Tasawuf Underground: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menghapus Anak_Punk_Belajar_Mengaji_bersama_Halim_Ambiya_di_Tebet,_Jakarta_Selatan.webp karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permis |
||
(13 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox organization
| name = Tasawuf Underground
| image =
| caption = Logo Tasawuf Underground.<ref>{{Cite web|title=Tasawuf Underground|url=https://www.facebook.com/tasawufunderground|website=www.facebook.com|language=id|access-date=2023-07-29}}</ref>
| founded = 8 Februari 2012
Baris 11 ⟶ 10:
}}
'''Tasawuf Underground''' adalah komunitas, lembaga pendidikan dan pemberdayaan sosial, serta merupakan
=== Komunitas Tasawuf Underground ===
Sebagai [[komunitas]], Tasawuf
Menurut Halim Ambiya, tujuan pendirian Tasawuf Underground untuk menjawab kegelisahan intelektualnya yang melihat miskinnya tradisi ilmiah di [[media sosial]] seperti
Sejak itu, Halim Ambiya mulai mengunggah kutipan dan kajian hikmah tasawuf yang bersumber dari kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf seperti, kitab Al-Hikam karya [[Ibnu Atha'illah as-Sakandari|Syekh Ibnu Atha'illah]]; kitab Sirrul-Asrar, Fathu Rabbani, Al-Ghunyah, Futuhul-Ghaib, Tafsir Al-Jailani karya [[Abdul Qadir al-Jailani|Syekh Abdul Qadir al-Jailani]]; kitab [[Ihya Ulumuddin]], [[Minhajul Abidin]], Bidayatul Hidayah, Al-Mawaizh fi Al-Ahadis Al-Qudsiyyah karya [[Al-Ghazali|Imam al-Ghazali]]; kitab Risalah Al-Qusyairiyah karya [[Al-Qusyairi|Imam Al-Qusyairi]]; kitab Matsnawi dan Fihi Ma Fihi karya [[Jalaluddin Rumi|Maulana Jalaluddin Rumi,]] dan kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf lainnya. Tujuannya agar masyarakat di media sosial mendapatkan pelajaran ilmu tasawuf dari rujukan ilmu yang representatif.
Lebih dari 3.000 artikel dan kutipan mengenai tasawuf ditulis oleh Halim Ambiya dan diunggah melalui
==== Sufi After Hours ====
Untuk mengembangkan dakwahnya, [[Halim Ambiya]] pun tak hanya menyelenggarakan pengajian ''online'', tetapi juga pengajian ''off air''. Dia membuat pengajian di rumah, kantor, dan dari kafe ke kafe dalam sebuah program yang disebutnya sebagai ''Sufi After Hours''. Kebanyakan jemaahnya adalah mereka yang mengikuti Tasawuf Underground di [[Facebook]] atau [[Instagram]]. Halim Ambiya mengangkat diskusi [[Sufisme|tasawuf]] secara akademik dan uraian ilmiah. Hal ini merupakan langkah yang tidak biasa. Dia mengundang profesor-profesor yang mendalami ilmu tasawuf dan filsafat Islam dalam forum pengajian yang diselenggaran oleh Tasawuf Underground dalam ''Sufi After Hours''.
Beberapa tokoh yang menjadi narasumber pengajian ''Sufi After Hours'' ini, antara lain, Prof. Dr. H. Kautsar Azhari Noer, beliau dikenal luas sebagai guru besar ilmu tasawuf yang mendalami filsafat dan tasawuf [[Ibnu Arabi|Syekh Ibnu Arabi]]; Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara, beliau bicara seputar puisi-puisi [[Jalaluddin Rumi|Maulana Jalaluddin Rumi]], karena sang profesor adalah pakar dalam pemikiran [[Jalaluddin Rumi|Rumi]]; begitu juga Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag., beliau adalah profesor ilmu tasawuf dan pengamal [[Tarekat (Islam)|tarekat]] yang diberi kepercayaan mengupas tentang terminologi-terminologi tasawuf kepada majelis ''underground''; serta Dr. K.H. Ahmad Sodiq, M.A., seorang guru tarekat sekaligus akademisi yang mengenyam tradisi [[pesantren]] yang kuat dan menjadi dosen pascasarjana. "Kalau di Barat, ''after hours'' itu diisi dengan ''nenggak'' minuman keras di bar. Tapi, saya buat di kafe, rumah, dan kantor agar bisa ''ngopi'', ngobrol perkara iman. Bahkan belajar ilmu tasawuf dari profesor ilmu tasawuf dan filsafat," jelas Halim.
