Kota Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24119540 oleh 182.2.134.60 (bicara) tidak membangun Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
IPM 2023 Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(60 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{redirect|Yogyakarta kota|kegunaan lain| {{Dati2
|settlement_type = Ibu kota
Baris 7 ⟶ 8:
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
|translit_lang1_info1 = {{jav|ꦑꦸꦠ꧀ꦧꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ}}
|julukan = {{Hlist|Kota Perjuangan
▲|julukan = {{Hlist|Kota Perjuangan|Kota Pelajar|Kota Gudeg|Kota Wisata|Kota Murah Meriah|Kota Berhati Nyaman}}
|nama lain = {{hlist|Yogya|Jogja}}
|provinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width
|perrow = 1
|image1=Yogyakarta Indonesia Tugu-Yogyakarta-02.jpg
|caption1=<center>[[Tugu Yogyakarta]]
|image2=Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg
|caption2=<center>[[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]
|
|caption3=<center>[[Taman Sari Yogyakarta]]
|
|image6=Malioboro Street, Yogyakarta.JPG▼
|caption4=<center>[[Bank Indonesia|Gedung Bank Indonesia]]
|caption5=<center>[[Jalan Malioboro]]
|motto = {{jav|ꦩꦁꦲꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ}}<br>[[Memayu hayuning bawana]]<br/>{{sub|Memperindah keindahan dunia}}▼
}}
▲|motto = {{jav|
|slogan = Jogja Keren - ''The City Of Creative''<ref>{{Cite news|title=Sandiaga Uno Luncurkan Tagline Baru Yogyakarta The City Of Creative|url=https://ekbis.sindonews.com/read/562644/34/sandiaga-uno-luncurkan-tagline-baru-yogyakarta-the-city-of-creative-1633666255|access-date=23 November 2022|work=[[sindonews.com]]|date=08 Oktober 2021|language=id-ID|page=1|last=|first=Anonim|archive-date=2022-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221123005802/https://ekbis.sindonews.com/read/562644/34/sandiaga-uno-luncurkan-tagline-baru-yogyakarta-the-city-of-creative-1633666255|dead-url=no}}</ref>
|semboyan = "Berhati Nyaman"<br/>("Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman")
Baris 28 ⟶ 30:
|image_map =
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1756|10|7}}
|pendiri = [[Sri Sultan Hamengkubuwana I]]
|dasar hukum = UU No. 17 Tahun 1947
|tanggal = [[7 Juni]] [[1947]]
|jenis pemerintahan =
|nama walikota =
|nama wakil walikota =
|nama sekretaris daerah = Aman Yuriadijaya
|nama ketua DPRD = Danang Rudyatmoko
Baris 38 ⟶ 41:
|kemantren = 14
|kelurahan = 45
|penduduktahun = 30 Juni [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk =
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|83,71% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 15,91% [[Kristen]]
** 9,68% [[Katolik]]
** 6,23% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|0,26% [[Agama Buddha|Buddha]] | 0,11% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|demonim = ''Kawula Ngayogyakarta''
|IPM = {{increase}}
|dau = Rp 691.457.574.000,00 ([[2019]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
Baris 63 ⟶ 73:
}}
'''Kota Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|Ngayogyakarta}}, {{IPA-jv|kuʈɔ ŋajogjɔˈkart̪ɔ}}, atau dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan nama '''Yogya''' atau '''Jogja''') adalah [[Daftar ibu kota provinsi di Indonesia|ibu kota
Salah satu [[kemantren]] di [[Yogyakarta]], yaitu [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]] pernah menjadi pusat [[Kesultanan Mataram]] antara kurun tahun 1575–1640. Kini, Yogyakarta menjadi tempat tinggal dua penerus Mataram, yakni [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Sultan Hamengkubuwana]] dan [[Kadipaten Pakualaman|Adipati Paku Alam]], yang berada di [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Ngayogyakarta]] dan [[Pura Pakualaman]].
