Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gee chuakzz (bicara | kontrib) k Jarak antar Kata tombol spesial Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(81 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
| map_notes =<small>''Aplikasi Pile Slab Sepanjang 9,12 km''</small>
|translation =Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Toll Road
|maint=BUJT (Dalam proses)
|length_km=
|formed=Tahap 1<br /><small>(STA 00+000 –
|direction_a=Barat
|terminus_a=[[Berkas:ID Tol12-4.
|beltway_city=
|direction_b=Timur
|terminus_b=[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] [[Jalan Tol
|system=
|photo=
Baris 23:
|cities=[[Kota Bandung]]<br>[[Kabupaten Bandung]]<br>[[Kabupaten Garut|Garut]]<br>[[Kabupaten Tasikmalaya]]<br>[[Kota Tasikmalaya]]<br>[[Kabupaten Ciamis|Ciamis]]<br>[[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]]<br>[[Kota Banjar]]<br>[[Kabupaten Cilacap|Cilacap]]|junction=Junction [[Gedebage, Bandung|Gedebage]]<br />Simpang Susun [[Majalaya, Bandung|Majalaya]]<br />Simpang Susun [[Nagreg, Bandung|Nagreg]]<br />Simpang Susun [[Banyuresmi, Garut|Garut Utara]]<br />Simpang Susun [[Cilawu, Garut|Garut Selatan]] <br />Simpang Susun [[Singaparna, Tasikmalaya|Singaparna]]<br />Simpang Susun [[Mangkubumi, Tasikmalaya|Tasikmalaya]]<br />Simpang Susun [[Ciamis, Ciamis|Ciamis]]<br />Simpang Susun [[Banjar, Banjar|Banjar]]<br />Simpang Susun [[Patimuan, Cilacap|Patimuan]]<br />Simpang Susun [[Jeruklegi, Cilacap|Cilacap]]
}}
'''Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap''' (disingkat '''Jalan Tol Getaci''') adalah [[jalan tol]] di [[Provinsi]] [[Jawa Barat]] dan Provinsi [[Jawa Tengah]] yang memiliki rute dari [[Gedebage, Bandung|Gedebage]] ([[Kota Bandung]]), melalui [[Kabupaten Bandung]], [[Kabupaten Garut|Garut]], [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Kota Tasikmalaya]], [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]], [[Kota Banjar]], [[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]], berakhir di [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]]. [[Ruas jalan|Ruas]] jalan tol ini merupakan bagian dari [[Jalan Tol Trans Jawa]] bagian selatan, menghubungkan Bandung dengan Surabaya. Nilai [[investasi]] pembangunannya mencapai [[Rupiah|Rp]] 56,2 triliun dengan panjang
== Profil ==
Pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap bertujuan untuk menghubungkan [[daerah]] Provinsi Jawa Barat dengan daerah Provinsi Jawa Tengah, mendukung sektor [[Pariwisata di Indonesia|pariwisata]] di kedua daerah, juga mendorong peningkatan [[pertumbuhan ekonomi]] melalui peningkatan konektivitas antar-wilayah sebagai jalur [[logistik]] (akses [[pelabuhan]] dan [[Bandar udara|bandara]]), serta bermanfaat untuk memberikan [[Efisiensi transportasi|efisiensi]] melalui penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu tempuh<ref>{{Cite web|title=BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol|url=https://bpjt.pu.go.id/konten/jalan-tol/tujuan-dan-manfaat|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2022-02-28}}</ref>.
