Ikatan Pencak Silat Bunga Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amirsyfdn (bicara | kontrib)
Perbaikan tata bahasa
Tag: mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Rioblahbloh (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}{{globalize}}{{Infobox organization
| name = Ikatan Pencak Silat Bunga Islam
| image = https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lambang_Bunga_Islam.jpg
| image = IKATAN_PENCAK_SILAT_BUNGA_ISLAM.png
| logo_size = 200px
| abbreviation = '''IPSBI'''
Baris 7:
| founding_location = Baleboto, Madiun
| type = Perguruan Pencak Silat
| headquarters = Ponpes Annur - Dusun Tampo, Desa Trisono, Kecamatan BabatanBabadan, Kabupaten Ponorogo
| leader_title = Pendiri/Guru Besar
| leader_name = KH[[K.H Mohammad Djamhari GhozaliGhazali Anwar]]
| subsidiaries = Asmaul Haq Bunga Islam
| affiliations = [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] (IPSI)
Baris 17:
 
 
'''Ikatan Pencak Silat Bunga Islam (IPSBI)''' atau lebih banyak dikenal dengan nama '''Bunga Islam''' adalah Sebuah perguruan bela diri [[Pencak silat]] yang di dirikan sejak jumat, 28 [[April]] 1967M[[1967]]M/ 17 Muharram[[Muharam]] 1387H[[1387]]H oleh Romo Kyai[[K.H Mohammad Djamhari Ghazali Anwar]] di Baleboto, [[Kabupaten Madiun]] sebagai sarana [[dakwah]] untuk menyebarkan ajaran [[tauhid]], keilmuan asmaul haq dan nilai-nilai keislaman kepada para penggemar[[murid]] beladiridan [[santri]]nya yang dikemas dalam bingkai [[pencak silat]] dan kanuraganilmu olah pernafasan.
 
Bermula dengan nama NAPAS BESI, lalu pada tahun [[1979]] di ubah oleh beliau menjadi BUNGA ISLAM. Dalam perjalanannya, Kyai Djamhari merintis pendirian Pondok Pesantren Annur di Tampo II, Trisono, Babadan, [[Ponorogo]] pada tahun [[1985]] dan menjadikan pondok Annur menjadi Pusat Ikatan Pencak Silat Bunga Islam sampai saat ini.
 
==SEJARAH==
{{reflist}}
 
Tanggal 30 [[Juni]] [[1930]] Lahir laki-laki yang kelak menjadi Guru Besar IPSBI. Beliau bernama Basir (Nama kecil Kyai Mohammad Djamhari Ghozali Anwar) . Dilahirkan dari pasangan sederhana Ki Muhammad Darman dan Nyai Satinem.
 
Sejak remaja, Kyai Djamhari muda mulai berguru kepada [[ulama]] di sekitar [[Kota Madiun]], di antaranya Kyai Bakri di Norame [[Madiun]], Abah Danan [[Trenggalek]] (saat berguru ke Abah Danan, Beliau tinggal satu kamar dengan Kyai Hasan Mangli/ Kyai [[Hasan Asy'ari]] [[Magelang]]), dan puncaknya beliau berguru kepada Hadratusyaikh[[Hadratussyeikh]] Kyai[[Muhammad Hasyim Asy'ari]] [[Jombang]].
Setelah berguru kepada Hadratusyaikh[[Hadratussyeikh]] Kai[[Muhammad Hasyim Asy'ari]], Hadratusyaikh memberi tugas kepada Kyai Djamhari untuk mengembangkan dirinya dengan berguru kepada seorang alim di Buntet, [[Cirebon]] bernama Syekh Imam Bakri.
 
Kyai Djamhari muda lalu menuju ke [[Cirebon]] menggunakan [[kereta api]]. Setelah sowan, Beliau menyampaikan maksud kedatangannya adalah diutus oleh gurunya untuk [[belajar]] kepada Syekh Imam Bakri.
Setelah berguru kepada Hadratusyaikh Kai Hasyim Asy'ari, Hadratusyaikh memberi tugas kepada Kyai Djamhari untuk mengembangkan dirinya dengan berguru kepada seorang alim di Buntet, Cirebon bernama Syekh Imam Bakri.
 
