Hubungan Takhta Suci dengan Uni Soviet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bilateral relations|Takhta Suci – Uni Soviet|Takhta Suci|Uni Soviet}}
'''Hubungan Takhta Suci–Uni Soviet''' ditandai dengan ketidaksepakatan ideologis yang sudah berlangsung lama antara [[Gereja Katolik]] dan [[Uni Soviet]]. [[Takhta Suci]] berusaha untuk masuk dalam dialog pragmatis dengan para pemimpin Soviet selama kepausan [[Paus Yohanes XXIII]] dan [[Paus Paulus VI]]. Pada tahun 1990-an, kebijakan diplomatik [[Paus Yohanes Paulus II]] disebutkan sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan [[pembubaran Uni Soviet]].
 
Baris 4 ⟶ 5:
===Benediktus XV===
{{Main|Paus Benediktus XV dan Rusia}}
Akhir dari [[Perang Dunia I]] membawa perkembangan revolusioner yang telah diramalkan oleh [[BenedictPaus Benediktus XV]] dalam ensiklik pertamanya. Dengan [[Revolusi Rusia]], [[Tahta Suci]] dihadapkan pada situasi baru yang sejauh ini tidak diketahui: sebuah ideologi dan pemerintahan yang menolak tidak hanya Gereja Katolik tetapi juga agama secara keseluruhan. "Beberapa harapan berkembang di antara United Orthodox di [[Ukraina]] dan [[Armenia]], tetapi banyak perwakilan di sana menghilang atau dipenjarakan pada tahun-tahun berikutnya. Beberapa uskup Ortodoks dari [[Omsk]] dan [[Simbirsk]] menulis surat terbuka kepada Paus Benediktus XV, ''sebagai Bapak dari semua Kekristenan'', menggambarkan pembunuhan para pendeta, penghancuran gereja mereka dan penganiayaan lainnya di wilayah mereka."<ref>Schmidlin III, 308</ref >
 
===Pius XI===
Baris 48 ⟶ 49:
Pada Januari 1981, Walesa mengunjungi Roma, bertemu dengan paus untuk pertama kalinya, dan menerima pengakuan dan dukungan resminya.<ref>Pleshakov, 112.</ref>
 
Pada tanggal 13 Mei 1981, di [[St.Lapangan Peter'sSanto SquarePetrus]], Yohanes Paulus II ditembak empat kali, mengenai perut dan tangan kirinya, oleh calon pembunuh [[Mehmet Ali Agca]]. Banyak sarjana mengklaim bahwa upaya pembunuhan itu adalah bagian dari konspirasi Uni Soviet, tetapi teori itu tidak pernah terbukti. Jika benar, upaya pembunuhan itu akan mengungkap ketakutan Soviet terhadap pengaruh Paus di [[Blok Timur]] dan bantuannya dalam gerakan Solidaritas Polandia. Namun, Paus selamat.<ref>Perrone, 36–37.</ref>
 
Awalnya, komunis Polandia melawan pemberontak Solidaritas dan memenjarakan banyak pemimpin gerakan antara tahun 1981 dan 1983, tetapi sepanjang tahun 1980-an, gerakan tersebut mendapatkan lebih banyak kekuatan dan dengan demikian lebih banyak legitimasi. Akibatnya, pada tahun 1989, pembicaraan meja bundar diadakan antara para pemimpin Solidaritas, komunis Soviet, dan Gereja Katolik. Pada tahun 1990, Walesa terpilih sebagai presiden Polandia dan memulai reformasi kapitalistik berskala besar. Pada tahun 1992, pasukan Soviet mulai meninggalkan Polandia.<ref>BBC News, "Poland Timeline." Terakhir diubah 18 Januari 2012. Diakses 10 Mei 2014. http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/country_profiles/1054724.stm.</ref> Kecenderungan itu dibarengi dengan demonstrasi dan pemberontakan di beberapa negara lain yang dikuasai Soviet.
Baris 61 ⟶ 62:
{{reflist}}
 
[[Kategori:Hubungan bilateral Takhta Suci|Uni Soviet]]
 
[[Kategori:Hubungan bilateral Uni Soviet|Takhta Suci]]
{{Daftar Paus}}
 
[[Kategori:Gereja Katolik Roma]]