Kota Payakumbuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MelancholieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: af:Payakumbuh
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(188 revisi perantara oleh 80 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|nama kecamatan|Payakumbuh, Lima Puluh Kota}}{{Dati2
{{dati2
| nama = =Kota Payakumbuh
| nama_lain = Pajacombo
|propinsi =[[Sumatra Barat]]
| settlement_type = Kota
|ibukota =
| translit_lang1_type = [[Jawi]] Minang
|luas =80,43 km²
| translit_lang1_type1 = Alfabet Minang
|penduduk =105.000
| translit_lang1_info = ڤايوكومبواه
|kepadatan = 1.305
| translit_lang1_info1 = Payokumbuah
|kecamatan =3
| foto = {{multiple image
|kelurahan =73
|kodeareaborder = infobox
|total_width = 300
|motto =Payakumbuh Kota Batiah
|image_style = border:1;
|lambang =[[Berkas:Lambang Kota Payakumbuh.png|120px]]
|petaperrow = 1/2/2/2
|image1=Gedung DPRD Payakumbuh.jpg
|koordinat = 0°10′ - 0°17 LS dan 100°35′ - 100°42' BT
|image2=Masjid Gadang Balai Nan Duo.jpg
|dau =-
|image3=Ko Difoto Dari Puncak Ngalau - panoramio.jpg
|web =http://www.payakumbuhkota.go.id
|image4=Payakumbuh.JPG
|dasar hukum =-
|image5=Mount Sago Payakumbuh - panoramio.jpg
|tanggal =[[17 Desember]] [[1970]]
|image6=Kota Payakumbuh - panoramio.jpg
|kepala daerah =[[Walikota]]
|image7=Jalan membelah sawah Payakumbuh.jpg
|nama kepala daerah =[[Capt.H. Josrizal Zain, SE, MM]] & [[AKBP (Purn) H. Syamsul Bahri]]
}}
| caption = Dari atas, kiri ke kananː Kantor DPRD Kota Payakumbuh, [[Masjid Gadang Balai Nan Duo]], [[Ngalau Indah|Ngalau Indah Payakumbuh]], Tugu di Jalan Soekarno-Hatta yang kini menjadi Tugu Adipura, [[Gunung Sago]], Persimpangan jalan Tugu Adipura, dan persawahan.
| lambang = Lambang Kota Payakumbuh.png
| julukan = {{hlist|Kota Kuliner|Kota Galamai}}
| image_map = Lokasi Sumatera Barat Kota Payakumbuh.svg
| provinsi = [[Sumatera Barat]]
| kecamatan = 5
| kelurahan = 47
| hari jadi = {{start date and age|1970|12|17|df=yes}}
| nama walikota = [[Suprayitno]] (Pj.)
| nama wakil walikota = ''lowong''
| nama sekretaris daerah = [[Rida Ananda]]
| ketua DPRD = Hamdi Agus
| ref luas = <ref name="bps2021">{{cite book|author=Badan Pusat Statistik|year=2021|title=Payakumbuh dalam Angka, 2021|url=https://payakumbuhkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/9a9716b311fe8e41e2dbb5c2/kota-payakumbuh-dalam-angka-2021-.html|access-date=2022-03-02|archive-date=2022-03-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220302163010/https://payakumbuhkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/9a9716b311fe8e41e2dbb5c2/kota-payakumbuh-dalam-angka-2021-.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 80,43
| ref tinggi = <ref name="bps2021"/>
| tinggi maks = 750
| tinggi min = 450
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=30 Juli 2021|format=visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| penduduk = 141171
| penduduktahun = 2021
| kepadatan =
| population_rank =
| agama = {{unbulleted list|[[Islam]] 98,82%|[[Kekristenan]] 1,09%|-[[Protestan]] 0,59%|- [[Katolik]] 0,50%| [[Agama Buddha|Buddha]] 0,09%}}
| IPM = {{increase}} 79,08 {{br}}{{fontcolor|green|tinggi}} {{small|(2021)}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| kodepos = 262''xx''
| kodearea = +62752
| nomor_polisi = BA ''xxxx'' M**
| SNI =
| dau = Rp 465.684.926.000,00 {{small|(2020}}<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=30 Juli 2021}}</ref>
| situs = {{URL|payakumbuhkota.go.id}}
}}
'''Kota Payakumbuh''' ({{lang-min|Payokumbuah}}; [[Jawi]], ڤايوكومبواه) adalah sebuah [[kota]] yang berada di [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota Payakumbuh<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2021|title=Pajacombo : Literatur Tentang Tanah Payau|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-96797-1-2|url-status=live}}</ref> merupakan daerah kantong (''enclave'')' dari Kabupaten [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]]. Pada pertengahan tahun [[2021]], jumlah penduduk kota Payakumbuh sebanyak 141.171 [[jiwa]].'''<ref name="DUKCAPIL" />'''
 