Kyai Djamhari muda lalu menuju ke Cirebon menggunakan kereta api. Setelah sowan, Beliau menyampaikan maksud kedatangannya adalah diutus oleh gurunya untuk belajar kepada Syekh Imam Bakri.
Syekh Imam Bakri Membimbing Kyai Djamhari muda dengan gemblengan lahir-batin;Jasmani-Rohani.
 
Setelah sekian waktu di gembleng oleh tokoh alim tersebut, Beliau dinyatakan lulus dari kawah candra dimukacandradimuka di Buntet, [[Cirebon]]. Lalu Syekh Imam Bakri memberi tugas untuk mencari seorang alim bernama Syekh Imam Rifai untuk menyempurnakan pelajarannya.
 
Banyak versi cerita tentang Syekh Imam Rifai. Namun yang paling mashur beliau adalah [[Wali]] Qutb. Tokoh misterius ini bukan sosok yang mudah ditemui kecuali oleh orang-orang terpilih. Setelah perjuangan pencarian berbekal ciri-ciri yang diberikan oleh Syekh Bakri, Akhirnya Kyai Djamhari bertemu Syekh Rifai di [[Banten]].
 
Kyai Djamhari mendapat pengajaran langsung oleh Syekh Rifai Al Bantani. Selama mengikuti pengajaran spiritual tersebut, beliau mendapatkan gemblengan lahir batin, dan pada puncaknya mendapatkan Ijazah Asmaul Haq.
Baris 41 ⟶ 40:
Beliau dipanggil langsung oleh Syekh Rifai dan mendapat tugas untuk mengijazahkan Asmaul Haq kepada khalayak umum sebagai ladang dakwahnya
 
Mendapat tugas dan kepercayaan tersebut, bukan malah membuatnya merasa senang. sebaliknya, justru dia merasa keberatan karena tanggungjawab besar tersebut menyangkut dunia-akhirat. Setelah menolak sampai 3 kali, gurunya tetap memberikan dawuh, maka sebagai seorang [[murid]] yang kewajibannya adalah taat kepada gurunya, Djamhari muda menerima tugas tersebut. Dengan iringan doa Syekh Imam Rifai, maka beliau resmi di wisuda menjadi mujiz tunggal Asmaul Haq.
 
Pada tahun [[1967]], Beliau pertama kali melaksanakan [[baiat]]/pengijazahan Asmaul Haq kepada murid-muridnya. Semakin hari, murid beliau semakin berkembang pesat, sehingga pemerintah [[orde baru]] yang saat itu ketat mengawasi [[organisasi]] kemasyarakatan mulai mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Akhirnya beberapa murid senior bermusyawarah dan membentuk sebuah wadah untuk menaungi kegiatan tersebut. Maka, terbentuklah wadah [[organisasi]] bernama "NAPAS BESI".
 
Kegiatan Napas Besi berkembang semakin pesat dan sudah merambah berbagai daerah, mulai [[Madiun]], [[Ponorogo]], [[Magetan]], [[Trenggalek]], [[Tulungagung Magetan]], [[Mojokerto]] dan sekitarnya. Ribuan orang telah menjadi anggotanya. Namun, nama Napas Besi masih dirasa belum sesuai dengan inti ajaran Asmaul Haq, maka beliau melaksanakan riyadloh, istikharah dan memohon petunjuk kepada Allah untuk mendapatkan nama yang tepat. Melalui serangkaian peristiwa ruhani, maka beliau berketetapan hati untuk memberi nama "BUNGA ISLAM" . Peristiwa bersejarah ini terjadi pada tahun [[1979]].
 
Perjalanan [[dakwah]] beliau dilanjutkan dengan merintis pendirian pondok [[pesantren]] An-Nur di Tampo II, Trisono, Babadan-[[Ponorogo]] tahun 1985. Di tempat inilah beliau meletakkan dasar- dasar perjuangan dan dakwahnya.
 
Dari Pondok [[Pesantren]] An-Nur itulah syiar Asmaul Haq dalam wadah IPS Bunga Islam semakin berkembang luas keseluruh wilayah Propinsi di [[Jawa]] maupun luar [[Jawa]]. Bahkan beberapa kali beliau melaksanakan baiat di luar negeri, di antaranya [[Malaysia]], [[Brunei]] dan beberapa negara lainnya.
 
