Kota Palu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki di bagian Data IPM. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(27 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| provinsi = Sulawesi Tengah
| logo = Lambang Kota Palu.png
| image_skyline = {{multiple image
| border = infobox
| total_width = 280
| image_style = border:1;
| perrow = 1/2/2
| image1 = Palu city at night.png
| image2 = Masjid_APUNG_Palu.jpg
| image3 = Palu Nusantara Gong of Peace.png
| image4 = "Lokasi-Pantai-Taipa Palu.jpg".jpg
| image5 = Tugu Perdamaian Palu.jpg
}}
| caption = '''Searah jarum jam dari atas:''' Kota Palu saat malam hari. [[Masjid Arqam Baburahman|Masjid Terapung Palu]]. Gong Perdamaian Nusantara. Pantai Taipa. Tugu Perdamaian
| peta = Locator Kota Palu.svg
| julukan = ''Kota Teluk''
| motto = Maliu
| berdiri = 27 September 1978
| nama_walikota = [[Hadianto Rasyid]]
|
| nama sekretaris daerah = Irmayanti Pettalolo
| luas = 395,06
| kecamatan = 8
| kelurahan = 46
| penduduk =
| penduduktahun = 30 Juni [[
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri
| kepadatan =
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Kaili|Kaili]], [[Bahasa Melayu Palu|Melayu Palu]]
| agama = [[Islam]] 80,05%<br>[[Kristen]] 15,16%<br>- [[Protestan]] 12,68%<br>- [[Katolik]] 2,48%<br> [[Hindu]] 2,42%<br> [[Buddha]] 2,37%<ref name="PALU">{{cite web|url=https://palukota.bps.go.id/publication/2016/07/15/3be3e0c4ba68cb882c8a9772/kota-palu-dalam-angka-2016.html|title=Kota Palu Dalam Angka 2016|page=159|website=www.palukota.bps.go.id|accessdate=20 Januari 2021|archive-date=2021-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20210128173008/https://palukota.bps.go.id/publication/2016/07/15/3be3e0c4ba68cb882c8a9772/kota-palu-dalam-angka-2016.html|dead-url=no}}</ref>
| zona = WITA
| kode = +62 451
| nomor_polisi = DN ''
| SNI = PAL
| latd = 0
Baris 37 ⟶ 47:
| flora = Banga
| fauna = [[Maleo]]
|
| IPM = {{increase}} 83,71 ([[2023]])<br> {{fontcolor|DarkGreen|Sangat Tinggi}}<ref>{{cite web|url=https://palukota.bps.go.id/news/2024/01/05/58/ipm-kota-palu-di-angka-83-71.html}}</ref>
▲| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| web = {{url|https://palukota.go.id/}}
}}
'''Kota Palu''' adalah sebuah kota yang di tepi laut dan sekaligus [[ibu kota|Ibukota]] dari [[provinsi]] [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Palu merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah, berbatasan dengan [[Kabupaten Donggala]] di sebelah barat dan utara, [[Kabupaten Sigi]] di sebelah selatan, dan [[Kabupaten Parigi Moutong]] di sebelah timur. Kota Palu dijuluki sebagai kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Letak Kota Palu dekat dengan garis khatulistiwa, dengan koordinatnya 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Pada tahun [[2021]], penduduk Kota Palu berjumlah 372.113 jiwa, dengan kepadatan 942 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL"/>
Kota Palu terletak di [[Teluk Palu]]; awalnya merupakan kota pertanian kecil hingga terpilih menjadi ibu kota provinsi [[Sulawesi Tengah]] yang baru dibentuk pada tahun 1953. Kota Palu terletak di [[Sesar Palu-Koro]] dan sering dilanda [[gempa bumi]], dan pernah terkenal sesaat setelah dilanda [[Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018|gempa bumi 28 September tahun 2018]], menewaskan setidaknya lebih dari 4.000 jiwa. Menurut [[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]], gempa bumi tahun 2018 menyebabkan "fenomena [[pencairan tanah]] yang terbesar di dunia". Sebagian besar infrastruktur kota hancur dan sebagian besar lahan menjadi tidak dapat dihuni, kota Palu kemudian dibangun kembali di tempat yang sama.
