Stasiun Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24097028 oleh Fadhil Dimas Nabillah (bicara) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k →Sejarah |
||
(56 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| symbol_location4 = KAI
| symbol4 = Bandara
| prov =
| kota = Medan
| kecamatan kota = Medan Barat
Baris 13:
| alamat = Jalan Kereta Api
| open = {{Start date and age|1886|07|25|df=yes}}
| renovated = 1892, 1916, 1939, 1988, 2013, 2016-sekarang
| nomorstasiun = {{JakRSN|A|01|size=40}}{{JakRSN|
| tinggi = +22 m
| kodepos = 20111
| kode = MDN
| line = '''Antarkota''': {{KA|Putri Deli}} dan {{KA|Sribilah}} (Utama dan
| operator =
| nomor = 9300
| letak = km 0+000 (semua lintas Divre I)
| class = Besar tipe A
| persinyalan = * Elektrik tipe GL1 (s.d. 2019)<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2019-sekarang)
|
| struktur = Atas tanah dan layang
|
| original = Deli Spoorweg Maatschappij
| parking = Ya
| boardingpass = Ya
| sepeda = Ya
| difabel = Ya
| services = {{adjacent stations|system=Railink|line=
|system2=Layanan lokal KAI|line2=
| other_services_header = Layanan penghubung
| other_services_collapsible = yes
| other_services = {{adjacent stations|system=Trans Metro Deli
|line=Koridor 1|left=
|line3=Koridor
|line4=Koridor
|line5=Koridor
|line6=Koridor 5|left6=Grand Inna|right6=Pandu|oneway-right6=true|transfer6=Lapangan Merdeka|note-mid6=Terminus
|system7=Trans Mebidang
|line7=Koridor 1|left7=
|left8=Deli Park|right8=Bank Indonesia|oneway-right8=true|transfer8=Lapangan Merdeka
}}
| operator2 = [[KAI Bandara]]
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lift}}{{Infobox stasiun/fasilitas|eskalator}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cucitangan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|terminalbarang}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}
| laktasi = Ya
}}
'''Stasiun Medan (MDN)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara [[Kesawan, Medan Barat, Medan|Kelurahan Kesawan]],
Letaknya sangat strategis di pusat kota Medan, tepatnya di depan [[Lapangan Merdeka, Medan|Lapangan Merdeka]] dan dekat dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti [[Kantor Pos Besar Medan]], Balai Kota (sekarang Hotel Grand Aston), [[Hotel Dharma Deli]], [[Bank Indonesia]], dan [[Lonsum|Gedung London Sumatra]].
Stasiun ini mempunyai ''city check-in'' untuk calon penumpang di [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu|Bandar Udara Internasional Kualanamu]]. Layanan ini juga adalah yang pertama di
== Sejarah ==
=== Generasi pertama ===
[[Berkas:Stationsgebouw. Medan PK-F-MM.150414, PK-F-56.320.tiff|kiri|jmpl|Bangunan generasi pertama Stasiun Medan sebelum perluasan]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het
Stasiun Medan diresmikan pembukaannya pada [[25 Juli]] [[1886]] oleh [[Deli Spoorweg Maatschappij]] (DSM). Kala itu terdapat jalur yang menghubungkan Stasiun Medan dan [[Stasiun Labuhan]] sepanjang 16,7 kilometer.<ref name="resmi">[http://print.kompas.com/baca/2015/05/07/Wajah-Perkeretaapian-Medan "Wajah Perkeretaapian Medan"], ''[[Kompas]]'', 7 Mei 2015</ref> Jalur tersebut menghubungkan pusat Kota Medan ke arah [[Pelabuhan Belawan]]. Jalur rel dilanjutkan dari [[Stasiun Labuan (Medan)|Stasiun Labuhan]] hingga [[Stasiun Belawan]] yang diresmikan pada 16 Februari 1888 serta sempat melayani rute Medan-Aceh ([[Atjeh Tram|Atjeh Staatspoorwegen]]).<ref>{{Cite book|title=The History of Medan in the Olden Times|last=Sinar|first=Tengku Luckman|publisher=Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu|year=1996|isbn=|location=Medan|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Yearbook of the Netherlands East Indies|last=Anonim|first=|publisher=Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel|year=1916|isbn=|location=|pages=195}}</ref>