Langkah dakwah [[Halim Ambiya]] di media sosial mendapat sambut besar. Akun ''fans page''
Secara organisatoris, Tasawuf Underground sebagai [[komunitas]] dan [[Pesantren|pondok pesantren]] berada di bawah Yayasan Bahjatun-Nufus. Akta Notaris Nomor 03 Tanggal 10 Maret, Syafiuddin Zuhri, SH, MKn. SK Kemenkumham RI Nomor AHU-0003650.AH.01.04. Tahun 2015. Namun, Halim Ambiya tidak menjadikan yayasan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau jabatan apa pun sebagai 'baju' yang melekat pada dirinya untuk melakukan pendekatan terhadap anak [[punk]] dan jalanan. Dia hadir sebagai Halim Ambiya secara pribadi untuk meyakinkan anak-anak binaanya.
==== '''Merangkul Anak Punk dan Jalanan''' ====
[[Halim Ambiya]] melihat bahwa agama terlalu melangit bila hanya dipelajari di dunia maya, tidak ''down to earth.''<ref name=":04">{{Cite news|date=31 Mei 2019|via=YouTube|title=HALIM AMBIYA, PENDIRI TASAWUF UNDERGROUND {{!}} HITAM PUTIH (31/05/19) PART 2|url=https://www.youtube.com/watch?v=MzdY9FaNIO0|work=TRANS7 OFFICIAL|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref> Dari pemikiran itu, dia mencoba untuk melakukan pendekatan terhadap anak [[punk]] dan jalanan secara pribadi. Di akhir tahun 2016, Halim Ambiya mulai merangkul anak-anak punk dan jalanan di sekitar [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] dengan lebih intensif. Awalnya, Halim mendekati mereka di perempatan Gaplek, [[Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan|Pondok Cabe]], [[Kota Tangerang Selatan]] dengan cara berkawan. “Di awal kita ngopi bareng. Lambat laun mereka sendiri yang mau belajar ngaji dan shalat,” tuturnya.<ref>{{Cite news|last=Khoiri|first=Ilham|last2=Suwarna|first2=Budi|date=11 Januari 2021|title=Halim Ambiya, Ustadnya Anak Jalanan|url=https://www.kompas.id/baca/sosok/2021/01/11/halim-ambiya-tasawuf-underground-untuk-anak-jalanan|work=kompas.id|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> Halim tidak mengenalkan dirinya sebagai [[Ustaz|Ustadz]] atau [[Kiai|Kyai]] di hadapan anak-anak punk dan jalanan, melainkan hadir sebagai sahabat, datang sebagai guru, serta menjadi ayah ideologis bagi mereka.<ref name=":12">{{Cite news|date=9 April 2021|via=YouTube|title=Halim Ambiya Sempat Risih Dipanggil Ustadz, Apa Alasannya? {{!}} E-Talkshow tvOne|url=https://www.youtube.com/watch?v=vk-biMu_UqE|work=tvOneNews|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref> Halim Ambiya mengungkapkan:<blockquote>''"Rasulullah tidak memanggil Abu Bakar, Utsman, Umar, Ali sebagai 'tilmid' atau 'thalib', tapi memanggilnya sebagai 'shohib', sebagai sahabat. Jadi, konsep persahabatan adalah metodologi dakwah yang paling pas. Karenanya, perlu mendekati anak punk dan jalanan itu dengan sebuah konsep persahabatan."''<ref name=":12" /></blockquote>Melalui kegiatan nyata sosial, kemanusiaan dan keagamaan, Halim Ambiya ingin agar pengamalan ilmu [[Sufisme|tasawuf]] dapat dirasakan dampaknya bagi masyarakat luas. Salah satu model dakwah tasawuf yang dia lakukan adalah dengan pemberdayaan anak [[punk]] dan jalanan, baik secara agama, ekonomi, dan sosial. "Agama kalau hanya dipelajari saja tanpa amal yang nyata, agama menjadi terlalu kering, terlalu melangit, tidak dihunjamkan ke bumi,"<ref>{{Cite news|last=Setyorini|first=Virna P|last2=Pradipta|first2=Galih|date=10 Mei 2019|title=Jalan pulang anak-anak yang terabaikan|url=https://www.antaranews.com/berita/863780/jalan-pulang-anak-anak-yang-terabaikan|work=ANTARA News|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> kata Halim. “Tasawuf bukan hanya ilmu langit, tapi juga ilmu bumi. Ilmu yang penerapannya vertikal dan horizontal, ''habblum minallah wa hablum minannas,”'' tuturnya lagi.
