Bahasa Sunda Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Saya asli Suku Sunda Bogor hanya ingin menambahkan bahasa Sunda Bogor yang khas yaitu "gamas" berarti "labu siam" (bahasa Sunda standar: lejet atau waluh sieum); untuk memberitahu bahwa Sunda Bogor memiliki penyebutan labu siam beda dari dialek Sunda lainya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|name=Sunda Bogor
|pronunciation={{IPA|basa sʊnda bɔgɔr}}
[[File:|image=Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor (1985) 0000.jpg|jmpl|250px|Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor terbitan 1985]]
|imagecaption=Sampul buku ''Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor'', terbitan 1985.
|states= [[Indonesia]]
|region= {{tree list}}
* [[Keresidenan Bogor|eks-Keresidenan Bogor]]
** [[Kabupaten{{Kab singkat|Bogor]]}}
** {{Kab singkat|Bekasi}}
*** [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]]
*** [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]]
*** [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]]
*** [[Setu, Bekasi|Setu]]
*** sebagian [[Cikarang (Kota)|Cikarang]]
**{{Kab singkat|Karawang}}
*** [[Tegalwaru, Karawang|Tegalwaru]]
*** sebagian [[Pangkalan, Karawang|Pangkalan]]
** [[Kota Bogor]]
** [[Kota Depok]]
*** [[Kota Depok]] ([[Tapos, Depok|Tapos]])<ref>{{cite web|url=https://www.radardepok.com/2018/03/bahasa-sunda-di-kota-depok-belum-prioritas-tapi-tetap-menggeliat/|title=Bahasa Sunda di Kota Depok, Belum Prioritas Tapi Tetap Menggeliat|website=www.radardepok.com|access-date=1 Januari 2023|archive-date=2023-01-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230101132404/https://www.radardepok.com/2018/03/bahasa-sunda-di-kota-depok-belum-prioritas-tapi-tetap-menggeliat/|dead-url=yes}}</ref>
**** [[Cimpaeun, Tapos, Depok|Cimpaeun]]<ref name="Sunda Tapos">{{cite web|url=https://depokrayanews.com/disdik-depok-gelar-lomba-kependidikan-pembinaan-minat-bakat-dan-kreativitas-tingkat-pelajar/|title=Disdik Depok Gelar Lomba Kependidikan Pembinaan Minat Bakat dan Kreativitas Tingkat Pelajar|website=depokrayanews.com|language=id|access-date=18 Agustus 2023|date=4 Mei 2023}}</ref>
**** [[Leuwinanggung, Tapos, Depok|Leuwinanggung]]<ref name="Sunda Tapos"/>
** [[Kota Bekasi]]
*** [[Bantargebang, Bekasi|Bantargebang]]
*** [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]
{{tree list/end}}
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
Baris 15 ⟶ 32:
|fam5=[[Bahasa Sunda|Sunda]]
|fam6=[[Bahasa Sunda Pesisir Utara|Sunda Utara]]
| fampos = Sunda
|ancestor=[[Bahasa Proto-Austronesia|Proto-Austronesia]]
|ancestor2=[[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Proto-Melayu-Polinesia]]
|ancestor3=[[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
|ancestor4=[[Bahasa Sunda Klasik|Sunda Klasik]]
|ancestor5=[[Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda|Sunda Modern Awal]]
|glotto=bogo1241
|nativename=''Basa Sunda Bogor''<br/>{{Sund|ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
|speakers=± 7.1 juta
|script=[[Alfabet bahasa Sunda]], [[Aksara Sunda Baku]]
|mapcode=Sunda Bogor
|map=Bogor-Sundanese-Map.png
|mapcaption={{legendlegend3|#0080ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah mayoritas}}
{{legendlegend3|#88c4ff|Area di mana bahasa Sunda Bogor adalah minoritas}}
|notice=IPA
|notice2= Sunda
|agency=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=v-vi|1984}}{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=vii}}|date=2020|ref={{Sfnp|Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|2020}}
| extvideo = Bahasa Sunda Bandung dan Bogor (Basa Wewengkon) Belajar Bahasa Sunda Episode 11
|extlink= GqVFdfkf6uk
|glottofoot=no
|lingua=[http://www.hortensj-garden.org/index.php?tnc=1&tr=lsr&nid=31-MFN-ae 31-MFN-ae]
|linglist=sun-bog
|sk=NE
}}
'''Bahasa Sunda Bogor''' ('''BSDB'''){{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=18|1984}}{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}} adalah sebuah dialek dari [[Bahasabahasa Sunda]] yang dituturkan di sebagian besar wilayah [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Bogor]]. Dialek ini memiliki memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Sunda standar/[[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] dan lebih berhubungan dekat dengan [[bahasa Sunda Banten]],{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=14|1984}}''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=271|1984}}'' tetapi penutur dialek ini masih mengenal [[Tatakrama bahasa Sunda|''tatakrama basa'']] (sistem tuturan honorifik pada bahasa Sunda) seperti yang digunakan pada dialek Priangan, meskipunkhususnya penggunaannyadi tidakwilayah terlaluselatan, ketattenggara, dan timur penggunaan dialek ini.
[[File:Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor (1985) 0000.jpg|jmpl|250px|Struktur Bahasa Sunda Dialek Bogor terbitan 1985]]
'''Bahasa Sunda Bogor''' ('''BSDB'''){{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=18|1984}}{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}} adalah sebuah dialek dari [[Bahasa Sunda]] yang dituturkan di sebagian besar wilayah [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Bogor]]. Dialek ini memiliki memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Sunda standar/[[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] dan lebih berhubungan dekat dengan [[bahasa Sunda Banten]],{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=14|1984}}''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=271|1984}}'' tetapi penutur dialek ini masih mengenal [[Tatakrama bahasa Sunda|''tatakrama basa'']] (sistem tuturan honorifik pada bahasa Sunda) seperti yang digunakan pada dialek Priangan meskipun penggunaannya tidak terlalu ketat.
 
