Gunung Raung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+7 kategori DAS |
Merapihkan kosakata Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(11 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|Gunung Ruang|text=[[Gunung Ruang]] di Sulawesi Utara}}
{{Infobox mountain
| name=Gunung Raung
Baris 17 ⟶ 18:
| type=[[Stratovolcano]]
| age=
| last_eruption=
| first_ascent=
| easiest_route=Sumberwaringin
Baris 26 ⟶ 27:
}}
'''Gunung Raung'''
Secara geografis, lokasi gunung ini berada dalam kawasan kompleks [[Gunung Ijen|Pegunungan Ijen]] dan menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut. Dihitung dari titik tertinggi, Gunung Raung merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah [[Gunung Semeru]] dan [[Gunung Arjuno]], serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Kaldera Gunung Raung juga merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah [[Gunung Tambora]] di [[Nusa Tenggara Barat]].<ref>{{Cite web |url=https://ankaranarenva.wordpress.com/2013/03/22/gunung-raung-kaldera/ |title=Gunung Raung, Kaldera Yang Megah Di Ujung Timur Pulau Jawa |access-date=2015-07-13 |archive-date=2022-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220914054821/https://ankaranarenva.wordpress.com/2013/03/22/gunung-raung-kaldera/ |dead-url=no }}</ref> Terdapat empat titik puncak, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17/Puncak Bendera (3159 mdpl), Puncak Tusuk Gigi,(3300 mdpl) dan, yang tertinggi, adalah Puncak Sejati (3.344 mdpl).<ref>{{Cite web|url=https://cultura.id/mendaki-gunug-raung|title=Perjalanan Extreme Mendaki Gunung Raung|last=Bisinglasi|first=Dicky|date=2019-09-07|website=Cultura Magazine|language=en-US|access-date=2020-01-19|archive-date=2021-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210208004020/https://www.cultura.id/mendaki-gunug-raung|dead-url=no}}</ref>
Dilihat dari vegetasinya, Gunung Raung memunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[hutan Ericaceous|hutan Ericaceous atau hutan gunung]].
Baris 119 ⟶ 120:
==== Letusan 2015 ====
Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 [[NASA]] mendeteksi adanya dua lubang [[magma]] sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor.<ref>Zumrotun Solichah. 4 Juli 2015. [http://www.antaranews.com/berita/505187/letusan-kecil-keluar-dari-gunung-raung Letusan kecil keluar dari Gunung Raung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220914054817/https://www.antaranews.com/berita/505187/letusan-kecil-keluar-dari-gunung-raung |date=2022-09-14 }}.</ref> Rangkaian letusan ternyata terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, akibat dikeluarkannya ''notice to airmen'' dari regulator penerbangan udara ([[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]]), lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah [[Bandara Internasional Ngurah Rai]], [[Bali]]; [[Bandara Internasional Lombok]]; [[Bandara Selaparang]], [[Pulau Lombok|Lombok]]; [[Bandara Blimbingsari]], [[Banyuwangi]]; dan [[Bandara Notohadinegoro]], [[Jember]].<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/10/078682742/abu-gunung-raung-sebabkan-5-bandara-ditutup Abu Gunung Raung Sebabkan 5 Bandara Ditutup] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150805222821/http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/10/078682742/abu-gunung-raung-sebabkan-5-bandara-ditutup |date=2015-08-05 }}. Jum'at, 10 Juli 2015 | 06:57 WIB. Diakses tanggal 11 Juli 2015.