Sebagai [[Proyek Strategis Nasional]] (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam [[Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional]] (RPJMN) Tahun 2020–2024<ref>{{Cite web|date=2020-08-19|title=Narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 - Indonesia Circular Economy Forum|url=https://indonesiacef.id/id/regulation/narasi-rencana-pembangunan-jangka-menengah-nasional-rpjmn-tahun-2020-2024/|language=en-US|access-date=2022-02-28|archive-date=2022-03-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220319010436/https://indonesiacef.id/id/regulation/narasi-rencana-pembangunan-jangka-menengah-nasional-rpjmn-tahun-2020-2024/|dead-url=yes}}</ref> [[Perencanaan strategis|Renstra]] [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]<ref>{{Cite web|title=Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/159653/permen-pupr-no-23-tahun-2020|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2022-03-07}}</ref>, [[proyek]] Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap merupakan salah satu prioritas karena tercantum dalam perubahan terakhir peraturan PSN yaitu [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Peraturan Presiden]] Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional<ref>{{Cite web|title=PERPRES No. 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/152706/perpres-no-109-tahun-2020|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2022-03-07}}</ref>.<ref>{{Cite web|title=A. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol|url=https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/a-proyek-pembangunan-infrastruktur-jalan-tol/|website=KPPIP|language=id-ID|access-date=2022-02-27|archive-date=2022-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220227135859/https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/a-proyek-pembangunan-infrastruktur-jalan-tol/|dead-url=yes}}</ref>
Proyek jalan tol ini menerapkan tipe pendanaan [[Bangun-guna-serah|''Build Operate Transfer'']] (BOT) dengan ''[[NPV|Net Present Value]]'' (NPV) senilai [[Dolar Amerika Serikat|USD]] 139.280.000,00 dan ''[[IRR|Internal Rate of Return]]'' (IRR) 12%, telah berstatus Financial Close (FC) pada tahun 2022<ref>{{Cite web|title=Profil Proyek|url=http://simpulkpbu.pu.go.id/project/read/138/jalan-tol-gedebage-tasikmalaya-cilacap|website=simpulkpbu.pu.go.id|access-date=2022-02-21}}</ref>, dibangun sekaligus dioperasikan menggunakan skema pengusahaan berbentuk [[Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha]] (KPBU)<ref>{{Cite web|title=Mengenal Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Skema Public Private Partnership (PPP) di Indonesia|url=https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/11824/Mengenal-Kerjasama-Pemerintah-dengan-Badan-Usaha-KPBU-Skema-Public-Private-Partnership-PPP-di-Indonesia.html|website=www.djkn.kemenkeu.go.id|access-date=2022-02-23}}</ref>. Adapun Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana kontribusi [[pemerintah]] terhadap proyek ini sesuai dengan peraturan dalam skema KPBU hanya menanggung [[biaya]] [[pengadaan]] [[Lahan|tanah]] sekitar Rp 11,9 triliun<ref>{{Cite web|title=Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan|url=http://pembiayaan.pu.go.id/produk/kategori/2/Peraturan-Terkait-KPBU|website=pembiayaan.pu.go.id|access-date=2022-02-26}}</ref>, tetapi kemudian kontribusi pemerintah bertambah dengan turut memberikan dukungan konstruksi di wilayah Nagreg – Garut Utara – Garut Selatan<ref>{{Cite web|title=Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|url=https://bpjt.pu.go.id/konten/lelang-jalan-tol/gedebage-tasikmalaya-ciamis|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2024-05-09}}</ref>.<ref>{{Cite web|title=Direktorat Jenderal Bina Marga|url=https://binamarga.pu.go.id/index.php/berita/pembangunan-tol-terpanjang-di-indonesia-akan-dimulai-tahun-ini|website=binamarga.pu.go.id|access-date=2022-02-25}}</ref>
Tahun 2024 terjadi lelang ulang, disebabkan oleh gagalnya pemenuhan kewajiban keuangan salah satu anggota konsorsium badan usaha yang telah memenangkan lelang tahun 2022, sehingga kontrak dinyatakan default dan kehilangan status Financial Close. Pemerintah memutuskan untuk mamfokuskan pembangunan ruas antara Gedebage – Ciamis dengan perkiraan nilai investasi yang ditawarkan adalah Rp 31,04 triliun untuk ruas tersebut<ref>{{Cite web|title=Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|url=https://bpjt.pu.go.id/konten/lelang-jalan-tol/gedebage-tasikmalaya-ciamis|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2024-05-09}}</ref>.