Ciri-ciri khusus Bahasabahasa Sunda yang digunakan di wilayah kabupaten Bogor diduga dapat terjadi dalam berbagai tataran kebahasaan; misalnya, dalam bidang [[fonologi]], [[morfologi]], [[Leksikologi|leksis]], [[sintaksis]], [[semantik]], dan beberapa ciri prosodi seperti ''pitch'', ''stress'', dinamik, tempo, jeda, [[intonasi]], dan kontur. Keseluruhannya dipergunakan dalam pengucapan bahasa Sunda sehari-hari.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13-14|1984}}
 
== Kedudukan dan peranan ==
Baris 42 ⟶ 67:
Seperti halnya di beberapa [[daerah]] lainnya. Telah lama dikenal di [[Jawa Barat]] [[sastra]] daerah yang diungkapkan dalam [[bahasa daerah]], dalam hal ini [[bahasa Sunda]]. Sastra yang diungkapkan dalam bahasa Sunda ini dikenal dengan sebutan [[sastra Sunda]]. Pada masa-masa yang lebih awal sastra Sunda [[Bahasa lisan|lisan]] lebih dahulu berkembang di [[Suku Sunda|masyarakat Sunda]], termasuk di daerah [[kabupaten Bogor]] dan [[kota Bogor]]. Pada masa-masa itu [[puisi]] yang berupa [[mantra]] dan ''sindir'' '[[Pantun Sunda|pantun]]'. Demikian juga bentuk prosa seperti dongeng dan ''[[Pantun Sunda|carita pantun]]'' sudah menjadi khazanah [[tradisi]] masyarakat Sunda. Setelah [[masyarakat]] mengenal [[Menulis|tulisan]], baik tulisan atau [[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]], [[Abjad Arab|Arab]], maupun [[Alfabet Latin|Latin]]. Sastra tulis mulai pula dikenal dan digemari masyarakat. Tradisi sastra tulis Sunda berlaku dan tetap digemari masyarakat hingga kini.{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
== KekhasanDistribusi dan kekhasan ==
{{Lihat juga|Bahasa di Kabupaten Bogor|Kota Bogor#Bahasa}}
Secara geografis, wilayah pemakaian bahasa Sunda dialek Bogor meliputi hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Bogor]] terutama di wilayah selatan dan seluruh kecamatan di [[Kota Bogor]],{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=6}} kecuali beberapa daerah seperti [[Gunung Sindur, Bogor|Gunungsindur]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] bagian utara, dan [[Jasinga Raya]] yang menggunakan [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]] serta [[Cibinong, Bogor|Cibinong]] bagian utara yang digolongkan menggunakan dialek atau bahasa yang berbeda.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13|1984}} Dialek Bogor memiliki beberapa leksikon-leksikon atau unsur-unsur leksikal yang khas dipergunakan di wilayah kabupaten Bogor, di antaranya yaitu:{{Sfnp|Wahya|2012|pp=3-4}}{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=254|1984}}
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
Secara geografis, wilayah pemakaian bahasa Sunda dialek Bogor meliputi hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Bogor]] terutama di wilayah tengah, timur, selatan, dan seluruh kecamatan di [[Kota Bogor]],{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=6}} kecuali beberapa daerahkecamatan seperti [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Megamendung, Bogor|Megamendung]], [[Caringin, Bogor|Caringin]], [[Cigombong, Bogor|Cigombong]], dan [[Ciawi, Bogor|Ciawi]] yang menggunakan [[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]], kemudian [[Gunung Sindur, Bogor|Gunungsindur]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] bagian utara, dan wilayah eks-[[Kewedanaan Jasinga]] Raya([[Jasinga, Bogor|Jasinga]], [[Parungpanjang, Bogor|Parungpanjang]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]], dan [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]]) yang menggunakan [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]], serta [[Cibinong, Bogor|Cibinong]] bagian utara, yang[[Bojonggede, digolongkanBogor|Bojonggede]], menggunakan[[Tajurhalang, dialekBogor|Tajurhalang]], atau[[Parung, bahasaBogor|Parung]], [[Kemang, Bogor|Kemang]] bagian utara, dan sebagian [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] yang berbedamenggunakan [[bahasa Melayu Betawi]].{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13|1984}} Dialek Bogor memiliki beberapa leksikon-leksikon atau unsur-unsur leksikal yang khas dipergunakan di wilayah kabupaten Bogor, di antaranya yaitu:{{Sfnp|Wahya|2012|pp=3-4}}{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=254|1984}}
 
