TVRI Jawa Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(52 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| call_letters = TVRI Jawa Timur
| above = LPP TVRI Stasiun Jawa Timur
| station_logo =
| logo_size = 175
| logo_alt =
| image =
Baris 12:
| city = <!-- kota lisensi bila lokasinya berbeda -->
| station_branding =
| station_slogan = ''TV-ne Wong
| digital = 35 UHF ([[DVB-T2]]) (Multipleksing [[TVRI]] Surabaya)
| virtual = 2
| subchannels =
| other_chs =
| language = [[Bahasa Indonesia]]<br />[[Bahasa Jawa]]<br />[[Bahasa Surabaya]]<br />[[Bahasa Madura]]
| affiliations = [[TVRI (saluran televisi)|TVRI
| owner = [[
| licensee = <!-- bila berbeda dengan pemilik -->
| operator = <!-- bila berbeda dengan pemilik -->
Baris 26:
| enddate =
| callsign_meaning = <!-- tidak ada format khusus -->
| sister_stations
* [[TVRI World]] (2022–sekarang)
* [[TVRI Sport]] (2022–sekarang)
}}
| former_callsigns = TVRI Surabaya
| former_channel_numbers = 9 VHF/26 UHF (analog)
| former_affiliations =
| effective_radiated_power =20 kW
| HAAT = <!-- {{convert|height|m|ft|0|abbr=on}} -->
| class =
| facility_id =
| coordinates = -7
| licensing_authority = [[Kementerian Komunikasi dan
| translator = | translator = ''lihat
| homepage = {{URL|http://www.tvri.go.id/stasiun/jatim}}
}}
{{Infobox TV channel
| picture_format = [[
| headquarters = Jl. Mayjend Sungkono 124 [[Surabaya]], [[Jawa Timur]]
| terr_serv_1 = [[Banyuwangi]]
| terr_chan_1 = 28 UHF (digital [[DVB-T2]])
| terr_serv_2 = [[Jember]]
| terr_chan_2 =
| terr_serv_3 = [[Kediri]]
| terr_chan_3 = 39 UHF (digital [[DVB-T2]])
Baris 61 ⟶ 64:
| terr_chan_9 = 31 UHF (digital [[DVB-T2]])
| terr_serv_10 = [[Tuban]]
| terr_chan_10 =
|sat_serv_1 = [[Telkom-4]]
|sat_chan_1 = 3720 H 32727 ([[MPEG-4]]/[[HDTV|HD]])}}
Baris 67 ⟶ 70:
'''TVRI Jawa Timur''' merupakan [[stasiun televisi]] daerah yang didirikan oleh [[Televisi Republik Indonesia]] untuk wilayah [[Jawa Timur]] dan sekitarnya. TVRI Jawa Timur didirikan pada tanggal [[3 Maret]] [[1978]] dengan nama '''TVRI Surabaya'''. TVRI Jawa Timur berkantor di Jl. Mayjend Sungkono No. 124, [[Kota Surabaya]].
Sekitar 92% siaran TVRI Jawa Timur adalah merelai program TVRI Nasional; sisanya adalah siaran lokal Jawa Timur yang ditayangkan mulai pukul
== Sejarah ==
=== Periode Hitam Putih ===
Masyarakat Jawa Timur
▲Masyarakat Jawa Timur, pertama kali menikmati siaran TVRI dengan baik baru sekitar bulan Juni 1971, itu pun masih terbatas yang berada diwilayah kabupaten Magetan, Madiun dan kabupaten Ponorogo, Sejak diresmikannya Stasiun Pemancar TVRI Cemorosewu yang berkedudukan di desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Kemudian, tanggal 1 Juli 1971, Gubernur Jawa Timur Mochamad Noer, meresmikan Stasiun Pemancar TVRI yang berkedudukan di kelurahan Dukuh Pakis, kecamatan Karang Pilangan, Kotamadya Surabaya. Dana pembangunannya selain dari Pemerintah Pusat, juga memperoleh bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur serta sumbangan masyarakat pemilik Pesawat Televisi di Jawa Timur. Sedangkan tanah yang menjadi lokasi, merupakan sumbangan pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya yang pada waktu itu Walikotamadya Surabaya adalah Soekatjo.
