Aksara Kawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k add link
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|altname={{Script|Kawi|𑼒𑼮𑼶}}
|type=[[Abugida]]
|languages=[[Bahasa Kawi|Kawi]], [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]], [[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
|fam1=Menurut {{hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Aram-Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:}}
|fam2=[[AbjadAksara Proto-SinaiBrahmi Tamil]]
jjlSheenjo|fam4fam3=[[AbjadAksara AramaikPallawa]]
|fam5=[[Aksara Brahmi]]
|fam6=[[Aksara Pallawa]]
|sisters={{keluarga kawi}}
|time=abad ke-8 hingga 16
Baris 17 ⟶ 15:
|children=[[Aksara Buda]]
}}
'''Aksara Jawa Kuno''' atau '''Aksara Kawi''' (dari [[bahasaBahasa SanskertaJawa Kuno]]: ''kavikawi'', yang berarti "pujangga, penyair; mahir dalam menggubah puisi")<ref>Zoetmulder, name="ucs"P.J, />dan atauRobson, '''aksara$.0. (2006). Kamus Jawa Kuno'''Kuna-Indonesia. (Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna, Penerjemah). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.[https://kbbi.kemdikbud.go.id/Cari/Etimologi?eid=37983]</ref> adalah aksara historis yang digunakanterutama ditemukan di wilayah[[Pulau AsiaJawa]] Tenggaradan maritim khususnyadigunakan di sebagian besar wilayah [[PulauAsia JawaTenggara]] sekitarantara abad ke-8 hingga ke-16.<ref name="ucs"Pandey>Anshuman Pandey 2012 [httphttps://stdwww.dkuugunicode.dkorg/JTC1L2/SC2L2012/WG2/docs/n426612125-kawi.pdf Preliminary Proposal pendahuluanto pengkodeanEncode aksarathe Kawi dalam UCSScript]</ref><ref name=as/>
 
Bukti tertua mengenai bentuk awal aksara Kawi adalah [[prasasti Plumpungan]] tahun 750 Masehi yang berasal dari [[Salatiga]], [[Jawa Tengah]]. Aksara Kawi juga ditemukan di luar Pulau Jawa seperti [[Bali]], [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaya]], dan [[Filipina]].<ref name=bayu>Aditya Bayu Perdana dan Ilham Nurwansah 2020. [https://www.unicode.org/L2/L2020/20284r-kawi.pdf Proposal to encode Kawi]</ref>
Meskipun tidak ditemukan petunjuk yang eksplisit, aksara Kawi merupakan pendahulu bagi aksara-aksara Nusantara yang lebih modern, seperti [[aksara Jawa]], [[aksara Bali]] dan [[aksara Sunda Kuno|aksara Sunda]].<ref name=ucs/>
 
Meskipun tidak ditemukan petunjuk yang eksplisit, aksara Kawi merupakan pendahulu bagi aksara-aksara di [[Nusantara]] yang lebih modern, seperti [[aksaraAksara Jawa]], [[aksaraAksara Bali]] dan [[aksaraAksara Sunda Kuno]]{{efn|aksaraTermasuk juga [[Aksara Sunda|Aksara Sunda Baku]].<ref name=ucs/>yang menjadi aksara turunannya}}.
 
== Ciri-ciri ==
 
Aksara Kawi menerapkan sistem penulisan [[abugida]]. Tiap hurufnya merepresentasikanmewakili sebuahsatu suku kata dengan vokal {{IPAslink|a}} yang dapat diubah dengan penggunaan tanda baca. Aksara ditulis tanpa spasi (''[[scriptio continua]]''). Aksara Kawi memiliki sekitar 47 huruf, tetapi terdapat sejumlah huruf yang bentuk dan penggunaannya tidak diketahui dengan pasti karena sedikitnya contoh yang ditemukan dalam prasasti bertulis Kawi.<ref name=ucs/>
 
Sejumlah tanda baca mengubah vokal (layaknya harakat pada [[abjadAbjad Arab]]), dan menambahkan konsonan akhir. Beberapa tanda baca dapat digunakan bersama-sama, tetapi tidak semua kombinasi diperbolehkan. Tanda baca teks termasuk koma, titik, serta tanda untuk memulai dan mengakhiri bagian-bagian teks.<ref name=as>http://www.ancientscripts.com/kawi.html</ref>
 