== Etimologi ==
Nama Yogyakarta
== Pusaka dan Identitas Daerah ==
Baris 95 ⟶ 105:
=== Masa awal ===
{{main|Sejarah Yogyakarta|Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat#Sejarah}}
Berdirinya kota Yogyakarta tidak lepas dari [[Perjanjian Giyanti]] pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jenderal [[Jacob Mossel]]. Perjanjian tersebut berisi tentang pembagian wilayah [[Kesultanan Mataram]], dimana wilayah Mataram bagian timur masih menjadi milik [[Kasunanan Surakarta Hadiningrat]] yang kala itu dipimpin oleh Susuhunan [[Pakubuwana III]], dan bagian barat menjadi hak [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]]. Wilayah tersebut dibatasi oleh [[Sungai Opak]]. Pangeran Mangkubumi pun diakui menjadi Raja pada wilayah tersebut dengan Gelar ''
Pangeran Mangkubumi memilih wilayah Hutan Beringin (''Pabringan''), dimana pada wilayah tersebut terdapat sebuah desa bernama ''Pacethokan'' dan Pesanggrahan Gerjiwati (Garjitawati) yang dibuat oleh Susuhunan [[Pakubuwono II|Pakubuwana II]]. Pangeran Mangkubumi pun mengubah nama wilayah tersebut menjadi ''Ayodya''. Setelah perubahan nama tersebut, Pangeran Mangkubumi segera memerintahkan kepada rakyat untuk membabat hutan tersebut agar dapat didirikan keraton. Calon keraton baru tersebut terletak di suatu kawasan di antara [[Kali Winongo]] dan [[Kali Code]]. Lokasi tersebut dinilai strategis dari sisi pertanahan dan keamanan. Sebelum pembangunan keraton selesai, pemerintahan sementara dipusatkan di daerah [[Gamping, Sleman|Gamping]], tepatnya di [[Petilasan Keraton Ambarketawang|Pesanggrahan Ambarketawang]].<ref name=jogjakota/>
Baris 104 ⟶ 114:
=== Masa Hindia Belanda dan Inggris ===
[[Berkas:KITLV 12578 - Kassian Céphas - Cityscape in Jogjakarta - Around 1896.tif|jmpl|ki|Suasana kota Yogyakarta pada tahun
Ketika pemerintah Belanda datang menguasai Nusantara, wilayah Kesultanan Yogyakarta dijadikan keresidenan dengan ibu kota di Kabupaten Kota Kasultanan, maka dibuat kesepakatan birokrasi antara Belanda dengan Keraton. Dari keputusan tersebut, muncul Residen dan Patih untuk menjembatani birokrasi antara pihak Belanda dengan pihak Keraton. Fungsinya adalah sebagaimana kedutaan besar sekarang. Di antara keduanya, perlu menguasai bahasa Jawa dan Belanda.
Baris 115 ⟶ 125:
Tahun 1811, Inggris menaklukkan Hindia Belanda. Di masa ini terjadi peristiwa ''[[Geger Sepoy]]'', di mana pasukan Inggris dibantu dengan pasukan [[Sepoy]] dari [[India]] dan beberapa pasukan dari [[Mangkunegaran]] menyerang Keraton. Hasilnya, Pada tahun 1813, wilayah Yogyakarta kembali terpecah. Kali ini, berdiri sebuah kadipaten bernama [[Kadipaten Pakualaman]] yang didirikan oleh [[Paku Alam I|Pangeran Notokusumo]] yang diangkat oleh Inggris. Notokusumo sendiri adalah adik dari [[Sultan Hamengkubuwana II]], dan kemudian bergelar Adipati Paku Alam I<ref name=dpad>{{cite web|url=http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/vieww/sejarah-singkat-daerah-istimewa-yogyakarta-1482|title=Sejarah Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta|website=dpad.jogjaprov.go.id|publisher=Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|accessdate=21 September 2022|archive-date=2022-09-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220921153156/http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/vieww/sejarah-singkat-daerah-istimewa-yogyakarta-1482|dead-url=no}}</ref>. Ia mendapatkan tanah dari Kesultanan meliputi sebuah kemantren di dalam kota Yogyakarta, berada di antara [[Kali Code]] dan Kali Manunggal. Di tanah tersebut kemudian didirikan istana [[Pura Pakualaman]] (sekarang menjadi wilayah kemantren [[Pakualaman, Yogyakarta|Pakualaman]]). Inggris juga mengangkat [[Tan Jin Sing]], kapitan Tionghoa yang berasal dari [[Kedu]], sebagai ''Bupati Nayaka'' dalam Kabupaten Kota Yogyakarta dengan gelar KRT. Secodiningrat.<ref name=eka>Sutirman Eka Ardhana. 21 November 2013. [http://tirmankalis.blogspot.co.id/2013/11/lurahing-pacino-kapitan-tan-jin-sing.html Lurahing Pacino Kapitan Tan Jin Sing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230307130335/http://tirmankalis.blogspot.com/2013/11/lurahing-pacino-kapitan-tan-jin-sing.html |date=2023-03-07 }}.</ref>