</ref> Pada tanggal 16 Juli 2015, tiga bandar udara utama Jawa Timur yaitu [[Bandara Internasional Juanda]], [[Sidoarjo]]; [[Bandara Abdul Rachman Saleh]], [[Malang]];<ref>{{Cite web |url=http://www.merdeka.com/peristiwa/bandara-juanda-malang-ditutup-hingga-malam-karena-abu-raung.html |title=Bandara Juanda & Malang Ditutup Hingga Malam Karena Abu Raung |access-date=2015-07-22 |archive-date=2022-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220914054825/https://www.merdeka.com/peristiwa/bandara-juanda-malang-ditutup-hingga-malam-karena-abu-raung.html |dead-url=no }}</ref> serta [[Bandar Udara Trunojoyo|Bandara Trunojoyo]], [[Sumenep]] juga ditutup.<ref>{{Cite web |url=http://www.beritasatu.com/nasional/291728-bandara-sumenep-ditutup-akibat-erupsi-gunung-raung.html |title=Bandara Sumenep Ditutup Akibat Erupsi Gunung Raung |access-date=2015-07-22 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923193856/http://www.beritasatu.com/nasional/291728-bandara-sumenep-ditutup-akibat-erupsi-gunung-raung.html |dead-url=no }}</ref> Pada hari-hari berikutnya, secara tidak tetap bandar-bandar udara tersebut ditutup untuk sementara kemudian dibuka kembali. Bandara paling terdampak adalah Bandara Notohadinegoro (Jember) dan Bandara Blimbingsari (Banyuwangi). Sampai tanggal 5 Agustus 2015, Bandara Blimbingsari adalah satu-satunya bandara yang masih ditutup.<ref>{{Cite web |url=https://twitter.com/kemenhub151/status/628766142769709056 |title=Tweet situs resmi Kementerian Perhubungan tanggal 5 Agustus 2015 |access-date=2015-08-05 |archive-date=2022-09-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220914054822/https://twitter.com/kemenhub151/status/628766142769709056 |dead-url=no }}</ref>
==
Komplek Gunung Raung menjadi batas alami hidrologi yang membagi tujuh [[daerah aliran sungai]] menjadi tiga arah aliran yang berbeda. Pertama adalah aliran yang mengarah ke pesisir utara dan bermuara di [[Laut Jawa]] ([[:Kategori:DAS Sampean|DAS Sampean]]). Kedua, aliran yang mengarah ke pesisir selatan dan bermuara di [[Samudra Hindia|Samudera Hindia]] (DAS Kalibaru, [[:Kategori:DAS Mayang|DAS Mayang]] dan [[:Kategori:DAS Bedagung|DAS Bedagung]]). Ketiga adalah aliran yang mengarah ke pesisir timur dan bermuara di [[Selat Bali]] (DAS Glondong, DAS Bomo dan [[:Kategori:DAS Setail|DAS Setail]]). Titik pertemuan [[batas hidrologi]] tersebut berada pada puncak Gunung Raung (kecuali DAS Bedagung yang diapit oleh DAS Sampean dan DAS Mayang).<ref name="WebGIS">{{Cite web|title=Peta Interaktif|url=http://webgis.menlhk.go.id/|website=WebGIS MenLHK|language=id|access-date=2023-11-12}}</ref>
<gallery>▼
Gunung Raung.jpg|Gunung Raung▼
== Lihat pula ==
* [[Daftar
* [[Daftar gunung di Jawa]]
* [[Hidrologi pegunungan]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Taman Nasional Baluran]]
* [[Taman Nasional Meru Betiri]]
==Galeri==
<gallery mode="packed-overlay" heights="200">
Berkas:Jalur pendakian gunung raung (5).jpg | Jalur Pendakian
▲Berkas:Puncak Gunung Raung.jpg | Puncak Gunung Raung
▲</gallery>
== Referensi ==
Baris 138 ⟶ 144:
== Pranala luar ==
* [http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3774983507497&set=a.1568803314371.77325.1664101753&type=1&theater Kumpulan foto] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230810191826/https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3774983507497&set=a.1568803314371.77325.1664101753&type=1&theater |date=2023-08-10 }}
* [https://www.google.com/maps/d/edit?mid=1ElFQLymnpTPeUCy6A7H2a4OqhdGII74&usp=sharing Kompilasi peta DAS Gunung Raung (berkas KML/KMZ)]
{{Gunung di Indonesia}}
Baris 145 ⟶ 152:
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Timur]]
[[Kategori:Kaldera di Indonesia]]
{{gunung-di-indonesia-stub}}
[[Kategori:DAS Bedagung]]
Baris 155 ⟶ 160:
[[Kategori:DAS Sampean]]
[[Kategori:DAS Setail]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]
|