Jalur kereta api Padang Panjang–Sawahlunto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k →Referensi: typo |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
| system = Jalur kereta api rel berat
| status = *Beroperasi
** [[Stasiun Sawahlunto|Sawahlunto]] - [[Stasiun
*Tidak Beroperasi
**[[Stasiun
| locale = [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Kota Padang Panjang]], [[Kabupaten Solok]], [[Kota Solok]], dan [[Kota Sawahlunto]], [[
| start = [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]]
| end = [[Stasiun Sawahlunto|Sawahlunto]]
Baris 20:
| open = 1887–1896
| close = 2014
| reopen = 2023 ([[Stasiun Sawahlunto|Sawahlunto]] - [[Stasiun
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia (Persero)|PT KAI]] (pemilik tanah dan bangunan)
| operator = [[Kereta Api Indonesia]] [[Divisi Regional II
| depot = [[Stasiun Padang|Padang]]
| stock =
Baris 39:
| map = {{Peta rute Jalur kereta api Padang Panjang–Sawahlunto}}
}}
'''Jalur kereta api Padang Panjang–Sawahlunto''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Stasiun Padang Panjang]] dan [[Stasiun Sawahlunto]]; termasuk dalam [[Divisi Regional II
== Sejarah ==
=== Pembangunan awal ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aanleg spoorweg russchen Soengei Lassi en Siloengkang.S.W.K TMnr 10021568.jpg|jmpl|kiri|Pembangunan jalur segmen Solok–Silungkang]]
Sejarah kereta api
Untuk segmen ini, jalur [[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–[[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]] selesai pada tanggal 1 Juli 1891. Dari Padang Panjang dibuatkan jalur menuju [[Stasiun Bukittinggi|Fort de Kock]] (Bukittinggi) pada tanggal 1 November 1891. Pada tanggal 1 Juli 1892, segmen [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]]–[[Stasiun Solok|Solok]] telah selesai dibangun. Segmen [[Stasiun Solok|Solok]]–[[Stasiun
Jalur ini pernah digunakan untuk kereta penumpang reguler hingga sekitar tahun 1986 layanan kereta api penumpang pun berhenti akibat dampak kebijakan motorisasi [[Orde Baru (Indonesia)|Orde Baru]] sehingga transportasi penumpang dengan kereta api kalah efisien dibandingkan kendaraan bermotor pada saat itu sehingga layanan KA di jalur tersebut hanya kereta api pengangkut batu bara dan kereta api wisata (pada akhir pekan).<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/bisnis/279800-ptka-operasikan-kereta-ke-bandara-minangkabau|title=Kereta Wisata Lembah Anai Beroperasi Lagi|last=Antique|date=2012-01-13|language=id|access-date=2018-08-10|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref> Pada tahun 1992 hingga 1994 [[Kereta Api Indonesia|Perumka]] (nama PT KAI pada saat itu) mengadakan kerjasama dengan kontraktor [[Ferrostaal]] untuk rehabilitasi total prasarana jalur bergerigi segmen [[Stasiun Kayu Tanam|Kayu Tanam]]–[[Stasiun Batu Tabal|Batu Tabal]], jalur ini direhab menjadi rel R42 bantalan baja (salah satu yang istimewa yang mana jalur non-gigi yang aktif masih menggunakan R33 dan R25 pada waktu itu).