== HIERARKI ORGANISASI ==
Baris 55 ⟶ 54:
* Pusat
 
"Ikatan Pencak Silat Bunga Islam" berpusat di [[Ponorogo]] [[jawa Timur]] - [[Indonesia]] kemudian disingkat DPP
*Wilayah
 
"Ikatan Pencak Silat Bunga Islam" tingkat wilayah dapat di dirikan di [[kota]] / [[kabupaten]] dan wilayah [[Provinsi]] tertentu dengan minimal 7 (tujuh) orang anggota dan mempuyai siswa paling sedikit 9 (sembilan) orang dan mendapat persetujuan dari pusat. Kemudian disingkat DPW
*Cabang
 
"Ikatan Pencak Silat Bunga Islam " tingkat Cabang dapat dirikan di [[Kabupaten]] atau setingkat Kotamadya dengan minimal 5 (lima) orang anggota dan mempuyai siswa paling sedikit 7(tujuh) orang dan mendapat persetujuan dari DPW. Kemudian disingkat DPC
*Rayon dan Ranting
 
Rayon/Tempat latihan dapat didirikan di tingkat [[Kecamatan]] atau [[desa]], [[kantor]], [[sekolah]] dan yang merupakan tempat latihan dengan minimal 3 (tiga) orang anggota dan mempuyai siswa paling sedikit 5 (lima) orang dan mendapat persetujuan dari DPC. Kemudian disingkat dengan DPR
*Komisariat Perguruan Tinggi
 
Komisariat "Ikatan Pencak Silat Bunga Islam" dapat di dirikan/berada di tingkat [[Perguruan Tinggi]], atau [[lembaga]] yang setingkat, dengan minimal 5(lima) orang anggota dan mempuyai siswa paling sedikit 7(tujuh) orang dan mendapat persetujuan dari Cabang
 
== TINGKATAN ==
Baris 89 ⟶ 88:
{{reflist}}
 
* '''Ora ono ilmu kang ampuh, kejobo ilmu kang biso maregake maring ALLAH '''(Tidak ada ilmu yang ampuh, kecuali ilmu yang bisa mendekatkan kepada ALLAH)
* '''Yen wedi ojo wani-wani, yen wani ojo wedi-wedi''' (Kalau takut jangan berani-berani, kalau berani jangan takut-takut)
*'''Tiyang ingkang saget slamet saking hisab inggih puniko tiyang ingkang dzikire dateng ALLAH langkung deres saking iline getih.''' (Orang yang bisa selamat dari hisab yaitu orang yang dzikirnya kepada ALLAH lebih deras dari aliran darah)
* '''Menawi jenengan caket kalian ALLAH, jenengan boten betah nopo nopo saklintune ALLAH.''' (kalau kamu dekat dengan ALLAH, kamu tidak butuh apa apa kecuali ALLAH)
 
== Referensi ==
Baris 98 ⟶ 97:
*AD/ART IPSBI
*BUKU "MENGENANG SANG PENUNTUN"
*[https://pacitanku.com/2022/05/08/pencak-silat-bunga-islam-pacitan-gelar-hbh-dan-baksos-bersih-sampah-di-pantai-srau/ Pencak Silat Bunga Islam Pacitan Gelar HBH dan Baksos Bersih Sampah Di Pantai Srau]
*[https://www.riaumandiri.co/read/detail/20851/ikatan-pencak-silat-bunga-islam-wisuda-33-siswa.html Ikatan Pencak Silat Bunga Islam Wisuda 33 Siswa]
*[https://www.annuurtrisono.sch.id/2019/05/ponpes-an-nuur-bersama-keluarga-besar-bunga-islam-tebar-takjil.html?m=1 Ponpes Annur Bersama Keluarga Besar Bunga Islam Tebar Takjil]
*[https://scholar.google.com/scholar?q=%22Ikatan+Pencak+Silat+Bunga+Islam%22#d=gs_qabs&t=1694485163520&u=%23p%3D8YR0QKbfaRoJ PENCAK SILAT BUNGA ISLAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH BAGI PEMUDA DI DESA PONDOK KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO]
 
[[Kategori:Perguruan pencak silat di Indonesia]]