Tuntutan masyarakat Jawa Timur untuk dapat menerima siaran TVRI semakin tinggi, khususnya yang berada di luar wilayah Kotamadya Surabaya. Menyadari tuntunan dan peran televisi sebagai media masa yang mampu menggelorakan dan menggalang partisipasi aktif warga Jawa Timur dalam pembangunan, maka Pemerintah daerah Tingkat I Jawa Timur bekerja sama dengan Fakultas Teknik Elektro Institut 10 November Surabaya (ITS) mengadakan Sigi ke berbagai daerah di Jawa Timur yang tidak dapat menerima siaran TVRI. Kemudian di usulkan kepada pihak TVRI agar di daerah yang bersangkutan didirikan stasiun-stasiun pemancar. Sebagai langkah awal, pada tanggal 22 Desember 1972 daya pemancar TVRI Surabaya ditingkatkan dari 100 Watt menjadi 2000 Watt (2 kiloWatt), sehingga mampu menjangkau wilayah Gerbang Kertasusila.
Baris 91 ⟶ 84:
Pada tahun 1975-1977, dalam rangka peringatan dan perluasan jaringan TVRI di Jawa Timur, Departemen Penerangan telah membangun Studio Televisi Hitam Putih di Surabaya, stasiun dan Pemancar di Gunung Banon (Tulungagung), Gunung Brengik (Pamekasan), Gunung Gending (Jember) dan Gunung Doek (Probolinggo) serta Stasiun Link di Saradan. Sedangkan daya Pemancar Stasiun Surabaya di tingkatkan menjadi 10 Kilowatt, sehingga jangkauan penyuaranya lebih luas lagi. Biaya pembangunan jaringan Siaran Televisi di Jawa Timur, selain berasal dari DIP, juga memperoleh bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur serta Pemerintah Daerah Tingkat II yang kebetulan menjadi lokasi pembangunan Stasiun Pemancar Relay ataupun Stasiun Penghubung.
Sebagai persiapan menyongsong Stasiun penyiaran, terutama untuk mempersiapkan perangkat lunak, pada tahun 1975 talah dilakukan seleksi calon pegawai TVRI. Sekitar 85 orang calon pegawai hasil seleksi kemudian di kirim untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan di Balai Diklat TVRI di Jakarta selama 1 tahun, dan 1 tahun lagi praktik kerja di TVRI Stasiun Pusat Jakarta untuk berbagai profesi. Sekembalinya dari Diklat, dilakukan produksi paket-paket acara sebagai bahan siaran TVRI Stasiun Surabaya. Produksi dilakukan di dalam maupun di luar Studio dengan peralatan untuk siaran Hitam-Putih.
Adapun siaran percobaan TVRI Stasiun Surabaya yang pertama kali berlangsung selama 1 Jam, dilakukan pada tanggal 27 Februari 1978 pada pukul 16.40 WIB, sedang acara selebihnya hanya merelay siaran dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Siaran percobaan ini Pada tahun 1978, TVRI Stasiun Surabaya telah memiliki 26
=== Periode Siaran Berwarna ===
Baris 102 ⟶ 97:
Pada tahun 1982, volume acara siaran berwarna semakin di tinggikan, sehingga penyiarannya mampu ditingkatkan lagi menjadi 22% dari jam siaran yang setiap hari rata-rata mencapai 112 menit. Pada tanggal 12 Mei 1982, berdasarkan Surat Keputusan dirjen RTF Keliling (SPK) di seluruh Indonesia. Jawa Timur dan Bali memperoleh 1 unit SPK yang menurut rencana ditempatkan di daerah Malang. Namun karena alasan Teknis, maka 1 Unit SPK ini di tarik dan kemudian diperbantukan pada TVRI Stasiun Surabaya untuk mendukung Produksi Acara berwarna di luar Studio.