Berbagai penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sejak beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,38 % dan meningkat menjadi 6,79% pada tahun 2011. Payakumbuh merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat dan juga dikenal dengan branding Kota Randang (Payakumbuh City of Randang)<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Susanti|first2=Ipil|last3=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Varian Rendang di Kota Payakumbuh dan Potensi Ekonomi Pembangunan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-04-3|url-status=live}}</ref>. Inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima dan drainase perkotaan mengantarkan kota ini meraih penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan (IMP) pada 2012, Indonesia Green Regional Award (IGRA), Kota Sehat Wistara dan sederet pengharaan lainnya.
 
== Geografi ==
Kota Payakumbuh<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Hazmi|first2=Nahdatul|last3=Weriantoni|last4=Wendra Yunaldi|date=2024|title=Pajacombo: Imajinasi Tentang Perencanaan Kota dan Ruang Publik Masa Depan di Kota Payakumbuh|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-88775-7-7|url-status=live}}</ref> terletak di daerah dataran tinggi yang merupakan bagian dari Bukit Barisan. Berada pada hamparan kaki [[Gunung Sago]], bentang alam kota ini memiliki ketinggian yang bervariasi. Topografi daerah kota ini terdiri dari perbukitan dengan rata-rata ketinggian 514 m di atas permukaan laut. Wilayahnya dilalui oleh tiga sungai, yaitu [[Batang Agam]], [[Batang Lampasi]] dan [[Batang Sinama]]. Suhu udaranya rata-rata berkisar antara 26&nbsp;°C dengan kelembapan udara antara 45–50%.
 
Payakumbuh berjarak sekitar 30&nbsp;km dari [[Kota Bukittinggi]] atau 120&nbsp;km dari [[Kota Padang]] dan 188&nbsp;km dari [[Kota Pekanbaru]]. Wilayah administratif kota ini dikelilingi oleh [[Kabupaten Lima Puluh Kota]]. Dengan luas wilayah 80,43&nbsp;km² atau setara dengan 0,19% dari luas wilayah Sumatera Barat, Payakumbuh merupakan kota terluas ketiga di Sumatera Barat. Kota ini pernah menjadi kota terluas pada tahun 1970, sebelum perluasan wilayah administratif Kota Padang dan Kota Sawahlunto. Kota Sawahlunto yang pada tahun 1970 merupakan kota yang paling kecil dengan luas 6,3&nbsp;km² diperluas menja­di 273,45&nbsp;km² atau meningkat sebesar 43,4 kali dari sebe­lumnya, sementara Kota [[Kota Padang|Padang]] diper­luas menjadi 694,96&nbsp;km² dan sekaligus menjadi kota yang terluas di Sumatera Barat. Perluasan ini menye­babkan [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] menjadi kota terluas kedua dan Paya­kumbuh turun men­jadi terluas ketiga di [[Sumatera Barat]].
'''Payakumbuh''' adalah sebuah [[kota]] di [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini memiliki luas wilayah 80,43 km2 atau setara 0,19% luas propinsi [[Sumatera Barat]]. Pada tahun [[2004]] Kota Payakumbuh memiliki penduduk 105.000 jiwa dengan tingkat kepadatan 1.305 jiwa per km2.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pajakoembah TMnr 3728-847.jpg|jmpl|Payakumbuh pada tahun 1883–1889 ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]])|kiri]]
Pembentukan Pemerintah Daerah Tingkat II Payakumbuh berdasarkan Undang-undang Nomor. 8 tahun 1956 yang menetapkan Payakumbuh sebagai kota kecil. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal [[17 Desember]] [[1970]] ditetapkan Kota Payakumbuh menjadi daerah Otonom Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Payakumbuh.
Kota Payakumbuh secara administrasi terdiri atas 3 wilayah Kecamatan yaitu ; [[Payakumbuh Barat]] dengan 31 Kelurahan, [[Payakumbuh Timur]] dengan 14 kelurahan dan [[Payakumbuh Utara]] dengan 28 kelurahan. 73 Kelurahan ini dulunya merupakan 73 [[jorong]] yang terdapat di 7 [[kenagarian]] di Payakumbuh, yaitu [[Koto Nan Ampek]], [[Koto Nan Gadang]], [[Limbukan]], [[Tiakar]], [[Lampasi]], [[Payobasung]], dan [[Air Tabit]]
 