Desain asli stasiun ini disesuaikan dengan kebutuhan kereta api di saat itu, yang pada dasarnya tidak terlalu besar. Bangunan stasiun ini terdiri dari dua lantai; yang bawah digunakan untuk pelayanan penumpang kereta api, sedangkan yang atas adalah kantor administrasi DSM. Stasiun ini juga sudah diperlengkapi dengan kanopi kayu pada peron jalur 1-nya. Selain itu, juga dibuatkan fasilitas parkir untuk [[kereta kuda]], [[gerobak]], dan [[angkong]]. Panjang bangunannya sendiri sebesar {{Convert|37|m}}.{{Sfn|Ijspeert|633-634}}
Seiring perkembangan Kota Medan, dibangun jalur kereta api baru dengan rute [[Jalur kereta api Medan–Tebing Tinggi|Medan–Serdang–Perbaungan]] dan [[Jalur kereta api Binjai–Kuala|Binjai–Selesai]] sehingga jalur DSM bertambah dari 55 menjadi 103 km. Stasiun Medan lambat laun semakin ramai, tetapi bangunan generasi Stasiun Medan, menjadi terasa kekecilan sehingga pada 1892, stasiun ini diperluas. Dibangun dua sayap baru yang ditambahkan di kiri-kanan bangunan eksisting sehingga menambah panjang fasad menjadi {{Convert|50|m}}. Kanopi peron jalur 1 juga diperpanjang, sedangkan tata letak lantai dasar diubah.{{Sfn|Ijspeert|634}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het station van Medan aan de Deli-spoorlijn oostkust Sumatra TMnr 60004462.jpg|Bangunan generasi pertama Stasiun Medan pascaperluasan 1916|thumb|ki]]Pada tahun 1916 kebutuhan mendesak untuk memperbesar untuk kedua kalinya bangunan Stasiun Medan bisa dipenuhi karena bertambahnya luas perkebunan dan perkotaan. Pada tahun tersebut, panjang jalur DSM menjadi 258 km, dan masih terus diupayakan meski [[Perang Dunia I]] tengah berkecamuk. Tambang minyak [[Pangkalan Brandan]], perkebunan baru Tebing Tinggi dan Kisaran, serta pelabuhan Tanjungbalai terhubung kereta api. Perluasan besar-besaran gedung stasiun pada tahun 1916 juga membawa perubahan penting pada bangunan lama. Pertama, tata letak ruangan di lantai dasar dirombak total untuk mengakomodasi ruang tunggu kelas satu dan dua. Kedua, ruang terbuka antara sayap bangunan kiri maupun kanan dengan bangunan tengah diubah menjadi emperan berkanopi dan dinaikkan setinggi lantai. Selain itu, dilakukan perpanjangan bangunan sebesar 42 m, juga dilengkapi dengan tangga depan, yang dilakukan di sisi selatan. Administrasi DSM yang semula berlokasi di Stasiun Medan telah pindah ke kantor pusat dan di kantor telepon, sehingga kantor di lantai 2 stasiun diubah menjadi tempat dinas lapangan. Kantor barang dibangun di paling selatan stasiun.{{Sfn|Ijspeert|634}}
Peron jalur 1 diperbesar dan dibangun ''underpass'' antara peron 1 dan 2. Antara tahun 1916 dan 1938 hanya terjadi sedikit perluasan kantor barang, sementara beberapa perubahan kecil juga dilakukan pada interior stasiun.{{Sfn|Ijspeert|634}}
=== Generasi kedua ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation van de Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) TMnr 60026562.jpg|kiri|jmpl|Bangunan Stasiun Medan generasi kedua]]Pada tahun 1938, DSM merasa bahwa bangunan eksisting Stasiun Medan sudah tidak sesuai dengan kondisi [[Kota Medan]] yang semakin ramai. Terdapat empat faktor yang menyebabkan DSM berkeinginan untuk mengganti seluruh bangunan Stasiun Medan. ''Pertama'', usia bangunan yang sudah tua, yang membuat atap, lantai, dan dinding kayu di lantai 1 harus diganti. ''Kedua'', terdapat ruangan stasiun yang dirasa terlalu besar maupun kecil. ''Ketiga'', perlu diadakan renovasi kanopi peron yang sudah tua karena kayu-kayunya dimungkinkan lapuk termakan usia. ''Keempat'', arsitektur bangunan lama yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masa itu.{{Sfn|Ijspeert|634}}