== Sejarah ==
=== Asal usul nama Kota Palu ===
Teori lain juga menyebutkan bahwa kata asal usul nama Kota Palu berasal dari bahasa Kaili ''bolovatu/volovatu,'' sejenis bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah Sigi. Bambu sangat erat kaitannya dengan masyarakat Suku Kaili, ini dikarenakan ketergantungan masyarakat Kaili dalam penggunaan bambu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka, baik itu dijadikan Bahan makanan, Bahan bangunan (dinding, tikar, dll), perlengkapan sehari hari, permainan (Tilako), serta alat musik (Lalove).
Baris 64 ⟶ 75:
== Geografi ==
Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari Timur ke Barat dengan luas wilayah 395,06
=== Batas Wilayah ===
Baris 140 ⟶ 151:
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Palu}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 164 ⟶ 174:
|style="background: #FFFFFF; color: black;" |[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 372.113
|-
|colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan kota Palu<br />'''Sumber:'''<ref name="BPSPdg">palukota.bps.go.id [
|}
=== Kondisi
Masyarakat Kota Palu sangat heterogen. Mayoritas penduduk kota
== Kesehatan ==
Baris 187 ⟶ 197:
==== Danau Sibili ====
[[Berkas:Danau sibili.jpg|jmpl|Danau Sibili, Pantoloan,Tawaeli]]
[[Danau Sibili]] merupakan danau alam yang terletak di Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Danau ini merupakan salah satu objek wisata kebanggaan masyarakat Tawaeli karena pemandangannya yang indah. Danau yang terletak 24
Danau Sibili yang indah telah menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar maupun dari luar kota Palu. Wisata yang menjadi andalan di sini adalah wisata memancing dengan berbagai jenis ikan seperti mas, bawal, mujair, gabus, dll. Di pinggir danau, ada sarana yang dapat digunakan bagi Anda yang ingin menikmati keindahan danau, seperti perahu tradisional.
Baris 217 ⟶ 227:
{{utama|Masjid Arkam Babu Rahman}}
Masjid ini memiliki luas 121 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 150 orang. Masjid ini berlantai satu dengan empat menara di ke empat sudutnya. Masjid ini sering disebut masjid apung karena posisinya menjorok 30 meter ke laut yang seakan-akan mengapung. Panorama bentang pegunungan dan Teluk Palu menambah keindahan bagi para jamaah maupun wisatawan yang ingin menikmati wisata religi di Kota Palu.<ref>Kompas.com. (19 Januari 2011). ''Palu Bakal Punya Masjid Terapung''. Diakses pada 4 Juni 2014 11:47 dari
==== Kawasan Wisata Religi Sis Al Jufrie ====
Baris 230 ⟶ 240:
[[Berkas:tamanria.jpg|jmpl|Pantai Taman Ria, Palu Barat|al=]]
Taman Ria merupakan objek wisata yang terletak di Kelurahan Lere, Palu Barat. Taman Ria sangat terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah. Apabila anda ke Taman Ria belum lengkap rasanya jika belum mencicipi jagung bakar, pisang gepe, dan saraba yang dijual oleh pedagang setempat.
'''Taipa Beach'''
Baris 238 ⟶ 247:
Taipa Beach memang cukup ideal sebagai tujuan wisata bahari. Pantainya yang bersih ditambah hangatnya sinar matahari, bisa menjadi tempat bersantai yang sangat mengasyikkan bagi anda dan keluarga. Anda juga sekaligus dapat melihat pemandangan nan elok Gunung Gawalise dari kejauhan. Pepohonan yang menghijau di pegunungan seakan membentuk gradasi warna antara birunya langit dengan jernihnya air laut. Semua ini bisa anda nikmati dari bibir pantai atau saung dan pendopo yang berdiri berjejer disepanjang kawasan pantai ini
Fasilitas disini lengkap terdapat cafe, villa, gazebo, cottage dan juga kolam permandian.
masuk pantai taipa ini tidak gratis alias berbayar.
