Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Memperbaiki. Mengembangkan, menambahkan kotak info.
Menghapus Pedang_Kepaksian_Sekala_Bekhak.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Taivo; alasan: Copyright violation; see c:Commons:Licensing (F1): [[:c:Commons:Del
 
(38 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
{{Rapikan}}
| conventional_long_name = Kepaksian Pak Sekala Brak
{{Wikify}}
| native_name = [[file:Sekalabrak-aksara.png|200px]]
{{COI}}
| common_name = Kepaksian Sekala Brak
{{Infobox country|conventional_long_name =
| image_flag = Panji Syahatain Kepaksian Sekala Brak</small>.jpg
| symbol_type = {{unbulleted list|Lambang|}}
|common_name = Lampung
| image_coat = Emblem-paksi-sekalabrak.png
|status =
| royal_anthem =
|empire = Agrarias dan Maritim 1289
| image_map = [[Berkas:Lokasi Lampung Kabupaten Lampung Barat.svg|250px]]
|status_text = Wilayah kedatuan <small> (1289 - 1944)
| image_map_caption =
|religion = Islam
| capital = [[Liwa]], [[Lampung Barat]]
|p1 = Sriwijaya
| official_languages = [[bahasa Lampung|Lampung Saibatin]]
|flag_p1 =
| religion = [[Islam]] (resmi)
|s1 = Hindia Belanda
| government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
|year_start = 1289 Masehi 688 Hijriyah
| title_leader = [[Sultan]] (Yang Dipertuankan)
|year_end =
| leader1 = [[Edward Syah Pernong|Edward syah Pernong]]
|date_start =
| year_leader1 = 1989-sekarang
|date_end =
| title_deputy = [[Perdana Menteri]] (Kepaksian)
|event_start = Penaklukan
| deputy1 = [[Ike Edwin]]
|image_flag = Panji_Syahatain_Kepaksian_Sekala Brak.jpg
| year_deputy1 = 1989-sekarang
|flag_type = Panji Syahadatain Al-Liwa
| year_start = 1201
|symbol_type =
| year_end =
|flag_s1 = Flag of the Netherlands.svg
| currency =
|capital = Liwa Lampung Barat, Lampung, Indonesia
| footnotes =
|common_languages = Indonesia
| official_website =
|government_type = Monarki
| today = [[Kabupaten Lampung Barat]],[[Lampung]]
|title_leader = Sultan
|leader1 = Mujahid Umpu ratu
|year_leader1 = Masehi
|currwncy =
|today = {{flag|Indonesia}}
|footnotes =
|demonym =
|area_km2 =
|area_rank =
| GDP_PPP_year =
|HDI =
|HDI_year =
}}
[[Kategori:Pages using infobox country or infobox former country with the symbol caption or type parameters|TKepaksian Sekala Brak]]
 
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan yang mengalami dua era yaitu [[Animisme]] [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|Hindu-Budha]] ([[keratuan]]) dan [[Islam]] ([[Kesultanan]]) bercorak [[Islam]] di wilayah [[wilayahKabupaten Lampung Barat|Kabupaten Lampung Barat,]] [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13 Masehi.<ref>{{Cite web|last=Rahmadani|first=Alvina|date=2021-12-20|title=Jejak Islam Di Tanah Sang Bumi Ruwai Jurai Lampung|url=https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/|website=Arrahim.ID|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rais|first=Yus Sutan|date=2018-08-14|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>. Kepaksian ini terletak di dataran tinggi Sekala Brak, di kaki Gunung Pesagi, kerajaan ini merupakan cikal bakal suku Lampung. Penelitian menunjukkan bahwa Paksi Pak Sekala Brak merupakan asal-usul etnis Lampung<ref>{{Cite web|websitetitle=MetropolisKepaksian Sekala Brak {{!}} Ensiklopedia {{!}} Civitasbook.cocom|url=https://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=ensiklopedia&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id=41700|languagewebsite=idcivitasbook.com|access-date=20232024-0810-0812}}</ref>.
 
Kerajaan sekala brak merupakan [[peradaban]] sebelum [[Islam]] masuk<ref>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=44 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=44 |pages=v |edition=1 |access-date=1}}</ref>. Sekala brak satu [[negeri]] yang terbagi menjadi empat kebesaran yang kemudian dikenal sebagai empat ke [[khalifah]]an. Kerajaan paksi pak sekala brak yang terdiri dari Kepaksian Pernong, Buay Belunguh, Buay Bejalan Diway dan Paksian Nyerupa buay nyerupa [[Sukau, Lampung Barat]]. Dalam wilayah Lampung diapit oleh 4 gunung, [[Bukit Barisan]], [[Gunung Pesagi]], [[Gunung Seminung]] dan [[Gunung Tanggamus]], terletak disebelah kanan perbatasan Lampung, [[Sumatra Selatan]] dan [[Bengkulu]]<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2022-10-30|title=Mengenal Asal Usul Ulun Lampung|url=https://lampung.viva.co.id/budaya/45-mengenal-asal-usul-ulun-lampung|website=lampung.viva.co.id|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref><ref>{{Cite web|date=2022-10-17|title=KERAJAAN ADAT PAKSI PAK SEKALA BRAK – TOURIST INFORMATION CENTRE|url=https://tic.lampungbaratkab.go.id/?p=524|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
Istana kerajaan, Gedung Dalom, yakni pusat [[pemerintahan]] [[tradisional]] sebagai [[keraton]] kepaksian yang terletak disebelah [[barat]] [[jalan]] lintas [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] [[ibu kota]] [[Liwa]] [[Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]<ref>{{Cite web|last=Darmawanti|first=Elly|date=2022-02-11|title=Paksi Pak Skala Brak"Gedung Dalam Kepaksian Pernong"|url=https://cahayaagung.id/2022/02/11/paksi-pak-skala-brakgedung-dalam-kepaksian-pernong/|website=CAHAYA AGUNG|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
== Introduction ==
Kerajaan sekala brak ialah pradaban pra Islam Sultan yang Dipertuan Iskandar Zulkarnain yang merupakan penguasa mujahid dari tanah pasai di sepanjang [[pantai]] utara Sumatra. Tiba-n di [[Tanah Datar]], kukim, lalu setelah didirikannya kerajaan. Dari luhuk nan tuo empat umpu Al-mujahid beranjak ke [[Mukomuko]] untuk menyebarkan agama Islam.
 