[[Berkas:Ciri aksara kawi.jpg|jmpl|kiri|Suku kata /ka/ ditulis dengan satu huruf. Tanda baca mengubah, menambah, atau menghilangkan vokal suku kata tersebut. Huruf mempunyai bentuk subskrip untuk menulis tumpukan konsonan.]] {{clr}}
Aksara Kawi memiliki huruf subskrip yang digunakan untuk menulis tumpukan konsonan, setara dengan ''pasangan'' dalam [[aksaraAksara Jawa]] dan ''pangangge'' dalam [[aksaraAksara Bali]]. Namun beberapa inskripsiprasasti aksaraAksara Kawi tidak menggunakan pasangan dalam penulisannya, seperti prasasti pada [[Candi Sukuh]] di [[Kabupaten Karanganyar]], Jawa Tengah.<ref>[http://www.karanganyarkab.go.id/20110628/candi-sukuh/ Situs Resmi Kabupaten Karanganyar]</ref><ref>[http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/238574/menelusuri-candi-sukuh-jejak-keruntuhan-kerajaan-majapahit-008-isn.html Situs Berita Merdeka]</ref>
Berikut contoh penulisan aksara Kawi dengan sampel teks dari ''[[Kakawin Ramayana]]'':<br />
[[Berkas:Kawi sample.jpg|350px|kiri|''Jahnī yāhning talaga kadi langit'' (air telaga jernih bagaikan langit). Cuplikan dari ''Kakawin Ramayana'', 16.31, (''Bhramara wilasita)]]{{clr}}
Baris 34:
== Riwayat ==
 
Aksara Kawi berasal dari [[aksaraAksara Pallawa]] yang mengalami pengubahan bentuk huruf, yang diperkirakan terjadi pada abad ke-8. Aksara Pallawa itu sendiri merupakan turunan [[aksaraAksara Brahmi]] danyang berasalberkembang daridi daerah India bagian selatan. Aksara Pallawa ini menjadi induk semua aksara daerah di [[Asia Tenggara]] (mis. [[aksaraAksara Thai]], [[Surat Batak|aksaraAksara Batak]], dan [[aksaraAksara Burma]]).
 
Perbedaan terpenting antara aksaraAksara Pallawa dan aksaraAksara Kawi adalah:
* Aksara Kawi memiliki vokal e pepet dan vokal e pepet panjang, sedangkan aksaraAksara Pallawa tidak memiliki vokal e pepet atau vokal e pepet panjang.
* Aksara Kawi cukup sering menggunakan tanda virama untuk menghilangkan vokal pada huruf konsonan, sedangkan aksaraAksara Pallawa biasanya hanya menggunakan virama di akhir kalimat atau di akhir bait.
* Aksara Kawi memiliki bentuk karakterhuruf yang berbeda dibandingkan dengan aksaraAksara Pallawa, walaupun beberapa huruf masih ada kemiripan.
Khazanah Aksara Kawi diperoleh terutama dari inskripsiprasasti (batu maupun logam). Namun demikian, banyak juga naskah-naskah tulisan sastra yang menggunakan aksara ini di atas lembaran lontar, yang mengalami perubahan secara perlahan sesuai dengan proses penyalinan dari masa ke masa. SemenjakSejak abad ke-16, praktis aksaraAksara Kawi menjadi aksara historis yang tidak dipakai seharsehari-hari dan digantikan denganoleh aksara [[hanacaraka]] dan juga abjad Arab ([[Abjad Pegon|pegon]]).
 
=== Periodisasi ===
 
Aksara Kawi tidaklah homogen, baik bentuk maupun pengejaannya. Ini terjadi karena panjangnya masa penggunaan (tujuh abad) serta latar belakang sastra penulisnya. Pengenalan terhadap gaya penulisan sesuai periode ini membantu para ahli [[Epigrafi|epigraf]] dan [[Arkeologi|arkeolog]] dalam menentukan kronologi dokumen yang memuat tulisan tersebut. J. G. de Casparis (1975) mengelompokkan tahap-tahap perkembangan aksara Kawi{{Butuh rujukan}}, yaitu:
* '''Aksara Kawi Awal''' (750–925 M)
** Bentuk Kuno: Bentuk paling awal aksara Kawi terdapat pada [[prasasti Plumpungan]] dari [[Salatiga]], [[prasasti Raja Sankhara|prasasti Sangkhara]] dari [[Sragen]], dan [[prasasti Dinoyo]] dari [[Malang]].
** Bentuk Standar atau gaya Mataraman: Contohnya terdapat pada prasasti-prasasti peninggalan [[Mataram Kuno|Kerajaan Mataram]] periode [[Jawa Tengah]], seperti dari masa pemerintahan [[Rakai Kayuwangi|Dyah Lokapala]] hingga [[Dyah Balitung]]; misalnya [[prasasti Rukam]] dari [[Temanggung]], [[prasasti Munduan]] dari Temanggung, dan [[prasasti Rumwiga]] dari [[Bantul]].
* '''Aksara Kawi Akhir''' (925–1250 M), dapat dilihat pada prasasti-prasasti dari zaman [[Mataram Kuno|Kerajaan Mataram]] periode [[Jawa Timur]] dan [[Kerajaan Kadiri]]; misalnya [[prasasti Lemahabang]] dari [[Lamongan]], [[prasasti Cibadak]] dari [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], dan [[prasasti Ngantang]] dari Malang.
* '''Aksara Kawi Baru''' (1250–1450 M): Contohnya terdapat pada prasasti-prasasti dari zaman [[Kerajaan Majapahit]]; misalnya [[prasasti Kudadu]] dari [[Mojokerto]], [[prasasti Adan-adan]] dari [[Bojonegoro]], dan [[Prasasti Singhasari 1351|prasasti Singhasari]] dari Malang.
 