* "''sangeuk''" berarti "malas" (bahasa Sunda standar: ''horéam'');
Baris 50 ⟶ 77:
* "''tundun''" berarti "rambutan" (bahasa Sunda standar: ''rambutan'');'''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=266|1984}}'''
* "''doang''" berarti "saja" (bahasa Sunda standar: ''hungkul''); misal dalam kalimat "''ngan boga hiji doang''" yang berarti "hanya punya satu saja";
* "''nyaah''" berarti "sayang" (bahasa Sunda standar: ''lebar'') dalam konteks menyesali; misalnya "''nyaah, ari duit jang dipaké ulin hungkuldoang mah''" yang berarti "sayang, jika uang hanya dipakai untuk bermain saja." Dalam bahasa Sunda standar, kata "''nyaah''" hanya diperuntukkan untuk manusia atau makhluk hidup lainnya, tetapi dalam dialek Bogor, bisa digunakan untuk semua benda termasuk benda mati.
* "''kékéncéng''" berarti "wajan" (bahasa Sunda standar: ''katél{{Efn|serapan dari [[bahasa Belanda]]}}'');
* "''[[cucurak]]''" berarti "makan bersama" (bahasa Sunda standar: ''botram''); merupakan sebuah tradisi pada masyarakat Sunda pada zaman dahulu, di mana setelah mereka pulang berladang mereka akan melakukan makan bersama dengan rekan-rekan mereka dengan beralaskan daun pisang;
*"''enéng''" berfungsi sebagai sapaan terhadap anak kecil tanpa memandang kelamin (bisa digunakan terhadap laki-laki dan perempuan), dalam bahasa Sunda baku dibedakan menjadi dua yaitu: anak perempuan=''enéng'', anak laki-laki=''ujang'';
* "''tilok''" berarti "jarang" (bahasa Sunda standar: ''tara'');
* "''sampé''"/"''nyampé''" berarti "sampai" (bahasa Sunda standar: ''tepi''/''nepi'');
* "''ilokamat''" berarti "masasangat" (bahasa Sunda standar: ''piraku''/''maenyapisan'') dalam bentuk adverbia; misalnya dalam kalimat "''ahloba amat ieu téh, ilokcokot bisabaé kitu?mun daék mah''" berarti "ahini sangat banyak, masaambil bisasaja sepertikalau itu?mau";
* "''ilok''" berarti "masa" (bahasa Sunda standar: ''piraku''/''maenya'') dalam bentuk adverbia; misalnya "''ah, ilok bisa kitu?''" berarti "ah, masa bisa seperti itu?;
* "''sipeunteu''" berarti "mencuci muka" (bahasa Sunda standar: ''tamas'') dalam tingkatan [[Hormat|bahasa halus]] ([[bahasa Sunda]]: ''basa hormat''/''basa lemes''), dalam konteks bahasa formal/biasa, kedua dialek sama-sama menggunakan kata "''sibeungeut''";
* "''nyaré''" (bersalberasal dari kata "''saré''" yang bermakna "tidur") berarti "menginap" (bahasa Sunda standar: ''ngéndong'');
* "''parangsa''" berarti "kukira" (bahasa Sunda standar: ''panyana''); contoh kalimatnya: "''parangsa téh saha, ari pék téh manéh''" yang berarti "kukira siapa, ternyata kamu";
* "''danas''" berarti "nanas" (bahasa Sunda standar: ''ganas'');'''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=256|1984}}'''
* "''deuleu''" berarti "lihat" (bahasa Sunda standar: ''ningali''); misalnya "''ilok baé sia teu ngadeuleu?''" yang berarti "masa iya kamu tidak melihatnya?";
* "''aseupan''" berarti "kukusan" (bahasa Sunda standar: ''haseupan'');
* "''hi'id''" berarti "kipas bambu" (bahasa Sunda standar: ''hihid'');
Baris 69 ⟶ 98:
* "''cérécét''" berarti "saputangan" (bahasa Sunda standar: ''carécét'');
* "''réhé''" berarti "sepi" (bahasa Sunda standar: ''tiiseun''/''sepi'');
* "''endekendék/endeuk''" berarti "akan" (bahasa Sunda standar: ''arék'');
* "''haju''" berarti "lalu"/"terus" (bahasa Sunda standar: ''laju'');
* "''kos''" berarti "seperti" (bahasa Sunda standar: ''kawas''); misalnya "''éta sapatu téh kos nu aing boga''" yang berarti "itu sepatu seperti kepunyaanku".
* "gamas" berarti "labu siam" (bahasa Sunda standar: lejet atau waluh sieum);
 