Kemudian masuk melihat negeri yang menganut kepercayaan animisme di lereng tengkuk gunung pesagi. Proses dialog pada masanya di bumi sekala brak mereka menempati tempat itu. Salah satu [[komunitas]] yang tidak termasuk bagian dari suku tumi yang bisa masuk awal pengaruh untuk masuk Islam dislokasi puncak pesagi kecil disebut "Ranji Pasai" yaitu Sikam Jamma Pasai artinya kami orang pasai, ranji pasai berpihak kepada [[leluhur]].
 
Setelah berdialog, tidak ditemukan titik temu, akhirnya terjadi [[perang]]. [[Narasi]] beberapa cerita di bulan bakha, [[kejadian]] di bulan bakha saat pelaksanaan [[upacara]] dimalam [[Bulan purnama]] saat diserang kerajaan sekala brak.
[[Pertempuran]] yang sangat sengit ahirnya berhasil ditumbangkan melalui titik pertama berdirinya Kerajaan dan Kesultanan Islam yaitu Kepaksian Sekala Brak. Kerajaan Sekala Brak dengan raja terahir adalah seorang laki-laki bernama Ratu Sekekhumong yang merupakan putra ratu Sangkan dan cucu ratu Muccabawok<ref>{{Cite web|title=Sekala Brak, Etimologi Dan Sejarah Etnis Lampung {{!}} PDF|url=https://id.scribd.com/doc/228160680/Sekala-Brak-Etimologi-Dan-Sejarah-Etnis-Lampung|website=Scribd|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=Renaldy|first=Rustam|date=2019-09-12|title=Cikal Bakal Suku Lampung dalam Sejarah Singkat Kerajaan Sekala Brak|url=https://www.sekitarlampung.com/kerajaan-sekala-brak-lampung-barat/|website=SekitarLampung|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>.
 
Secara [[Politis]] [[Kekuasaan]] kerajaan sekala brak yang menganut ajaran animisme berhasil ditaklukkan ditumbangkan (digulingkan) ditandai dengan terbunuhnya Ratu Sekekhummong menggunakan keris belambangan, sepeninggalan Ratu Sekekhumong di puncak gunung pesagi besar Al-Mujahid, Umpu ratu memotong pohon persembahan belasa kepappang menjadi dua, digunakan sebagai tempat [[ritual]] Islam dari tanggal 29 Rajab 688 Mujarah Rasulullah, tahun Masehi pada hari Rabu 24 Agustus 1289.
Mujahid sepakat di puncak gunung pesagi menjadikan kerajaan sekala brak menjadi satu negeri yang menjadi empat ke [[khalifah]]an<ref>{{Cite web|date=2023-04-25|title=Sejarah Kerajaan Sekala Brak (1289-1909) - Asal usul Ulun Lampung (Orang Lampung) - Blog informasi Terbaru|url=https://moradon88.com/sejarah-kerajaan-sekala-brak-1289-1909/|website=moradon88.com|language=en-US|access-date=2023-08-08}}</ref>.
Kepaksian Sekala Brak memiliki nilai tinggi untuk Lampung, karena sekala brak melambangkan pradaban eksistensi Lampung itu sendiri<ref>{{Cite web|last=Momentum|first=Harian|title=Paksi Pak Sekala Brak Simbol Eksistensi Budaya Lampung {{!}} Harian Momentum|url=https://m.harianmomentum.com/read/27725/paksi-pak-sekala-brak-simbol-eksistensi-budaya-lampung|website=m.harianmomentum.com|language=en|access-date=2023-08-08}}</ref>.
 
Jaman [[kemerdekaan]] kepaksian sekala brak sebagai sebuah [[struktur]] adat yang mengikat suatu masyarakat dan wilayah yang dipimpin tertinggi adalah merupakan sebuah [[sistem]] struktur adat yang sama dengan struktur adat kerajaan dan beragam sebutannya di [[Zamrud khatulistiwa]] (The Emerald of Equator). Para [[bangsawan]] kerajaan merespon dengan aktif nuansa kemerdekaan dan ikut memberikan sumbangsih dalam tegak berdirinya [[Republik Indonesia]] dan dalam mempertahankannya.
 
Meskipun sempat mengalami masa penjajahan, kepaksian tetap mampu bertahan melintasi jaman. Pada saat [[Proklamasi]] kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 kepaksian menyatukan diri sebagai bagian dari [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] dan kerajaan [[otoritas]] kepaksian sekala brak menjadi kerajaan Adat, sebuah kesadaran untuk tidak mentotlelir adanya sebuah kerajaan di dalam [[Negara]]. Tetapi melanjutkan [[tradisi]] kerajaan yang sudah ratusan tahun sebagai payung kebesaran dan pemersatu masyarakat yang terus menerus menggulirkan nilai-nilai kearifan lokas dengan menyerukan nama Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong<ref>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=I |pages=I |edition=1 |access-date=1}}</ref><ref>{{Cite web|title=LEMBAH BATU BRAK {{!}} Keindahan Ngarai berdampingan dengan Pemukiman Masyarakat Adat/ BATU BRAK VALLEY {{!}} The Beauty of the Canyon is side by side with the Indigenous Settlements|url=https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/05/lembah-batu-brak-keindahan-ngarai.html|access-date=2023-08-08}}</ref>.
 
