Antonius Gunardi Prayitna: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Tanggal lahir salah... Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
== Kisah Hidup ==
Antonius Gunardi Prayitna lahir pada
Harapan sang nenek berproses bersamaan dengan berjalannya waktu. Anton kecil saat itu juga aktif sebagai putera altar di Paroki St. Familia Atmodirono, Semarang. Liku-liku menggapai panggilan ia rasakan ketika itu. Masa kecilnya tetap ia lewatkan bersama teman-temannya, meski saat SD ia sempat merasa malu mengaku jika dirinya berniat menjadi imam.
Baris 35:
Dari iklan di sebuah majalah religi, ia mengenal Tarekat MSF. Ia pun mulai membuat surat meminta informasi tentang tarekat ini. Saat itu, direkturnya adalah Pastor M. Hastawidjaja, MSF. Gayung pun bersambut, tanggapan yang cepat membuatnya semakin bersemangat. Ia mulai berpikir bagaimana menyampaikan rencananya untuk masuk seminari pada orang tuanya.
Hingga selepas ujian SMA, saat pendaftaran ke
Namun, tak ada yang bisa menghalangi jika Tuhan berencana. Pada akhirnya ia diterima di Seminari Berthinianum tanpa tes! Ini terjadi setelah ia menghadap Pastor FX. Prajasuta, MSF
Babak selanjutnya dimulai saat ia diterima di Novisiat MSF Salatiga (sekarang menjadi Wisma Kana). Ketika itu, ada 22 novis yang merupakan gabungan dengan kelas yang dipimpin Mgr. [[Aloysius Sutrisnaatmaka]], MSF. Setelah tahun novisiat berakhir, ia mengikrarkan kaul pertama di Gereja Keluarga Kudus, Wisma Nazareth, 31 Januari 1975. Hidupnya sebagai biarawan MSF semakin diasah dalam studi di IFT dan dalam komunitas. Proses perjalanan menggapai imamat berlanjut dengan aktivitas TOP (Tahun Orientasi Pastoral) tahun 1978 di Keuskupan Banjarmasin.
Hingga pada 6 Januari 1982 ia ditahbiskan menjadi Imam biarawan MSF bersama 4 orang rekannya yang lain, yaitu Mgr. [[Yustinus Harjosusanto]], MSF, Romo Niko Antosaputra, MSF, Romo PMY Sunarkowiharjo, MSF, dan Romo Tarcisius Dwija Iswara, MSF yang sudah beristirahat dalam damai Tuhan, dengan Uskup penahbis, Mgr. [[Wilhelmus Joannes Demarteau]], MSF, Uskup Keuskupan Banjarmasin saat itu di Gereja Keluarga Kudus, Banteng, Yogyakarta. Mimpi itu menjadi kenyataan. Masa studi dengan suka dan duka di Wisma Nazareth berakhir.
Diutus untuk Domba Ia mendapat tugas pertama sebagai pastor pembantu di Paroki St. Yusuf, Pati, tahun 1982-1983. Saat ia bertugas di paroki ini, umat yang ada berjumlah 2500 jiwa. Paroki ini berbatasan dengan Keuskupan Surabaya, dan terletak di area Pantura (Pantai Utara Jawa). Saat berada di paroki ini, ia bertugas memimpin Misa Kudus, mengunjungi umat, dan mendampingi orang muda.
Baris 47:
Tugas selanjutnya adalah sebagai pastor pembantu di Paroki Keluarga Kudus, Banteng, Yogyakarta, tahun 1983-1986. Saat bertugas di paroki ini, Pastor Anton juga merangkap tugas sebagai Ekonom Skolastikat MSF. Sebagai pastor pembantu, ia terlibat dalam tugas parokial, seperti memimpin Misa.
Langkah selanjutnya adalah saat bertugas sebagai Pastor Kepala Paroki
Selanjutnya Pastor Anton kembali berkarya sebagai Pastor Kepala di Paroki
Hingga pada Januari 1992, Kapitel Provinsi MSF memilih Pastor Anton menjadi Asisten III Depimprof dan ia juga dipercaya menjadi menjadi ekonom Provinsi MSF Jawa. Bulan Agustus 1992, ia dipindahkan ke markas MSF di Jl.Guntur 20 menemani Pastor F. Suryaprawata, MSF sebagai Provinsial. Masa tugas ini diwarnai dengan kepergian ayah Pastor Anton dalam usia 72 tahun pada bulan November 1992.
Baris 74:
* Paroki Keluarga Kudus, Banteng, Yogyakarta
* Paroki
* Gereja Katolik Keluarga Kudus- Paroki Rawamangun, Jakarta
* Gereja Katolik Ratu Rosari- Paroki Jagakarsa, Jakarta
|