Bahasa Sunda yang digunakan di bagian utara Kabupaten Bogor, terutama yang dituturkan di perbatasan dengan Bekasi dan Depok sangat dipengaruhi oleh [[bahasa Melayu Betawi]]. Hal ini dapat dilihat dari kosakata serapan yang digunakan, serta aksennya yang terdengar lebih keras dan cepat.<ref>{{cite web|url=https://mojok.com/terminal/dilema-orang-bogor-terlalu-betawi-untuk-disebut-sunda/|title=Dilema Orang Bogor: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda|website=mojok.co|language=id|access-date=17 Oktober 2024|date=27 Juni 2024|first=Tito S.|last=Kamil}}</ref>
 
== Fonologi ==
Baris 77 ⟶ 109:
 
=== Vokal ===
|+1.Bahasa FonemSunda Bogor memiliki 6 fonem vokal dalam kotak fonem bahasanya, yakni sebagai berikut:{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
|+1. Fonem vokal{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
!
![[vokal depan|Depan]]
![[vokal madya|Madya]]
!Tengah
![[vokal belakang|Belakang]]
|-
![[konsonan tertutup|Tertutup]]
!Tinggi
|{{IPA link|i}}
|
|{{IPA link|o}}<br>&nbsp;{{IPA link|ɤ}}
|-
![[Vokal tengah|Tengah]]
!Sedang
|
|{{IPA link|ə}}
|
|-
![[vokal setengah terbuka|½&nbsp;Terbuka]]
!Agak Rendah
|
|
|{{IPA link|ɔ}}
|-
![[vokal terbuka|Terbuka]]
!Rendah
|
|{{IPA link|ä|a}}
Baris 106 ⟶ 138:
 
=== Konsonan ===
|+2.Berikut Fonemmerupakan tabel konsonan bahasa Sunda Bogor.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
 
|+2. Fonem konsonan{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
! colspan="2" rowspan="2" |Cara Ucapan
! colspan="5" |Dasar Ucapan
|-
![[Konsonan bibir|BibirDwibibir]]
![[konsonan rongga-gigi|Rongga-<br>gigi]]
![[Apikal|Ujung Lidah]]
![[konsonan langit-langit|Langit-<br>Langit]]
![[Laminal|Daun Lidah]]
![[Konsonan velar|Punggung LidahLangbel.]]
![[Konsonan glotalcelah-suara|Anak TekakCelah-<br>suara]]
|-
! rowspan="2" |[[Plosifkonsonan letup|LetusLetup]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|{{IPA link|p}}
Baris 132 ⟶ 165:
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan gesekgeser|Geser]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|
Baris 147 ⟶ 180:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan nasalsengau|NasalSengau]]
|{{IPA link|m}}
|{{IPA link|n}}
Baris 154 ⟶ 187:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan lateralsisi|SampinganSisian]]
|
|{{IPA link|l}}
Baris 630 ⟶ 663:
* Bunyi hamzah /ʔ/ pada awal kata yang dimulai dengan vokal, pada tengah kata di antara dua vokal yang sejenis dan pada akhir kata dengan suku terbuka tidak bersifat fonemis.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
 
=== Gugus Konsonankonsonan ===
Gugus konsonan yang terdapat dalam bahasa Sunda Bogor ialah:{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=253|1984}}
{|
Baris 667 ⟶ 700:
|kl
|[jəjəŋklɔk]
|'bangku kecil'
|-
|gr
Baris 679 ⟶ 712:
* [[Bahasa Sunda Priangan]]
* [[Bahasa Sunda Cirebon]]
* [[Bahasa Sunda Cianjur]]
* [[Bahasa Sunda di Kota Dеpok]]
* [[Bahasa Sunda JasingaTangerang]]
* [[Bahasa Sunda Karawang]]
* [[Bahasa Sunda Bekasi]]
* [[Dialek bahasa Sunda]]