== Sejarah ==
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak [[Hindu]] yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya [[Kerajaan Tulang Bawang]] yang telah tercatat pada catatan asing.
 
*Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
Dahulu penduduk Lampung awalnya beragama [[Animisme]] yang diperkirakan telah ada pada sebelum abad ke-3—abad ke 7 Masehi yang didirikan oleh kerajaan sekala brak yakni [[Suku Tumi]]. Pada tahun 1883 M, terjadi ledakan besar [[Gunung Krakatau]] letusan paling mematikan dalam peradaban [[dunia]]
<ref>{{Cite journal|last=Abdurrachman|first=Mirzam|last2=Widiyantoro|first2=Sri|last3=Priadi|first3=Bambang|last4=Ismail|first4=Taufik|date=2018-04|title=Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia|url=https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111|journal=Geosciences|language=en|volume=8|issue=4|pages=111|doi=10.3390/geosciences8040111|issn=2076-3263}}</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya [[selat Sunda]] di, Indonesia.
 
*Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]].
*Pada abad ke 7 sampai abad ke-13 Masehi diperkiraka 1288 M, daerah ini pernah di perintah oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya [[prasasti hujung langit]] Sriwijaya yang ditemukan di Lampung Barat.
 
*Pada abad keKe 12 hingga ke-13 Masehi, sebagiandikuasai wilayah Inioleh [[kerajaan melayuMajapahit]], dilalu Majapahit mengutus [[DarmasrayaAdityawarman]] disebagai pimpinan [[pulau Sumatra]], dikuasaidibawah [[Singosari]], dengan adanyaKomando [[Ekspedisi PamalayuMajapahit]]. <ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref>
 
*Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
*Pada abad ke 12-13, kerajaan ini mulai mengadopsi [[agama]] Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kebesaran kepaksian awal di Grdung Dalom mewujudkan Lamban Gedung Buay Belungh, Lamban Dalom Buay Bejalan Diwai, Gedung Pakuwon Paksian Buay Nyerupa.
 
*Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
*Pada abad ke 13-14, wilayah bekas bawahan [[Majapahit]] di [[Sumatra]], [[kerajaan Siguntur]] kemudian didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
*Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
*Pada milenium ke-2, tahun ke-95 pada abad ke-16 Masehi daerah ini pernah di jajah bangsa [[Portugis]] yang merupakan negara pertama yang menjajah Indonesia.
 
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
*Pada abad ke 19, wilayah ini ditaklukkan oleh Belanda ([[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]]).
 
=== Etimologi dan Sejarah Etnis Lampung ===
Aksi Sekala Brak masih mewariskan keturunan hingga saat ini melestarikan adat dan budaya Sekala Brak. <ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
Bangsa Lampung berasal dari Kerajaan Sekala Brak di dataran Belalau, Lampung Barat. Dari sini, mereka menyebar melalui aliran sungai-sungai besar. Nama "Lampung" berasal dari "Anjak Lambung," yang berarti "berasal dari ketinggian," merujuk pada pemukiman awal di Sekala Brak.
 
=== Teori Etimologi Sekala Brak ===
== Royal palace ==
[[Bangunan]] fisik keraton kepaksian saat ini terbuat dari [[kayu]] dan selesai direnovasi pada tahun 1899-1900 Masehi<ref name="astacala">{{Cite web|last=arnand|date=2012-06-24|title=Pekon Balak, Budaya Lestari|url=https://astacala.org/2012/06/pekon-balak-budaya-lestari/|website=ASTACALA|language=en-US|access-date=2023-08-08}}</ref>. Bangunan kerajaan berbentuk persegi panjang, ditopang oleh 36 tiang kayu besar, satu lengan [[manusia]] dewasa, bentuk luar bubungan atap menuju satu titik disebut Kawik Buttokh lambang istana kerajaan dan [[lambang]] keesaan [[Allah]] SWT. tangga depan terletak ditengah bangunan, menandakan bangunan ini adalah istana sultan, ornamen empat garpu yang terpasang disudut luar dan di depan tangga, dengan segala macam ukiran 4, melambangkan keberadaan kepaksian sekala brak, menandakan tingkat peradaban yang tinggi<ref name='astacala'/>.
 
# '''Sakala Bhra''': Titisan dewa.
Luas gedung [[keraton]] 10.000 meter persegi, taman dipergunakan untuk upacara adat seperti tayuh bimbang paksi kerajaan, budaya sekura cakak buah, [[upacara]] penyambutan tamu kehormatan kepaksian, malaman pitu likukh, upacara pengukuhan, bedu'a buka<ref name='astacala'/>.
# '''Segara Brak''': Genangan air luas ([[Danau Ranau]]).
# '''Sekala Brak''': Tumbuhan sekala yang banyak terdapat di [[Gunung Pesagi|Gunung Pesagi.]]<ref>Drs Irfan Anshory adoq Batin Kesuma Ningrat
 
Penyimbang Sukabanjar
Sat Dalom atau pesanggerahan terletak disebelah kanan gedung dalom kerajaan tempat peristirahatan bagi para sultan dan [[keluarga]] saat berada di luar istana utama<ref name='astacala'/><ref name='Advis'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=35 |pages=35 |edition=1 |access-date=1}}</ref>.
 
Marga Gunung Alip, ''Keratuan Semaka''
Bangunan penunjang disebelah barat yakni lamban bandung dan lamban kagungan, sebelah [[timur]] yaitu anjungan dalom dan lamban kekhatuan, sebelah [[utara]] ialah lamban pakuon dan lamban akad jaman, sebalah [[selatan]] Jengan nyunjong<ref name='astacala'/>.
 