[[Berkas:"Lokasi-Pantai-Taipa Palu.jpg".jpg|alt=sebuah pantai yang berada di pinggir kota palu. https://backpackerjakarta.com/pantai-taipa-palu/|jmpl|287x287px|'''''Taipa Beach''''']]
'''Monumen Tugu Nosarara Nosabatutu ( Gong Perdamaian )'''
Baris 253 ⟶ 261:
Simbol perdamaian berupa Gong Perdamaian atau Monumen Nosarara Nosabatutu ini, diresmikan pada tanggal 11 Maret 2014 oleh Brigadir Dewa Parsana Kapolda Sulawesi Tengah, selaku pencetus Ide pembuatan monumen sebagai simbol perdamaian bertujuan sebagai dasar dalam membangun kebersamaan, kerukunan, dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.
Monumen ini terletak di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Berada di atas bukit yang berjarak 2
Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu memiliki beberapa tulisan disetiap bagiannya. Pada bagian depan gong terdiri dari 3 bagian lingkaran dan 1 bagian yang menonjol keluar. Lingkaran yang paling luar terdapat 444 logo beserta nama Kota dan Kabupaten yang ada di Indonesia. Lingkaran tengah terdapat 33 logo beserta nama Provinsi yang ada di negeri tercinta Indonesia, dan juga tulisan “GONG PERDAMAIAN NUSANTARA, SARANA PERSAUDARAAN DAN PEMERSATU BANGSA”. Bagian dalamnya terdapat 5 logo agama yang ada di Indonesia, yaitu agama Islam, Buddha, Kristen, Katolik dan Hindu. Sedangkan pada bagian tengah gong yang menonjol keluar terdapat gambar pulau Indonesia dan di atas gong terdapat tulisan UUD 1945.
Baris 262 ⟶ 270:
Untuk mencapai Gong Perdamaian, kita akan melewati taman dan Monumen Nusarara Nusabatutu yang indah, serta kita juga harus menaiki beberapa tangga. Pada lokasi tersebut setelah mengitari beberapa tangga kita dapat menaiki bangunan tugu perdamaian Palu yang terdiri dari 3 tingkat, yang menggambarkan untuk tetap menjaga 3 keseimbangan dalam hidup manusia didunia, yaitu: hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, hubungan antara manusia dengan manusia, dan hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lokasi ini menjadi spot paling favorit bagi pengunjung karena dari ketinggian pengunjung dapat berswa foto dengan latar belakang laut dan kota Palu.
'''Bukit Doda Indah'''
Bukit Doda terletak di gunung gawalise tepatnya di Kabupaten Sigi. Panorama alamnya cukup memanjakan mata. Puncak bukit Doda ini bisa juga disebut dengan bukit Bintang.
Sebab, dapat menyaksikan banyak sekali cahaya-cahaya yang memancar dari kota Palu dan kabupaten sigi serta cahaya dari bintang-bintang di langit.<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|title=Memanjakan Mata di Vila Bukit Indah Doda|url=https://video.kompasiana.com/rafiqmuhammad001/5f2c67f1d541df7aa9084a52/memanjakan-mata-di-vila-bukit-indah-doda|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2022-05-23|archive-date=2022-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220531053555/https://video.kompasiana.com/rafiqmuhammad001/5f2c67f1d541df7aa9084a52/memanjakan-mata-di-vila-bukit-indah-doda|dead-url=no}}</ref>
Lokasi Bukit Indah Doda kira-kira 15-20 menit dari Kota Palu, tergantung dari mana berangkatnya. Misalnya, berangkat dari Palu Selatan daerah Balaikota atau pusat kota menuju sekitar Jalan Gunung Gawalise, kemudian berbelok menuju arah SMK N 4 Palu (SMK N 4 Palu ini jadi patokannya), kemudian lurus saja, jalan menuju Villa Bukit Indah Doda ini menanjak kira- kira-kira 1
