Al-Hakim Biamrillah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Lowercase title}}
{{Infobox royalty
| name =
| succession = [[Fatimiyah|Khalifah]] [[Dinasti Fatimiyah]]
| image = Gold dinar of al-Hakim bi-Amr Allah, AH 391.jpg
Baris 8 ⟶ 9:
| successor = [[Ali azh-Zhahir li-i'zaz Din Allah]]
| birth_date = 13 Agustus 985
| birth_place = [[Kairo]], [[Mesir]], [[
| death_date=13 Februari 1021 (usia 35)
| religion = [[Islam]] [[Syiah]] [[
| issue = {{plainlist|
*al-Zahir
Baris 20 ⟶ 21:
| mother = As-Sayyidah al-‘Azīziyyah
}}
'''Abū ʿAlī Manṣūr''' ({{lahirmati||13|8|985||13|2|1021}}) yang lebih dikenal dengan [[
==Kehidupan awal==
Baris 30 ⟶ 31:
Al-'Azīzah dianggap sebagai ibu dari [[Siti al-Mulk]], salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah Islam, yang memiliki hubungan buruk dengan saudara tirinya al-Ḥākim dan mungkin telah membunuhnya.<ref name="Cortese" /> Beberapa orang, seperti penulis sejarah Tentara Salib [[William dari Tirus]], mengklaim bahwa al-'Azīzah juga merupakan ibu dari Khalifah al-Ḥākim, meskipun sebagian besar sejarawan mengabaikan hal ini.{{Citation needed|date=April 2015}} William dari Tirus bahkan mengklaim bahwa [[penghancuran Gereja Makam Suci]] yang dilakukan al-Ḥākim pada tahun 1009 disebabkan oleh keinginannya untuk menyangkal ejekan bahwa ia adalah seorang Kristen yang lahir dari seorang wanita Kristen.<ref name="Cortese" /> Sebaliknya, penulis kronik [[al-Musabbihi]] menceritakan bahwa pada tahun 981, ibu al-Ḥākim yang beragama Islam meminta bantuan seorang bijak Islam yang dipenjara bernama Ibnul Wasya dan memintanya untuk mendoakan putranya yang jatuh sakit. Orang bijak itu menulis seluruh isi [[Al-Qur'an]] di permukaan dalam sebuah mangkuk dan memerintahkannya untuk memandikan putranya dari mangkuk itu. Ketika al-Ḥākim pulih, dia meminta pembebasan orang bijak itu sebagai rasa terima kasih. Permintaannya dikabulkan dan orang bijak serta rekan-rekannya dibebaskan dari penjara.<ref name="Cortese" />
Sumber Druze mengklaim bahwa ibu al-Ḥākim adalah putri 'Abdu l-Lāh, salah satu putra [[
===Permaisuri dan masalah keluarga===
Baris 51 ⟶ 52:
===Saingan eksternal===
[[File:AHMosque.jpg|right|thumb|200px|[[Masjid al-Hakim]]]]
Lawan Al-Hakim yang paling keras dan konsisten adalah [[Kekhalifahan Abbasiyah]] di [[Baghdad]], yang berusaha menghentikan pengaruh [[Ismailiyah]]. Persaingan ini berujung pada [[Manifesto Baghdad]] tahun 1011, yang mana Dinasti Abbasiyah mengklaim bahwa garis keturunan al-Ḥākim yang diwakili tidak secara sah berasal dari 'Alī. Kendaraan diplomatik dan dakwahnya adalah "Misi ''[[
===Kerusuhan internal dan kelompok===
Baris 60 ⟶ 61:
===Urusan luar negeri===
Hakim menghadapi banyak kesulitan dan pemberontakan selama masa pemerintahannya yang relatif lama. Meskipun ia tidak kehilangan wilayah penting apa pun di [[Afrika Utara]], komunitas Ismaili di sana diserang oleh para pejuang [[Sunni]] yang dipimpin oleh para ahli hukum [[Maliki]] mereka yang berpengaruh. Hubungan antara Fatimiyah dan [[Qarmatians]] juga tetap bermusuhan. Di sisi lain, kebijakan Hakim di Suriah berhasil karena ia berhasil memperluas hegemoni Fatimiyah hingga ke [[Keamiran Aleppo]].