Pada tahun 1983, produksi acara siaran berwarna semakin ditingkatkan baik di dalam maupun di luar studio, sehingga persentase penyiaran acara berwarna meningkat menjadi 39% dan jam siaran yang rata-rata mencapai 117 menit setiap hari. Jumlah acara mencapai 66
Pada tahun 1984,
Untuk memperluas jangkauan siaran, pada tahun 1985 (tanggal 26 Oktober 1985) telah diresmikan Stasiun Pemancar Relay Oro-oro Ombo oleh Menteri Penerangan Harmoko, yang berlokasi di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang. Namun Sebelumnya, pada tahun 1979 juga telah di resmikan Stasiun Pemancar Relay Gunung Banon yang berlokasi di Desa Demuk Kecamatan Pucang Laban, kabupaten Tulungagung. Bahkan pada tahun 1982 juga telah diresmikan Stasiun Relay Alas Malang di Desa Alas Malang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Stasiun Pemancar Relay Gunung Pandan di Desa Kamandowo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Serta Stasiun Pemancar Relay Gunung Brengos di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan dan Stasiun Pemancar Relay Wonogondo di desa Wonogondo Kecamatan Kebonagung, keduanya di Pacitan.
Pada Tahun 1986, telah terjadi era baru dalam dunia Penyiaran TVRI Stasiun Surabaya. Berkat Keterampilan dan Kreativitas Teknisi TVRI Stasiun Surabaya serta bantuan 2 buah kamera berwarna dari Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur, telah mampu merekayasa peralatan operasional sehingga pada bulan Agustus 1986 telah berhasil menyelenggarakan siaran berwarna penuh. Pencanangannya dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Wahono pada Upacara Peningkatan Hari Bhakti Departemen Penerangan tanggal 19 Agustus 1986 di halaman gedung TVRI Stasiun Surabaya, walaupun status TVRI Stasiun Surabaya masih Hitam-Putih. Jumlah
Pada tanggal [[24 Agustus]] [[1990]], tepatnya saat [[SCTV]] tengah mengudara di [[
Kini, TVRI Stasiun Jawa Timur telah di dukung dengan 20 Stasiun Pemancar dan 2 stasiun Penghubung telah mampu menjangkau 95% Wilayah Jawa Timur, bahkan sebagian Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Untuk acara, terdapat 79 mata acara yang meliputi 11 Mata Acara Berita atau Penerangan (26,6%), 30 Mata Acara Pendidikan/Olahraga (26,2%), 17 Mata Acara Budaya/Drama (13,3%), 21 Mata Acara musik atau Hiburan (18,9%) dan 16% Kelompok
=== Analog Switch Off ===
Per tanggal 2 November 2022, Siaran Analog TVRI Jawa Timur secara resmi dinonaktifkan dan beralih ke Kanal Digital serentak bersama TVRI Nasional dan TVRI Daerah lainnya.