''Lampung,'' Lampung</ref>
=== Kaputren ===
Ruangan tamu kediaman [[istana]] [[kerajaan]], tempat-tempat peristirahatan [[wanita]] dan [[putri]] sultan ini memiliki luas bangunan 8x20 meter, ruang atas di belakang berukuran 10x20 meter tempat tinggal putri [[sultan]] [[pangeran]] pendahulu<ref name='Advis2'/>. Terahir direnovasi tahun 1991<ref name='Advis2'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=v |pages=v |edition=1 |access-date=1}}</ref>
 
=== Pendapat Sejarawan dan Catatan Sejarah ===
=== Penata ruang ===
Sejarawan seperti Groenevelt dan L.C. Westenenk sepakat bahwa Sekala Brak adalah asal-usul etnis Lampung. Dalam ''The History of Sumatra'' (1779), William Marsden mencatat bahwa orang Lampung berasal dari dataran tinggi dekat Danau Ranau dan Gunung Pesagi. Catatan Tiongkok kuno menyebut Kerajaan Kendali, yang dikaitkan dengan Sekala Brak, sudah ada sejak abad ke-3.
Ruang depan disebut beranda, dimana ada tiga pintu masuk, disebut pintu tengah, "khangok dalom" pintu di sisi kanan gedung bernama "khangok si khaja mulang" ruangan selanjutnya di sebut tempat "lapang luakh", sultan menerima tamu setelah lapang luakh ada ruang dengan lantai yang relatif lebih banyak tinggi disebut "margasana" tempat paling terhormat di gedung dalom<ref name='dunia'/>. Di margasana ada Singgasana sultan yang serba tujuh, kasur pedanginan 7 lapis, kelambu 7 lapis, lalangsi 7 lapis, lalukhuh bejuttai tikhai Filosofinya adat saibatin sangat dekat dengan alam, tuhan menciptakan tujuh kelompok langit, dan tujuh kelompok [[Bumi]], 7 [[Benua]] dan 7 [[Samudera]], 7 warna pelangi dan tujuh bentuk [[malaikat]], terhubung dengan margasana ada "lapang ratu" adalah kamar untuk [[permaisuri]], di bangunan utama istana saja terdapat dua ruangan yaitu ruangan utama yang disebut dengan "bilik kebik dalom" dan pintu disebut khangok kebik di kamar kedua disebut "bilik teblayakh" dan pintunya disebut khangok dayang pemapah, ruangan belakang disebut "sekhudu" dan pintu keluar belakang disebut "khangok dadakhi mandi"<ref name="dunia">{{Cite web|last=duniaindra|date=2017-08-03|title=ALPRINSE - PANGERAN SEKALA BRAK YANG BERCITA CITA JADI TENTARA|url=http://www.duniaindra.com/2017/08/alprinse-pangeran-sekala-brak-yang.html|language=en-US|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
=== Perdagangan dan Hubungan Internasional ===
==Masa Komunitas Kenyangan ==
Sekala Brak menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan Nusantara, India, dan Cina. Dinasti Liang (502-556 M) mencatat Sekala Brak sebagai penghasil barang-barang seperti kain, pinang, kapur barus, dan damar.
=== Pancuran Tujuh ===
Salui pitu merupakan peninggalan raja dan sultan di gedung dalom, sama seperti sumur tujuh di puncak gunung pesagi, Awalnya kerajaan dipimpin oleh seorang raja kepada sultan kepaksian yang membuat isi negeri makmur, sandang pangan melimpah, sultan sangat disayang rakyat<ref name="gug">{{Cite web|last=Darmawanti|first=Elly|date=2020-03-27|title="Salui Pitu"|url=https://cahayaagung.id/2020/03/27/salui-pitu/|website=CAHAYA AGUNG|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>. Para raja, sultan, dan keluarga besarnya tinggal di gedung dalom<ref name='gug'/>.
 
=== Peninggalan dan Warisan Budaya ===
Sebuah istana [[panggung]] yang megah dan luas pada masa itu, yang di halaman belakangnya terhampar [[sawah]], [[makam]], tempat pemandian dan [[gunung pesagi]] yang indah ditumbuhi pohon-pohon yang tersusun rapi<ref name='gug'/>.
Warisan budaya Sekala Brak ditemukan dalam [[Warahan lampung|warahan]] (cerita lisan), [[tambo]] (catatan kayu), dan situs-situs bersejarah di [[Gunung Pesagi]]. [[Batu Kepampang]] di Kenali digunakan untuk ritual persembahan pada masa Hindu-Buddha.
 
== Berdirinya Kepaksian Sekala Brak ==
Saat ini salui pitu di gunakan sebagai tempat pemandian umum yang dulunya merupakan tempat pemandian putri dan keluarga sultan di gedung dalom yang sangat terkenal dan masih terawat dengan baik<ref name="lbh">{{Cite web|last=Wisata|first=Sudut|date=2021-12-17|title=Lembah Batu Brak, Lembah Terindah di Lampung|url=https://www.sudutwisata.com/2022/08/lembah-batu-brak-lembah-terindah-di-lampung.html|website=Sudut Wisata|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>.
Berdirinya Kepaksian Sekala Brak diceritakan dalam Tambo bahwa para pendirinya berasal dari Kerajaan Pagaruyung, mirip dengan beberapa kerajaan lain di Nusantara yang mengalami dua era: era Hindu-Buddha dan era Kesultanan Islam. Para pendiri Kepaksian Sekala Brak adalah empat Umpu yang mendirikan Paksi Pak, yang berarti "Empat Serangkai" atau "Empat Sepakat diantaranya:<ref>{{Cite web|title=Batin Budaya Poerba|url=https://batinbudayapoerba.blogspot.com|website=batinbudayapoerba.blogspot.com|language=id|access-date=2024-10-12}}</ref>
 
1. Umpu Bejalan Di Way
Sumber mata air salui pitu dari atas tepatnya pemakaman para raja di sebut Tambak Bata, Pacukh pitu tempat berlangsungnya ritual [[penobatan]] saat [[pendekar]] ini<ref name='lbh'/>. Pemandian pada bangunan keraton [[adat]] gedung dalom terdapat tujuh pancuran yang dalam [[bahasa Lampung]] salui berarti pancuran dan pitu berarti tujuh<ref name='lbh'/>.
 
