Pulau Flores: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kegunaan lain|Flores}}
{{kegunaan lain|Flores}}
{{Short description|Pulau Kepulauan Sunda Kecil di Indonesia}}
{{about|pulau Indonesia|pulau Portugis|Pulau Flores (Azores)|penggunaan lain}}
{{Use dmy dates|date=October 2020}}
{{Infobox islands
|name
|image_name
|image_caption
|map_image
|map_caption
|native_name
|native_name_link
|location
|coordinates=
|archipelago
|total_islands
|major_islands
|area_km2
|area_footnotes
|rank
|
|
|
|
|highest_mount
|elevation_m
|country
|country_admin_divisions_title
|country_admin_divisions
|country_largest_city
|country_largest_city_population
|population
|population_as_of
|density_km2
|ethnic_groups
'''Flores''', dari [[bahasa Portugis]] yang berarti "bunga", adalah sebuah pulau yang berada di wilayah administrasi Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kata Flores berasal dari bahasa Portugis yaitu “cabo de flores “ yang berarti “Tanjung bunga”. Nama tersebut semula di berikan oleh S.M. Cabot untuk menyebut wilayah timur dari pulau Flores. Nama ini akhirnya dipakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] [[Hendrik Brouwer]]. Sebuah studi oleh Orinbao (1969) mengungkapkan bahwa nama asli pulau Flores adalah Nusa Nipa, yang berarti pulau ular. Dari sudut antropologi, istilah ini lebih bermanfaat karena mengandung berbagai makna filosofis, kultural, dan tradisi masyarakat Flores.▼
▲'''Flores'''
Flores termasuk dalam gugusan [[Kepulauan Nusa Tenggara|Gugusan pulau Nusa tenggara]] bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km². Penduduk di Flores, pada tahun 2007, mencapai 1,6 juta jiwa. Puncak tertinggi adalah Gunung Ranaka (2350m) yang merupakan gunung tertinggi kedua di [[Nusa Tenggara Timur]], sesudah Gunung Mutis, 2427m di Timor Barat.▼
▲Flores termasuk dalam gugusan [[Kepulauan Nusa Tenggara|Gugusan pulau Nusa tenggara]] bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km². Penduduk di Flores
Pulau Flores bersama [[Pulau Timor]], [[Pulau Sumba]] dan [[Pulau Alor]] merupakan empat pulau besar di provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia dengan 566 pulau. Flores, dengan luas, jumlah penduduk dan sumber daya baik alam maupun manusia yang dinilai cukup memadai, kini tengah mempersiapkan diri menjadi sebuah provinsi pemekaran di NTT.{{Butuh rujukan}}▼
▲Pulau Flores bersama [[Pulau Timor]], [[Pulau Sumba]], dan [[Pulau Alor]] merupakan empat pulau besar di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Di
Di sebelah barat pulau Flores, setelah gugusan pulau-pulau kecil tersebut, terdapat [[Pulau Sumbawa]]. Sedangkan di sebelah timur setelah gugusan pulau-pulau kecil tersebut, terdapat Kepulauan Alor. Di sebelah tenggara terdapat [[Timor]]. Di sebelah barat daya terdapat pulau [[Pulau Sumba|Sumba]], di sebelah selatan terdapat [[Laut Sawu]], sebelah utara, di seberang [[Laut Flores]] terdapat [[Pulau Sulawesi|Sulawesi]].
== Demografi ==
[[Suku bangsa]] Flores adalah percampuran etnis antara [[Melayu]], [[Melanesia]], dan [[Portugis]]. Akibat penjajahan [[Portugis]], maka interaksi dengan kebudayaan [[Portugis]] sangat terasa dalam kebudayaan Flores, baik melalui genetik, agama, dan budaya. Ada beberapa suku-suku yang terdapat di Pulau Flores, antara lain:▼
[[File:Kaart van etnische en taalkundige verspreiding op de Flores-eilanden.png|thumb|Peta sebaran kelompok etnis dan bahasa di Pulau Flores dan pulau-pulau kecil sekitarnya.]]
# Riung▼
▲[[Suku bangsa]] di Flores adalah percampuran etnis antara [[Melayu]], [[Melanesia]], dan [[Portugis]]. Akibat penjajahan
# Ngada▼
; Masyarakat asli
# [[Suku Ende]]
# [[Suku Keo]]
# [[Suku Komodo]]
# [[Suku Lamaholot]]
# [[Suku Lio]]
# [[Suku Manggarai]]
# [[Suku Nage]]
▲# [[Suku Ngada]]
# [[Suku Palue]]
# [[Suku Rajong]]
# [[Suku Rembong]]
▲# [[Suku Riung]]
# [[Suku Rongga]]
# [[Suku Sikka]]
# [[Suku
; Pendatang turun-temurun
# [[Suku Bajo Wuring]] (bagian dari masyarakat [[Suku Bajau|Sama-Bajau]] '[[gipsi laut]]' yang lebih besar)
# [[Suku Bima]] (pendatang dari [[Sumbawa]] bagian timur)
# [[Suku Bugis]] (pendatang dari [[Sulawesi]] bagian selatan)
Perbedaan kebudayaan antara
=== Bahasa ===
Berdasarkan hasil perhitungan [[leksikostatistik]] kita dapat membagi beberapa unsur bahasa daerah di Flores yang didasarkan pada perbedaan tiap-tiap suku. Masing-masing suku ini memiliki berbagai macam bahasa dan cara-cara pelafalannya. Secara umum bahasa tersebut berasal dari bahasa Melayu yang turut berkembang menyesuaikan daerah-daerah yang dihuni oleh suku-suku tersebut. Seperti daerah lain di NTT, Manggarai juga mendapat pengaruh pengembaraan dari orang-orang dari seberang, seperti Cina, Jawa, Bugis, Makasar, Belanda dan sebagainya. Maka tidak heran apabila bahasa Manggarai juga memiliki bahasa yang lebih khas terlepas dari ciri-ciri fisiknya yang berbeda dari orang-orang suku lain yang berada di Flores. Walaupun tiap wilayah tertentu memiliki ragam dialektika berbeda tetapi secara umum orang Flores memiliki setidaknya
# '''''Bahasa Lamaholot''''': umumnya dilafalkan oleh orang Flores Timur yang terdiri dari bagian Flores daratan, pulau Adonara, pulau Solor, dan pulau Lembata bagian barat-tengah.