== Programa 2
Selain kanal utama, TVRI Jatim juga pernah memiliki saluran lain yang terpisah, bernama Programa 2 (PRO 2). Programa 2 Jawa Timur awalnya mulai bersiaran pada 10 November 1991, saat itu diresmikan oleh [[Menteri Penerangan]] [[Harmoko]] dengan nama TVRI Programa 2 Stasiun Surabaya.<ref name=resmiken>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p11.html Default Menteri penerangan harmoko resmikan siaran tvri programa 2 stasiun surabaya, produksi]</ref> Programa 2 ini merupakan yang kedua setelah di Jakarta (kini [[TVRI Jakarta]]) dan awalnya sudah direncanakan sejak Januari 1990, diawali dengan pembangunan sarana dan infrastruktur penyiaran<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p477.html Default SURABAYA KITA: PROGRAMA II TETAP DIRESMIKAN 10 NOVEMBER 1991]</ref> yang dimulai pada Mei 1990.<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p132.html Default Surabaya - tvri membangun gedung studio baru untuk penyelenggaraan programa 2]</ref> Target awalnya, saat itu Programa 2 akan mengudara mulai Agustus 1990 (hampir bersamaan dengan munculnya Surabaya Central Televisi/SCTV dan akan menjadi pengimbangnya),<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html Default SURABAYA KITA: AGUSTUS 1990, PROGRAMA II MULAI ‘ON AIR’]</ref> kemudian pada Januari 1991 dan April 1991, namun tertunda karena impor peralatan siarannya yang berasal dari [[Jerman]] dan [[Jepang]] harus terhambat akibat [[Perang Teluk I]].<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p525.html Default SURABAYA KITA: KARENA TELUK, PROGRAMA II TVRI SURABAYA TERTUNDA]</ref>
Baris 127 ⟶ 122:
== Acara ==
{{
{{col-css3-begin|2}}<i>
* Jawa Timur Hari Ini (menggantikan Jawa Timur dalam Berita)
* Jatim News Channel
* Jabanusra Sepekan
* Battle Of The Band
* Goyang Dangdut
Baris 142 ⟶ 139:
* Expresi Kabaret
* Karya Anak Bangsa
* Wanita
* Gita Nurani
* Ludruk
Baris 160 ⟶ 157:
* Masih Rindu
* Keroncong
* Campursari Kota Lama (bersama [[TVRI Jawa Tengah]])
* Spektrum (bersama seluruh [[TVRI]] Daerah di pulau jawa)
</i>{{col-css3-end}}
== Transmisi ==
=== Siaran gratis ===
{| class="wikitable"
!Wilayah
!Transmisi
!Frekuensi Digital (
|-
|[[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]], [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] dan [[kota Pasuruan]]
|Surabaya
|35 [[UHF]]
|-
|[[Kabupaten Malang|Malang]], [[Kota Malang]] dan [[Kota Batu]]
|Oro-oro Ombo
|31 UHF
|-
|[[Kabupaten Sampang|Sampang]], [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] dan [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]]
|Gunung Brengik
|33 UHF
|-
|[[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]]
|Puru
|Tidak Beroperasi
|-
|[[Kabupaten Magetan|Magetan]], [[Madiun]] dan [[kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]
|Cemorosewu
|43 UHF
|-
|[[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]], [[Kota Probolinggo]] dan [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]]
|Gunung Doek
|31 UHF
|-
|[[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]
|Alasmalang
|28 UHF
|-
|[[Kabupaten Kediri|Kediri]] dan [[Kota Kediri]], [[Kabupaten Blitar|Blitar]], [[Kota Blitar]] dan [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]]
|Besuki
|39 UHF
|-
|[[Kabupaten Madiun|Madiun]] dan [[Kota Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] dan [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]]
|Gunung Pandan
|43 UHF (SFN)
|-
|[[Kabupaten Pacitan|Pacitan]]
|Wonogondo
|35 UHF
|-
|[[Kabupaten Pacitan|Pacitan]] dan [[Solo Raya]]
|Gunung Brengos
|33 UHF
|-
|[[Kabupaten Jember|Jember]], [[Lumajang]]
|Gunung Gending
|
|-
|[[Kabupaten Tuban|Tuban]] dan [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]]
|Ngandong
|
|-
|[[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] dan [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]]
|Kawah Ijen
|-
|[[Pulau Bawean]]
|Gunung Mas
|-
|[[Kabupaten Mojokerto|Mojokerto]], [[Kota Mojokerto]], [[Kabupaten Jombang|Jombang]] dan [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]]
|Jabung
|-
|[[Lawang, Malang|Kecamatan Lawang]]
|Gunung Gebuk
▲|rowspan=2|tidak beroperasi
|-
|[[Tulungagung]]
|Gunung Banon
|}
Baris 245 ⟶ 240:
* [[RRI Surabaya]], stasiun radio publik di Surabaya
==
{{reflist|2}}
|