Empat poin tersebut menyebabkan manajemen DSM mengajukan proposal kepada Dinas Jalan Bangunan untuk merombak besar-besaran bangunan utama Stasiun Medan, dengan konsep [[arsitektur modern]] era 1930-an. Untuk melaksanakan proyek ini, sejumlah sketsa proyek telah disusun, tetap sebelum konsep finalnya dibuat, Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan meminta saran mengenai hal ini. Karena sangat mempengaruhi [[Perencanaan tata ruang|tata ruang]] kota yang direncanakan Pemerintah Kota Medan kala itu, maka sejumlah koreksi dan perbaikan dilaksanakan. Proyek ini pun dimulai Juli 1938 dengan membongkar bangunan lama stasiun.{{Sfn|Ijspeert|635}}
Pada area pelayanan kereta api, atap peron jalur 1 disambung dengan gedung stasiun. Peron kedua sudah dilengkapi kanopi sehingga tidak perlu diubah atau diperbarui. Bangunan dibuat tidak terlalu tinggi maupun pendek, sehingga ukuran ruangannya disesuaikan menurut peruntukannya. Perombakan tata letak bangunan ditujukan pada ruang kepala stasiun, administrasi, dan keamanan. Kemudian, perombakan ruang tunggu, loket, dan pelayanan bagasi agar lebih dekat pintu keberangkatan/kedatangan serta terowongan bawah tanah agar calon penumpang tidak perlu berjalan kaki jauh. Selain itu, dilakukan penataan ruang tunggu kelas satu, kelas dua, dan toilet kelas satu di sebelah selatan ''hall'' keberangkatan, agar penumpang kelas satu dapat lebih nyaman. Perubahan minor dilakukan pada kantor pergudangan di bagian paling selatan stasiun (dekat Titi Gantung).{{Sfn|Ijspeert|635-636}}
Lantai 2 juga dirombak, karena DSM tidak lagi membutuhkan seluruh ruangan sebagai kantor, dan memutuskan untuk menyewakan sebagian ruangan tersebut. Pintu masuk baru ditempatkan di bagian kanan ruang tunggu kelas tiga. Tangga dibangun di selatan ruang tunggu kelas tiga yang berlokasi di utara ''hall'' keberangkatan, untuk menuju lantai 2. Bangunan stasiun generasi kedua ini rampung pada 1939.{{Sfn|Ijspeert|635-636}}
=== Generasi ketiga ===
[[Berkas:Stasiun Medan.jpg|jmpl|Tampak depan bangunan stasiun Medan|kiri]]
Sehubungan dengan transformasi Kota Medan menjadi kota [[metropolitan]], [[Kereta Api Indonesia|Perusahaan Jawatan Kereta Api]] (PJKA) memutuskan untuk mengganti bangunan Stasiun Medan. Pada tahun 1984, diteken pelepasan aset pergudangan di atas lahan stasiun senilai Rp4,2 miliar, berdasarkan Surat Persetujuan [[Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] No. 5/87/MK.011/84 tertanggal 16 Januari, Surat Persetujuan [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] ''cq'' Dirjen Agraria No. 393/1561/57 tertanggal 6 Februari, serta Surat Persetujuan [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] No. A/635/KA.102/MHB tertanggal 26 Juli. Ketiga surat ini diurus oleh Kantor Pusat PJKA di Bandung, sedangkan Eksploitasi Sumatera Utara melaksanakan proyek tersebut. Proyek ini menempati lahan seluas {{Convert|40200|m2}}, sedangkan bangunan generasi ketiga ini akan memiliki empat lantai.<ref>{{Cite news|last=036|date=1987-03-06|title=Dimulai Pelaksanaan Pembangunan Gedung Stasiun Besar KA Berlantai 4 di Medan|url=https://mpn.kominfo.go.id/arsip/detail/118354/sheet?q=kereta%20banjarnegara|work=Berita Yudha|access-date=2025-01-08}}</ref>
Memulai proyek tersebut, bangunan generasi kedua stasiun akhirnya dibongkar. Yang tersisa dari kompleks bangunan generasi kedua adalah [[Jam stasiun|menara jam]] di bagian muka stasiun, keberadaan [[depo lokomotif]] yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan stasiun.