Potensi permasalahan [[konstruksi]] yang cukup serius adalah ketika menerapkan [[desain geometrik]] [[jalan bebas hambatan]]<ref>{{Cite web|last=keselamatanjalan|date=2021-12-23|title=Pedoman Desain Geometrik Jalan 2021|url=https://keselamatanjalan.wordpress.com/2021/12/23/pedoman-desain-geometrik-jalan-2021/|website=keselamatanjalan|language=en|access-date=2022-03-01}}</ref> pada kondisi medan Tahap 1, karena menghadapi struktur [[geologi]] yang rumit dengan banyaknya batuan gunung yang rawan amblas serta [[Tanah longsor|longsor]], hal ini memerlukan penanganan khusus selama proses konstruksi. Selain tetap menjaga kaidah-kaidah [[lingkungan hidup]] agar tidak banyak menimbulkan kerusakan [[alam]], juga harus tetap memperhatikan [[kualitas]] sehingga bisa mendapatkan hasil yang makin baik dan sesuai dengan [[standar internasional]].<ref>{{Cite web|title=BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol|url=https://bpjt.pu.go.id/berita/mengawali-tahun-2022-ditetapkan-pemenang-pelelangan-pengusahaan-jalan-tol-gedebage-tasikmalaya-cilacap|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2022-02-22}}</ref>
Baris 55 ⟶ 57:
Tanggal [[November 2022|21 November 2022]], dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, [[Waskita Karya|PT Waskita Karya (Persero) Tbk]] menyatakan melepas kepemilikan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap. Hal ini disebabkan perjanjian restrukturisasi dan kondisi finansial perusahaan. Direktur Utama [[Waskita Karya|PT Waskita Karya (Persero) Tbk]] Destiawan Soewardjono mengungkapkan, dalam perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya tidak diperbolehkan lagi melakukan investasi pada ruas jalam tol, artinya Waskita Karya akan ikut share tapi karena lender dalam perjanjian MRA tidak diperkenankan maka Waskita Karya terpaksa pull out dari PT Jasamarga Gedebage Cilacap. MRA tersebut merupakan kesepakatan antara Waskita Karya dengan tujuh kreditur perbankan untuk merestrukturisasi hutang senilai Rp 21,9 triliun atau 75% dari total hutang Waskita Karya sebesar Rp 29 triliun. Kepemilikan Waskita Karya yang porsinya 20% pada PT Jasamarga Gedebage Cilacap yaitu berupa setoran awal modal konsesi dalam keterbukaan secara tunai sebesar Rp 1,2 miliar atau sebanyak 12.191 lembar saham <ref>{{Cite web|last=Yanwardhana|first=Emir|title=Jreng! Waskita Lepas Proyek Tol Terpanjang RI, Ini Sebabnya|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20221121173957-4-389949/jreng-waskita-lepas-proyek-tol-terpanjang-ri-ini-sebabnya|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-21}}</ref>.
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Tanggal
Pengadaan lahan menjadi salah satu aspek penting, bahwa selama proyek ini masih termasuk dalam PSN maka pembebasan lahannya menjadi kewajiban pemerintah. Sebab itu kajian diarahkan untuk mempertahankannya tetap berada dalam PSN, karena apabila pekerjaan fisik Jalan Tol Getaci Tahap 1 tidak selesai pada tahun 2023, maka pemerintah akan memastikan progres pembiayaan, pengadaan lahan, dan perizinan yang diperlukan harus tetap diselesaikan sampai kwartal I tahun 2024 agar proyek tetap berlanjut setelah tahun 2024 dengan sudah ada kepastian pembiayaan, pengadaan lahan dan perizinan. Serta ketika proses pengadaan lahan masih berlangsung, pekerjaan konstruksi Tahap 1 tetap dapat dimulai dan dilaksanakan.<ref>{{Cite
Tanggal
Batas akhir pemasukan isian dokumen prakualifikasi adalah tanggal 1 April 2024 dan proses prakualifikasi tidak ada yang berubah, sama seperti proses prakualifikasi sebelumnya.<ref>{{Cite web|title=Batas Lelang Tol Getaci Sampai Akhir Bulan Ini, Nasib 17 Desa di Kabupaten Tasikmalaya Berubah?|url=https://priangan.tribunnews.com/2024/01/15/batas-lelang-tol-getaci-sampai-akhir-bulan-ini-nasib-17-desa-di-kabupaten-tasikmalaya-berubah|website=Tribunpriangan.com|language=id-ID|access-date=2024-01-17}}</ref>
Tanggal 19 Januari 2024, anggota BPJT Kementerian PUPR Sony Sulaksono Wibowo mengungkapkan bahwa untuk memenuhi target penutupan tender, saat ini sudah ada calon peserta yang mungkin lolos, karena itu bulan Agustus 2024 sudah bisa didapatkan pemenangnya, sehingga PPJT (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol) dapat dilaksanakan pada bulan September 2024.<ref>{{Cite web|last=Sandi|first=Ferry|title=Nasib Tol Terpanjang di RI Mulai Jelas, 2028 Beroperasi Sampai Garut|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240119155435-4-507331/nasib-tol-terpanjang-di-ri-mulai-jelas-2028-beroperasi-sampai-garut|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-01-22}}</ref>
