Tony Wen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
h.name
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tone|date=Desember 2021}}
{{Chinese|t=温敬多||p=Wēn Jìng Duō |hphfs = Vûn Kin-tô | ind = Boen Kin To}}
'''Tony Wen''' ({{lahirmati|[[Sungailiat]], [[Bangka Belitung]]|26|04|1911|[[Jakarta]]|30|05|1963}}) adalah pejuang [[Indonesia]] keturunan [[Tionghoa]]. Tony Wen merupakan sosok nasional yang sangat digemari ramai. Perawakannya gagah, tampan, penampilannya rapih, tata bahasanya ramah dan teratur mencerminkan latar orang terpelajar ditambah dengan kumis ala [[Errol Flynn]], bintang film [[Hollywood]] yang tenar, dan senyum murah yang menggiurkan. Ia dikenal terutama saat membantu keuangan Indonesia pada era awal kemerdekaan dengan menyelundupkan candu ke Singapura. Tony Wen atau Boen Kin To, lahir di Sungailiat, Bangka, pada 1911 dari keluarga yang berada. Ayahnya adalah seorang kepala parit ''Bangka Biliton Tin Maatschappij''.<ref name=":0">{{Cite web|url=httphttps://indochinatownperbasi.com/obituariorg/menelusuri-kisah-tony-wen-pejuang-peranakan-tionghoa-asal-bangka/4251|title=Menelusuri Kisah Tony Wen, Pejuang Peranakan Tionghoa Asal Bangka|website=Indochinatownperbasi.comorg|language=enid|access-date=2018-12-08|archive-date=2018-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20181209123603/http://indochinatown.com/obituari/menelusuri-kisah-tony-wen-pejuang-peranakan-tionghoa-asal-bangka/4251|dead-url=yes}}</ref>
 
== Pendidikan dan Pekerjaan ==
[[File:Tony Wen Home in Sungailiat.jpg|thumb|right|Bekas rumahRumah Tony Wen di Sungailiat, Bangka.]]
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di Sungailiat, dia kemudian meneruskan studinya di [[Singapura]], lalu U Ciang University, [[Shanghai]] hingga Liang Nam University, [[Kanton|Canton]]. Setelah kembali ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta (Batavia)]], ia menjadi guru olahraga di sekolah Pa Hoa (T.H.H.K.). Ia juga seorang pemainan sepak bola nasional yang sangat handal, gesit, dan cergas dalam pertandingan. Sebelum [[Perang Dunia II]] meletus, ia menjadi pemain sepak bola terkenal kesebelasan [[UMS 1905|UMS (Union Makes Strength)]].<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite news|url=http://bangka.tribunnews.com/2016/08/18/menyibak-kisah-tony-wen-pejuang-kemerdekaan-keturunan-tionghoa-asal-pulau-bangka|title=Menyibak Kisah Tony Wen, Pejuang Kemerdekaan Keturunan Tionghoa Asal Pulau Bangka|date=2016-08-18|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2018-12-08|first=Iwan|last=Satriawan}}</ref> “Ia adalah idola remaja sebelum Perang Dunia II karena bintang sepakbola. Ia anggota perkumpulan sepakbola keturunan Tionghoa (Tiong Hoa Oen Tong Hwee) (UMS) di Petak Sin Kian, Jakarta […] ia guru pada sekolah Tionghoa THHK di Jalan Patekoan,” tulis Yunus Yahya dalam buku ''Catatan seorang WNI: Kenangan, Renungan & Harapan'' (1989:8).<ref name=":2">{{Cite web|url=https://tirto.id/tony-wen-pesepakbola-yang-menyelundupkan-candu-demi-republik-c5HU|title=Tony Wen: Pesepakbola yang Menyelundupkan Candu demi Republik|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-12-08}}</ref>
 
Baris 29:
 
=== Masa Setelah Kemerdekaan ===
Pada tahun 1950-an ia diangkat menjadi anggota [[Komite Olimpiade Indonesia]] dan pengurus [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]]. Pada tahun 1952, ia masuk menjadi anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]]. Sejak Agustus 1954 sampai Maret 1956, ia diangkat menjadi anggota DPR ([[konstituante]]) mewakili [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] untuk daerah pemilihan [[SumatraSumatera Selatan|Sumatra bagian Selatan]]. Ia pernah menjabat di Kabinet Interim Demokrasi dan pada tahun 1955 pernah masuk di Kabinet [[Ali Sastroamidjojo]]. Tony juga masih bergelut dalam dunia olahraga. Ia juga bergiat di cabang [[bola basket]]. Tony menjadi salah satu pendiri Persatuan Basketball Seluruh Indonesia ([[Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia|Perbasi]]) pada 23 Oktober 1951 dan Ialah ketua pertama Perbasi.<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|url=http://www.konstituante.net/en/profile/PNI_tony_wen|title=Tony Wen - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Member Profiles|website=Konstituante.Net|access-date=2018-12-08}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=SuVdCwAAQBAJ&dq=Tony+Wen&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=MENJADI PEMAIN BOLA BASKET HEBAT|last=Werdihartohadi|first=Fekum Ariesbowo|publisher=Be Champion|isbn=9786028884037|language=id}}</ref>
 
=== Wafat ===
Baris 41:
Untuk menanggulanginya, Go Gien Tjwan sebagai jurubicara Angkatan Muda Tionghoa (AMT) mengucapkan pidato yang menekankan bahwa musuh rakyat Indonesia bukan etnis Tionghoa melainkan Belanda. Ia juga menyatakan bahwa etnis Tionghoa juga menjadi korban penjajahan Belanda dan tidak menginginkan kembalinya penjajahan Belanda.
 
[[Siauw Giok Tjhan|Siaw Giok Tjhan]] bersama kawan2nyakawan-kawannya pergi menemui Bung Tomo agar mengubah sikapnya terhadap etnis Tionghoa, namun Bung Tomo tidak bisa diyakinkan dan tetap berpendapat bahwa sebagian besar entis Tionghoa pro-Belanda. Pada akhir Oktober 1945, Siauw Giok Tjhan memimpin delegasi pemuda Tionghoa untuk bertemu dengan Bung Tomo dan sejumlah tokoh Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) Soemarsono dan Soedisman di Nangkajajar, sebuah kota kecil yang terletak antara Surabaya dan Malang. Di dalam pertemuan tersebut berhasil disepakati bahwa para pemuda Tionghoa akan bergabung dengan BPRI dan Pesindo.
 
== Referensi ==
<references />
 
{{Authority control}}{{URUTANBAKU:Wen, Tony}}
 
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
Baris 57 ⟶ 56:
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Keluarga Wen dari Bangka]]