Yogyakarta juga menjadi pusat perkembangan kebangkitan nasional. Berlakunya [[politik etis]] di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 memunculkan tokoh-tokoh terpelajar yang berpengaruh terhadap pergerakan nasional saat itu. Mereka menjadikan Yogyakarta sebagai basis kegiatan tersebut. Salah satunya dengan diselenggarakannya kongres nasional [[Boedi Oetomo]] yang pertama pada tanggal 3-5 Oktober 1908 di gedung sekolah ''Kweekschool'' yang terletak di sekitar [[Jetis, Yogyakarta|Jetis]] (kini menjadi gedung [[SMA Negeri 11 Yogyakarta]])<ref>{{Cite book|last=Akira Nagazumi|first=|date=1989|url=https://books.google.co.id/books?id=tX0eAAAAMAAJ&q=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&dq=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj5po_P-MLrAhUEbn0KHYZYDCMQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bangkitnya nasionalisme Indonesia: Budi Utomo, 1908-1918|location=|publisher=Grafitipers|isbn=978-979-444-066-7|pages=v|language=id|url-status=live|access-date=2023-03-09|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132538/https://books.google.co.id/books?id=tX0eAAAAMAAJ&q=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&dq=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj5po_P-MLrAhUEbn0KHYZYDCMQ6AEwAHoECAAQAg|dead-url=no}}</ref>. Selain itu, berdiri pula organisasi [[Muhammadiyah]] yang dibentuk oleh KH [[Ahmad Dahlan]], penghulu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1912, yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan Islam.<ref>{{Cite book|last=M. Nasruddin Anshoriy Ch|first=|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=q7qfoC748V0C&pg=PA56&dq=ahmad+dahlan+muhammadiyah+%221912%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiByYPg78LrAhXRV30KHcN7DeAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=ahmad%20dahlan%20muhammadiyah%20%221912%22&f=false|title=Matahari pembaruan: rekam jejak K.H. Ahmad Dahlan|location=|publisher=Galangpress Group|isbn=978-602-97032-1-4|pages=56-57|language=id|url-status=live|access-date=2023-03-09|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132540/https://books.google.co.id/books?id=q7qfoC748V0C&pg=PA56&dq=ahmad+dahlan+muhammadiyah+%221912%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiByYPg78LrAhXRV30KHcN7DeAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=ahmad%20dahlan%20muhammadiyah%20%221912%22&f=false|dead-url=no}}</ref>
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Baris 141 ⟶ 151:
== Geografi ==
[[Berkas:Lokasi DIY Kota Yogyakarta.svg|thumb|280px|Lokasi Kota Yogyakarta di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].|ki]]
Letak Kota Yogyakarta dilalui oleh tiga [[sungai]], yaitu Sungai Winongo, [[Sungai Gajahwong]] dan Sungai Code. Sungai Winongo berada di bagian barat Kota Yogyakarta, sedangkan Sungai Gajahwong berada di bagian timur. Sementara Sungai Code berada di tengah Kota Yogyakarta.<ref>{{Cite book|last=Sulistyowati, N. A., dan Priyatmoko, H.|date=2019|url=http://repository.usd.ac.id/37889/1/Ebook_Toponim%20Jogja-.pdf|title=Toponim Kota Yogyakarta|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-623-7092-08-7|pages=12|url-status=live|access-date=2023-05-27|archive-date=2023-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230614095949/https://repository.usd.ac.id/37889/1/Ebook_Toponim%20Jogja-.pdf|dead-url=no}}</ref> Keberadaan Sungai Code membelah Kota Yogyakarta menjadi dua bagian. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung–Semarang–Surabaya–Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.
Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.
Baris 166 ⟶ 176:
=== Iklim & Cuaca ===
Kota Yogyakarta memiliki iklim yang sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu ber[[iklim tropis]], dengan tipe [[iklim muson tropis]] (''Am''). Angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin menyebabkan [[musim kemarau]]<ref>{{Cite web|last=NEWS|first=UNAIR|date=2022-04-22|title=Potensi Sinar Matahari Alami untuk Budidaya Mikroalga Di Yogyakarta|url=https://unair.ac.id/potensi-sinar-matahari-alami-untuk-budidaya-mikroalga-di-yogyakarta/|website=Universitas Airlangga Official Website|language=id-ID|access-date=2024-07-20}}</ref> di wilayah Kota Yogyakarta dan angin muson ini berlangsung pada periode [[Mei]] hingga [[Oktober]]. Sementara itu, angin muson barat–barat daya yang bersifat lembap dan membawa banyak uap air menyebabkan [[musim hujan|musim penghujan]] di wilayah Kota Yogyakarta dan angin muson ini bertiup pada periode [[November]] hingga [[April]]. Rata-rata curah hujan di wilayah Kota Yogyakarta adalah ±2012 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahunnya. Tingkat kelembapan rata-rata per tahun di wilayah ini adalah ±77%.<ref>{{Cite web |url=https://www.jogjakota.go.id/pages/geografis |title=Salinan arsip |access-date=2020-08-30 |archive-date=2020-08-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200816121549/https://jogjakota.go.id/pages/geografis |dead-url=no }}</ref>
{{Yogyakarta weatherbox}}
== Pemerintahan ==
▲=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Yogyakarta}}
Wali Kota Yogyakarta ({{lang-jv|ꦮꦭꦶꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ|Walikutha Ngayogyakarta}}) adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Wali kota Yogyakarta bertanggungjawab kepada [[Gubernur]] Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].▼
▲Wali Kota Yogyakarta ({{lang-jv|
Saat ini, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Yogyakarta adalah Singgih Raharjo, yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas wali kota Yogyakarta sejak 22 Mei 2023, menggantikan penjabat wali kota sebelumnya, [[Sumadi (birokrat)|Sumadi]]. Sedangkan jabatan wakil wali kota dikosongkan hingga [[Pemilihan umum Indonesia 2024|Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024]].▼
▲Saat ini, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di
{{:Daftar Wali Kota Yogyakarta}}▼
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! colspan="2" |Wali kota
! Potret
! Awal
! Akhir
! Masa jabatan
|-
| style="background:#d3d3d3;" |
| <span>[[Singgih Raharjo]]<br/><small>(Penjabat)</small>
| [[Berkas:Penjabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo.jpg|100px]]
| 22 Mei 2023
| ''Petahana''
| {{age in years and days|2023|5|22}}
| ''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta}}
Yogyakarta menjadi salah satu kota pertama di Indonesia yang menyelenggarakan [[pemilihan umum]] untuk anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] tingkat kotapraja. Pemilihan umum tersebut berlangsung sejak 16 Juli hingga 24 Desember 1951.<ref>{{cite book | title = Jogja Memilih: Sejarah Pemilu 1951 & 1955 DI Yogyakarta | first = Winardi, dkk. | date = 2020 | publisher = Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta | pages =}}</ref><ref>Vredeburg: [https://vredeburg.id/id/post/pemilihan-umum-anggota-dpr-daerah-di-yogyakarta-tahun-1951-refleksi-sistem-demokrasi-indonesia-masa-awal-kemerdekaan Pemilihan Umum Anggota DPR Daerah di Yogyakarta Tahun 1951: Refleksi Sistem Demokrasi Indonesia Masa Awal Kemerdekaan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230221110032/https://vredeburg.id/id/post/pemilihan-umum-anggota-dpr-daerah-di-yogyakarta-tahun-1951-refleksi-sistem-demokrasi-indonesia-masa-awal-kemerdekaan |date=2023-02-21 }}, diakses 21 Februari 2023</ref>
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta}}
Baris 261 ⟶ 287:
[[Berkas:Anak- Anak Kampung Kota Jogjakarta.jpg|jmpl|Suasana perkampungan di kota Yogyakarta. Terlihat anak-anak sedang bermain bersama.]]
