Kantor Pos Bogor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Kantor pos di Indonesia menggunakan HotCat |
k Cagar |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox building
| name = Kantor Pos Bogor
| image =
Bogor Post Office front and road.jpg
| image_caption = Kantor Pos Bogor
| coordinates =
| location = Kota Bogor, Jawa Barat
| address = Jl. Ir. H. Juanda No.6, RT.03/RW.02, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16000
| groundbreaking_date = 1800
| start_date = 1800
| completion_date = 13 April 1845
| inauguration_date = 1920
| owner = PT Pos Indoneisa
| height = 1.161 m²
| floor_count = 2 lantai
| architectural_style = neo-clasic
}}
'''[[Kantor pos|Kantor Pos]] Bogor''' ([[Aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮔ᮪ᮒᮧᮁ ᮕᮧᮞ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}) adalah sebuah bangunan yang sebelumnya merupakan gereja pertama di [[kota Bogor]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/kantor-pos-bogor/|title=Kantor Pos Bogor|date=2017-11-30|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-03-23}}</ref> Bangunan tersebut diresmikan pada tanggal 13 April 1845. Sesuai dengan fungsinya, gereja ini dimaksudkan sebagai tempat beribadah umat Protestan dan umat Katolik secara bergiliran. Setelah umat Katolik mendirikan [[Gereja Katedral Bogor|Gereja Katedral]], dan umat Protestan membangun [[Gereja zebaoth bogor|Gereja Zebaoth]], bangunan gereja tersebut oleh [[Pemerintah Belanda]] kemudian dijadikan kantor pos karena letaknya di pinggir [[Jalan Raya Pos|Jalan Raya Pos (Post Weg)]].
== Sejarah ==
[[Berkas:Bogor Post Office front and road.jpg|thumb|Bangunan Kantor Pos dari seberang jalan.]]
Pada tahun 1800, [[kota Bogor]] banyak kedatangan penduduk yang berasal dari [[Eropa]], [[Asia]], dan [[Bumiputera]].<ref>{{Cite web|url=http://www.hariansejarah.id/2016/09/utusan-napoleon-bonaparte-sejarah-pemerintahan-gubernur-jenderal-herman-willem-deandels-di-nusantara-1808-1811.html|title=Harian Sejarah: Masa Pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di Nusantara (1808-1811)|last=Sejarah|first=Penulis Teman|website=Harian Sejarah|access-date=2019-03-26}}</ref> Para pendatang tersebut, banyak yang beragama Katolik dan Protestan. Oleh karena itu, kebutuhan rumah beribadah di [[kota Bogor]] sangat diperlukan, hingga akhirnya pemeritah [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] menyetujui pembangunan sebuah gereja yang bisa digunakan secara bergantian antar umat Katolik dan Protestan. Pada tahun 1896, umat Katolik kemudian memisahkan diri dan membangun gereja Katedral, dan mulai meninggalkan gereja lama. Lalu pada tahun 1920, umat Protestan membangun gereja baru untuk mereka beribadah, dan diberi nama [[GPIB Zebaoth Bogor|Gereja Zebaoth]].
Baris 9 ⟶ 29:
<references />
{{Indo-stub}}
[[Kategori:Cagar budaya
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Kota Bogor]]
[[Kategori:Kantor pos di Indonesia|B]]
|