman 2-3 meter dan panjang diperkirakan 1500 meter, saat ini benteng tersebut berada ditengah-tengah perkebunan kopi masyarakat dan sebagian telah tertimbun badan jalan dan bangunan rumah mencakup 4 desa, desa kotabesi, canggu pekon balak, kegeringan, pekon awi "hanibung" kecamatan [[Batu Brak, Lampung Barat]]. Hingga saat ini8 benteng tidak pernah direnovasi, diperkebunan kopi masyarakat benteng masih utuh. Benteng yang berada di belakang gedung dalom merupakan tebing dan jurang yanga sangat-sangat tinggi dan dialiri sungai [[way Semaka]], way tippon yang terbentang dari mulang maya hingga hanibung.
 
== Berdirinya Kepaksian Sekala Brak ==
== Regalia ==
Berdirinya Kepaksian Sekala Brak diceritakan dalam Tambo bahwa para pendirinya berasal dari Kerajaan Pagaruyung, mirip dengan beberapa kerajaan lain di Nusantara yang mengalami dua era: era Hindu-Buddha dan era Kesultanan Islam. Para pendiri Kepaksian Sekala Brak adalah empat Umpu yang mendirikan Paksi Pak, yang berarti "Empat Serangkai" atau "Empat Sepakat diantaranya:<ref>{{Cite web|title=Batin Budaya Poerba|url=https://batinbudayapoerba.blogspot.com|website=batinbudayapoerba.blogspot.com|language=id|access-date=2024-10-12}}</ref>
Lambang dari sultan pangeran berdaulat pemegang pucuk tertinggi didalam kedatuan, kerajaan, kepaksian, atau kesultanan yakni pemegang pusaka sebagai berikut:
* Tunggu Sultan Iskandar Zulkarnain
* Tunggul Ratu Mumelar Paksi
* Tunggul Ngegalang Paksi
* Keris Rakian Naga Batu Handak
* Pedang Ringgau
* Rakian Istinja Darah
* Togkat Pembesar Negeri
* Keris Alif Jaya
* Keris Tunggang Menang
* Pemanohan Setegak Bumi
* Rakian Surya Penantang
* Pedang Semilau
* Tombak Petakha Lima
* Pedang Alif Jaya
* Pedang Inggris
* Pedang Tabuh Jakhang
* Pedang Selalau
* Pedang Cekhita Memala
* Pedang Berbaris
* Pedang Punggawa
* Pedang Tamil
* Pedang Lidah Api
* Pedang Pn Ringgau
* Pedang Batu Kappak
* Pedang Kawal Saibatin
* Pedang Kawal Ratu
* Tongkat Pn Ringgau
* Tunggul Berbaris
* Tunggul Bendera Tengah
* Tunggul Umpu Ratu Selalau
* Tumbak Benekhang
* Tumbak Sejagat
* Tumbak Sejunjung
* Payan Hamakha
* Tumbak Tumbuk Khata
* Tumbak Senggiling
* Tumbak Siakh Belang
* Terisula Kawal Ratu
* Gippul Dalom
* Pengukop
* Payan Simuli pemberian Ratu Pesagi<ref name='Advis4'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=53-59 |pages=53-59 |edition=1 |access-date=1}}</ref>
==Galeri==
<gallery mode="packed">
Berkas:Atas.jpg|Istana Gedung Dalom sebagai istana Kerajaan
 
1. Umpu Bejalan Di Way
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bkhak yang berusia ratusan tahun
 
</gallery>
2. Umpu Belunguh 
 
3. Umpu Nyerupa  
 
4. Umpu Pernong
 
Para Umpu ini juga didampingi oleh seorang wanita bernama Si Bulan, yang kemudian turut membantu dalam pembagian wilayah kekuasaan di Sekala Brak. Kedatangan Umpu Belunguh menandai dimulainya era Islam di Sekala Brak setelah ia berhasil memerangi Sekerumong. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar di wilayah tersebut, dengan sebagian penduduk non-Muslim melarikan diri ke pesisir Krui dan wilayah lain<ref>Diandra Natakembahang, A''doq Batin Budaya Poerba''
 
''Lamban Bandung'', ''Negeri Ratu Kembahang''
 
''Paksi Bejalan Di Way'', Paksi Pak Sekala Brak
 
Lampung</ref>.
 
Sementara itu, wilayah yang awalnya diberikan kepada Si Bulan akhirnya digabungkan ke Paksi Buay Pernong. Pembentukan kepaksian ini merupakan cikal bakal tatanan pemerintahan tradisional yang masih berpengaruh dalam masyarakat Lampung hingga sekarang.
 
== Falsafah dan Pedoman Hidup ==
''Tandani Ulun Lampung Wat Piil-Pusanggiri Mulia Hina Sehitung Wat Liom Rega Diri Juluk-Adok Ram Pegung, Nemui-Nyimah Muari Nengah-Nyampur Mak Ngungkung, Sakai-Sambayan Gawi.''
 
Falsafah Hidup Ulun Lampung tersebut diilustrasikan dengan lima bunga penghias Sigor pada lambang Provinsi Lampung. Menurut kitab Kuntara Raja Niti, Ulun Lampung haruslah memiliki Lima Falsafah Hidup:
 
# Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri),
# Juluk-Adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya),
# Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi, selalu mempererat persaudaraan serta ramah menerima tamu),
# Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis),
# Sakai-Sambayan (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya).
 
Tujuh Pedoman Hidup Ulun Lampung:
 
# Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak bador.
# Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.
# Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah ya kelai.
# Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak sapu, pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai sebelas milih-pilih.
# Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat padah, repa ulah riya ulih.
# Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang, mari pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.
# Arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah: wayni dang rubok, iwani dapok.
 
==Galeri==
{| class="wikitable"
|+
![[Berkas:Para sultan Paksi Pak Sekala Brak..jpg|pus|bingkai|'''Sultan Kepaksian Sekala Brak dari masing masing Paksi''']]
![[Berkas:Istana Gedung Dalom Sekala Brak.jpg|pus|jmpl|216x216px|'''Istana Gedung Dalom Kepaksian Sekala brak''']]
!
![[Berkas:Penobatan Sultan Sekala Brak.jpg|pus|jmpl|266x266px|Penobatan Sultan Sekala Brak]]
|-
|
|
|
|
|}
 
== Referensi ==
Baris 98 ⟶ 133:
* {{resmi|https://sekalabrak.com}}
{{Sejarah-stub}}
'''[[Kategori:Kepaksian Sekala Brak]]'''
'''[[Kategori:Sejarah Lampung]]'''
'''[[Kategori:Kerajaan di Lampung]]'''