== Bangunan dan tata letak ==
Baris 98 ⟶ 104:
Rel yang terdapat di stasiun ini membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke [[Stasiun Tebing Tinggi (Tebing Tinggi)|Tebing Tinggi]], [[Stasiun Kisaran|Kisaran]], [[Stasiun Tanjung Balai|Tanjung Balai]], [[Stasiun Siantar|Siantar]], dan [[Stasiun Rantau Prapat|Rantau Prapat]], sedangkan rel yang mengarah ke utara yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun merupakan arah perjalanan ke [[Stasiun Belawan|Belawan]], [[Stasiun Binjai|Binjai]], dan [[Stasiun Besitang|Besitang]]. Dari Stasiun Medan, dahulu terdapat juga percabangan rel ke [[Stasiun Pancur Batu|Pancur Batu]] dan [[Stasiun Delitua|Delitua]]–[[Stasiun Batu|Batu]], yang sudah nonaktif.
== Layanan kereta api ==
Baris 114 ⟶ 115:
! Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| {{rint|medan|su}} {{kereta api|Sribilah}} Utama
| Eksekutif-Bisnis
| '''Medan'''
| {{Sta|Rantau Prapat}}
| –
|-
! align=center colspan=5 | Kelas ekonomi
|-
|{{kereta api|Sribilah}} Fakultatif
|Ekonomi/Ekonomi Premium
|'''Medan'''
|{{Sta|Rantau Prapat}}
|{{Status KA|Sribilah Fakultatif}}
|-
|{{rint|medan|pd}} {{kereta api|Putri Deli}}
|Ekonomi
|'''Medan'''
|{{sta|Tanjungbalai}}
| –
|}
=== Lokal
{| class="wikitable"
|-
!Nama kereta api
! colspan="2" | Relasi perjalanan
|-
| {{rint|medan|se}} {{kereta api|Siantar Ekspres}}
| '''Medan'''
|{{sta|Siantar}}
|}
=== Kereta bandara & Komuter ===
{| class="wikitable"
! Nama kereta api
! colspan=2 | Relasi perjalanan
|-
| {{rint|medan|s}}{{rint|medan|ars}}
| {{Sta|Bandara Kualanamu}}
| {{sta|Kuala Bingai}}
|}
Baris 174 ⟶ 173:
| [[Kota Binjai|Terminal Kota Binjai]]- [[Pusat Pasar]] ([[Kota Medan|Medan]])
|-
| rowspan="5" |[[
|{{Rint|medan|
|[[Terminal Pinang Baris]]–[[Lapangan Merdeka (Medan)|
|-
|{{Rint|medan|
|
|-
|{{Rint|medan|
|[[Stasiun Belawan|Belawan]]-[[Lapangan Merdeka (Medan)|Lapangan Merdeka]]
|-
|{{Rint|medan|
|[[Medan Tuntungan, Medan|Medan Tuntungan]]-[[Lapangan Merdeka (Medan)|Lapangan Merdeka]]
|-
|{{Rint|medan|
|[[Medan Tembung]]–[[Lapangan Merdeka (Medan)|Lapangan Merdeka]]
|}
== Insiden ==
Pada tanggal 22 Desember 2008 pukul 16.30 WIB, [[Kereta api Putri Deli]] [[Anjlok (kereta api)|anjlok]] menjelang masuk Stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel. Hal ini mengakibatkan dua unit kereta dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.<ref>{{Cite web|last=https://www.facebook.com/detikcom|title=KA Putri Deli Jurusan Tanjung Bale-Medan Anjlok, 2 Penumpang Luka|url=https://news.detik.com/berita/d-1057913/ka-putri-deli-jurusan-tanjung-bale-medan-anjlok-2-penumpang-luka|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-07-13}}</ref>