Al-Hakim menjunjung tinggi hubungan diplomatik antara Kekaisaran Fatimiyah dan banyak negara berbeda. Diplomasi yang terampil diperlukan dalam membangun hubungan persahabatan, atau setidaknya netral dengan [[Kekaisaran Bizantium]], yang memiliki tujuan ekspansif pada awal abad ke-11.<ref name="shen 158">{{cite book|author=Shen, Fuwei|year=1996|title=Cultural flow between China and the outside world|url=https://archive.org/details/culturalflowbetw0000shen|publisher=Beijing: Foreign Languages Press|isbn=7-119-00431-X}}</ref>
Misi diplomatik al-Hakim yang secara geografis memiliki jangkauan terjauh adalah ke [[Dinasti Song]] Tiongkok.<ref name="shen 158"/> Kapten laut Mesir Fatimiyah yang dikenal sebagai [[Domiyat]] melakukan perjalanan ke situs ziarah [[Buddha]] di [[Shandong]] pada tahun 1008 M.<ref name="shen 158" /> Dalam misi inilah dia berusaha memberikan hadiah kepada Kaisar [[Kaisar Zhenzong|Zhenzong dari Song]] Tiongkok dari Khalifah yang berkuasa, al-Hakim.<ref name="shen 158" /> Hal ini membangun kembali hubungan diplomatik antara Mesir dan Tiongkok yang telah hilang selama runtuhnya [[Dinasti Tang]] pada tahun 907.<ref name="shen 158" />
===Menghilang dan suksesi ===
Pada tahun-tahun terakhir pemerintahannya, al-Hakim menunjukkan kecenderungan yang semakin besar terhadap [[asketisme]] dan menarik diri untuk bermeditasi secara teratur. Pada malam tanggal 12/13 Februari 1021 pada usia 35 tahun, al-Hakim berangkat untuk salah satu perjalanan meditasi malam rutinnya ke perbukitan [[Mokattam]] di pinggiran [[Kairo]] tetapi gagal untuk kembali. Pencarian hanya menemukan kudanya dan pakaiannya yang berlumuran darah.<ref>{{Cite book |last=Corduan |first=Winfried |url=https://books.google.com/books?id=loxLBAAAQBAJ&dq=al+hakim+disappeared+horse+blood&pg=PA107 |title=Neighboring Faiths: A Christian Introduction to World Religions |date=2013-02-04 |publisher=InterVarsity Press |isbn=978-0-8308-7197-1 |language=en}}</ref> Hilangnya dia masih menjadi misteri.<ref name="Daftary">{{cite encyclopedia |url=http://www.iis.ac.uk/view_article.asp?ContentID=104798 |title=al-Hakim bi-Amr Allah |encyclopedia=Encyclopaedia Iranica, Vol. 11, pp. 572–573, ed. Ehsan Yarshater, New York, 2003 |publisher=Institute of Ismaili Studies |author=Dr Farhad Daftary |date=19 October 2011 |access-date=2013-03-16 |archive-date=11 November 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141111120851/http://www.iis.ac.uk/view_article.asp?ContentID=104798 |url-status=dead }}</ref><ref>{{cite book|last=Makarim|first=Sami Nasib|title=The Druze faith|url=https://archive.org/details/druzefaith0000maka|year=1974|publisher=Caravan Books|location=New York|isbn=0-88206-003-1|page=[https://archive.org/details/druzefaith0000maka/page/25 25]}}</ref>
Sejarawan modern telah menilai apakah saudara perempuan al-Hakim [[Siti al-Mulk]] mungkin terlibat dalam hilangnya al-Hakim, namun tidak ada bukti sejarah yang muncul yang dapat mengimplikasikannya.<ref>{{Cite book|title=The Unforgettable Queens of Islam: Succession, Authority, Gender|url=https://archive.org/details/unforgettableque0000haer|first1=Shahla |last1=Haeri|date=2020|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1107123038|page=[https://archive.org/details/unforgettableque0000haer/page/16 16]}}</ref> Al-Mulk akan memimpin gerakan untuk mendeklarasikan keponakannya [[Ali azh-Zhahir li-i'zaz Din Allah|azh-Zahir li-I'zaz Din Allah]] sebagai penerus ayahnya sebagai imam dan khalifah. Ahli waris yang ditunjuk al-Hakim dicopot dari pengadilan dan al-Mulk diangkat menjadi wali untuk keponakannya yang berusia 16 tahun. Setelah al-Zahir dewasa, al-Mulk mengambil posisi dalam pemerintahannya sampai kematiannya pada tahun 1023.