2. Umpu Belunguh 
Pelaksanaan [[ritual]] ahir pendekar kepaksian yang dilaksanakan pada malam hari di salui pitu dengan ketentuan lain telah diatur dalam tata adat, keraton ini juga memiliki [[benteng]] berupa [[galian]] yang mengelilingi gedung dalom yang membentang dari humbahuwong hingga hanibung<ref>{{Cite web|title=LEMBAH BATU BRAK {{!}} Keindahan Ngarai berdampingan dengan Pemukiman Masyarakat Adat/ BATU BRAK VALLEY {{!}} The Beauty of the Canyon is side by side with the Indigenous Settlements|url=https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/05/lembah-batu-brak-keindahan-ngarai.html|access-date=2023-08-08}}</ref>.
 
3. Umpu Nyerupa  
=== Pemandian ===
Pacukh pitu terletak dibelakang istana kerajaan tempat mata air berada dibawah pemakaman para sultan Tambak Bata dengan ukuran 7x9 meter, kamar mandi wanita dengan 4 pancuran, 1x2 meter ruang ganti, dan wc 2x1 meter.
 
4. Umpu Pernong
Kamar mandi pria 6x7 meter denga 3 pancuran, ruang ganti 1x2, wc 2x1. Renovasi terahir tahun 1991<ref name='Advis3'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=83-87 |pages=83-87 |edition=1 |access-date=1}}</ref><ref>https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/05/lembah-batu-brak-keindahan-ngarai.html?m=1</ref>
 
Para Umpu ini juga didampingi oleh seorang wanita bernama Si Bulan, yang kemudian turut membantu dalam pembagian wilayah kekuasaan di Sekala Brak. Kedatangan Umpu Belunguh menandai dimulainya era Islam di Sekala Brak setelah ia berhasil memerangi Sekerumong. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar di wilayah tersebut, dengan sebagian penduduk non-Muslim melarikan diri ke pesisir Krui dan wilayah lain<ref>Diandra Natakembahang, A''doq Batin Budaya Poerba''
=== Benteng ===
Benteng-benteng dari jaman [[penjajahan]] Portugis, [[Belanda]] hingga jaman [[Jepang]] pada masa sultan pendahulu yang memerintah yaitu berupa galian siring dengan lebar 5-8 meter, dengan kedalaman 2-3 meter dan panjang diperkirakan 1500 meter, saat ini benteng tersebut berada ditengah-tengah [[perkebunan]] [[kopi]] [[masyarakat]] dan sebagian telah tertimbun badan [[jalan]] dan bangunan rumah mencakup 4 desa, desa [[Kota Besi, Batu Brak, Lampung Barat]], canggu pekon balak, kegeringan, pekon awi "hanibung" kecamatan [[Batu Brak, Lampung Barat]]. Hingga saat ini benteng tidak pernah direnovasi, diperkebunan kopi masyarakat benteng masih utuh.
 
''Lamban Bandung'', ''Negeri Ratu Kembahang''
Benteng yang berada di belakang gedung dalom merupakan tebing dan jurang yanga sangat-sangat tinggi dan dialiri sungai [[way Semaka]], way tippon yang terbentang dari mulang maya hingga hanibung.
 
''Paksi Bejalan Di Way'', Paksi Pak Sekala Brak
=== Regalia ===
Lambang dari sultan pangeran berdaulat pemegang pucuk tertinggi didalam kedatuan, kerajaan, kepaksian, atau [[kesultanan]] yakni pemegang pusaka sebagai berikut:
* Tunggul Sultan Iskandar Zulkarnain
* Tunggul Ratu Mumelar Paksi
* Tunggul Ngegalang Paksi
* Keris Rakian Naga Batu Handak
* Pedang Ringgau
* Rakian Istinja Darah
* Togkat Pembesar Negeri
* Keris Alif Jaya
* Keris Tunggang Menang
* Pemanohan Setegak Bumi
* Rakian Surya Penantang
* Pedang Semilau
* Tombak Petakha Lima
* Pedang Alif Jaya
* Pedang Inggris
* Pedang Tabuh Jakhang
* Pedang Selalau
* Pedang Cekhita Memala
* Pedang Berbaris
* Pedang Punggawa
* Pedang Tamil
* Pedang Lidah Api
* Pedang Pn Ringgau
* Pedang Batu Kappak
* Pedang Kawal Saibatin
* Pedang Kawal Ratu
* Tongkat Pn Ringgau
* Tunggul Berbaris
* Tunggul Bendera Tengah
* Tunggul Umpu Ratu Selalau
* Tumbak Benekhang
* Tumbak Sejagat
* Tumbak Sejunjung
* Payan Hamakha
* Tumbak Tumbuk Khata
* Tumbak Senggiling
* Tumbak Siakh Belang
* Terisula Kawal Ratu
* Gippul Dalom
* Pengukop
* Payan Simuli pemberian Ratu Pesagi<ref name='Advis4'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=53-59 |pages=53-59 |edition=1 |access-date=1}}</ref>
* Keris Belambangan (Rakian Istinja Darah)
* Tumbak Gippul Dalom.
 