Halim Ambiya menjelaskan bahwa tujuannya merangkul anak [[punk]] dan jalanan sebagai anak binaan adalah karena masyarakat marjinal ini tak tersentuh oleh para juru dakwah pada umumnya. Ini adalah program yang sangat menantang bagi Halim Ambiya. “Sebab, ilmu tasawuf boleh dikatakan sebagai bagian dari [[psikologi]] dan [[psikoterapi]] dalam Islam, maka saatnya saya mempraktikkannya untuk merangkul anak punk dan jalanan. Sebagian besar dari mereka berlatar belakang keluarga ''broken home,'' terpapar [[narkoba]], pergaulan dan [[Seks di luar nikah|seks bebas]], kenakalan remaja, dan kriminalitas lainnya, maka menjadi ranah dakwah yang jarang disentuh. Dari situ, akhirnya ada upaya berbagi cerita, berbagi berkah, dan berbagi ilmu. Mereka sendiri yang ingin ikut bergabung dengan saya, ikut mengaji, dan belajar shalat,” lanjutnya.<ref>{{Cite news|last=Celesta|first=Nada|date=28 Agustus 2022|title=Kisah Ustaz 'Punk', Dirikan Pesantren untuk Punkers Jalanan|url=https://news.detik.com/berita/d-6258339/kisah-ustaz-punk-dirikan-pesantren-untuk-punkers-jalanan|work=detikNews|access-date=29 Juli 2023}}</ref>
Menurutnya, anak [[punk]] dan jalanan itu unik. Cara mereka berpakaian, gaya rambut, dan gaya hidup mereka pun berbeda dan sangat mencolok. Hobi musiknya pun berbeda, cara berpikir dan [[ideologi]] mereka yang anti kemapanan dan selalu melakukan pemberontakan terhadap keluarga dan masyarakat menjadikan mereka dicap negatif oleh masyarakat luas. Stigma masyarakat seperti itu yang sedang ditentang oleh Halim Ambiya melalui serangkaian dakwah yang merangkul dan bukan memukul. “Bagi saya, punk itu bukan kriminal,<ref>{{Cite news|last=Widhana|first=Dieqy Hasbi|date=8 Mei 2019|title=Anak Punk Hijrah: 'Sedikit-Sedikit Bidah itu Bahaya'|url=https://tirto.id/anak-punk-hijrah-sedikit-sedikit-bidah-itu-bahaya-ds9M|work=tirto.id|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> tapi hanya sekadar gaya hidup dan aliran musik yang patut dihargai. Maka, tugas kita adalah membawa mereka ke jalur yang benar, menjauhkan dari narkoba dan tindak kriminal lainnya,” ungkap Halim.
Secara organisatoris, Tasawuf Underground sebagai [[komunitas]] dan [[Pesantren|pondok pesantren]] berada di bawah Yayasan Bahjatun-Nufus. Akta Notaris Nomor 03 Tanggal 10 Maret, Syafiuddin Zuhri, SH, MKn. SK Kemenkumham RI Nomor AHU-0003650.AH.01.04 Tahun 2015. Namun, Halim Ambiya tidak menjadikan yayasan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau jabatan apa pun sebagai 'baju' yang melekat pada dirinya untuk melakukan pendekatan terhadap anak [[punk]] dan jalanan. Dia hadir sebagai Halim Ambiya secara pribadi untuk meyakinkan anak-anak binaanya. Halim Ambiya mengatakan:<blockquote>''"Tasawuf Underground itu bukan komunitas punk, tapi komunitas orang belajar ilmu tasawuf di dunia maya secara underground. Lalu, komunitas ini melakukan pemberdayaan terhadap anak punk dan jalanan."<ref name=":42">{{Cite news|date=21 Juni 2023|via=YouTube|title=TASAWUF UNDERGROUND: BUKAN KOMUNITAS ANAK PUNK!|url=https://www.youtube.com/watch?v=otDxUGP9nUY&t=329s|work=Froyonion|access-date=2 Agustus 2023}}</ref>''</blockquote>
==== Pengajian di Kolong Jembatan ====