Pelayanan kereta api batu bara di jalur ini berakhir pada tahun 2002-2003 karena terancam bangkrutnya tambang batu bara.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/35285/pertambangan-batu-bara-di-sawahlunto-terancam-bangkrut|title=Pertambangan Batu Bara di Sawahlunto Terancam Bangkrut|last=Liputan6.com|newspaper=liputan6.com|access-date=2018-08-10|language=id|work=[[Liputan6.com]]}}</ref> Jalur ini sempat diaktifkan lagi sekitar tahun 2006 untuk kereta wisata dan merupakan produk kerja sama PT KA dengan komunitas ''railfans''
[[Kereta api wisata Danau Singkarak|Kereta wisata Danau Singkarak]] yang mulai diperkenalkan pada awal tahun 2009 hanya dijalankan ke [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]] dari [[Stasiun Sawahlunto]].<ref>{{Cite news|url=https://tekno.kompas.com/read/2009/02/23/00075542/mak.itam.dan.ka.wisata.resmi.beroperasi.di.sumbar|title=Mak Itam dan KA Wisata Resmi Beroperasi di Sumbar|date=2009-02-23|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-08-10|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Namun kereta api wisata ini berhenti beroperasi pada tahun 2014 karena sepi peminat sehingga jalur ini otomatis nonaktif. Bahkan meski pemesanannya melalui sistem carteran, kereta ini sangat sepi peminat sehingga armada kereta serta lokomotif penariknya "terjebak" di Depo Lokomotif Solok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/dizzman/574a76838e7a610605b80255/hilangnya-lengkingan-peluit-kereta-api-di-singkarak|title=Hilangnya Lengkingan Peluit Kereta Api di Singkarak oleh Dizzman - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2018-08-10}}</ref> Selain itu, jalur ini mendapatkan tilang dari [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian|DJKA]] karena prasarana (terutama segmen [[Stasiun Batu Tabal|Batu Tabal]]–[[Museum Kereta Api Sawahlunto|Sawahlunto]]) dan sarana yang sudah tua sehingga harus diperbaharui.
Baris 57:
Saat ini, jalur tersebut sedang direaktivasi dan dilakukan pengerjaan fisik secara bertahap. Pada tahun 2016, pada segmen [[Stasiun Batu Tabal|Batutaba]]–[[Stasiun Kacang|Kacang]] rel yang digunakan sebelumnya adalah jenis R33 dan bantalan besi diperbaharui menjadi rel jenis R54 dan bantalan beton. Hanya segmen Kacang hingga Sawahlunto yang belum direhabilitasi. Pada tahun 2019 mendatang direncanakan dilakukan desain fasilitas operasi untuk jalur ini.<ref>{{Cite news|url=https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/08/13/oulx29330-jalur-kereta-api-padangbukittinggi-bakal-dihidupkan|title=Jalur Kereta Api Padang-Bukittinggi Bakal Dihidupkan {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-08-10}}</ref>
Pada akhir Maret 2021, [[Kementerian Badan Usaha Milik Negara|Menteri Badan Usaha Milik Negara]] Erick Thohir melaksanakan pertemuan dengan sejumlah Kepala Daerah di Sumbar. Setelah pertemuan tersebut, Erick Thohir membentuk Project Management Office (PMO). PMO merekomendasikan untuk reaktivasi jalur kereta api lintas [[Museum Kereta Api Sawahlunto|Sawahlunto]]-[[Stasiun
Pada 1 Juli 2022, dilaksanakannya ''Kick Off'' (dimulainya) perbaikan prasarana dan sarana perkeretaapian dalam rangka mendukung pengoperasian kembali kereta api jalur Sawahlunto–Muaro Kalaban,
== Jalur terhubung ==
Baris 70:
* [[Jalur kereta api Pulau Aie–Padang Panjang|Jalur kereta api Pulau Aie—Padang Panjang]] (Segmen [[Stasiun Kayu Tanam|Kayu Tanam]]—[[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]])
* [[Jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang|Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang]]
* [[Jalur kereta api
== Layanan kereta api ==
* [[Kereta api Mak Itam|KA Mak itam]] relasi [[Museum Kereta Api Sawahlunto|Sawahlunto]] - [[Stasiun
== Daftar stasiun ==
Baris 106:
{{DaftarStasiun|nomor=7304|nama=Pianggu|status=Tidak beroperasi|singkatan=PGU|letak=km 144+100|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7303|nama=Silungkang|kelas=III|singkatan=SLN|alamat=[[Silungkang Tigo, Silungkang, Sawahlunto]]|ketinggian=+239 m|status=Tidak beroperasi|letak=km 148+163}}
{{DaftarStasiun|nomor=7302|nama=
{{DaftarStasiun-lintas|dibuka=1 Januari 1894|panjang=4|ditutup=|segmen=Muaro Kalaban–Sawahlunto}}
|-
Baris 116:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|
[[Kategori:Divisi Regional II
[[Kategori:Jalur kereta api aktif di Indonesia|
|