Kota Payakumbuh<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Potensi Wisata Genealogi di Payakumbuh untuk Menelusuri Jejak Leluhur dalam Sudut Pandang Ekonomi, Sosial, dan Memori Kolektif|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-12-8|url-status=live}}</ref> terutama pusat kotanya dibangun oleh [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Hindia Belanda]]<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Yanuarita|first2=Prima|date=2023|title=Pajacombo: dalam Album Foto Djoesa Anas|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-88775-2-2|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2023|title=Pajacombo: Potret di Zaman Hindia Belanda|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-96797-7-4|url-status=live}}</ref>. Sejak keterlibatan [[Belanda]] dalam [[Perang Padri]], kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia Belanda waktu itu.<ref>Abdullah, Taufik, (2009), ''Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)'', Equinox Publishing, ISBN 978-602-8397-50-6.</ref>
== Geografi ==
[[Berkas:Payakumbuh.JPG|right|thumb]]
 
Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]] setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu [[nagari]] tertua yaitu nagari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Aie Tabik]] dan pada tahun 1840, [[Belanda]] membangun jembatan [[batu]] untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang.<ref>Reimar Schefold, P. Nas, Gaudenz Domenig, (2004), ''Indonesian Houses: Tradition and transformation in vernacular architecture'', Vol. 1, Illustrated, ISBN 978-9971-69-292-6.</ref> Jembatan itu sekarang dikenal juga dengan nama [[Jembatan Ratapan Ibu]].
Kota Payakumbuh terletak 30 Km dari kota [[Bukittinggi]] atau 120 km dari ibu kota [[Padang]]. Kota Payakumbuh terletak antara 0°10′ - 0°17 LS dan 100°35′ - 100°42' BT. Topografi terdiri dari pebukitan dengan rata-rata ketinggian 514 meter diatas permukaan laut. Kota Payakumbuh berupa dataran tinggi yang dikeliling gunung [[Marapi]] dan [[Sago]]. Suhu rata-rata berkisar antara 26 celcius dengan kelembahan udara antara 45 hingga 50 persen. Penggunaan tanah di Kota Payakumbuh terdiri dari 37,9% tanah sawah, dan sisanya 62,1% berupa tanah kering. 47,0% dari tanah kering ini merupakan usaha pertanian, 28,0% tanah bangunan dan halaman dan sisanya berupa hutan negara, semak belukar, dll.
 
Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan dan pendidikan terutama bagi [[Luhak Limopuluah|Luhak Limo Puluah]]. Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wila­yah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Keberadaan Tugu-Tugu di Kota Payakumbuh sebagai Simbol Ekonomi, Perjuangan, Sosial, dan Pembangunan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-03-6|url-status=live}}</ref>.
== Budaya ==
Payakumbuh memiliki upacara adat yang khas, yaitu upacara yang kegiatannya terdapat tarian-tarian daerah yang dipertontonkan. Salah satu tariannya adalah gerakan silat yang dimainkan oleh beberapa anak kecil yang disebut ''randai''.[[Randai]] biasanya di tampilkan pada waktu acara adat atau pergelaran seni. Kelompok randai yang terkenal terdapat di daerah [[Muara Paiti Kapur IX]], yang jaraknya 102 km dari kota Payakumbuh.
 
== Makanan KhasPemerintahan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straatgezicht Pajakoemboeh TMnr 60054627.jpg|jmpl|Pemandangan jalan di Payakumbuh di akhir abad ke-19|kiri]][[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Huis van de assistent resident te Pajakoemboeh TMnr 60001326.jpg|jmpl|Rumah ''assistent-resident'' Payakumbuh di sekitar tahun 1900]]
Payakumbuh dikenal sebagai ''Kota Batiah''. Selain batiah masih banyak makanan khas dari Payakumbuh yaitu [[gelamai]], [[beras rendang]] dan [[kipang]]. Payakumbuh juga terkenal dengan satenya terutama [[sate]] yang berasal dari [[nagari Dangung-dangung]]. Selain sate juga terdapat [[rendang belut]], [[rendang telor]] dan [[martabak telor]]. Martabak yang terkenal berasal dari daerah [[Kubang]], sebelah utara Payakumbuh. Di [[Tiakar]] juga terdapat [[paniaram]] yaitu [[kue]] dari [[beras]] [[ketan]] di campur [[gula enau]].
 