=== Perkembangan ===
 
Aksara Kawi, terutama dari periode Majapahit, dianggap sebagai induk [[aksara Jawa|aksaraAksara Jawa Modern]] dan [[aksaraAksara Bali]]. Modifikasi ini menyesuaikan dengan perubahan bunyi yang terjadi pula dalam bahasa yang bersangkutan. Kebutuhan pendidikan dan akademik mendorong pengajuan modernisasi aksara Kawi dengan mengusulkannya untuk mendapatkan kode Unicode.
 
Kebutuhan pendidikan dan akademik mendorong pengajuan modernisasi aksara Kawi dengan mengusulkannya untuk mendapatkan kode Unicode<ref name="ucs" />.
 
daerahAksara diKawi Nusantaramenjadi induk kecuali mungkinsemua aksara daerah di Pulau Sumatra (eNusantara.g. [[Aksara Batak]], [[Aksara Kerinci]], [[Aksara Lampung]]). Hal ini dikarenakanNamun di Pulau Sumatra bentuk peralihan dari Aksara Pallawa ke aksara daerah tidak bisa dianggap sama dengan Aksara Kawi. Biasanya bentuk peralihan ini disebut dengan nama Aksara Proto-Sumatra atau Aksara Sumatra Kuno (Damais, 1955 & 1995).
<!--
daerah di Nusantara – kecuali mungkin aksara daerah di Pulau Sumatra (e.g. [[Aksara Batak]], [[Aksara Kerinci]], [[Aksara Lampung]]). Hal ini dikarenakan di Pulau Sumatra bentuk peralihan dari Aksara Pallawa ke aksara daerah tidak bisa dianggap sama dengan Aksara Kawi. Biasanya bentuk peralihan ini disebut dengan nama Aksara Proto-Sumatra atau Aksara Sumatra Kuno (Damais, 1955 & 1995).
 
Seiring perubahan cara penulisan dan media penulisan maka sejak abad 16 – 17 Aksara Kawi berkembang menjadi beberapa aksara daerah, antara lain:
Baris 64 ⟶ 61:
* Turunan Aksara Kawi di Pulau Sulawesi: [[Aksara Lontara]].
* Turunan Aksara Kawi di Pulau Bali: [[Aksara Bali]].
-->
 
== Huruf ==
Baris 73 ⟶ 69:
== Galeri ==
<gallery>
File:Shape variants of Kawi script.jpg|[[Berkas:Kakawin Sumanasantaka Revisi.jpg|jmpl|Kakawin Sumanasantaka pupuh 13:5 dalam aksara Kawi]]Berbagai macam variasi bentuk aksara Kawi
File:kawijawa.png|Tabel perbandingan aksara Kawi dengan [[aksara Jawa]] disertai bunyi dalam [[Alfabet Fonetis Internasional]]
File:Tabel_kawi1.jpg|Rupa aksara dari prasasti Sobhāmṛta (tahun 939) yang disadur/disalin pada masa pemerintahan Majapahit.<ref>{{Cite web|url=https://blogs.bl.uk/asian-and-african/2016/12/old-javanese-copper-charters-in-the-british-library.html?|title=Old Javanese copper charters in the British Library|date=20 Desember 2016|website=British Library|access-date=30 Mei 2020}}</ref>{{#tag:ref|Tabel tidak mengikutsertakan bentuk ''pasangan/gantungan'' dari aksara konsonan.|group=note}}
Baris 80 ⟶ 76:
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Beschreven steen TMnr 60037341.jpg|Prasasti bertuliskan aksara Kawi
File:Adityawarman batu tulis.jpg|Batu tulis Adityawarman di Pagaruyung
File:Kakawin Sumanasantaka Revisi.jpg|Kutipan Kakawin Sumanasantaka dalam aksara Kawi
</gallery>
 
Baris 86 ⟶ 83:
 
== Catatan ==
{{Notelist}}
{{Reflist|group=note}}