Di bukit Ini terdapat sebuah restoran & Villa di dalamnya. Ya, restoran itu bernama'''''"The Hills Cafe Doda"''''' Fasilitasnya cukup lengkap terdapat Kolam permandian, Penginapan/Villa, Ruang Gym, Panggung konser dan parkir yang cukup luas.<ref>{{Cite web|date=2022-02-13|title=Review Villa Bukit Indah Doda {{!}} Ruang Cindi|url=https://cindiriyanika.com/2022/02/13/review-villa-bukit-indah-doda/|language=en-US|access-date=2022-05-23|archive-date=2022-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220630161909/https://cindiriyanika.com/2022/02/13/review-villa-bukit-indah-doda/|dead-url=no}}</ref>
== Makanan
=== Kaledo/Uvempoi ===
Baris 295 ⟶ 302:
=== Uta Dada/Sayur Santan ===
Uta dada <ref>{{Cite web|title=Uta Dada, Kuliner Khas Palu dan Rahasia Memasaknya {{!}} aginamo|url=https://aginamo.blogspot.com/2016/04/uta-dada-kuliner-khas-palu-dan-rahasia.html|website=aginamo.blogspot.com|access-date=2022-05-23|archive-date=2022-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220530194533/https://aginamo.blogspot.com/2016/04/uta-dada-kuliner-khas-palu-dan-rahasia.html|dead-url=no}}</ref> merupakan kuliner khas Kota Palu yang tidak hanya digemari masyarakat asli daerah ini, tetapi juga menu kesukaan masyarakat pendatang. Uta dada merupakan jenis kuliner bersantan, agak pedas, dengan aroma dan rasa khas ayam bakar/asap. Terdapat dua jenis Uta dada, yakni Uta dada ayam dan ikan, yang keduanya sama-sama dibakar/diasap. Kekuatan rasa Uta dada adalah dari proses pembakaran/pengasapan. Oleh karena itu Uta dada tidak membutuhkan bawang putih dalam campuran bumbunya karena bawang putih dapat menenggelamkan aroma asap tersebut. Bahkan, masakan khas Kaili pada umumnya juga tidak menggunakan bawang putih.
Jenis ayam yang digunakan untuk memasak Uta dada biasanya ayam kampung, dan jenis ikan yang biasa digunakan adalah ikan cakalang asap atau ikan teri medan yang telah diasapi (''rono tapa'' dalam Bahasa Kaili). Antara Uta dada ayam dan ikan hanya terdapat sedikit perbedaan bumbu. Uta dada ayam menggunakan sereh dan sedikit air asam jawa, Sedangkan uta dada ikan tidak menggunakan sereh tetapi menggunakan tomat, bukan air asam jawa.
Baris 327 ⟶ 334:
Di kota Palu sedikitnya telah beroperasi 800 minibus angkutan kota (angkot) yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah angkot di kota ini sering kali dianggap terlalu banyak, mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 500 angkot. Hal ini berarti terdapat 2 angkot untuk seorang komuter. Biaya Rp. 4.000,- untuk orang dewasa dan Rp. 3.000,- untuk pelajar. Uniknya, meskipun trayek angkot telah ditetapkan, setiap angkot dapat saja mengantar penumpang ke mana saja sepanjang sopir angkot berkenan. Satu hal lagi yang unik adalah angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. Warna angkot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.
* [[Bus raya terpadu]]
* [[Taksi]]
Baris 344 ⟶ 351:
{{Main|Daftar stasiun televisi di Sulawesi Tengah}}
==
=== Gempa bumi 2005 ===
Pada tanggal [[24 Januari]] [[2005]] pukul 04.10 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]], [[Gempa bumi
=== Gempa bumi dan tsunami 2018 ===
{{utama|Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018}}
Pada tanggal [[28 September]] [[2018]] pukul 18.02 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]], [[Gempa bumi|gempa]] berkekuatan 7,4 [[Skala kekuatan momen|M<sub>w</sub>]] mengguncang daerah Donggala, Palu, Sigi dan sekitarnya. Selain korban jiwa, gempa dan [[tsunami]] menyebabkan sarana dan prasarana rusak. Salah satunya Jembatan Kuning yang menjadi ikon Kota Palu ambruk. Berikut informasi terkini terkait bangunan yang rusak:
|