Konflik Irlandia Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(22 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 21:
----
{{flagcountry|Republik Irlandia}}
*[[
*[[Garda Síochána|Gardaí]]
|combatant2 = {{flagdeco|Republik Irlandia}} '''Paramiliter [[Republikanisme Irlandia|Republikan Irlandia]]'''
Baris 31:
*[[Real Irish Republican Army|Real IRA]] <small>(1997–)</small>
'''Didukung oleh:'''{{-}}
{{flagcountry|Libyan Arab Jamahiriya}} {{small|([[Impor senjata IRA|pengiriman senjata]])}}{{br}}{{Flag|Uni Soviet}}
|combatant3 = {{flagdeco|Irlandia Utara}} '''Paramiliter [[Loyalisme Ulster|Loyalis Ulster]]'''
*[[Pasukan Sukarelawan Ulster]] (UVF)
Baris 41:
----
Tentara Irlandia: 1<br />Gardaí: 9<br />[[Dinas Penjara Irlandia|IPS]]: 1<br />'''Total''': 11<ref name=suttonstatus/>
|casualties2 = PIRA:
|casualties3 = UDA: 91<br />UVF: 62<br />RHC: 4<br />LVF: 3<br />UR: 2<ref>[http://cain.ulst.ac.uk/othelem/organ/uorgan.htm Organizations: U] (lihat di bawah bagian "Ulster Resistance"). [[Conflict Archive on the Internet]] (CAIN)</ref><br />'''Total''': 162<ref name=suttonstatus/>
|notes = <big>'''Korban sipil tewas:''' 1,841<ref name=statsum>[http://cain.ulst.ac.uk/sutton/tables/Status_Summary.html Malcolm Sutton's Index of Deaths from the Conflict in Ireland: Status summary]. [[Conflict Archive on the Internet]] (CAIN)</ref> <small>(atau 1,935 termasuk eks-kombatan)<ref name=suttonstatus/></small><br /><center>'''Total kematian: 3,532'''<ref name=statsum/><br />'''Total terluka: 47,500+'''<ref>[http://cain.ulst.ac.uk/ni/security.htm#05 Security and defence-related statistics]. [[Conflict Archive on the Internet]] (CAIN)</ref> <br /> '''Total korban:''' sekitar 50,000<ref>{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/history/topics/troubles_violence|title=History – The Troubles – Violence|publisher=BBC|accessdate=26 Mei 2013}}</ref></center></big>
|campaignbox = {{Campaignbox Northern Ireland Troubles|state=collapsed}}
|commander1={{Flagicon|UK}} '''[[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]]'''{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Harold Wilson]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Edward Heath]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[James Callaghan]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Margaret Thatcher]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[John Major]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Tony Blair]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Frank Kitson]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Richard Lawson (Tentara Britania Raya)|Richard Lawson]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Alexander Boswell (Tentara Inggris)|Alexander Boswell]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Rupert Smith]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Brian Burridge]]|commander2={{Flagicon|Irlandia}} [[Seán Mac Stíofáin]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia}} [[Seamus Costello]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia}} [[Gerard Steenson]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia}} [[Jimmy Brown (Republikan Irlandia)|Jimmy Brown]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia}} [[Hugh Torney (Republikan Irlandia)|Hugh Torney]]|commander3={{Flagicon|Irlandia Utara}} [[Gusty Spence]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia Utara}} [[Johnny Adair]]{{br}}{{Flagicon|Irlandia Utara}} [[Billy Wright (loyalis)|Billy Wright]]}}