==Otoritas agama==
Menurut sejarawan Nissîm Dānā, hubungan al-Hakim dengan agama monoteistik lainnya dapat dibagi menjadi tiga tahap tersendiri.<ref name="Dana">{{cite book|author=Nissim Dana|title=The Druze in the Middle East: Their Faith, Leadership, Identity and Status|url=https://archive.org/details/druzeinmiddleeas0000dana|publisher=Sussex Academic Press|year=2003|isbn=1-903900-36-0}}</ref>
===Periode pertama===
Baris 79 ⟶ 80:
Pada tahun 1005, al-Hakim memerintahkan postingan publik yang berisi kutukan terhadap tiga khalifah pertama ([[Abu Bakar ash-Shiddiq]], [[Umar bin Khattab]], dan [[Utsman bin Affan]]) serta mengutuk [[Aisha]], istri [[Muhammad]], karena menolak kekhalifahan sepupu dan menantu Muhammad, 'Alī, yang menurut kepercayaan Syiah, adalah penerus kenabian yang sah.
Menurut sejarawan Nissîm Dānā, al-Hakim memerintahkan agar "kutukan didaftarkan terhadap pejuang [[Muawiyah I]], pendiri [[Kekhalifahan Umayyah]], dan terhadap orang lain di lingkaran dalam Muhammad dari para [[Sahabat Nabi]] - rekan-rekan Muhammad di jalan Islam."<ref name="Dana" /> Hal ini sesuai dengan praktik Syiah, sebagaimana dikemukakan oleh ulama Islam Ayatollah Haydari: "para pengikut [[Ahlulbait]] [Syiah] berkata 'Ya Allah terkutuklah seluruh [[Kekhalifahan Umayyah|Bani Umayyah]]'."<ref name="Kawthar"/> Kaum Syiah berpendapat bahwa karena kebencian terhadap 'Alī, Mu'awiyah memerintahkan [[Talbiyah]] untuk tidak diucapkan (seperti yang dipromosikan oleh 'Alī) dan memerintahkan orang-orang untuk mengutuknya ([[Sa'
Setelah hanya dua tahun memposting kutukan tersebut, al-Hakim mengakhiri praktik tersebut.<ref name="Dana" /> Pada era ini, al-Hakim memerintahkan agar kalimat ''as-salāh khayr min an-nawm'' "sholat lebih utama daripada tidur", yang biasanya diikuti [[azan]] [[salat subuh]] agar ditiadakan. – dia melihatnya sebagai tambahan Sunni. Sebagai gantinya dia memerintahkan agar kalimat tersebut diganti dengan ''ḥayyi 'alā khayr al-'amal'' ({{lit|“Ayolah berbuat sebaik-baiknya”}}. Al-Hakim melarang penggunaan dua salat, [[Salat Tarawih|salat Tarāwih]] dan [[salat Dhuha|Salat ad-Duha]] karena diyakini telah dirumuskan oleh para Sunni.<ref name="Dana" />
Baris 111 ⟶ 112:
Al-Hakim pada akhirnya mengizinkan orang-orang Kristen dan Yahudi yang tidak mau masuk Islam untuk kembali ke agama mereka dan membangun kembali rumah ibadah mereka yang hancur.<ref>{{cite book| url=https://archive.org/details/preachingislama00arnogoog | quote=thomas walker arnold preaching. |title=The preaching of Islam: a history of the propagation of the Muslim faith |author= Sir Thomas Walker Arnold |page=[https://archive.org/details/preachingislama00arnogoog/page/n373 343] |publisher=A. Constable and co. |year=1896 }}<!--? --></ref> Memang dari tahun 1012 sampai 1021 al-Hakim disebutkan dalam catatan sejarah, {{Quote|al-Hakim menjadi lebih toleran terhadap Yahudi dan Kristen dan memusuhi Sunni. Ironisnya, dia mengembangkan sikap yang sangat bermusuhan terhadap Muslim Syiah. Itu terjadi pada periode ini, pada tahun 1017, bahwa agama unik [[Druze]] mulai berkembang sebagai agama mandiri berdasarkan wahyu (''[[Kashf]]'') dari al-Hakim sebagai ilahi.<ref name="Dana" />}}