Pada saat lelang kedua, biaya proyek Jalan Tol Getaci Tahap 1 diperkirakan akan menghabiskan dana senilai 31,04 triliun Rupiah untuk pekerjaan pembangunan sepanjang 108,32 Km. Dukungan pemerintah diberikan tidak hanya dalam bentuk pengadaan tanah, tetapi juga dalam bentuk pekerjaan konstruksi di antara Nagreg – Garut Utara – Garut Selatan.<ref>{{Cite web|title=Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|url=https://bpjt.pu.go.id/konten/lelang-jalan-tol/gedebage-tasikmalaya-ciamis|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2024-05-09}}</ref>
Tanggal [[Mei 2024|20 Mei 2024]], Ketua Panitia Pelelangan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Tahap 1 (Gedebage–Tasikmalaya–Ciamis) Sony Sulaksono Wibowo menetapkan dalam Pengumuman Nomor 24/BPJT/L/GTCM/2024, bahwa 2 peserta pelelangan yaitu: Konsorsium PT Trans Persada Sejahtera – PT Wiranusantara Bumi dan Konsorsium PT Daya Mulia Turangga – PT China State Construction Overseas Development Shanghai, dinyatakan tidak lulus dalam evaluasi dokumen prakualifikasi perusahaan yang mengikuti pelelangan tersebut.<ref>{{Cite web|title=Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|url=https://bpjt.pu.go.id/konten/lelang-jalan-tol/gedebage-tasikmalaya-ciamis|website=bpjt.pu.go.id|access-date=2024-06-06}}</ref>
Menurut Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, selain dianggap tidak memenuhi aspek administrasi dimana ada perusahaan yang terafiliasi dengan konsorsium BUJT yang sebelumnya telah gagal kontrak, juga dianggap tidak memiliki kemampuan keuangan yang memadai.<ref>{{Cite web|last=Fadilah|first=Ilyas|title=Biang Kerok Proyek Tol Getaci Gagal Lelang Akhirnya Terkuak!|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7378300/biang-kerok-proyek-tol-getaci-gagal-lelang-akhirnya-terkuak|website=detikfinance|language=id-ID|access-date=2024-06-06}}</ref>
Meskipun sebagai akibatnya jadwal pembangunan Jalan Tol Getaci harus diundur karena masih memerlukan sedikit waktu untuk mendapatkan pemenangnya, proses pengadaan lahan oleh pemerintah tidak berhenti, dan terus berlangsung sampai tuntas. Selanjutnya karena tidak ada sanggahan dari konsorsium yang tidak lulus, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa sesuai aturan maka BPJT melakukan prakualifikasi ulang untuk mendapatkan investor dan diharapkan proyek tidak sampai dicoret dari daftar PSN.<ref>{{Cite web|last=Asmaaysi|first=Alifian|date=2024-06-05|title=Nihil Investor, PUPR Buka-bukaan Nasib Proyek Tol Terpanjang di Jawa-Bali|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20240605/45/1771482/nihil-investor-pupr-buka-bukaan-nasib-proyek-tol-terpanjang-di-jawa-bali|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2024-06-06}}</ref><ref>{{Cite web|title=4 Perusahaan Termasuk dari China Gagal Prakualifikasi Lelang Tol Getaci, Begini Penjelasan Panitia - Halaman 2 - Tribunpriangan.com|url=https://priangan.tribunnews.com/amp/2024/05/24/4-perusahaan-termasuk-dari-china-gagal-prakualifikasi-lelang-tol-getaci-begini-penjelasan-panitia?page=2|website=priangan.tribunnews.com|access-date=2024-05-24}}</ref>
Tanggal [[Desember 2024|19 Desember 2024]], Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum Triono Junoasmono menyampaikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum berencana melelang ulang proyek Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) pada awal tahun 2025.<ref>{{Cite news|last=Arini|first=Shafira Cendra|date=2024-12-19|title=Tak Laku-laku, Tol Terpanjang RI Mau Dilelang Lagi Awal Tahun Depan|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7694655/tak-laku-laku-tol-terpanjang-ri-mau-dilelang-lagi-awal-tahun-depan|work=detikfinance|access-date=2024-12-20}}</ref>
== Tahap pembangunan ==
Untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, pembangunannya dilaksanakan dalam 2 tahap, ruas
{| class="wikitable"
|-
!No!!Tahap Operasi dan<br />Tahap Pembangunan!!Panjang Tahap Operasi!!Seksi!!Panjang Seksi
|-
| bgcolor="#D4F2CE" |1|| rowspan="2" style="text-align:left; color:black;" bgcolor="pink" |'''Tahap 1'''<br />(Junction
| bgcolor="#D4F2CE" |'''''Seksi 1'''''<br />(Junction Gedebage–Garut Utara)
| bgcolor="#D4F2CE" |45,20 km
|-
| bgcolor="#EAFFE6" |2
| bgcolor="#EAFFE6" |'''''Seksi 2'''''<br />(Garut
| bgcolor="#EAFFE6" |
|-
| bgcolor="#D4F2CE" |3|| rowspan="2" style="text-align:left; color:black;" bgcolor="#FFE6EA" |'''Tahap 2'''<br />(
| bgcolor="#D4F2CE" |'''''Seksi 3'''''<br />(
| bgcolor="#D4F2CE" |
|-
| bgcolor="#EAFFE6" |4
Baris 104 ⟶ 120:
Koneksi
|-
| colspan="5" style="text-align:center; color:white;" bgcolor="blue" |[[Berkas:ID Tol12-4.