Kota Payakumbuh sebagai [[pemerintah daerah]] berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal [[19 Maret]] [[1956]], yang menetapkan kota ini sebagai ''kota kecil''.<ref>http://www.legalitas.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100612195200/http://legalitas.org/ |date=2010-06-12 }} [http://www.legalitas.org/incl-php/buka.php?d=1900+56&f=uu8-1956.htm Undang-undang Nomor 8 tahun 1956] (diakses pada 27 Juni 2010)</ref> Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal [[17 Desember]] [[1970]] menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh. Disusul Radiogram Mendagri nomor SDP.9/6/181 menegaskan, hari peresmian Kota Payakumbuh dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 1970 dan saban tahun diperingati sebagai Hari Jadi Kota Payakumbuh. Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah [[kecamatan]] dengan 73 [[kelurahan]] yang berasal dari 7 jorong dan terdapat di 7 ka[[nagari]]an yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan [[Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Payakumbuh Barat]] dengan 31 Kelurahan, kecamatan [[Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Payakumbuh Timur]] dengan 14 kelurahan dan kecamatan [[Payakumbuh Utara, Payakumbuh|Payakumbuh Utara]] dengan 28 kelurahan.
== Benda Cagar Budaya dan Situs di Kota Payakumbuh ==
* [[Masjid Gadang Balai Nan Duo Koto Nan Ampek]]
 
Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Lima­ Pu­luh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun [[2008]], sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2022|title=Pajacombo: dalam Catatan dan Ingatan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-99418-1-9|url-status=live}}</ref>. Pada tahun 2014 dan 2016 terjadi penggabungan beberapa kelurahan yang wilayahnya kecil dengan sedikit penduduk, sehingga jumlah kelurahan menyusut menjadi 48 kelurahan.
* [[Rumah Gadang Tuanku Lareh Koto Nan Ampek]]
 
=== Daftar Wali Kota ===
* [[Makam Bani Arsyad]] dan [[Mohamad Toha Limbukan]]
{{utama|Daftar Wali Kota Payakumbuh}}
{{:Daftar Wali Kota Payakumbuh}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
* [[Surau Dagang Rao-Rao Labuh Baru]]
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh}}
 
== Kecamatan ==
* [[Jembatan Ratapan Ibu]]
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Payakumbuh}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Payakumbuh}}
 
== Kependudukan ==
* [[Rumah gadang Kapten Tantawi]]
Kota ini didominasi oleh etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], namun terdapat juga etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Tamil]], [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Batak|Batak]], dengan jumlah angkatan kerja 50.492 orang dan sekitar 3.483 orang diantaranya merupakan pengangguran.<ref name="Depdagri"/> Pada tahun [[1943]] etnis Tionghoa di kota ini pernah mencapai 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa total populasi masa itu.<ref>Yoon-wah Wong, (1988), ''Essays on Chinese literature: a comparative approach'', NUS Press, ISBN 978-9971-69-109-7.</ref>
 
Dari segi jumlah pendu­duk, pada tahun 1970 Paya­kumbuh berada pada peringkat ketiga sesudah Padang dan Bukittinggi. Akan tetapi perbedaan jumlah penduduk Payakumbuh dengan Bukit­tinggi relatif kecil yaitu hanya 784 orang. Pada tahun 2009 atau 40 tahun kemudian, jumlah penduduk Payakumbuh meningkat pesat menjadi 106 726 jiwa. Akan tetapi masih tetap berada pada peringkat ketiga sesudah Bukittinggi dengan perbedaan jumlah 894 orang.
== Objek Wisata ==
Beberapa objek wisata di sekitar kota Payakumbuh adalah:
* [[Batang Tabik]]
* [[Ngalau Indah]]
* [[Ngalau Sampik]]
* [[Masjid Tuo Koto Nan Ampek]]
* [[Makam Keramat Tanjung Lilin]]
* [[Perkampungan Tradisional Minangkabau Balai Kaliki Koto nan gadang]]
 
Walaupun demikian, pe­ning­katan jumlah penduduk ini meningkatkan status Kota Payakumbuh dari kota kecil (jumlah penduduk < 100.000 orang), menjadi kota mene­ngah (jumlah penduduk > 100.000 orang)
 