Pada tahun 2018, Komunitas Tasawuf Underground yang dipimpin oleh [[Halim Ambiya|Ustadz Halim Ambiya]] menggelar pengajian di beberapa titik sekitar [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]], seperti di [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], [[Sawangan, Depok|Sawangan]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan|Pondok Ranji]], [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat|Gondangdia]], [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur|Cipinang]], [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], dan [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]]. Terdapat sekitar 120 anak [[punk]] dan jalanan binaan Tasawuf Underground di seluruh [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]]. Pada November 2018, Halim Ambiya secara khusus membuat pengajian di kolong jembatan Tebet, setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 14.00-17.00 WIB.<ref>{{Cite
Dibantu oleh para [[Kesukarelaan|relawan]], puluhan anak punk dan jalanan belajar membaca [[Iqro]] hingga [[Al-Qur'an|Al-Qu'ran]], tata cara [[Wudu|wudhu]], memahami makna bacaan [[Salat|shalat]] beserta makna geraknya, dan bimbingan konseling. Relawan ini adalah pengikut akun media sosial Tasawuf Underground dari Facebook dan Instagram yang merasa terpanggil untuk membantu gerakan dakwah Halim Ambiya. Mereka hadir dengan suka rela hingga menawarkan pekerjaan kepada anak-anak punk dan jalanan. Relawan ini dari berbagai macam profesi, seperti [[dokter]], [[mahasiswa]], [[notaris]], [[pengacara]], [[Pebisnis|pengusaha]], [[Prajurit|tentara]], dan sebagainya.<ref name=":03">{{Cite news|date=31 Mei 2019|via=YouTube|title=HALIM AMBIYA, PENDIRI TASAWUF UNDERGROUND {{!}} HITAM PUTIH (31/05/19) PART 2|url=https://www.youtube.com/watch?v=MzdY9FaNIO0|work=TRANS7 OFFICIAL|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref>
Langkah ini membuat kegiatan Tasawuf Underground menjadi viral di media sosial. Media cetak dan elekronik serta media dari dalam dan luar negeri pun semakin meramaikan kegiatan dakwahnya kolong jembatan, di depan [[Stasiun Tebet]]. Namun, Halim Ambiya tak terjebak pada [[euforia]] karena viral di media sosial. "Gara-gara viral jadi bikin masalah. Saya buat pengajian di kolong jembatan itu bukan untuk meramaikan kolong jembatan. Tapi, untuk mengajak mereka pulang," tegas Halim Ambiya.
Halim Ambiya benar, dirinya membuat pengajian di kolong jembatan justru untuk membuat program '''Pengenalan Peta Jalan Pulang'''. Dia ingin mengajak anak-anak punk dan jalanan agar meninggalkan jalanan dan ketergantungannya pada [[narkoba]] dan [[psikotropika]]. Melalui pendidikan rohani yang pernah didapatnya di [[Pondok Pesantren Suryalaya]], Halim Ambiya berusaha keras mengajak mereka agar bisa menikmati [[Salat|shalat]] dan [[Zikir|dzikir]] bersamanya. Karena itu, selain tetap menyelenggarakan pengajian di hari Jumat dan Sabtu, Halim Ambiya mulai mengenalkan konsep dzikir dan [[hidroterapi]] kepada anak binaannya. Dibantu oleh relawan, Halim Ambiya menyewa [[hotel]] atau ''guest house'' untuk menampung anak-anak binaannya agar bisa berdzikir dan mandi di kolam renang. Halim Ambiya mulai mengenalkan dzikir ''jahr,'' dzikir ''kohfi'', dan hidroterapi seperti yang dilakukan di Inabah Pondok Pesantren Suryalaya kepada mereka.
Baris 59 ⟶ 56:
Uniknya, santri yang didik di Pondok Tasawuf Underground mayoritas dari kalangan anak-anak punk dan jalanan, Maka, lembaga pendidikan ini memiliki metode pembelajaran dan [[kurikulum]] berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya. Pondok ini tidak memiliki [[kalender akademik]] yang formal, karena setiap saat bisa menerima santri kapan pun.