|-
| colspan="5" style="text-align:center" bgcolor="green" |<br />'''<span style="color:white;">[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] JALAN TOL PADALARANG–CILEUNYI<br />Batas Operasional<br />[[Berkas:Jasa Marga.png|23x23px]] PT Jasa Marga (Persero) Tbk.</span>'''<br /><br /><span style="color:blue;">''Off-ramp/ On-ramp STA 148+000''</span>
|-
| colspan="5" style="text-align:center" bgcolor="#EAFFE6" |'''<span style="color:green;">[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP<br />Batas Operasional Tahap 1<br />(GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CIAMIS)<br />[[
|-
| colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:Lambang Kota Bandung.svg|al=|23x23px]]<br />'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kota Bandung]]</span>'''<br /><br />[[Berkas:Lambang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia.svg|al=|29x29px]]
Baris 117 ⟶ 133:
| rowspan="2" |[[Gedebage, Bandung|Kec. Gedebage]]<br /><br />[[Bojongsoang, Bandung|Kec. Bojongsoang]]
| rowspan="2" |{{rute|T|12|4|route=Cipularang}} '''[[Jalan Tol Padalarang–Cileunyi]]'''<br/>'''• rencana [[Berkas:Motorway CZ.svg|10px]] [[Jalan Tol Dalam Kota Bandung|BIUTR]]'''<br/><br/>Kec. Gedebage<br />Kota Bandung<br />Kec. Bojongsoang
| rowspan="2" |<small>''extension main road (at grade dan elevated/ main bridge) hingga 1,30 km<br />bagian dari pengembangan [[Simpang Susun Gedebage]] yang menghubungkan:''<br/>• [[Berkas:ID Tol12-4.
|-
| align="center" |extension main road
Baris 133 ⟶ 149:
| rowspan="2" |[[Nagreg, Bandung|Kec. Nagreg]]
| rowspan="2" |Kec. Nagreg<br />Kec. Cicalengka<br />[[Kadungora, Garut|Kec. Kadungora]]<br />[[Balubur Limbangan, Garut|Kec. Limbangan]]
| rowspan="2" | [[Berkas:Jalan Nasional 3 Outline.png|15px]] [[Berkas:ID Nasional12-13.