'''Konflik Irlandia Utara''' (yang dalam [[bahasa Inggris]] dijuluki '''''The Troubles''''' dan '''''Na Trioblóidí''''' dalam [[bahasa Irlandia]], arti harfiah "Masalah"), adalah sebuah konflik [[nasionalisme etnis|etno-nasionalis]]<ref name=CMitchell>{{cite book|last=Mitchell|first=Claire|title=Religion, Identity and Politics in Northern Ireland|publisher=Ashgate Publishing|date=2013|page=5|quote=Pemikiran paling populer tentang agama dijelaskan dalam buku kolaborasi bertajuk ''Explaining Northern Ireland'' (1995) karya McGarry dan O'Leary, dan dikutip oleh Coulter (1999) dan Clayton (1998). Argumen utamanya adalah bahwa agama adalah penanda sebuah etnis, namun pada umumnya tidak relevan secara politis dan dengan sendirinya. Sebaliknya, etno-nasionalisme terletak pada akar konflik. Hayes dan McAllister (1999a) menyatakan bahwa hal ini mewakili sebuah konsensus akademis.}}</ref><ref>{{cite book|author=John McGarry & Brendan O'Leary|title=Explaining Northern Ireland|publisher=Wiley-Blackwell|date=15 Juni 1995|page=18|isbn=978-0-631-18349-5}}</ref><ref>{{cite book|title=Northern Ireland and the Politics of Reconciliation|url=https://archive.org/details/isbn_9780521459334|editor=Dermot Keogh|publisher=Cambridge University Press|date=28 Januari 1994|pages=
Konflik ini pada dasarnya bersifat politis dan nasionalistik, dan didorong oleh peristiwa sejarah.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=WxJutBLDxg0C|title=Armed Struggle: The History of the IRA|last=English|first=Richard|date=1 Januari 2005|publisher=Oxford University Press|isbn=9780195177534|language=bahasa Inggris}}</ref> Konflik ini juga memiliki dimensi etnis atau sektarian,<ref>Michael L. Storey. ''Representing the Troubles in Irish Short Fiction'', 2004, hlm. 149<!-- publishing info, ISBN needed --></ref> meski bukan konflik antar agama.<ref name=CMitchell/><ref name=RJenkins>{{cite book|author=Richard Jenkins|title=Rethinking Ethnicity: Arguments and Explorations|url=https://archive.org/details/rethinkingethnic0000jenk|publisher=SAGE Publications|date=1997|page=[https://archive.org/details/rethinkingethnic0000jenk/page/n120 120]|quote=Seharusnya, menurut saya, tampak jelas bahwa konflik Irlandia Utara bukanlah konflik agama... Meskipun agama memiliki sebuah tempat —dan memang tempat yang penting— dalam sandiwara konflik di Irlandia Utara, mereka yang terlibat melihat situasinya sebagai sesuatu yang berkaitan dengan masalah politik dan nasionalisme, bukan agama. Dan tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan mereka.}}</ref> Salah satu isu utama adalah [[Pemisahan Irlandia|status konstitusional Irlandia Utara]]. Pihak Unionis/[[Loyalisme Ulster|loyalis]], yang mayoritas beragama Protestan dan memiliki kewarganegaraan [[Britania Raya]] (bersama dengan yang lainnya dari Irlandia Utara), ingin Irlandia Utara tetap berada di bawah Britania Raya. Di pihak lain, kaum Nasionalis Irlandia/republiken, yang kebanyakan orang [[Katolik]], ingin Irlandia Utara meninggalkan Britania Raya dan bergabung dengan [[Irlandia Bersatu]]. Konflik ini dimulai dari sebuah kampanye untuk mengakhiri [[diskriminasi]] terhadap kaum nasionalis/Katolik yang minoritas oleh pemerintah Unionis/Protestan dan kepolisian.<ref>Richard English. ''The State: Historical and Political Dimensions'', Charles Townshend, 1998, Routledge, hlm. 96; {{ISBN|0-41515-477-4}}.</ref><ref name="dbryan">Dominic Bryan. ''Orange Parades: The Politics of Ritual, Tradition and Control'', Pluto Press (2000), hlm. 94; {{ISBN|0-74531-413-9}}.</ref> Kampanye protes ini dikecam oleh pemerintah dan disambut dengan kekerasan oleh para loyalis, yang dipandang kaum republiken sebagai kuda pengintai mereka. Meningkatnya kekerasan secara luas, dan konflik antara pemuda nasionalis dan polisi, akhirnya menyebabkan pengerahan tentara Britania Raya. Meski pada awalnya disambut oleh warga Katolik, tentara secara bertahap dianggap menjadi semakin kasar.<ref>[http://alphahistory.com/northernireland/operation-banner Operation Banner], alphahistory.com. Diakses tanggal 18 Juni 2016.</ref> Munculnya [[paramiliter|organisasi paramiliter]] bersenjata menyebabkan peperangan terus berlanjut selama tiga dekade ke depan.