=== Kependudukan ===
Jumlah penduduk Kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010<ref>BPS, 2010.</ref>
Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, kota Yogyakarta menjadi kota terpadat [[Daftar kota di Indonesia menurut kepadatan penduduk|ke-6 di Indonesia]], dengan luas wilayah [[Daftar kota di Indonesia menurut luas wilayah|terkecil ke-6]], dan populasi terbanyak [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|ke-38 dari 93 kota otonom dan 5 kota administratif]] di Indonesia.
Baris 277 ⟶ 303:
[[Berkas:Kelenteng Vihara Buddha Prabha.jpg|jmpl|ki|200px|[[Kelenteng Fuk Ling Miau|Kelenteng Gondomanan]].]]
[[Islam]] adalah agama mayoritas yang dianut masyarakat Kota Yogyakarta yakni sebanyak 83,
Sejak awal berdirinya, Yogyakarta sudah menjadi kota majemuk yang dihuni oleh beberapa etnis dan agama. Tercatat beberapa tempat ibadah yang sudah berdiri sejak dahulu, seperti [[Masjid Gede Kauman]], [[Masjid Syuhada]], [[Masjid Gedhe Mataram|Masjid Mataram Kotagede]], [[Gereja Huria Kristen Batak Protestan, Yogyakarta|Gereja HKBP]], [[Gereja Santo Antonius, Kotabaru|Gereja Kotabaru]], [[Kelenteng Tjen Ling Kiong]], dan [[Kelenteng Fuk Ling Miau]].
Baris 295 ⟶ 321:
=== Tarian ===
[[File:Tari Golek Ayun2.jpg|jmpl|ka|200px|Tari [[Golek Ayun-Ayun]], salah satu tarian khas Yogyakarta yang dikembangkan di dalam Keraton.]]
Tarian khas Yogyakarta berkembang dari dalam [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan [[Pura Pakualaman]], di mana kedua keraton memiliki beberapa tarian [[Srimpi]] dan [[Bedaya]] sesuai dengan pakem masing-masing. Salah satu tarian yang dikenal oleh masyarakat adalah tari [[Beksan Trunajaya|Beksan Lawung Ageng]]. Beksan Lawung Ageng adalah salah satu tarian pusaka Keraton Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, dan biasanya dipentaskan pada ritual kenegaraan. Tarian ini menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak.
=== Batik ===
Baris 374 ⟶ 400:
[[Berkas:Jl Malioboro.jpg|jmpl|ki|220px|Salah satu ruang trotoar pejalan kaki di Jalan Malioboro.]]
Yogyakarta juga memiliki beberapa kawasan khusus untuk wisata pejalan kaki
== Julukan ==
Baris 418 ⟶ 444:
== Transportasi ==
Kota Yogyakarta sangat strategis karena
=== Transportasi darat ===
Baris 428 ⟶ 454:
===== Trans Jogja =====
[[Berkas:Armada Trans Jogja di Jalan Imogiri Timur.jpg|jmpl|Trans Jogja, moda transportasi [[Bus Rapid Transit]] di Yogyakarta]]
Sejak Maret 2008, sistem transportasi bus yang baru, bernama [[Transjogja|Trans Jogja]] hadir melayani sebagai transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Trans Jogja merupakan bus 3/4 yang melayani berbagai kawasan di Kota, Sleman dan sebagian Bantul. Hingga saat ini (Tahun
*'''Trayek 1B''', melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Kampus [[Universitas Gadjah Mada|UGM]].
*'''Trayek 1C''', melayani kawasan timur seperti [[Bandar Udara Adisutjipto]], [[Candi Kalasan]], dan [[Candi Prambanan]].
* '''Trayek 2B''', melayani kawasan perkantoran [[Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta|Kotabaru]] dan Sukonandi.
* '''Trayek 3A''' dan '''Trayek 3B''', melayani kawasan selatan, termasuk juga Kampus [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] dan kawasan sejarah [[Kotagede, Yogyakarta|Kotagede]].
