Neuroteologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat artikel yang masih kosong demi memenuhi Tugas dari Wikilatih |
k PL |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Neuroteologi.jpg|al=Media ini adalah gambaran visual tentang aktivitas otak selama meditasi, sebuah konsep penting dalam neuroteologi. Peta otak dalam gambar ini menunjukkan area yang terlibat selama pengalaman meditasi yang dalam. Silakan merujuk pada gambar ini untuk memahami hubungan antara otak dan pengalaman spiritual dalam konteks neuroteologi|jmpl|Hubungan Otak dan Keagamaan]]
'''Neuroteologi''' adalah bidang penelitian [[interdisipliner]] yang menggabungkan ilmu saraf (neurosains) dengan teologi (ilmu agama) untuk memahami hubungan antara aktivitas [[otak manusia]] dan [[pengalaman religius]] serta [[spiritualitas]]. Disiplin ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana proses neurologis dalam otak manusia berhubungan dengan keyakinan, pengalaman spiritual, dan praktik keagamaan. Neuroteologi merambah ke wilayah yang memerlukan pemahaman mendalam tentang [[neurosains]], [[teologi]], dan [[filsafat]].<ref>{{Cite journal|last=Walach|first=Harald|date=2008-12|title=The spiritual brain: a neuroscientist's case for the existence of the soul, By Mario Beauregard and Denyse O'Leary, New York: HarperOne, 2007, ISBN 978-0-06-085883-4, 368 pages|url=http://dx.doi.org/10.1002/shi.364|journal=Spirituality and Health International|volume=9|issue=4|pages=312–313|doi=10.1002/shi.364|issn=1743-1867}}</ref>
Baris 5 ⟶ 6:
* Tahun 1950-an - 1960-an: [[Pionir]] dalam bidang ini seperti neurolog Amerika, Wilder Penfield, memulai studi tentang stimulasi otak dan pengalaman spiritual yang muncul selama operasi otak.
* Tahun 1990-an - 2000-an: Perkembangan teknologi pencitraan otak seperti fMRI ''(Functional Magnetic Resonance Imaging)'' memungkinkan penelitian yang lebih mendalam tentang aktivitas otak selama pengalaman keagamaan.
Baris 25:
Neuroteologi telah memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk agama, pendidikan agama, dan [[psikoterapi]]. Pemahaman lebih dalam tentang hubungan antara otak dan pengalaman keagamaan telah memperkaya dialog antar agama dan membantu memahami sifat manusia secara lebih mendalam.<ref>{{Cite journal|last=Walach|first=Harald|date=2008-12|title=The spiritual brain: a neuroscientist's case for the existence of the soul, By Mario Beauregard and Denyse O'Leary, New York: HarperOne, 2007, ISBN 978-0-06-085883-4, 368 pages|url=http://dx.doi.org/10.1002/shi.364|journal=Spirituality and Health International|volume=9|issue=4|pages=312–313|doi=10.1002/shi.364|issn=1743-1867}}</ref>
== Pranala
# [Neuroteologi: Exploring the Brain's Role in Religious and Spiritual Experiences](<nowiki>https://www.contohlinkartikel.com/neuroteologi-pengantar</nowiki>) - Pengantar singkat tentang neuroteologi
Baris 31:
== Daftar Referensi ==
<references />
[[Kategori:Neurosains]]
[[Kategori:Teologi]]
[[Kategori:Filsafat]]
|