Meskipun jelas bahwa [[Hamzah bin Ali bin Ahmad|Hamzah bin Ahmad]] adalah pemimpin ''[[Da'i|dāʿī]]'' Khalifah, ada klaim bahwa al-Hakim percaya pada keilahiannya sendiri.<ref>[[John Esposito]], ''Islam: the Straight Path'', p.47</ref><ref>{{cite book|author=Nissim Dana |title=The Druze in the Middle East: Their Faith, Leadership, Identity and Status |url=https://books.google.com/books?id=2nCWIsyZJxUC&pg=PA3 |page= 3 | publisher=Sussex Academic Press |year= 2003 |access-date=2013-03-15|isbn=9781903900369 }}</ref><ref>{{cite book|author=Mordechai Nisan |title=Minorities in the Middle East: A History of Struggle and Self-expression |url=https://books.google.com/books?id=keD9z1XWuNwC&pg=PA95 |page=95 |publisher= McFarland |year= 2002 |access-date=2013-03-16|author-link=Mordechai Nisan |isbn=9780786451333 }}</ref><ref>{{cite book|author=Cherine Badawi |title=Egypt |url=https://books.google.com/books?id=r9-_tLE0saAC&pg=PA96 |page=96 |publisher=Footprint |year= 2004|access-date=2013-03-16|isbn=9781903471777 }}</ref><ref>{{cite book|author=Zeidan Atashi |title=Druze and Jews in Israel: A Shared Destiny? |url=https://books.google.com/books?id=1DescF3BhLIC&pg=PA12 |page=12 |publisher=Sussex Academic Press |year=1997 |access-date=2013-03-16|isbn=9781898723387 }}</ref> Ulama lain tidak setuju dengan pernyataan ketuhanan langsung ini, khususnya Druze sendiri, dengan menyatakan bahwa pendukungnya adalah [[ad-Darazi]], yang (menurut beberapa sumber) al-Hakim dieksekusi karena ''[[
| last = Swayd
| first = Sami
Baris 152 ⟶ 153:
===Julukan dalam sastra Barat===
Dalam literatur [[Dunia Barat|Barat]], al-Hakim disebut sebagai "Khalifah Gila".<ref>[https://www.britannica.com/EBchecked/topic/252121/al-Hakim Britannica]</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=4QwwnrZgvbEC&pg=PA16 The First Crusade: A New History, Thomas Asbridge]</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=j2MIAAAAQAAJ&pg=PA604 Britannica 1810]</ref> Gelar ini sebagian besar disebabkan oleh perilakunya yang tidak menentu dan menindas terhadap kelompok agama minoritas di bawah komandonya, seperti yang diceritakan oleh sejarawan Hunt Janin: al-Hakim "dikenal sebagai 'Khalifah Gila' karena banyak kekejaman dan keeksentrikannya";<ref>{{cite book|title=The Pursuit of Learning in the Islamic World, 610–2003|isbn=0786419547|url=https://archive.org/details/pursuitoflearnin0000jani|author=Hunt Janin|publisher=McFarland & Company Inc|year=2005}}</ref> penganiayaannya terhadap umat Kristen dipandang sebagai faktor penyebab terjadinya [[Perang Salib]], karena ia tidak hanya melarang ziarah ke Tanah Suci namun juga memerintahkan [[