== Pendidikan ==
{{Kota Payakumbuh}}
Pada tahun 1954 di Paya­kum­buh<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Susanti|first2=Ipil|last3=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Dampak Berdirinya Pusat-Pusat Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, Pembangunan, dan Budaya Berkota di Payakumbuh|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-09-8|url-status=live}}</ref> didirikan perguruan tinggi pertanian dan meru­pakan perguruan tinggi negeri yang tertua di luar Jawa. PTN inilah yang kemudian berkem­bang menjadi [[Universitas Andalas]]. Pada tahun 1960-an berdiri pula salah satu fakul­tas dari IAIN Imam Bonjol.
{{sumbar}}
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:65%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[madrasah aliyah|MA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 75
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 20
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 11
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 12
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di kota Payakumbuh<br />'''Sumber:'''<ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org/cont/data_statistik/index.php?prop=103 Rekap Data]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|}
 
== Kesehatan ==
{{indo-geo-stub}}
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Payakumbuh}}
Untuk meningkatkan taraf [[kesehatan]], pemerintah kota Payakumbuh telah membangun sebuah rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD]] dan juga mendirikan 6 buah [[puskesmas]] dan 23 puskesmas pembantu.<ref>http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20payakumbuh%202008.pdf Profil Kesehatan Kota Payakumbuh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100714023119/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20payakumbuh%202008.pdf |date=2010-07-14 }} (diakses pada 3 Juli 2010)</ref> Selain itu di kota ini juga terdapat sebuah rumah sakit swasta yang bernama [[Rumah Sakit Yarsi]].
 
== Perhubungan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het station van Pajakoemboeh Sumatra`s Westkust TMnr 60009217.jpg|jmpl|ka|250px|Stasiun kereta api Payakumbuh di sekitar tahun 1900]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Stoomlocomotief passeert ijzeren spoorbrug bij Pajakoemboeh TMnr 60054626.jpg|jmpl|ka|250px|Lokomotif gerigi tipe B melintasi jembatan Payakumbuh]]
 
Kota ini termasuk kota penghubung antara [[kota Padang]] dengan [[kota Pekanbaru]], dari kota ini dapat juga terhubung ke jalur lintas tengah Sumatra tanpa mesti melewati [[kota Bukittinggi]]. [[Terminal Koto Nan Ompek]] merupakan terminal angkutan darat yang terdapat di kota ini. Sebagai pusat pelayanan, Payakumbuh dulu juga mem­pu­nyai lapangan terbang, yaitu Lapangan Terbang Piobang.
 
Saat ini sudah dibangun jalan lingkar luar bagian utara (10,45&nbsp;km) dan selatan (15,34&nbsp;km) dikenal dengan ''Payakumbuh Bypass'' untuk memudahkan akses transportasi tanpa harus melalui pusat kota dan untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Pembangunan jalan ini berasal dari dan pinjaman pemerintah pusat kepada [[Bank Pembangunan Asia]] (ADB).<ref>payakumbuhkota.go.id [http://payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi Infrastruktur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100402171804/http://www.payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi |date=2010-04-02 }}</ref>
 
== Perekonomian ==
Kota Payakumbuh sebagai kota persinggahan, menjadikan sektor [[jasa]] dan [[perdagangan]] menjadi sektor andalan<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2023|title=Pajacombo: Potensi Ekonomi Kota dan Daya Saing|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-88538-5-4|url-status=live}}</ref>. Namun sektor lain seperti [[pertanian]], [[peternakan]] dan [[perikanan]] masih menjanjikan bagi masyarakat kota ini<ref>http://www.cps-sss.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100629034446/http://www.cps-sss.org/ |date=2010-06-29 }} [http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Payakumbuh kota Payakumbuh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100702090253/http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Payakumbuh |date=2010-07-02 }} (diakses pada 27 Juni 2010)</ref> karena didukung oleh keadaan tanahnya juga terbilang subur.
 
Untuk menjadikan kota ini sebagai sentral perdagangan selain dengan meningkatkan pasar-pasar tradisional<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Potensi Ekonomi Pasar-Pasar di Payakumbuh dan Juga Dampak Sosialnya|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-89016-9-2|url-status=live}}</ref> yang ada selama ini, pemerintah setempat bersama masyarakatnya mencoba membangun sistem pergudangan untuk mendukung aktivitas perdagangan yang modern. Saat ini kota Payakumbuh telah memiliki sebuah pasar modern yang terletak di jantung kotanya.
 