Lampung</ref>.
=== Warisan budaya ===
Kepaksian sekala brak merupakan kerajaan yang masih lestari yaitu Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yakni cikal bakal lahirnya peradaban pertanian serta adat, [[budaya]] masyarakat di [[desa]] dan di [[kota]], yang terletak di kaki gunung pesagi tepat berada di tepi jalan raya lintas [[Sumatra Tengah]], Sekala brak yang menjadi saksi bisu perlawanan [[rakyat]] terhadap penjajah Bangsa [[Eropa]] yang pertama datang untuk menjajah, Belanda dan Jepang merupakan tempat pertama kali marga Lampung muncul, dari semua budaya yang ada sistem pelaksanaan otoritas dan kekuasaan yang mengatur kehidupan masyarakat masih di dominasi oleh sistem kerajaan, dimana gelar sultan merupakan jabatan tertinggi dalam tatanan struktural, garis keturunan adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang sultan, sama seperti pejabat kerajaan lainnya menyerahkan tahta kepada putra mahkota, adat dan budaya masih melekat dan selalu digunakan, dalam acara-acara adat, semua acara penting memiliki urutan yang mengharuskan penggunaan pakaian adat, Kendaraan yang mutlak husus bagi sultan dalam prosesi sultan berjalan yaitu tanduan, aban gemisikh, lalamak titikuya, payung agung kuning.
 
Sementara itu, wilayah yang awalnya diberikan kepada Si Bulan akhirnya digabungkan ke Paksi Buay Pernong. Pembentukan kepaksian ini merupakan cikal bakal tatanan pemerintahan tradisional yang masih berpengaruh dalam masyarakat Lampung hingga sekarang.
=== Payung Agung ===
Payung Agung yakni salah satu tanda keagungan dan kebesaran sultan sebagai pelindung masyarakat dipimpin. Payung agung Sultan berwarna kuning.
 
== Falsafah dan Pedoman Hidup ==
Payung Agung selalu dikembangkan mengikuti langkah sultan, ketika berkunjung payung agung dikembangkan untuk melindunginya, dalam satu perhelatan adat, sultan tidak bisa hadir dan mengirim utusan maka yang ditegakkan di depan rumah tetapi tidak dikembangkan adalah payung agung, tertanda utusan sultan yang menghadirinya, walaupun demikian dalam prosesi arak-arakan, payung agung tetap diperlihatkan mengiringi perwakilan sultan tidak dikembangkan, utusan yang mewakili sultan saibatin di payungi payung hijau disebut payung kanggal, payung kanggal jukkuan berwarna hijau, jukuan diperbolehkan memiliki payung lebih dari satu, bahkan bisa dipergunakan nserentak dalam upacara tayuh-tayuhan, hal ini untuk mengatasi mulli jukuan baya di bawah payung dan mulli jukuan kuakhi juga dibawah [[payung]], juga untuk jukuan akibat pemekaran di sebut ngebujakh.
''Tandani Ulun Lampung Wat Piil-Pusanggiri Mulia Hina Sehitung Wat Liom Rega Diri Juluk-Adok Ram Pegung, Nemui-Nyimah Muari Nengah-Nyampur Mak Ngungkung, Sakai-Sambayan Gawi.''
 
Falsafah Hidup Ulun Lampung tersebut diilustrasikan dengan lima bunga penghias Sigor pada lambang Provinsi Lampung. Menurut kitab Kuntara Raja Niti, Ulun Lampung haruslah memiliki Lima Falsafah Hidup:
Payung Agung Saibatin dan payung kanggal memiliki bentuk yang khas dengan kain penutup bersulam manik-manik dengan warna mencolok dan mengkilat, batang payung panjang di lapisi kain berwarna cerah, atap berbentuk lingkaran dengan anyaman jeruji ke arah as tiang, pinggiran lingkaran atap payung di hiasi jumbai warna warni yang menjuntai dan bersinar saat terkena [[cahaya]]<ref name="adat1">{{Cite web|last=Redaksi|date=2021-07-30|title=Perlengkapan dan Peralatan Adat Kepaksian Buay Pernong, Kerajaan Paksi Pak Skala Brak|url=https://www.medianasional.id/perlengkapan-dan-peralatan-adat-kepaksian-buay-pernong-kerajaan-paksi-pak-skala-brak/|website=medianasional.id|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
# Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri),
=== Aban Gemisikh ===
# Juluk-Adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya),
Aban Gemisikh, dengan nama lain adalah Awan Gemisikh, aban gemisikh peralatan tradisional yang dipersembahkan kepada pimpinan adat dalam perhelatan prosesi arakan sultan berjalan "Lapahan Saibatin" samapai sekarang perlengkapan awan gemisikh menjadi suatu yang istimewa di peruntukkan untuk sultan dan pangeran. Tidak semua orang bisa menggunakannya<ref>https://www.picuki.com/tag/bandarlima</ref>.
# Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi, selalu mempererat persaudaraan serta ramah menerima tamu),
# Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis),
# Sakai-Sambayan (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya).
 