Di pondok ini, dipelajari ilmu baca tulis [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]], [[bahasa Arab]], [[Fikih|fiqih]], [[tauhid]], [[sejarah Islam]], [[hadis]], [[tafsir]], dan [[Sufisme|tasawuf]]. Metode pengajarannya seperti pondok pesantren Nahdliyyin, yakni dengan menggunakan [[Kitab kuning|kitab-kitab kuning]]. Santri-santri Tasawuf Underground mengikuti kajian kitab [[Safinatun Najah|Safinatun-Najah]] karya Syekh Salim bin Abdullah al-Hadrami, kitab [[Bulughul Maram]] karya [[Ibnu Hajar al-'Asqalani|Syekh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani]], kitab Aqidatul Awam karya Syekh Sayyid Ahmad Marzuqi, Tafsir Jalalain karya [[Jalaluddin al-Mahalli|Syekh Jalaluddin Al-Mahalli]] dan [[Jalaluddin as-Suyuthi|Syekh Jalaluddin As-Suyuthi]], kitab Nashaihul ‘Ibad karya [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi Al-Bantani]], kitab [[Arbain Nawawi]] karya [[Abu Zakaria Muhyuddin an-Nawawi|Imam Nawawi]], kitab Al-Hikam karya [[Ibnu Atha'illah as-Sakandari|Syekh Ibnu Atha’illah]], kitab Sirrul Asrar, kitab Fathu Rabbani, dan kitab Futuhul Ghaib karya [[Abdul Qadir al-Jailani|Syekh Abdul Qadir al-Jailani]], kitab [[Minhajul Abidin]], kitab Al-Mawa’izh fi Al-Ahadis Al-Qudsiyyah, dan kitab [[Ihya Ulumuddin]] karya [[Al-Ghazali|Imam al-Ghazali]].
Baris 69 ⟶ 65:
'''Pertama,''' ''Pendidikan Rohani''. Penggemblengan pendidikan rohani ini dimulai sejak awal rekrutmen. Para santri diajarkan pentingnya pengetahuan [[Fardu ain|fardhu ain]] dan [[Fardu kifayah|fardhu kifayah]], terutama belajar dan praktik [[Wudu|wudhu]], [[Bersuci dalam Islam|thaharah]], [[Salat|shalat]], dan [[Zikir|dzikir]]. Tasawuf Underground menggunakan model Inabah [[Pondok Pesantren Suryalaya]]. Hal ini disadari karena peserta didik di pesantren ini adalah anak-anak [[punk]] dan jalanan yang terpapar [[narkoba]] dan [[psikotropika]]. Karena itu, masa 3 bulan pertama berfokus pada pelepasan mental jalanan dan menghilangkan ketergantungan terhadap obat-obatan berbahaya dengan menggunakan metode shalat, dzikir dan [[hidroterapi]]. Peserta didik diarahkan untuk mengikuti kegiatan pesantren yang dipantau selama 24 jam.
'''Kedua,''' ''Pendidikan Agama Islam.'' Pada tahap kedua pembelajaran, para santri mulai dikenalkan dengan pelajaran [[bahasa Arab]], [[tauhid]], [[Fikih|fiqih]], [[Akidah Islam|aqidah]] [[akhlak]], [[tafsir]], [[hadis]], dan [[Sufisme|tasawuf]]. Karena masing-masing santri berbeda umur, berbeda kemampuan, dan jenjang pendidikan di awal masuk Pondok Tasawuf Underground, maka mereka dipisahkan dalam beberapa kelas dan pengajian kitab yang berbeda-beda.
Baris 83 ⟶ 78:
Konsep Pengenalan '''Peta Jalan Pulang''' adalah sebuah metode dakwah yang diinisiasi oleh [[Halim Ambiya|Ustadz Halim Ambiya]] dalam melakukan pendekatan terhadap anak-anak [[punk]] dan jalanan binaannya.<ref name=":02">{{Cite news|date=31 Mei 2019|via=YouTube|title=HALIM AMBIYA, PENDIRI TASAWUF UNDERGROUND {{!}} HITAM PUTIH (31/05/19) PART 2|url=https://www.youtube.com/watch?v=MzdY9FaNIO0|work=TRANS7 OFFICIAL|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref> Jalan pulang yang dimaksud adalah jalan pulang kepada [[Allah (Islam)|Allah SWT]] dan jalan pulang kepada [[keluarga]], kembali kepada [[orang tua]]. Jalan pulang kepada Allah SWT yakni melalui pendidikan rohani, [[Salat|shalat]], [[dzikir]], dan [[hidroterapi]]. Jalan pulang kepada keluarga yakni melakukan pemberdayaan sosial dan ekonomi dengan memberikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan potensi mereka masing-masing.