Pada tanggal 15 Desember 2015, [[Kereta api Srilelawangsa|KRD Srilelawangsa]] menabrak [[sepur badug]] usai diuji coba. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2015-12-15|title=KA Sri Lelawangsa 'Tabrak' Tumpukan Beton di Medan|url=https://kabarmedan.com/ka-sri-lelawangsa-tabrak-tumpukan-beton-di-medan/|website=KabarMedan.com|language=id|access-date=2023-07-13}}</ref>
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het treinstation te Medan TMnr 60012535.jpg|Emplasemen Stasiun Medan (lk 1918)
Berkas:
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation van de Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) TMnr 60026562.jpg|Kereta minyak dan barang (lk 1945)
Berkas:Deli Railway, North Sumatra, Indonesia. August 1972 (53340244202).jpg|Emplasemen (1972)
Berkas:Medan Layang Platform.jpg|Peron jalur layang Stasiun Medan
Berkas:Medan sta 120920-28860 mdn.JPG|Pembangunan stasiun Railink (2012)
Berkas:Depo Lokomotif Medan.jpeg|Depo Induk lokomotif Medan
Berkas:Medan sta 120920-28850 mdn.JPG|Emplasemen (2012)
Berkas:BB 302 70 01 langsiran.jpeg|[[Lokomotif BB302|Lokomotif BB302 70 01]] sedang berdinas langsir
Berkas:BB 302 Putri Deli Shunting.jpg|Peron Stasiun Medan terlihat dari jembatan penyebrangan menuju Stasiun KA Bandara
Berkas:Kereta api Bandara Kualanamu berangkat dari Stasiun Medan lewat jalur layang.png|[[Lin Kualanamu (KAI Bandara)|Kereta Api Bandara Kualanamu]] berangkat dari Stasiun Medan lewat jalur layang.
Berkas:KITLV A260 - De heer Lemke in de trein te Medan, KITLV 114864.tiff|Kereta penumpang di masa kolonial (lk 1910)
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Drukte bij het spoorwegstation TMnr 60024764.jpg|Ramai [[bendi]] menanti di muka stasiun (1947)
Berkas:Medan Railway Station.jpg|Muka sisi barat Stasiun Medan (2016)
Berkas:Medan City Airport Railink Station Arrival Building.jpg|Muka sisi timur (2016)
Berkas:PTKABB306 (306 02 A).jpg|Dua lok BB 306 menanti keberangkatan (2008)
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Daftar pustaka ==
* {{Cite journal|last=Ijspeert|first=B.|date=25 November 1939|title=Station Medan, vroeger en thans|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004506025:pdf|journal=Spoor- en Tramwegen|volume=12|issue=24|pages=633-636|ref=harv}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://kai.id/ Situs resmi KAI dan jadwal kereta api]
* {{id}} [https://
{{Commonscat|Medan Station}}
Baris 220 ⟶ 238:
{{Stasiun KAI Bandara}}
[[Kategori:Stasiun kereta api di
[[Kategori:Medan Timur, Medan]]
[[Kategori:Medan Barat, Medan]]
|