Tujuh Pedoman Hidup Ulun Lampung:
=== Jambat Agung ===
Jambat agung, merupakan alas kaki tempat berjalan terbuat dari daun pandan di tutupi dengan kain panjang dengan jahitan. Sedangkan titi kuya adalah nampan yang terbuat dari emas atau kuningan. Kaki diletakkan di atas lalamak. Setiap lalamak ditempatkan dua buah titi kuya. Jambat agung syal tuha atau anggukan persegi panjang husus yang dipasang di titi kuya. Berpungsi sebagai jembatan atau pangkalan bagi sultan saat berjalan memasuki venue sebelum atau sesudah prosesi upacara selesai. Lalamak titi kuya dan Jambat agung ialah gambaran kesetiaan dan pengabdian serta rasa sayang masyarakat adat terhadap Saibatin Sultan<ref>https://medianasional.id/perlengkapan-dan-peralatan-adat-kepaksian-buay-pernong-kerajaan-paksi-pak-skala-brak/</ref>.
 
# Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak bador.
==Periode Kepaksian==
# Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.
=== Menyajikan hadiah ===
# Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah ya kelai.
Panji Syahadatain Al-Liwa melambangkan kerajaan adat paksi pak sekala brak yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam, kain [[Kiswah]] penutup ka'bah di Mekah [[Arab Saudi]] betuliskan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah di peroleh Sultan Pangeran Dalom Natadiraja saat berkunjung di Konstantinopel Istambul pada tahun 1899 Masehi ia diberi ini, dan dua pedang [[Istambul]] oleh Sultan [[Ottoman]]<ref>{{Cite web|last=Codingest|date=2021-07-17|title=SEJARAH PANJI SYAHADATAIN KEPAKSIAN PERNONG|url=https://sergapnusantara.com/sejarah-panji-syahadatain-kepaksian-pernong|website=Sergap Nusantara|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
# Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak sapu, pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai sebelas milih-pilih.
# Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat padah, repa ulah riya ulih.
# Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang, mari pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.
# Arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah: wayni dang rubok, iwani dapok.
 
=== Tempat ibadah ===
[[Masjid]] adalah suatu bangunan yang memiliki batas-batas tertentu didirikan dengan tujuan tempat beribadah umat Islam kepada Allah SWT. Masjid Kepaksian awalnya berada di hanibung, namun pada jaman kemerdekaan rekontruksi masjid-masjid tersebut dilakukan di tempat terpisah:
* Masjid Azzaurah Kepaksian Pewrnong dengan estimasi luas tanah 5000 meter kubik lokasi pekon [[Canggu, Batu Brak, Lampung Barat]], renovasi terahir tahun 2005.
* Masijid Arrahman Kepaksian Pernong luas tanah 2500 meter persegi dan luas bangunan 2000 M3 berada di pekon [[Kegeringan, Batu Brak, Lampung Barat]].
 
=== Prasasti ===
#[[Batu Brak]]
#Prasati Hujung Langit
#Prasasti Ngumbai Kayangan
#Batu Nisan Makam Tua
#Prasasti Batu Umpu Jadi
 
=== Penobatan sultan ===
Pada hari sabtu 15 Syawal 1409 Hijriyah penobatan Sultan Sekala Brak Yang Ke-23 Bertahta di Gedung Dalom istana Kepaksian, simbol penobatan pewaris jabatan pemegang kekuasaan tersebut prosesi penyerahan Keris Rakian Naga Batu Handak oleh Sultan pangeran Maulana Balyan kepada Pangeran [[Edward Syah Pernong]], penyerahan simbol tersebut diwakilkan Sultan kepada pemapah dalom<ref>https://radarcom.id/2019/03/14/pangeran-edward-syah-pernong-berdarah-pahlawan-raja-perekat-nkri/</ref>
 
=== Tata rias ===
Pakaian adat merupakan salah satu identitas dan kebanggaan suatu daerah.
* Pakaian pria merupakan jas hitam atau jas berbahan buludru dengan motip kembang tabut salur atau rebung. Sebagian atribut laki-laki menggunakan hanuang kopiah, hanuang bani tukkus perahu untuk laki-laki. Berbeda dengan tukkus mahkota, tukkus belalai tidak berekor mutlak adalah untuk mahkota sultan sedangkan yang berekor diperuntukkan bagi gelar raja dan batin. Atribut putra juga pada umumnya memakai perhiasan layang kunci, kalung padan, jajakh kalung minong, jas tabur bunga bintang merah, gelang gekhuccung, babuduk pinding, pemanahan, sakhung jung, kain selempang, celana hitam ikat pinggang kebesaran.
* Pakaian wanita Siger, tebakan sanggul belattung, subang giwir, kalung dinar, layang kunci, kalung papan, kakalan bongkong tigalapis, kalung minong gajah, pinding buduk, gelang asah, gelang kirdil, kebaya panjang bintang merah, selempang jung sarat, tapis jung sarat, peledak pucuk rebung, sabuk kebesaran<ref>https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-lampung</ref>.
 
== Hukum dan Hukum Adat ==
=== Sistem dan struktur adat ===
Sistem [[Pemerintahan]] adat, dengan gelar dudungan tertinggi, saibatin adalah pemimpin tertinggi di dalam adat dari masyarakat kepada pemimpin adat, semua perintah sultan merupakan amanat yang harus dilaksanakan oleh siapa saja yang menerima perintah karena sipat kesetiaan masyarakat adat terhadap amanat yang diperintahkan oleh sultan, dalam menjalankan perinta adat, saibatin memiliki struktur sistem adat yang tertata rapi yang diwariskan dari para sultan sebelumnya, struktur pemerintahan adat di kepaksian bertingkat dari atas kebawah semua jabatan memiliki tanggung jawab dan sistem adat<ref name='adat1'/>.
Ada 7 hirarki gelar dalam kerajaan yang dapat menentukan kedudukan atau jabatan seseorang secara adat, yang tertinggi yakni Sultan dalam jukkuan yaitu Raja atau Depati, Batin Radin atau Raden, Minak, Kimas, Mas atau Iton, Sultan memiliki pemapah dalom dan pengapungan batin bertugas menjalankan fungsi internal sedangkan tugas eksternal di pegang oleh Sukatan dari Putra Mahkota atau perdana mentri, posisi pemapah dalom di titipkan kepada adik atau sepupu sultan, pemapah dalom dan kampung batin bergelar raja, masyarakat adat dalam [[hukum]] pemerintahan kepaksian di kelompokkan pada tingkat daerah [[hukum adat]] sebagai berikut :
 