Terapi dzikir dan hidroterapi menjadi cara yang digunakan
"Kalau saya hanya mengajarkan shalat dan dzikir, mengajarkan mereka mengaji dan baca kitab, lalu mereka tetap mengamen di jalanan, apa jadinya? Mereka bisa ''mabok maning, mabok maning''. Maka, harus dibekali kemampuan bekerja dan berwirausaha. Agar dia bisa pulang ke rumahnya, menjadi pribadi baru yang bermartabat," jelas Halim Ambiya.
Halim Ambiya tidak menggunakan istilah "hijrah" dalam syiar dakwahnya. Hal ini bukan karena ingin berbeda dengan tren kaum [[milenial]] yang sedang marak sekarang. Namun, lebih karena alasan mendasar dari konsep dakwah yang digelutinya. "Kadang tidak tepat dikatakan hijrah. Misalnya, saya berhasil menyadarkan ahli tato untuk meninggalkan pekerjaannya mentato tubuh, karena melanggar syariat. Lalu, saya mengajarkannya desain grafis, melukis di kanvas, dan desain interior. Akhirnya beralih pekerjaan barunya menjadi pelukis dan desainer. Keahliannya melukis tetap dipertahankan, tetapi diubah dari melukis tubuh beralih ke melukis kanvas dan dinding. Lalu, dia hanya butuh tekad bertobat dan mencari pekerjaan halal. Dia bahkan tak perlu meninggalkan jalanan," tuturnya.
Menurut Halim Ambiya, istilah Peta Jalan Pulang sebenarnya adalah pemahaman makna dan pelaksanaan pertobatan.<ref>{{Cite journal|last=Muaz|first=Abdul|last2=Ahmad|first2=Adang Darmawan|date=2019-12-14|title=PSYCHO-SUFISTIC THERAPY OF UNDERGROUND SUFISM MOVEMENT:A HEALING METHOD AGAINST PUNK COMMUNITY IN JAKARTA|url=https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teosofia/article/view/5302|journal=Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism|language=en|volume=8|issue=2|pages=131–144|doi=10.21580/tos.v8i2.5302|issn=2540-8186}}</ref> "Karena ''tawbah'' atau ''inabah'' sebenarnya berarti 'kembali' atau 'pulang' ke pangkal jalan. Tapi kan tidak mungkin saya ketemu anak punk dan jalanan, lalu teriak "Ayo tobat, Bro!"" tegasnya. Jadi, penggunakan istilah "Jalan Pulang" bukan hanya sekadar [[eufemisme]], tetapi lebih pada pertimbangan metodologis.<ref name=":4">{{Cite news|date=21 Juni 2023|via=YouTube|title=TASAWUF UNDERGROUND: BUKAN KOMUNITAS ANAK PUNK!|url=https://www.youtube.com/watch?v=otDxUGP9nUY&t=329s|work=Froyonion|access-date=2 Agustus 2023}}</ref>
"Dalam tasawuf, tobat adalah maqam pertama. Pertobatan adalah stasiun pertama yang harus dilalui seorang [[salik]] dalam menjalankan laku spiritual. Konsep ini tertuang dalam kitab Sirrul Asrar karya [[Abdul Qadir al-Jailani|Syekh Abdul Qadir al-Jailani]]. Seluruh [[nabi]] dan [[rasul]] saja mencontohkan konsep pertobatan. [[Muhammad|Rasulullah]] saja beristigfar sampai 100 kali setiap hari. Maka pertobatan adalah bahan bakar utama untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik," jelas Halim Ambiya.<ref>{{Cite journal|last=Abdurahman|first=Ade Irfan|last2=Saputra|first2=Faisal Tomi|date=2021-10-01|title=Communication Strategy of Tasawuf Underground Community in Da’wah Towards Punk Community|url=https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/komunika/article/view/4595|journal=KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi|language=en|volume=15|issue=2|pages=173–190|doi=10.24090/komunika.v15i2.4595|issn=2548-9496}}</ref>
== Penelitian Ilmiah tentang Tasawuf Underground ==
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/63469 Dakwah Ustaz Halim Ambiya terhadap Komunitas Anak Punk Kolong Jembatan Tebet Jakarta Selatan di Komunitas Tasawuf Underground]
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/59764 Metode Dakwah Bi al Hikmah Ustaz Halim Ambiya Pada Komunitas Tasawuf Underground Ciputat dalam Mengajak Anak Punk Berhijrah]
