Katedral Purwokerto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(20 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| fullname = Gereja Katedral Kristus Raja
| color = blue
| image = Katedral Purwokerto.jpg
| imagesize=265px
| caption =
| denomination = [[Gereja Katolik Roma]]
Baris 16 ⟶ 17:
| diocese = [[Keuskupan Purwokerto]]
| constructed_date =
| imam_kepala = R.D. Martinus Ngarlan
| pastor = RD. Martinus Ngarlan (Pastor Paroki)<br>RD. Ia Indra Pamungkas (Vikaris Parokial)<br>Romo Nico Belawing Setiawan, OMI (Vikaris Parokial)<br>Romo Laksono Wibowo, MSC (Vikaris Parokial)
| wakil = {{Bulleted list|R.D. Ia Indra Pamungkas|R.P. Nico Belawing Setiawan, O.M.I.|R.P. Eustachius Suparmanto, M.S.C.}}
| address = Jl. Gereja No. 3
| location = [[Purwokerto]], [[Jawa Tengah]]
|country = [[Indonesia]]
| phone = (0281) 637052
| website = https://www.katedral-pwt.or.id/
Baris 27 ⟶ 30:
'''Gereja Katedral Purwokerto''' atau yang bernama lengkap '''Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto''' adalah sebuah [[gereja]] [[katedral]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] di [[Keuskupan Purwokerto|Purwokerto]], [[Jawa Tengah]]. Gereja Katedral Purwokerto didekisasikan untuk gelar [[Yesus]], yaitu [[Kristus Raja]]. Katedral ini menjadi pusat kedudukan dan takhta bagi [[Keuskupan Purwokerto|Uskup Purwokerto]], saat ini [[Christophorus Tri Harsono|Mgr. Dr. Christophorus Tri Harsono]].<ref>{{Cite web |url=https://www.katedral-pwt.or.id/ |title=Salinan arsip |access-date=2023-06-29 |archive-date=2023-06-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230629181827/https://www.katedral-pwt.or.id/ |dead-url=no }}</ref>
 
== Sejarah ==
 
Bangunan Katedral Kristus Raja Purwokerto saat ini merupakan bangunan baru. [[Katedral]] baru ini dibangun untuk menggantikan bangunan katedral lama yang didirikan pada tahun 1930. Seiring perkembangan umat, Katedral lama dirasa terlalu kecil dan kurang mewakili wajah Katedral sebagai gereja induk di keuskupanKeuskupan. Kemudian tercetuslah ide untuk membangun sebuah katedralKatedral baru. Ide ini sudah muncul pada masa penggembalaan [[Willem Schoemaker|Mgr. W. Schoemaker, MSC]], namun pelaksanaannya selalu tertunda. Wacana ini terus berkembang pada masa penggembalaan [[Paschalis Soedita Hardjasoemarta|Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC]]. Beberapa kali dilakukan pengukuran untuk memperluas katedral lama baik ke depan, ke belakang, maupun ke samping. Namun, pelaksanaan perluasan tidak pernah terjadi.<ref name="Christo Regi Dicata 2007">Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 Mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)</ref>
 
Langkah serius diambil pada bulan Mei 1982 saat perayaan setengah abad berdirinya [[Keuskupan Purwokerto]] (dihitung dari pendirian Perfektur Apostolik Purwokerto). [[Paschalis Soedita Hardjasoemarta|Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC]] mengajak umat membangun katedralKatedral baru. Katedral baru yang akan dibangun nanti menjadi bentuk syukur atas penyertaan [[Yesus|Allah]] sepanjang perjalanan Keuskupan Purwokerto sekaligus menjadi monumen kesatuan umat yang menampilkan wajah budaya setempat. Sebagai bentuk kontinuitas perjalanan Gereja, katedralKatedral baru akan dibangun di tempat katedralKatedral lama. Pada misaMisa syukurSyukur itu, dilakukan kolekte khusus sebagai modal awal pembangunan katedralKatedral baru.<ref name="ReferenceA">Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)</ref>
 
Setelah melalui beberapa pertemuan, akhirnya diputuskan gambar Katedral baru beserta anggarannya. Semangat gotong royong kental terasa dalam pembangunan Katedral baru ini karena melibatkan seluruh paroki di keuskupan serta umat Purwokerto yang sudah pindah dan tinggal di keuskupan-keuskupan lain. Bulan [[April]] [[1985]] katedral lama mulai dibongkar dan pada 26 Mei 1985 dilaksanakan upacaupacara peletakan batu pertama untuk gedung Katedral baru. Selama masa pembangunan ini , misa harian dilaksanakan di kapel susteran dan bruderan, sementara misaMisa mingguanMingguan dirayakan di aula sekolah susteran (Juli 1985 – Februari 1988).<ref> name="Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 Mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)<"/ref>
 
Akhirnya, bangunan Katedral baru diresmikan oleh [[Soepardjo Rustam]] yang waktu itu menjabat sebagai Menkokesra pada 30 Mei 1988 dan dikonsekrasi sebagai Katedral oleh [[Paschalis Soedita Hardjasoemarta|Mgr. Paschalis Hardjasoemarta, MSC]] pada [[31 Mei]] [[1988]]. Katedral Kristus Raja Purwokerto ini menjadi katedralKatedral pertama di Jawa yang dibangun pasca kemerdekaan RI. Corak arsitektur joglo menggambarkan Gereja yang hidup di tengah budaya bangsa. Katedral baru ini bisa menampung sekitar 600-700 umat.<ref>Christo Regi Dicata, Peresmian dan Konsekrasi Katedral Kristus Raja Purwokerto 30 dan 31 mei 1988 dan Duc in Altum, Buku Profil Paroki 80 Tahun Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto (2007)<name="ReferenceA"/ref>
 
== Lihat juga ==
* [[Keuskupan Purwokerto]]
* [[Christophorus Tri Harsono|Mgr. Dr. Christophorus Tri Harsono]]
* [[Gereja Katolik Roma]]
* [[Daftar katedral di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Paroki di Keuskupan Purwokerto|+Katedral]]
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Jawa Tengah|Katedral]]
[[Kategori:Katedral Katolik di Indonesia|Purwokerto]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Purwokerto]]
 
{{Gereja-stub}}