Pihak-pihak utama yang terlibat dalam konflik ini adalah organisasi paramiliter republik seperti [[Tentara Republik Irlandia Sementara]] (IRA) dan Tentara Pembebasan Nasional Irlandia (INLA); paramiliter loyalis seperti Pasukan Sukrelawan Ulster (UVF) dan Asosiasi Pertahanan Ulster (UDA); pasukan keamanan negara Britania Raya —termasuk [[Angkatan Darat Britania]] dan Royal Ulster Constabulary (RUC); dan aktivis politik maupun politisi. Pasukan keamanan Republik Irlandia memainkan peran yang lebih kecil. Lebih dari 3.500 orang tewas dalam konflik ini, 52% adalah warga sipil, 32% adalah anggota pasukan keamanan Britania Raya, dan 16% adalah anggota kelompok paramiliter.<ref name=suttonstatus/> Telah terjadi kekerasan sporadis sejak [[Perjanjian Jumat Agung]] ditandatangani, termasuk sebuah kampanye oleh kaum republiken yang menolak gencatan senjata.<ref name="
== Latar belakang ==
Baris 84:
Pada tahun 1966, sekelompok besar simpatisan republik melakukan pawai di [[Belfast]] memperingati momen 50 tahun pasca Easter Rising. Pada tahun yang sama juga terjadi ledakan bom di Belfast yang dilakukan oleh mantan anggota IRA. Sementara sejak awal dekade 1960-an, sekelompok orang dari kaum Katolik yang menyebut diri mereka ''Northern Ireland Civil Rights Association'' (NICRA) melakukan protes atas sejumlah kebijakan yang dianggap diskriminatif dan memojokkan kaum Katolik. Protes mereka mulai menemukan titik terang ketika Terrence O'Neill, perdana menteri Irlandia Utara waktu itu, mengatakan bahwa ia akan mendengarkan protes mereka & menjanjikan akan ada perubahan. Hal tersebut mengundang ketakutan dari kaum unionis-loyalis dengan mayoritas Protestan yang khawatir bahwa mereka akan kehilangan dominasi di Irlandia Utara.{{butuh rujukan}}
Pada pertengahan tahun 1966, sekelompok simpatisan dari kaum unionis-loyalis mendirikan suatu kelompok paramiliter bernama ''Ulster Volunteer Force'' (UVF). Di awal berdirinya, kelompok tersebut langsung menyatakan perang terhadap IRA & menyatakan pula akan langsung mengeksekusi orang-orang yang dianggap sebagai simpatisan IRA. Beberapa aksi mereka adalah menyerang sebuah [[pub]] milik kaum Katolik di Belfast pada tahun 1966, membunuh seorang warga Katolik di wilayah lain Belfast pada tahun yang sama, serta meledakkan instalasi listrik dan air bersih di beberapa titik di Irlandia Utara pada tahun 1969. Akibat aksi-aksi mereka, pemerintah Irlandia Utara menyatakan UVF sebagai gerakan ilegal dan menangkap pemimpinnya, tetapi faktanya UVF tetap melancarkan aksinya walau secara sembunyi-sembunyi.{{butuh rujukan}}
Baris 94 ⟶ 93:
Sebagai aksi protes terhadap RUC yang dianggap bertindak semena-mena dalam Pertempuran Bogside, pada tanggal 13 Agustus 1969 sekelompok orang yang terdiri dari kaum Katolik-nasionalis melakukan demonstrasi di kota Belfast. Namun entah kenapa, demonstrasi yang semula direncanakan berjalan damai tersebut berubah menjadi rusuh ketika para demonstran menyerang properti milik RUC & kaum Protestan. Malam harinya, kaum loyalis-Protestan melakukan aksi balasan berupa perusakan & pembakaran rumah-rumah komunitas Katolik di Belfast sehingga ribuan warga Katolik di Belfast kehilangan tempat tinggal. Belfast lalu berubah menjadi medan perang yang mencekam ketika terjadi saling serang & baku tembak di antara komunitas Katolik-nasionalis, Protestan-loyalis, serta polisi keamanan RUC. Tercatat 7 orang tewas & ribuan lainnya luka-luka dalam kerusuhan besar yang berlangsung hingga 17 Agustus tersebut. Kerusuhan dalam skala lebih kecil juga terjadi di kota-kota selain Belfast.{{butuh rujukan}}
Merasa tidak bisa mengendalikan keadaan, pemerintah Irlandia Utara akhirnya meminta penerjunan tentara Inggris di sejumlah wilayah konflik di Irlandia Utara untuk memulihkan kondisi di Irlandia Utara & mencegah konflik sektarian lebih jauh. Kebijakan penempatan tentara Inggris di Irlandia Utara tersebut juga dikenal sebagai "Operasi Banner". Di awal kedatangannya, tentara Inggris disambut dengan hangat oleh komunitas Katolik yang memang sudah muak dengan aktivitas polisi RUC yang dianggap tidak serius mencegah konflik sektarian sambil berharap tentara Inggris bisa bertindak sebagai pihak netral dalam menengahi konflik & melindungi mereka dari serangan-serangan yang dilakukan kelompok loyalis & Protestan.{{butuh rujukan}}
Sejumlah pihak dari kubu Katolik & nasionalis menuding IRA gagal melaksanakan tugasnya untuk melindungi komunitas Katolik yang ada di Belfast. IRA sendiri beralasan mereka berusaha menghindari baku tembak di wilayah padat penduduk untuk mencegah terjadinya konflik sektarian lebih jauh. Kebijakan IRA tersebut menimbulkan perpecahan internal sehingga sejak akhir tahun 1969, IRA terpecah menjadi 2: Provisional IRA (PIRA) yang berhaluan nasionalis republik dan Official IRA (OIRA) yang berhaluan sosialis. Keduanya memiliki tujuan yang sama: menyatukan Irlandia menjadi satu negara, tetapi dengan cara yang agak berbeda. OIRA berusaha menghindari kontak senjata di wilayah padat penduduk dengan harapan bisa menyatukan komunitas Katolik & Protestan, sementara PIRA tidak segan-segan melakukan aksi bersenjata di wilayah padat penduduk - termasuk aksi pengeboman - dengan tujuan membuat korban dari pihak musuh sebanyak mungkin hingga Inggris setuju untuk pergi dari Irlandia Utara.{{butuh rujukan}}
Terpecahnya IRA yang diikuti dengan berdirinya PIRA yang menyatakan tidak segan melakukan aksi bersenjata terhadap kaum loyalis memunculkan ketakutan baru bagi kaum loyalis-Protestan. Maka, pada tahun 1971, kaum loyalis kembali membentuk organisasi paramiliter baru bernama ''Ulster Defence Association'' (UDA) yang bertujuan untuk melindungi keberadaan kaum loyalis-Protestan & mengimbangi aktivitas PIRA di mana mereka menyatakan baru akan berhenti beraksi bila PIRA juga menghentikan aksinya. Terpecahnya IRA & kemunculan UDA - beserta UVF beberapa tahun sebelumnya - menandai periode baru dalam konflik ini di mana konflik yang semula hanya sebatas kerusuhan sipil yang kemudian berubah menjadi perang bersenjata.{{butuh rujukan}}
== 1970-an ==
|