Hyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Apri DAV (bicara | kontrib)
k Perbaikan Kapital
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:The_word_'Hyang'_in_Sundanese_script.svg|jmpl|Kata ''hyang'' dalam [[Aksara Sunda Baku|Aksara Sunda]]]]
[[File:HYANG.gif|thumb|right|250px|Asma "Hyang" dalam kaligrafi aksara Jawa]]
'''Hyang''' ([[aksara Bali]]: {{lang-banscript/Bali|ᬳ᭄ᬬᬂ​ᬳ᭄ᬬᬂ}}; [[aksara Jawa]]: {{lang-jvjava|ꦲꦾꦁ​ꦲꦾꦁ}}; [[aksara Sunda]]: {{lang-susund|ᮠᮡᮀ​ᮠᮡᮀ}}; {{lang-osi|Iyang}})<ref name="Iyang" /> adalah istilah atau nama [[ilahi]]ah dalam berbagai agama wadi pribumi pulau Jawa dan Bali; yakni [[Gama Buda/Budi]] bukan (Buddha), [[Kejawen]] (ꦏꦼꦗꦮꦺꦤ꧀), [[Sunda Wiwitan|Wiwitan]] (ᮝᮤᮝᮤᮒᮔ᮪), maupun Gamatirta (ᬕᬫᬢᬶᬃᬢ). Secara hakikatnya, Hyang pada mulanya merujuk kepada entitas (baik itu berupa roh maupun arwah leluhur) penghuni pegunungan di pulau Jawa yang disembah (entah itu [[Pegunungan Iyang]] di Jawa Timur ataupun [[Parahyangan]] di Jawa Barat).
 
== Terminologi ==
Baris 11:
{{main|Sembahyang}}
[[File:Sembahyang di Pura.jpg|thumb|left|250px|Prosesi Sembahyang masyarakat etnis Bali]]
Bentuk peribadatan untuk memuja atau menyembah Hyang biasanya disebut sebagai [[Sembahyang]], yang mana tersusun dari dua kata [[bahasa Jawa kuno|Jawa kuno]], yakni "''sĕmbah''" dan "''Hyang''". Kosakata [[bahasa Jawa]] seperti ꦱꦶꦩ꧀ꦧꦃ (''simbahsembah'') dan ꦲꦺꦪꦁ​ꦲꦺꦪꦁ (''[h]èyangyang'') yang umum digunakan pada masa kini untuk merujukritual sosokagama (orangberbakti tua; nenek dan kakek) yang dihormati juga memiliki kaitan terminologi yangpada samaTuhan.
 
===''Angembang''===