# '''''Bahasa Sikka''''': Secara umum digunakan oleh orang Flores pada wilayah kabupaten Sikka.
# '''''Bahasa Ende
# '''''Bahasa Ngada''''': Pemakaian bahasa ini meliputi masyarakat kabupaten Ngada
# '''''Bahasa Nage-Keo''''': Pemakaian bahasa ini meliputi masyarakat kabupaten Nagekeo.
# '''''Bahasa Manggarai'':''' Penuturnya umumnya orang yang mendiami kabupaten Manggarai termasuk Dikatakan umumnya atau secara umum, karena pada wilayah-wilayah perbatasan tertentu secara geografis dan secara kultur sosial berbeda dan saling berpengaruh sehingga bahasa daerah pada wilayah tersebut juga ikut terpengaruh. Misalnya pada perbatasan kabupaten Flores Timur dan Kabupeten Sikka, pada bagian barat kabupaten Flores Timur ada beberapa wilayah tertentu yang masyarakatnya berbahasa Sikka, begitu juga terjadi di beberapa wilayah lain seperti perbatasan wilayah kabupaten Ende dan Maumere.
Disamping
=== Sistem
Masyarakat Flores sudah menganut agama seperti Katolik, Islam, Kristen dan lain sebagainya. Namun masih terdapat tradisi atau kepercayaan leluhur yang dipertahankan, salah satunya adalah tradisi megalitik di beberapa
Dampak pendirian monumen-monumen tradisi megalitik itu begitu luas mencakup aspek simbolisme, pandangan terhadap kosmos (jagat raya), asal mula kejadian manusia, binatang dan sebagainya. Upacara doa dan mantra, serta berbagai media untuk mengekspresikan simbol-simbol secara fisik dalam kebersamaan. Tradisi megalitik yang berkembang di Pulau Flores awal pemunculannya, tampak pada sisa-sisa peninggalan seperti rancang rumah adat dan monumen-monumen pemujaan terhadap arwah leluhur, termasuk seni ragam hiasnya.
Selain itu, tampak juga pada upacara pemujaan termasuk prosesi doa mantra, pakaian, pelaku seni, seni suara, dan tari serta perlengkapan-perlengkapan upacara (''ubarampe'') dan sebagainya. Tradisi megalitik pun tampak pada tata ruang, fungsi, konstruksi
=== Budaya dan
Tarian yang berasal dari Flores salah satunya adalah [[Caci|tari
== Administrasi ==
Flores adalah bagian dari provinsi [[Nusa Tenggara Timur]]. Pulau ini dibagi menjadi sejumlah 8 [[kabupaten]]; dari barat ke timur sebagai berikut:
# [[kabupaten Manggarai Barat|Manggarai Barat]] dengan ibu kota Labuan Bajo
# [[kabupaten Manggarai|Manggarai]] dengan ibu kota Ruteng
# [[kabupaten Manggarai Timur|Manggarai Timur]] dengan ibu kota Borong
# [[kabupaten Ngada|Ngada]] dengan ibu kota Bajawa
# [[kabupaten Nagekeo|Nagekeo]] dengan ibu kota Mbay
# [[kabupaten Ende|Ende]] dengan ibu kota Ende
# [[kabupaten Sikka|Sikka]] dengan ibu kota Maumere
# [[kabupaten Flores Timur|Flores Timur]] dengan ibu kota Larantuka
# [[Kabupaten Lembata|Lembata]] dengan ibu kota Lewoleba
Baris 138 ⟶ 155:
* [http://www.flores-komodo.com/flores_history.html Flores & Komodo - History] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100324051745/http://www.flores-komodo.com/flores_history.html |date=2010-03-24 }}
{{Pulau di Nusa Tenggara Timur}}
{{Commonscat|Flores, Indonesia}}
{{Wikivoyage|Flores (Indonesia)}}
Baris 143 ⟶ 161:
<!--please leave the empty space as standard-->
__PAKSADAFTARISI__▼
[[Kategori:Pulau Flores| ]]
Baris 151 ⟶ 171:
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Flores]]
[[Kategori:Busur Banda Dalam]]
▲__PAKSADAFTARISI__
|