* '''Trayek 4A''' dan '''Trayek 4B''', melayani kawasan pendidikan, seperti Kampus [[Universitas Gadjah Mada|UGM]], [[Universitas Islam Indonesia|UII]], [[Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD"|APMD]], [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga|UIN Sunan Kalijaga]], dan [[Stasiun Lempuyangan]].
* '''Trayek 5A''' dan '''Trayek 5B''', melayani kawasan Jalan Magelang, Kampus [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] dan kawasan Seturan.
* '''Trayek 6A''' dan '''Trayek 6B''', melayani kawasan barat daya, seperti kampus [[
* '''Trayek 7''', melayani kawasan Jalan Wonosari dan Babarsari.
* '''Trayek 8''', melayani kawasan barat seperti [[Gamping, Sleman|Gamping]] dan Ringroad Barat.
* '''Trayek 9''', melayani kawasan sejarah bagian barat seperti Ngabean dan Pojok Beteng.
* '''Trayek 10''', melayani kawasan Gamping dan [[Stasiun Lempuyangan]].
* '''Trayek 11''', melayani kawasan Kampus [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] dan
* '''Trayek 13''', melayani kawasan wisata dan sejarah seperti Jalan P Mangkubumi, [[Malioboro]], [[Stasiun Yogyakarta]] dan Terminal Ngabean, menuju ke Pusat Kuliner Belut di [[Godean, Sleman|Kapanewon Godean]], [[Kabupaten Sleman]].
* '''Trayek 14''', melayani kawasan timur-utara seperti [[Bandar Udara Adisutjipto]], [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Kalurahan Maguwoharjo]], menuju ke Terminal Pakem di [[Pakem, Sleman|Kapanewon Pakem]], [[Kabupaten Sleman]].
* '''Trayek 15''', melayani kawasan selatan seperti Dongkelan, Pojok Beteng Kulon, [[Tamansari]] dan [[Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta]], menuju ke Terminal Palbapang di [[Bantul, Bantul|Kapanewon Bantul]], [[Kabupaten Bantul]].
Baris 451 ⟶ 478:
* '''Koridor 3''' (K3J) atau '''Trayek 1A''', melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Trans Jogja sangat diminati selain karena aman dan nyaman, tarif yang saat ini diterapkan juga terjangkau, yaitu Rp 3.600,- untuk sekali jalan, dengan dua sistem tiket: sekali jalan dan berlangganan. Bagi tiket berlangganan, dikenakan
==== Taksi ====
Baris 470 ⟶ 497:
Di masa kini, keberadaan andong dapat ditemui di kawasan-kawasan wisata seperti Malioboro, Keraton Yogyakarta, atau Pasar Ngasem. Keunikan andong Yogyakarta adalah sang kusir yang menggunakan pakaian adat jawa.
====
[[Bus antarkota]] tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, datang dan berangkat dari [[Terminal Giwangan|Terminal Bus Tipe A Giwangan]], yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan [[Kabupaten Bantul]].▼
[[Berkas:Stasiun Tugu 2020 2 New Signage + Nataru.jpg|jmpl|ka|Tampak depan [[Stasiun Yogyakarta]] 2020]]▼
=== Transportasi rel ===
▲[[Berkas:Stasiun Tugu 2020 2 New Signage + Nataru.jpg|jmpl|ka|Tampak depan [[Stasiun Yogyakarta]] 2020]]
Kota Yogyakarta merupakan pusat dari [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]], wilayah kerja [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] yang menaungi perkeretaapian di Daerah Istimewa Yogyakarta, [[Solo Raya]], dan sebagian [[Purworejo]]. Kota Yogyakarta dilewati oleh [[jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan]]/lintas selatan dan tengah [[Jawa]]. Jalur kereta api yang melewati Kota Yogyakarta telah terelektrifikasi [[listrik aliran atas]] sebesar 1.500 V DC, mulai dari Stasiun Yogyakarta hingga Stasiun Palur. Layanan kereta api antarkota maupun aglomerasi di kota ini melayani berbagai tujuan di Pulau Jawa yang menghubungkan Yogyakarta dengan [[Bandung]], [[Surabaya]], serta [[Kota Malang|Malang]] di jalur selatan Jawa, sedangkan jalur tengah Jawa menghubungkan Yogyakarta dengan [[Kota Cirebon|Cirebon]], [[Jakarta]], dan kereta api aglomerasi yang menghubungkan Yogyakarta dengan [[Daftar kabupaten dan kota di Jawa Tengah|berbagai kota di Jawa Tengah]]. Terdapat sebanyak kurang lebih 33 kereta api antarkota dan aglomerasi yang melintasi Kota Yogyakarta (dengan sebanyak 112 dari total jadwal perjalanan perharinya).