Sebagaimana dicatat oleh sebuah jurnal terkemuka, al-Hakim lebih menarik minat para sejarawan modern dibandingkan anggota Dinasti Fatimiyah lainnya karena: {{quote|"Karakternya yang eksentrik, ketidakkonsistenan dan perubahan radikal dalam perilaku dan kebijakannya, kehidupan pribadinya yang sangat keras, sikapnya yang penuh dendam dan kejam dalam berurusan dengan pejabat tertinggi di pemerintahannya, ditambah dengan obsesi untuk menekan semua tanda-tanda korupsi dan amoralitas dalam kehidupan publik, usahanya untuk memusnahkan [[Umat Kristen]] dan menyerukan penghancuran sistematis semua tempat suci umat Kristen di Timur Tengah yang berpuncak pada penghancuran [[Gereja Makam Suci]] yang paling suci di [[Yerusalem ]], pendewaannya oleh sekelompok misionaris ekstremis [[Ismailiyah|Isma'ili]] yang menjadi cikal bakal pendirian agama [[Druze]], [yang] semua aspek pemerintahannya sangat kontras dengan pemerintahan para pendahulunya serta penerusnya dan bahkan, tentu saja penguasa Muslim mana pun.... Pertanyaannya adalah sejauh mana perilakunya dapat dijelaskan sebagai tindakan yang dimotivasi secara rasional dan dikondisikan oleh keadaan, dan bukan sebagai hasil kerja pikiran gila yang tidak dapat dipahami?"<ref name="JNE 37">{{cite book|title=Journal of Near Eastern Studies|volume= 37–3| page= 280|author=Wilferd Madelung|date=2013}}</ref>}}
Baris 159 ⟶ 160:
===Dalam sastra modern===
Kisah hidup al-Hakim menginspirasi (mungkin melalui [[Antoine Isaac Silvestre de Sacy]]) penulis Perancis [[Gérard de Nerval]] (1808–1855) yang menceritakan versinya ("Histoire du Calife Hakem": ''History of the Caliph Hakem'') sebagai lampiran dari ''[[Voyage to the Orient]]'' (1851).
Dia adalah karakter utama dalam ''The Prisoner of Al-Hakim'' karya novelis Amerika [[Bradley Steffens]], yang menceritakan sepuluh tahun pemenjaraan [[Ibnul Haitsam]] di bawah pemerintahan al-Hakim.<ref>The Prisoner of Al-Hakim. Clifton, NJ: Blue Dome Press, 2017. {{ISBN|1682060160}}</ref>
Versi fiksi al-Hakim disajikan dalam cerita pendek [[Robert E. Howard]] yang diterbitkan secara anumerta sebagai "Hawks over Egypt".
Baris 182 ⟶ 183:
* [http://www.iis.ac.uk/research/encyclopaedias/hakim_bi_amr_allah.htm Institute of Ismaili Studies:] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181019121757/http://www.iis.ac.uk/research/encyclopaedias/hakim_bi_amr_allah.htm |date=2018-10-19 }} al-Ḥākim bi-Amr Allah.
* [http://baheyeldin.com/history/al-hakim-bi-amr-allah-fatimid-caliph-of-egypt.html Al-Ḥākim bi Amr Allah]
{{Fatimiyah}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Hakim Bi-Amr Allah}}
[[Kategori:Pendiri agama]]
[[Kategori:Khalifah Fathimiyah]]
|