#Wilayah hukum adat jukku di pimpin oleh seorang kepala jukkuan, bergelar raja, raja jukkuan memimpin jumlah orang yang bergelar Batin,
#Wilayah hukum adat sumbai di pimpin oleh kepala sumbai bergelar batin, pemimpin batin memimpin jumlah orang bergelar radin.
#Wilayah hukum adat kebbu di pimpin oleh kepala kebbu bergelar radin, seorang radin memimpin sejumlah anggota Ragah atau khagah (Kepala keluarga),
#Keluarga dipimpin oleh Kepala keluarga atau Khagah<ref name='adat1'/>.
 
Dalam menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat berlaku mupakat pengapungan batin atau dengan sebutan lain kampung batin dan bisa melibatkan persatuan para raja-raja jukkuan di sebut "Hippun" termasuk himpunan, keluarga dan bahmekonan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten bahkan tingkat teratas, petata petiti dalam melaksanakannya sangat diatur mulai dari pakaian biasa menggunakan peci di kepala dan sarung lipat, sikap dan tata krama, serta tutur kata yang tersusun<ref name='adat1'/>. Dua pihak yang sedang bercakap-cakap dalam satu set menggunakan kata yang penuh hormat dan alur pembicaraan yang teratur, disebut tatangguhan<ref name='adat1'/>. Hasil dari musyawarah adat nantinya menjadi peraturan yang harus dilaksanakan setelah diputuskan dan ditetapkan oleh Saibatin<ref name='adat1'/>.
 
Gelar atau Adok merupakan bagian dari tradisi asli masyarakat yaitu warisan yang harus diseimbangkan oleh seseorang dari generasi ke generasi<ref name='adat1'/>. Gelar yang dimiliki menunjukkan peran dan tanggung jawabnya di tengah-tengah masyarakat, menyandang gelar membawa kehormatan dirinya, serta menjaga nama baik keluarganya karena gelar yang diberikan kepadanya telah memberikan kebebasan dari masa lalu<ref name='adat1'/>.
 
=== Panggilan ===
Panggilan berarti tutukh dalam bahasa Lampung, masyarakat adat Lampung dalam berkomunikasi sangat mengedepankan etika dan sopan santun sesuai atura petisi adat yang ada, termasuk tutukh yang harus disesuaikan dengan gelar seseorang<ref name='adat1'/>.
 
=== Posisi ===
Posisi diartikan sebagai Jujjokh dalam bahasa Lampungnya, ada beberapa ketentuan mengenai jujjokh, yaitu gelar yaitu Saibatin berkedudukan sebagai sultan, Raja berkedudukan sebagai kepala jukku atau dengan se3butan lainnya ialah Kebot, di dalam petata petiti adat semua gelar Raja mutlak merupakan pemberian dari pemimpin adat tertinggi adalah Sultan<ref name='adat1'/>. Saibatin membuat keputusan berdasarkan aspirasi dari bawah, untuk seseorang yang akan diberi gelar raja wajib menyusun tumpang tindih status bawahannya yang akan diberi gelar selanjutnya dilakukan musyawarah kampung batin, suatu keharusan menimbang gelar dari ayah cakak adok dan perluasan jukkuan<ref name='adat1'/>. Hasil musyawarah disampaikan kepada sultan melalui pengapungan batin, apapun yang diputuskan oleh sultan adalah apa yang harus diterima<ref name='adat1'/>. jika seorang menanggung menggunakan adok yang tidak sesuai dengan jujjokh atau sistem adat masyarakat menyebutnya "Busuk Hawa" atau sangat rendah kedudukannya di dalam masyarakat atas perilaku tersebut<ref name='adat1'/>.
 
Masyarakat adat Lampung menganut sistem petiti adat saibatin "Pandai Hejongan ni Dikhi" yang berarti memahami kedudukan dan perannya didalam masyarakat untuk melakukan yang terbaik sesuai dalam kapasitasnya<ref name='adat1'/>. Budaya yang dibentuk oleh Sibulan atau Putri Indarwati yang berasal dari Bumi Sekala Brak mendirikan negeri baru di area Tulang Pohwang<ref name='adat1'/>.
 
==Galeri==
{| class="wikitable"
<gallery mode="packed">
|+
Berkas:Atas.jpg|Istana Gedung Dalom sebagai istana Kerajaan
![[Berkas:Para sultan Paksi Pak Sekala Brak..jpg|pus|bingkai|'''Sultan Kepaksian Sekala Brak dari masing masing Paksi''']]
 
![[Berkas:PedangIstana AlifGedung Dalom Sekala BekhakBrak.jpg|Pedangpus|jmpl|216x216px|'''Istana AlifGedung Jaya Pedang peninggalanDalom Kepaksian Sekala Bkhak yang berusia ratusan tahunbrak''']]
!
</gallery>
![[Berkas:Penobatan Sultan Sekala Brak.jpg|pus|jmpl|266x266px|Penobatan Sultan Sekala Brak]]
|-
|
|
|
|
|}
 
== Referensi ==
Baris 238 ⟶ 133:
* {{resmi|https://sekalabrak.com}}
{{Sejarah-stub}}
'''[[Kategori:Kepaksian Sekala Brak]]'''
'''[[Kategori:Sejarah Lampung]]'''
'''[[Kategori:Kerajaan di Lampung]]'''