|-
| align="center" |Gerbang Tol Nagreg
Baris 144 ⟶ 160:
| rowspan="2" |[[Banyuresmi, Garut|Kec. Banyuresmi]]
| rowspan="2" |Kec. Banyuresmi<br />[[Tarogong Kaler, Garut|Kec. Tarogong Kaler]]<br />[[Tarogong Kidul, Garut|Kec. Tarogong Kidul]]<br />[[Garut Kota, Garut|Kec. Garut Kota]]
| rowspan="2" |rencana terusan Jalan Soekarno Hatta - Jalan Prof. KH Anwar Musaddad, Kec. Banyuresmi
|-
| align="center" |Gerbang Tol Garut Utara
Baris 184 ⟶ 200:
| rowspan="2" |<h4>108+300</h4>
| rowspan="2" |[[Ciamis, Ciamis|Kec. Ciamis]]
| rowspan="2" |Kec. Ciamis<br />[[Manonjaya, Tasikmalaya|Kec. Manonjaya]]<br /><br />[[Berkas:Motorway CZ.svg|10px]] Jalan Tol Getaci Tahap 2
| rowspan="2" |Jalan Lingkar Selatan Ciamis, Kec. Ciamis
|-
Baris 191 ⟶ 207:
| colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:Seal of Tasikmalaya Regency.svg|al=|23x23px]]<br />'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Tasikmalaya]]</span>'''<br /><br />[[Berkas:LAMBANG KABUPATEN CIAMIS.svg|al=|29x29px]]
'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Ciamis]]</span>'''
|-▼
| colspan="5" style="text-align:center" bgcolor="#EAFFE6" |'''<span style="color:green;">[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP<br />Batas Operasional Tahap 1<br />(GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CIAMIS)<br />[[File:Logo BPJT 4 1.png|40x40px]]<br />BUJT ''(Dalam proses BPJT)''</span>'''<br /><span style="color:blue;">''Jalan Tol Berakhir''</span>
|-
| colspan="5" style="text-align:center" bgcolor="#EAFFE6" |'''<span style="color:green;">[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP<br />Batas Operasional Tahap 2<br />(CIAMIS–CILACAP)<br />[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]]<br />BUJT ''(Belum diketahui)''</span>'''<br /><span style="color:blue;">''Jalan Tol Berawal''</span>
|-
| colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:LAMBANG KABUPATEN CIAMIS.svg|al=|23x23px]]<br />'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Ciamis]]</span>'''<br /><br />[[Berkas:Logo Kabupaten Pangandaran.svg|al=|29x29px]]▼
'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Pangandaran]]</span>'''▼
|-
! Simpang Susun Banjar
| rowspan="2" |<h4>139+400</h4>
| rowspan="2" |[[Pamarican, Ciamis|Kec. Pamarican]]
| rowspan="2" |[[Berkas:Motorway CZ.svg|10px]] Jalan Tol Getaci Tahap 1<br /><br />Kec. Pamarican<br />[[Banjar, Banjar|Kec. Banjar]]<br />[[Kota Banjar]]
| rowspan="2" | [[File:ID Nasional14-18.
|-
| align="center" |Gerbang Tol Banjar
▲|-
▲| colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:LAMBANG KABUPATEN CIAMIS.svg|al=|23x23px]]<br />'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Ciamis]]</span>'''<br /><br />[[Berkas:Logo Kabupaten Pangandaran.svg|al=|29x29px]]
▲'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Pangandaran]]</span>'''
|-
| colspan="5" style="text-align:center" |[[Berkas:Coat of arms of West Java.svg|al=|34x34px]]<br />'''<span style="color:green;">Batas Wilayah Provinsi [[Jawa Barat]]</span>'''<br />[[Berkas:Logo Kabupaten Pangandaran.svg|al=|29x29px]]<br />'''<span style="color:blue;">Batas Wilayah [[Kabupaten Pangandaran]]</span>'''<br /><br />[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|al=|34x34px]]<br />'''<span style="color:green;">Batas Wilayah Provinsi [[Jawa Tengah]]<br /></span>'''[[Berkas:Seal of Cilacap Regency.svg|al=|29x29px]]
Baris 222 ⟶ 242:
| align="center" |extension main road
|-
| colspan="5" style="text-align:center" bgcolor="#EAFFE6" |'''<span style="color:green;">[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]] JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP<br />Batas Operasional Tahap 2<br />(CIAMIS–CILACAP)<br />[[Berkas:Motorway CZ.svg|15px]]<br />BUJT ''(Belum diketahui)''</span>'''<br /><span style="color:blue;">''Jalan Tol Berakhir''</span>
|-
|}
Baris 245 ⟶ 265:
<gallery>
Berkas:Jalantolsejajarrellisensi.jpg|<small>''Keindahan Pemandangan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Ketika Bersebelahan Dengan Jalur Rel Kereta Api Yang Menikung 180° Di Kaki Gunung Mandalawangi, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut''</small>
Berkas:Kelanjutan Tol Getaci.png|<small>''Presentasi Kelanjutan Rencana Segmen Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Dengan Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo Dan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulon Progo Oleh PT [[Perentjana Djaja]]''</small>
Berkas:Presentasi Junction Awal.jpg|<small>''Presentasi Junction Gedebage Awal Oleh PT Perentjana Djaja''</small>
Berkas:Kriteria Dasar Desain Geometrik Tol Getaci Tahap 1.png|<small>''Presentasi Kriteria Dasar Desain Geometrik Main Road Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Tahap 1 Oleh PT Perentjana Djaja''</small>
|