# [https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18925/ Metode Dakwah Ustadz Halim Ambiya pada Akun Instagram @tasawufunderground]
# [https://repository.iiq.ac.id/handle/123456789/1299 Strategi Dakwah Ustaz Halim Ambiya Dalam Membina Anak Punk Di Komunitas Tasawuf Underground Tangerang Selatan]
# [https://lib.ui.ac.id/detail?id=20527278&lokasi=lokal Analisis Tahapan dan Aspek Keberdayaan Anak Punk Dalam Pemberdayaan Komunitas Punk (Studi Deskriptif pada Komunitas Tasawuf Underground)]
# ''[https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/komunika/article/view/4595 Communication Strategy of Tasawuf Underground Community in Da’wah Towards Punk Community]''
# [https://ojs.bakrie.ac.id/index.php/IJSR/article/view/81 Dakwah dan Pemberdayaan: Strategi Pengembangan Masyarakat Islam Melalui Komunitas Tasawuf Underground terhadap Anak Punk dan Anak Jalanan]
# [https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/literasi/article/view/3258 Dinamika Religiositas Pada Pengikut Komunitas Punk]
# [http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/9481 Instagram Sebagai Media Dakwah oleh Komunitas Tasawuf Underground]
# [https://digilib.uinsgd.ac.id/61292/ Komunikasi Persuasif Komunitas Tasawuf Underground Terhadap Komunitas Punk Jalanan: Studi Kasus pada Komunitas Tasawuf Underground di Ciputat Tangerang]
# [http://repository.unas.ac.id/5682/ Konsep Diri dan Pengalaman Komunikasi Anak Punk dalam Menerapkan Program Peta Jalan Pulang di Pondok Tasawuf Underground]
# [https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lbrmasy/article/view/8575 ''Motif and Meaning of Hijrah for Punk Members of the Underground Tasawuf Community'']
# [https://jurnalsyntaxadmiration.com/index.php/jurnal/article/view/412 Pemberdayaan Kaum Marginal Melalui Ketrampilan Wirausaha Sablon (Studi Analisis Deskriptif di Komunitas Tasawuf Underground)]
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/56114 Pembinaan Akhlak Pada Punker (Studi Pada Komunitas Tasawuf Underground)]
# [http://repository.unismabekasi.ac.id/1939/ Pengaruh Pesan Sosial Media Instagram Tasawuf Underground Terhadap Persepsi Masyarakat Pada Anak Punk di Jalanan]
# [https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpkm/article/view/42639 Peran Penyuluh Agama Islam dan Tasawwuf Underground dalam Mengentaskan Kenakalan Remaja di Kec. Ciputat Kota Tangerang Selatan-Banten]
# [http://repository.unj.ac.id/16970/ Peran Tasawuf Underground dalam Membangun Kontrol Diri Anak Punk]
# [https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teosofia/article/view/5302 ''Psycho-Sufistic Therapy of Underground Sufism Movement: A Healing Method Against Punk Community In Jakarta'']
# [https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/576/ Regulasi Emosi Berbasis Al-Qur'an dan Implementasinya Pada Komunitas Punk Tasawuf Underground]
# [https://repository.iiq.ac.id/handle/123456789/1293 Resepsi Punkers Terhadap al-Qur’an (Studi Living Qur’an Terhadap Komunitas Tasawuf Underground Tebet)]
# [http://digilib.isi.ac.id/10919/ Santri Pondok Pesantren Tasawuf Underground dalam Fotografi Cerita]
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/67654 Strategi Pemberdayaan Spiritual Anak Punk (Studi Kasus Program “Peta Jalan Pulang” di Pondok Tasawuf Underground, Ciputat, Tangerang Selatan]
# [https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article/view/6907/4413 ''The Role of Sufism as Social Piety and Individual Piety for the Young Generation: Study'' Pondok Pesantren Tasawuf Underground]
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/57172 Tindakan Sosial Komunitas Tasawuf Underground Di Tebet Jakarta Selatan]
# [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/66421 Upaya Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Sikap Keagamaan Anak Punk Di Pondok Tasawuf Underground Tangerang Selatan]
# [http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/10959/ Upaya Tasawuf Underground Jakarta dalam Menumbuhkan ''Self Awareness'' Anak Jalanan dan Implikasinya Terhadap Kesadaran Melaksanakan Ibadah]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|