Habibie & Ainun 3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|name = Habibie & Ainun 3
|image = Habibie & Ainun 3 (poster).jpg
|caption = Poster
|director = [[Hanung Bramantyo]]
|producer = [[Manoj Punjabi]]
Baris 26:
|runtime = 121 menit
|released = {{filmdate|2019|12|19|Indonesia|2019|12|26|Malaysia}}
|country =
|language =
|budget =
|gross = Rp84 miliar (perkiraan)
Baris 44:
Dalam kilas balik pada 1944 di [[Sadeng, Gunungpati, Semarang|Sadeng]], [[Gunungpati, Semarang|Gunungpati]], [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]], ketika keluarga Besari harus mengungsi karena [[pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang]], beberapa penduduk bersembunyi di rumah keluarga Besari dari kejaran tentara Jepang. Ibu Ainun yang merupakan seorang bidan tiba di rumah menyelamatkan diri. Setelah merasa aman, ibu Ainun melanjutkan pekerjaannya dan Ainun menyatakan keinginannya untuk pergi bersama ibunya, yang disetujui walau awalnya ditolak. Mereka berdua pergi secara sembunyi-sembunyi ketika hujan deras dan petir menyambar. Namun, keberadaan mereka hampir diketahui tentara Jepang yang melintasi kawasan itu, yang akhirnya tentara Jepang teralihkan oleh sesuatu yang lain. Mereka berhasil mencapai rumah orang yang hamil dan proses persalinan berlangsung lancar. Beberapa tahun kemudian, setelah Indonesia merdeka, keluarga Besari menempati rumah yang lebih besar dan layak.
Ketika menjadi mahasiswi baru di Universitas Indonesia, Ainun sempat mendapat perlakuan kekerasan ketika mengikuti ospek, serta mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari dua kakak kelas, yaitu Agus (Arya Saloka) dan kawannya, ketika pertama kali mengikuti perkuliahan. Namun, perkuliahan Ainun berlangsung dengan lancar dan Ainun berhasil menjadi sosok yang dikagumi banyak mahasiswa di fakultasnya dan lainnya, termasuk Ahmad dari [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia|Fakultas Hukum]]. Ketika Ahmad menjumpai Ainun yang sedang melakukan praktik di rumah sakit, Ahmad sempat menyebut Ainun menjadi sorotan banyak mahasiswa fakultas Ahmad, tetapi Ainun memilih mengabaikannya. Ainun risi, kemudian Ahmad berhadapan dengan kawannya Soelarto (Kevin Ardilova) dalam peraduan judo yang tidak disenangi Ainun, yang kemudian batal dilanjutkan karena dibubarkan kawannya, Arlis (Aghniny Haque)
Ketika Ainun sedang menjalani kuliah kerja praktik di perumahan kumuh, Ainun mendapati seorang ibu miskin yang kesusahan membeli obat untuk mengobati ketiga anaknya yang sakit-sakitan. Ketika ia berangkat ke rumah sakit untuk mendapatkan obat-obatan, ia dicegat dua orang bermasalah. Dua orang itu mencoba me[[wikt:rogol|rogol]] Ainun sembari mengambil tas, tetapi Ahmad berhasil melumpuhkan keduanya. Polisi kemudian mengamankan mereka. Ainun terus melakukan pengabdian kepada masyarakat dan mendapatkan sambutan yang baik di sana.
Baris 57:
* [[Maudy Ayunda]] sebagai [[Hasri Ainun Besari|Ainun]]
** [[Basmalah Gralind]] sebagai Ainun kecil
* [[Reza Rahadian]] sebagai [[
* [[Jefri Nichol]] sebagai Ahmad Notosastro
* [[Lukman Sardi]] sebagai
* [[Marcella Zalianty]] sebagai
* [[Arswendi Nasution|Arswendy Bening Swara]] sebagai Profesor Husodo Notosastro
* [[Jennifer Coppen]] sebagai Dina
Baris 70:
* [[Kevin Ardilova]] sebagai Soelarto Reksoprodjo
* [[Diandra Agatha]] sebagai Nadia
* [[Angga Yunanda|Angga Aldi Yunanda]] sebagai Muhammad Pasha Nur Fauzan
* [[Jourdy Pranata]] sebagai Bambang
* [[Anodya Shula Neona Ayu]] sebagai Tifani
* [[Irsyadillah]] sebagai [[Dicky Zulkarnaen]]
* [[Carmela van der Kruk]] sebagai [[Mieke Wijaya]]
Baris 83 ⟶ 82:
* [[Haura Lathifa]] sebagai Farrah
* [[Graciella Abigail]] sebagai Felicia
* [[ Stani Arifasti ]] sebagai bude Ainun
Sebagaimana dalam [[Rudy Habibie]], produser [[Manoj Punjabi]] juga terlibat sebagai ''[[cameo]]''.
Baris 115:
== Penayangan ==
''Habibie & Ainun 3'' ditayangkan pada 19 Desember 2019, bersamaan dengan ''[[Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan]]''. Karena penayangan semua film secara bersamaan, Reza Rahadian menjadi artis ketiga yang membintangi film yang ditayangkan pada hari yang sama setelah [[Lukman Sardi]] lewat film ''[[Sweet 20]]'', ''[[Jailangkung (film 2017)|Jailangkung]]'', dan ''[[Surat Kecil untuk Tuhan (film 2017)|Surat Kecil untuk Tuhan]]'' pada tahun 2017 serta [[Tatjana Saphira]] lewat ''[[Hit & Run]]'' dan ''[[Ghost Writer]]''
=== Pemasaran ===
|