Bahasa Semende: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Nyeyalat Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(34 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
----
| region = * {{flag|Lampung}}
* {{flag|
| speakers = 40.000
| date = 1979
Baris 13:
| fam4 = [[Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
| fam5 = [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
| fam6 = [[
| iso3 =
| iso3comment = (digabungkan ke {{code|pse}} pada tahun 2008)<ref>{{Cite web|url=https://iso639-3.sil.org/request/2007-179|title=Change Request Documentation: 2007-179|publisher=[[SIL International]]}}</ref>
| glotto = seme1248
| contoh_teks =
| nativename = Bahase/Base Semende (بهاس سمند) / Kecek Semende (كچيك سمند)
}}
'''Bahasa Melayu Semende''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: بهاس ملايو سمند) atau '''
Bahasa Semende pada umumnya dipakai sebagai bahasa pergaulan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pada acara-acara resmi seperti saat berpidato atau berkhotbah, para penutur bahasa ini akan tetap menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa pengantar.<ref name=":0">{{Cite book|last=Saleh|first=Yuslizal|last2=Lamsari|first2=Muhammad|last3=Madjid|first3=Abdul|last4=Silahiddin|first4=Sofyan|last5=Wahab|first5=Zainin|date=1979|url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/files/upload/bbs_VUDRPYAE_1568917342.pdf|title=Bahasa Semende|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|pages=XV|url-status=live}}</ref> Karena cakupan wilayahnya yang relatif kecil, variasi dialektis dalam bahasa Semende bersifat minim dan terletak pada pemilihan kosakata yang cenderung disebabkan karena perbedaan regional atau status dan tingkatan jabatan serta pendidikan.<ref name=":0" /> Bahasa Semende pernah memiliki sistem penulisannya sendiri yang disebut dengan '''''[[Surat Ulu]]''''' dan masih berkerabat dengan [[Aksara Rejang]] serta [[Surat Lampung|Aksara Lampung]]. Bahasa Semende juga pernah ditulis dengan menggunakan sistem penulisan [[Abjad Jawi|Arab-Melayu]], yang membuktikan pengaruh Islam yang kuat dan mengakar dalam budaya Melayu Semende.<ref name=":0" />
Sistem bahasa Semende memiliki banyak persamaan dengan [[Bahasa Basemah|bahasa Besemah]].<ref name=":0" /> Secara fonologis, bahasa Semende memiliki 28 fonem, 4 vokal, 20 konsonan, serta 4 fonem supra segmental.<ref name=":0" /> Adapun pola suku kata dalam bahasa Semende antara lain ialah V, VK, KV, KVK, dan KKV.<ref name=":0" />
Baris 92 ⟶ 93:
Lebih tua nenek dari pada aku
|-
|''Ditatap ade, dikinak
''Tenggulah!''
Baris 131 ⟶ 132:
== Kosakata ==
===
{| class="wikitable"
|+
Baris 139 ⟶ 140:
!Indonesia
|-
|''
|Ibu
|''Kite''
Baris 147 ⟶ 148:
|Ayah
|''Kudai, kele''
|Nanti dulu, Nanti
|-
|''Nining''
Baris 195 ⟶ 196:
|-
|''Nian''
|Sungguh, Jujur
|''Lok, luk''
|Nampak
|Seperti▼
|-
|''Budak''
Baris 206 ⟶ 207:
|''Abang, miha''
|Merah
|''Mak, Makkaye''
▲|Seperti
|-
|''Abut''
Baris 287 ⟶ 288:
|Ayah
|''Ribang''
|Suka, Senang
|-
|''Balak, bebalak''
Baris 312 ⟶ 313:
|Bodoh, dungu
|''Sare''
|Sengsara
|-
|''Basing''
Baris 341 ⟶ 342:
|''Buntu''
|Bokek, tidak memiliki uang
|''Suhang,
|Sendirian, Sendiri
|-
|''Busung''
Baris 351 ⟶ 352:
|''Buyan''
|Bodoh, tidak cerdik
|''Sutek, Sikok''
|Satu, Seorang
|-
|''Cabi''
Baris 419 ⟶ 420:
|Kakak dari ayah atau ibu
|-
|''Galak, Enggok''
|Mau,
|''Uwi''
|Rotan
Baris 434 ⟶ 435:
|Bercanda
|-
|''Gawi
|Kerja
|''Kacai, tekacai''
|Lepas, terlepas
Baris 454 ⟶ 455:
|Abang, kakak laki-laki
|-
|''
|Rumah
|''Kamah, kamak''
Baris 515 ⟶ 516:
|-
|''Ige''
|Terlalu
|''Kemiling''
|Kemiri
Baris 561 ⟶ 562:
!Indonesia
|-
|''
|Hendak kemana?
|-
Baris 568 ⟶ 569:
|-
|''Hase ati aku dek lemak nian dari kemahi''
|Perasaanku sungguh tidak enak dari kemarin hari
|-
|''
|Kalau tidak mau, biar aku saja yang memakannya
|-
|''Jangan mak itu, kuterajang nian palak kabah kele!''
|Jangan seperti itu, Sungguh kutendang kepalamu nanti!
|-
|''Belagak
|Bergaya sekali dia itu, padahal aslinya bodoh!
|-
Baris 585 ⟶ 586:
|Bagaimana kabarnya, Ibu?
|-
|''Tunggu lah
|Tunggu lah dulu, masih lama sekali perjalanannya ini!