Terdapat 2 stasiun besar di Kota Yogyakarta, yaitu [[Stasiun Yogyakarta]] (dikenal sebagai '''Stasiun Tugu''')
Yogyakarta juga memiliki beberapa jalur kereta api menuju [[Stasiun Palbapang]], Stasiun Pundong dan [[Stasiun Magelang Kota]] bersambung ke [[Stasiun Ambarawa]] yang sudah dinonaktifan sejak dekade 1970-an. Salah satu peninggalan jalur kereta api nonaktif di kota Yogyakarta yang masih bisa disaksikan hingga saat ini adalah [[Stasiun Ngabean]] yang terletak di komplek Taman Parkir Wisata Ngabean.
▲[[Bus antarkota]] tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, datang dan berangkat dari [[Terminal Giwangan|Terminal Bus Tipe A Giwangan]], yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan [[Kabupaten Bantul]].
=== Transportasi udara ===
Baris 493 ⟶ 518:
== Pendidikan ==
Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2022/2023 mencatat 109.217 siswa dan 840 sekolah di Yogyakarta, dengan perincian 210 [[Pendidikan anak usia dini|KB]], 221 [[Taman kanak-kanak|TK]] dan [[Raudhatul Athfal|RA]], 165 [[Sekolah dasar|SD]] dan [[Madrasah Ibtidaiyah|MI]], 58 [[Sekolah menengah pertama|SMP]] dan [[Madrasah Tsanawiyah|MTs]], 42 [[Sekolah menengah atas|SMA]] dan [[Madrasah Aliyah|MA]], 30 [[Sekolah menengah kejuruan|SMK]], 9 [[Sekolah luar biasa|SLB]], 36 [[Taman Pendidikan Al-Qur'an|TPA]], 18 [[Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat|PKBM]], 182 [[Pendidikan anak usia dini|SPS]], serta 1 [[Sanggar|Sanggar Kegiatan Belajar]].<ref>{{Cite web |url=https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/2/046000 |title=Data Sekolah Kota Yogyakarta |access-date=2022-11-05 |archive-date=2022-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221105134017/https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/2/046000 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://dapo.kemdikbud.go.id/pd/1/040000 |title=Data Peserta Didik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta |access-date=2022-11-05 |archive-date=2022-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221105134022/https://dapo.kemdikbud.go.id/pd/1/040000 |dead-url=no }}</ref>
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar. selain itu, 45 dari 137 perguruan tinggi di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berada di kota ini. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah [[Universitas Gadjah Mada]], [[Universitas Negeri Yogyakarta]], [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta]], [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga]] dan [[Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta]] yang secara administratif berada di wilayah [[Sleman]] dan [[Bantul]].
Beberapa perguruan tinggi lainnya seperti [[Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta]], [[Universitas Ahmad Dahlan]], [[Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta]], [[Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta]], [[Universitas Janabadra]], [[Universitas Teknologi Yogyakarta]], [[Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa]], [[Universitas Widya Mataram]], [[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta]], [[Universitas Islam Indonesia]], [[Universitas Kristen Duta Wacana]], [[Universitas Sanata Dharma]], [[Universitas Terbuka]], [[Institut Sains & Teknologi AKPRIND]], [[Politeknik LPP Yogyakarta]], [[Akademi Keperawatan Bethesda Yogyakarta]], [[Akademi Angkatan Udara]], dan lainnya.
== Olahraga ==
Baris 540 ⟶ 562:
* [[Gangbuk-gu]], [[Seoul]], {{KOR}}
* [[Baalbek]], {{LIB}}
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
Baris 562 ⟶ 587:
[[Kategori:Kota di Indonesia|Yogyakarta]]
[[Kategori:Daerah Istimewa Yogyakarta]]
[[Kategori:DAS Opak]]
|