Sementara industri-industri yang ada di kota ini baru berskala kecil<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2023|title=Pajacombo: Sentral Ekonomi, Sosial, dan Pembangunan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-88538-3-0|url-status=live}}</ref>, namun telah mampu berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, diantaranya sulaman bordir dan songkok/peci.<ref>payakumbuhkota.go.id [http://payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi Perdagangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100402171804/http://www.payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi |date=2010-04-02 }} (diakses pada 3 Juli 2010)</ref>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in Pajakoemboeh TMnr 10016544.jpg|jmpl|220px|Masjid di Payakumbuh pada tahun 1920-an]]
 
== Olahraga dan Budaya ==
Masyarakat kota ini memiliki klub sepak bola yang dikenal dengan nama [[Persepak Payakumbuh]] yang bermarkas pada [[Stadion Kapten Tantawi]].
 
Olahraga pacu kuda juga merupakan pertunjukan yang paling diminati oleh masyarakat kota ini dan biasa setiap tahunnya diselenggarakan pada gelanggang pacuan kuda yang bernama ''Kubu Gadang'' yang sekarang menjadi bahagian dari komplek GOR M.Yamin.
 
Kota Payakumbuh memiliki beberapa pertunjukan tradisional, diantaranya tarian-tarian daerah yang bercampur dengan gerakan [[silat]] serta diiringi dengan nyanyian dan biasa ditampilkan pada waktu acara adat atau pergelaran seni yang disebut dengan ''[[randai]]''.<ref>Phillips, Nigel, (1981), ''Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra'', Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-23737-6.</ref> Salah satu kelompok randai yang terkenal diantaranya dari daerah [[Padang Alai, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Padang Alai]], yang bernama ''Randai Cindua Mato''. Selain itu, Kota Payakumbuh terus bergiat menetapkan Objek-objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) sebagai Cagar Budaya<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2023|title=Pajacombo: dalam Narasi Cagar Budaya|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-99418-6-4|url-status=live}}</ref>.
 
Masyarakat kota Payakumbuh juga terkenal dengan alat musik jenis ''Talempong'', yaitu sama dengan alat musik [[gamelan]] di pulau [[jawa]], yang biasa ditampilkan dalam upacara adat, majlis perkawinan dan lain sebagainya. Selain itu alat musik lain yang masih dijumpai di kota ini adalah ''Saluang'', yaitu sejenis alat musik tiup atau sama dengan seruling.
 
Adapun kuliner yang paling terkenal di Payakumbuh yaitu [[rendang]]<ref>{{Cite book|last=Ardy|first=Novit|date=2023|title=Marandang: Wisata Gastronomi Kampung Rendang Payakumbuh|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-96797-0-5|url-status=live}}</ref> yang sudah memiliki lebih dari 30 varian. Sedangkan pindik dari [[Tiakar, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Tiakar]] juga telah menjadi makanan khas daerah ini. Begitupun gulai hijau itiak dari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Air Tabit]] juga menjadi buruan pelancong jika datang ke Payakumbuh.
 
== Pariwisata ==
Kota Payakumbuh memiliki alam yang indah dikelilingi oleh perbukitan. Selain sebagai kota yang dikenal dengan beragam kuliner, Payakumbuh juga memiliki berbagai objek wisata menarik seperti Ngalau Indah, Puncak Marajo, Panorama Ampangan, Jembatan Ratapan Ibu, dan Kawasan Taman Batang Agam<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2024|title=Pajacombo: Pengembangan dan Daya Tarik Pariwisata di Kota Payakumbuh serta Dampak Ekonomi dan Sosialnya|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-02-9|url-status=live}}</ref>. Sedangkan atraksi budaya yang paling dikenal dari Payakumbuh di antaranya Pacu Itiak, Pacu Jawi, Pacu Kuda, Payakumbuh ''Botuang Festival, Payakumbuh Bagodang.''
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
[* {{id}} {{Official|http://www.payakumbuhkota.go.id]}}
{{commonscat|Payakumbuh}}
{{Kota Payakumbuh}}
{{sumbar}}
 
[[Kategori:Kota di Sumatera Barat|Payakumbuh]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Payakumbuh]]
[[Kategori:Enklave dan eksklave]]
 
[[afKategori:Kota Payakumbuh| ]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]
[[en:Payakumbuh]]
[[ms:Payakumbuh]]
[[nl:Payakumbuh]]
[[no:Payakumbuh]]
[[pl:Payakumbuh]]
[[sv:Payakumbuh]]