|-
|''Masin
|Asin sekali rasa masakan ini, yang masaknya ini kebelet kawin atau bagaimana?
|-
Baris 594 ⟶ 595:
|Istrinya yang sekarang tidak sebaik istrinya yang dahulu
|-
|''
|Rumah kami sebesar rumahnya
|}
== Wilayah tutur ==
===
Bahasa
=== Lampung ===
Selain di
==== Akulturasi dengan bahasa Jawa ====
Populasi
====
Bahasa
{| class="wikitable"
|+
Baris 619 ⟶ 621:
|''Nian''
|''Nihan''
|Sungguh, Jujur
|-
|''Ading''
Baris 678 ⟶ 680:
|-
|''Jurai''
|''
|Keturunan dekat
|-
Baris 757 ⟶ 759:
|Bawa, pikul, dibawa, dipikul
|}
==== Bahasa Semende di Way Kanan ====
Selain [[Bahasa Ogan]], bahasa Semende juga eksis di [[Kabupaten Way Kanan]]. Wilayah tutur bahasa Semende di [[Kabupaten Way Kanan]] terdapat di sepanjang wilayah barat [[Kabupaten Way Kanan]]. Mayoritas penutur bahasa Semende berada di [[Kasui, Way Kanan|Kecamatan Kasui]], [[Banjit, Way Kanan|Kecamatan Banjit]], [[Rebang Tangkas, Way Kanan|Kecamatan Rebang Tangkas]], sebagian [[Baradatu, Way Kanan|Kecamatan Baradatu]], dan sebagian wilayah [[Umpu Semenguk, Way Kanan|Kecamatan Umpu Semenguk]]. Penutur bahasa Semende di [[Kabupaten Way Kanan]] adalah masyarakat Semende yang bermarga Rebang Kasui. Di [[Kabupaten Way Kanan]], khususnya di tiga kecamatan penutur bahasa Semende terbanyak ([[Kasui, Way Kanan|Kasui]], [[Banjit, Way Kanan|Banjit]], dan [[Rebang Tangkas, Way Kanan|Rebang Tangkas]]) menjadikan bahasa Semende sebagai bahasa sehari-hari serta sebagai bahasa pasar. Bahasa Semende di [[Kabupaten Way Kanan]] sudah banyak berakulturasi dengan bahasa-bahasa lain di [[Kabupaten Way Kanan]]. Hingga saat ini, wilayah [[Kabupaten Way Kanan]] khususnya di wilayah sebelah barat Way Kanan, bahasa Semende menjadi bahasa mayoritas penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
==== Bahasa Semende di Kota Bandar Lampung ====
Sebagai salah satu kota terbesar sekaligus kota terpadat di Pulau Sumatra dan di luar Pulau Jawa, [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]] memainkan perananan penting sebagai pusat perekonomian, pusat pendidikan serta pusat kebudayaan di Provinsi Lampung. Hal ini menjadikan Bandar Lampung sebagai sebuah kota yang sarat akan multikulturalisme, kota yang berbilang bangsa dan berbilang kaum dengan jumlah penduduk sebesar 1.209.937 jiwa dan kepadatan penduduk 6.100 jiwa per kilometer persegi.<ref>{{Cite book|date=2021|url=https://bandarlampungkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=YTBkOGM5MTk4YTc0YmZjYjk4YmQwOTAy&xzmn=aHR0cHM6Ly9iYW5kYXJsYW1wdW5na290YS5icHMuZ28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAyMy8wMi8yOC9hMGQ4YzkxOThhNzRiZmNiOThiZDA5MDIva290YS1iYW5kYXItbGFtcHVuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDIzLmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMy0wOS0xOSAxMjoyNjo1OQ%3D%3D|title=Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2023|location=Bandar Lampung|publisher=Badan Pusat Statistik|url-status=live}}</ref>
Para penutur bahasa Semende di Kota Bandar Lampung memiliki kecenderungan untuk mencampuradukkan bahasa Semende dengan bahasa-bahasa daerah lain atau bahkan bahasa asing, terutama [[Bahasa Palembang|bahasa Melayu Palembang]], [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Inggris]]. Salah satu contoh yang paling kentara adalah pengadopsian sufiks ''-ke'' yang diadopsi dari bahasa Melayu Palembang untuk menggantikan sufiks ''-kah'' dalam bahasa Semende, serta kata ''yang'' yang diadopsi dari bahasa Indonesia untuk menggantikan kata ''ye'' dalam bahasa Semende. Dengan demikian, para penutur bahasa Semende di Kota Bandar Lampung akan menggunakan kalimat ''"Nak dimasuk'''ke''' ke mane?"'' untuk menggantikan kalimat ''"Nak dimasuk'''kah''' ke mane?"'' dan akan menggunakan kalimat ''"'''Yang''' mane?"'' untuk menggantikan kalimat ''"'''Ye''' mane?"''. Selain itu, terdapat juga kosakatata yang diserap dari bahasa Melayu klasik seperti ''surai'' untuk menggantikan kata ''gumbak'' (rambut) dan kosakata seperti ''blangkit'' yang diserap dari bahasa Inggris ''blanket'' (selimut).
== Lihat pula ==
Baris 762 ⟶ 772:
* [[Suku Semende]]
* [[Bahasa Melayu Barisan Selatan]]
* [[Bahasa Palembang|Bahasa Melayu Palembang]]
* [[Bahasa Lampung Api]]
* [[Aksara Rejang]]
* [[Surat Lampung]]
|